MAKASSAR, FAJAR--KPU Pangkep dan Sinjai paling telat menyelesaikan rekapitulasi hasil perhitungan suara pilgub Sulsel. Rekap di dua kabupaten ini baru akan dilakukan, Selasa, 29 Januari.
Kedua daerah ini telat melakukan perhitungan karena memiliki alasan berbeda. Pangkep misalnya baru dijadwalkan hari ini karena hasil rekapitulasi tingkat PPK dari Kecamatan Liukkang Kalmas dan Liukkang Tanggayya masih dalam perjalanan, sedang Sinjai karena komisioner mereka masih berada di Jakarta, dalam rangka virifikasi dukungan ganda parpol pengusung di pemilukada Sinjai.
"Jadi Pangkep dan Sinjai baru menjadwalkan rekap besok mengingat masih ada kendala. Pangkep misalnya masih menunggu pengiriman hasil rekap tingkat kecamatan dari pulau terluar, sedang Sinjai karena tiga komisionernya masih berada di Jakarta, sehingga ini yang sementara mereka tunggu," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas, Senin, 28 Januari.
Kendati rekap PPK dari dua kecamatan terluar di Pangkep masih dalam perjalanan, Jayadi optimis daerah ini bisa melakukan rekap sesuai jadwal yang telah ditentukan. Apalagi jadwal rekap tingkat KPU sudah berakhir hingga hari ini sehingga seluruh tahapan di kabupaten harus tuntas.
Hingga sore kemarin, setidaknya sudah ada delapan kabupaten/kota yang telah membawa kotak suara hasil rekap di KPU. Daerah itu seperti Maros, Takalar, Soppeng, Pinrang, Parepare, Sidrap, Barru, dan Gowa. Beberapa daerah lain masih dalam perjalanan.
Sebagaimana telah diagendakan KPU Sulsel, rekap dan penetapan cagub terpilih pilgub Sulsel akan digelar pada Kamis, 31 Januari, yang berlangsung di Hotel Singgasana Makassar. Rekap ini akan dihadiri seluruh anggota KPU se-Sulsel, sekretaris KPU, serta operator, serta seluruh anggota panwaslu se-Sulsel. Undangan lain yakni dua orang saksi masing-masing pasangan calon, serta unsur muspida di Sulsel.
Proses rekap di tingkat KPU sendiri memakan waktu lama, karena ternyata masih ada sejumlah kotak suara yang harus dihitung ulang. Itu karena desakan tim calon kepada PPS dan PPK untuk membuka dan menghitung ulang kotak suara yang banyak batal tidak digubris. Salah satunya terjadi di Makassar.
Rekap KPU Makassar yang berlangsung di gedung PKK Makassar bahkan harus berlangsung hingga malam hari. Itu karena sebanyak 24 kotak suara dari Kecamatan Tamalanrea harus dihitung ulang. Hitung ulang ini dilakukan atas persetujuan saksi pasangan calon serta rekomendasi panwaslu Makassar.
"Dari 24 kotak suara yang dihitung ulang ini, ada sekitar 1.000 lebih surat suara yang dibatalkan. Awalnya, kota suara yang banyak suaranya batal ini tidak dibuka di PPK karena tidak ada protes juga, tapi setelah rekap di tingkat KPU ada desakan dan direkomendasi panwaslu," kata anggota KPU Makassar, Izzdin Idrus.
Terhadap persiapan rekap dan penetapan cagub terpilih oleh KPU Sulsel pada Kamis, 31 Januari mendatang, Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menyatakan, seluruh anggota KPU se-Sulsel sudah harus berada di Hotel Singgasana Makassar pada Rabu, 30 Januari.
"Anggota KPU se-Sulsel kita wajibkan menginap di Hotel Singgasana sejak 30 Januari. Ini agar proses administrasi untuk rekap keesokan harinya tidak sampai terganggu mengingat proses rekap tetap ada pengamanan khusus. Kami juga tentu berharap anggota panwaslu menginap di sekitar lokasi, sehingga pukul 08.00 Wita, mereka sudah bisa berada di hotel," imbuh Ziaur Rahman saat rapat koordinasi persiapan rekap dengan Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo.
Sesuai jadwal yang ditetapkan KPU Sulsel, rekap dimulai pukul 09.00 Wita. Rekap ini meliputi perhitungan suara masing-masing calon, serta catatan-catatan yang ada dalam berita acara rekap tersebut.
Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo saat pertemuan dengan KPU Sulsel mengatakan polda dan jajarannya akan tetap mengawal pilgub Sulsel hingga selesai tahapannya. "Kita akan tetap all out mengamankan proses rekapitulasi ini. Pola pengamanan kita tidak hanya dalam gedung, tapi juga di sekitar hotel," kata Mudji.
Dia juga mengajak masyarakat Sulsel utamanya elemen calon pendukung untuk sama-sama mengawal pilgub Sulsel ini dengan baik, sehingga semua kandidat bisa menerima hasil penetapan oleh KPU nantinya. "Apapun hasilnya, mari kita kawal sehingga bisa diterima dengan baik," imbuh Mudji.
Mudji mengapresiasi pilgub Sulsel yang sejauh ini masih tetap berjalan dengan aman dan damai. Padahal, daerah ini sudah diberi tanda merah sebagai salah satu provinsi yang rawan gesekan dalam pelaksaan pilgub. "Tapi apa yang diasumsikan itu berubah menjadi hijau. Ini yang harus kita pelihara terus," katanya. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar