MAKASSAR, FAJAR--Proses pemilihan gubernur Sulsel 2013 memiliki peluang dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK). Peluang ini memungkinkan dibawa oleh pasangan yang dinyatakan kalah dalam hasil rekapitulasi akhir KPU Sulsel.
Indikasi bahwa hasil pilgub ini berpeluang ke MK dilihat dari pernyataan-pernyataan yang disampaikan tim pasangan calon. Kendati disebut langkah itu dilakukan ketika hasil penetapan KPU ada yang tidak sesuai dengan laporan dari tim mereka.
Kalau merujuk hasil quick count dan rekapitulasi KPU kabupaten/kota, pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) unggul dalam perolehan suara, disusul pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Salah satu pernyataan yang cukup menarik dicermati datang dari jubir IA, Akbar Endra yang mewakili tim IA hadir di diskusi yang digelar Polda Sulsel, KoMit Damai, Forum Dosen Sulsel, dan PWI Sulsel di Wisma Kalla sore kemarin. Di sini dia membeber sikap saksi IA di sejumlah daerah yang menolak hasil pleno KPU.
Soal penetapan gubernur terpilih yang akan dilakukan KPU besok, Akbar menandaskan pasangan urut 1 ini tentu akan melihat dan mempelajari hasil penetapan KPU tersebut. "Kalau sudah pleno oleh KPU, kita akan lihat dan pelajari apakah sudah sesuai atau tidak. Kalau tidak sesuai, kita ketemu di depan Pak Mahfud (MK, red)," kata Akbar.
Koordinator Tim Hukum IA, Syahrir Cakkari yang dikonfirmasi terpisah menegaskan sampai saat ini pasangan Ilham-Aziz belum sedikitpun berpikir untuk membawa pilgub Sulsel ini ke MK, namun dia juga tidak memungkiri kalau langkah ke MK itu juga memiliki peluang. Alasannya, gugatan ke MK ini merupakan bagian dari tahapan pilgub.
"Kita belum sampai berpikir ke MK karena KPU sendiri sampai saat ini belum melakukan penetapan, sehingga kita belum tahu siapa yang menang dan kalah. Sehingga tidak ada pikiran ke sana," tandas Cakkari.
Disinggung soal hasil rekapitulasi KPU kabupaten/kota di Sulsel yang mengunggulkan Sayang, Cakkari belum melihat angka yang beredar itu adalah hasil yang akan ditetapkan KPU Sulsel, apalagi kata dia, timnya juga sementara melaporkan datanya. "Tapi kalau bicara MK, tentu yang akan membawanya adalah pihak yang dinyatakan kalah tidak mungkin yang menang," lanjut Cakkari.
Lebih lanjut, peluang membawa ke MK biasanya atas berbagai pertimbangan misalnya ketika ada kecurangan dengan melihat kulitas dan kuantitas kecurangan itu. "Tapi sekali lagi IA sama sekali belum ada pikiran ke arah sana," papar Cakkari.
Bagaimana dengan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) yang perolehan suaranya terkecil, jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menegaskan Rudi-Nawir belum mau mengandai-andai. "Kita tidak boleh ke MK atau tidak karena penetapan KPU juga belum ada," kata Nasrullah.
Nasrullah menyebut, pasangan urut 3 ini tetap akan melihat seperti apa hasil penetapan KPU Sulsel besok. "Apakah memang sudah memenuhi keinginan masyarakat atau tidak. Garuda-Na pada dasarnya dari awal sudah siap kalah dan menang," kata Nasrullah.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas berharap hasil penetapan pilgub Sulsel yang akan dilakukan besok berjalan sesuai harapan semua elemen masyarakat utamanya tiga pasangan cagub Sulsel. Bagi KPU, yang terpenting diciptakan dalam proses demokrasi di Sulsel adalah bagaimana demokrasi di Sulsel ini betul-betul terwujud.
"Yang menjadi harapan besar KPU itu bagaimana penetapan kita ini diterima oleh semua pihak. KPU tidak pernah berpikiran hasil rekap kita ada yang tidak menerimanya atau sampai membawa ke MK," kata Jayadi.
Namun, Jayadi juga tidak khawatir ketika ada kandidat yang harus membawa kasus ini ke MK, karena undang-undang membuka ruang untuk tahapan tersebut. "Itulah juga sebenarnya adilnya demokrasi di Indonesia, karena mereka yang tidak puas dengan hasil penetapan kita, bisa mengajukan gugatan ke MK," lanjut Jayadi.
Jayadi menyebut, mulai hari ini para anggota KPU se-Sulsel, sekretaris KPU dan operator KPU yang bertugas dalam proses rekapitulasi sudah berada di Hotel Singgasana, tempat rekapitulasi pilgub dilakukan. Mereka bahkan wajib menginap di hotel ini untuk memudahkan administrasi, termasuk dalam hal pengamanan. Apalagi, sejumlah ruas jalan saat rekapitulasi dilakukan akan ditutup oleh kepolisian.
Hingga saat ini, KPU Sulsel mengaku sudah sangat siap melakukan rekapitulasi besok. Apalagi kata dia, proses rekapitulasi dari kabupaten kota di Sulsel sudah rampung secara keseluruhan. "Semua daerah sudah melakukan rekap dan laporannya sudah ada di KPU Sulsel," kata Jayadi. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar