MAKASSAR, FAJAR--Banyaknya suara dibatalkan dalam perhitungan suara di TPS karena tercoblos simetris cukup merisaukan tim Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA). Dia berasumsi, suara yang dibatalkan itu lebih banyak milik pasangan IA sehingga akan sangat merugikan.
Kendati ribuan suara yang dibatalkan karena dicoblos simetris itu bukan hanya milik IA, tapi juga akan ada suara milik Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), namun Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Haidar Madjid memastikan suara batal itu mayoritas adalah suara untuk IA, terutama yang ada di Makassar.
"Kalau berdasar salah satu sampel yang sudah dilakukan perhitungan ulang di salah satu TPS di Sudiang, di situ ada 70 suara batal dan setelah dihitung ulang, ternyata itu semua adalah suara untuk IA. Dengan demikian, kami berkesimpulan pembatalan suara itu sangat merugikan IA," kata Haidar Madjid, Rabu, 23 Januari.
Makanya, Haidar yang tercatat sebagai Wakil Ketua DPRD Makassar ini minta KPU dan Panwaslu Sulsel agar semua kotak suara yang dideteksi banyak suara batal harus dihitung ulang. "Banyaknya suara batal ini sudah kita dibuka dan dihitung ulang. Saya kira ini adalah masalah serius yang terjadi di pilgub Sulsel," tambahnya.
Dia menyebut, KPU tidak ada alasan untuk tidak menghitung ulang kotak suara yang banyak suaranya dibatalkan apalagi yang mencapai puluhan hingga ratusan surat suara. Pasalnya, kalau itu tidak dilakukan, maka ada ribuan bahkan puluhan ribu masyarakat Sulsel yang sia-sia suaranya kemudian dibatalkan.
Kendati hasil quick count menunjukkan Sayang unggul jauh dari IA, tim IA saat ini masih tetap punya keyakinan pasangan ini bisa unggul. Salah satu alasannya, hasil quick count yang dilansir beberapa lembaga itu ada yang meleset. Seperti quick count yang menyebutkan Sayang menang di Wajo.
Dari 14 kecamatan di Wajo, Sayang hanya menang di lima kecamatan sedang IA di sembilan kecamatan. "Data rekap perolehan suara di Wajo ini berdasarkan formulir C1 yang kita dapatkan dari tim dan panwaslu Wajo. Sehingga kami berkesimpulan hasil quick count ini berbeda dengan yang terjadi di bawah," kata salah seorang tim IA, Irwan. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar