MAKASSAR, FAJAR--Cagub Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), mengusulkan penambahan jadwal kampanye sebagai pengganti jadwal debat, Jumat, 18 Januari ditiadakan.
Sebagai gantinya, cagub urut 3 ini meminta KPU Sulsel mengajak pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) memanfaatkan hari terakhir masa kampanye itu untuk merefresh atau mempertegas kembali komitmen pilgub Sulsel aman dan damai.
"Saya minta tidak ada lagi kampanye pada 18 Januari. Mari kita duduk bersama di Polda Sulsel untuk menegaskan kembali komitmen kita untuk menjaga pilgub Sulsel damai," kata Rudiyanto, di kantor KPU Sulsel, Rabu, 16 Januari.
Sebelumnya, KPU Sulsel mempersilahkan tiga cagub Sulsel untuk kampanye di zona terakhir masing-masing sebagai pengganti jadwal debat yang ditiadakan. Tapi karena debat dibatalkan karena alasan ada ancaman keamanan dari massa pendukung cagub tertentu, Garuda-Na menyebut akan lebih baik ketika ancaman itu disikapi dengan duduk bersama di Polda.
"Kalau ada calon yang tidak setuju dengan usul saya ini, berarti mereka memang tidak memiliki itikad baik untuk mewujudkan pilgub Sulsel damai. Mari kita duduk bersama lagi bersama Polda untuk menjamin bahwa massa kita tidak akan membuat kericuhan," kata Rudiyanto.
Dengan nada keras dan tegas, Rudiyanto bahkan menyebut cagub yang tidak mau merefresh kembali komitmen pilgub damai yang telah diikrarkan beberapa waktu lalu, tidak layak untuk memimpin Sulsel ke depan, termasuk ketika tidak mampu mengendalikan massa pendukungnya. "Jadi silahkan teman-teman media menulis itu bahwa pemimpin yang hanya di atas kertas atau sekadar pernyataan ingin pilgub damai, tapi tidak mampu merealisasikan itu adalah calon yang tidak pantas dipilih oleh rakyat. karena itu, kalau ada yang menolak duduk bersama, berarti tidak pantas menjadi gubernur Sulsel," papar Rudiyanto.
Usul agar jadwal kampanye pengganti debat diganti dengan ajang duduk bersama cagub ini, setelah Rudiyanto mendatangi KPU Sulsel untuk mempertanyakan alasan sehingga debat harus dibatalkan. "Kita bisa memahami pembatalan itu, tapi pertanyaannya apakah ada jaminan bahwa hari ini hingga setelah pencoblosan tidak ada kericuhan. Saya kira kan tidak ada jaminan. Sehingga itulah makanya kita lebih baik duduk bersama lagi (IA, Sayang, Garuda-Na)," imbuh Rudiyanto.
Ketua Pokja Pilgub Sulsel, Samsir Rahim yang menerima Rudiyanto di kantor KPU Sulsel mengapresiasi kedatangan Rudiyanto di kantor KPU untuk memperjelas alasan debat harus dibatalkan. Samsir menjelaskan dirinya tidak ingin debat 18 Januari mendatang akan berimbas ke hari pencoblosan.
"Mengenai usul agar 18 Januari itu dimanfaatkan untuk duduk bersama ketiga pasangan calon dan difasilitas polda, saya kira itu adalah ide yang sangat cemerlang. Kami kira masih ada waktu bagi kita untuk membicarakan itu lagi, saya kira usul itu memang sangat bagus," kata Samsir.
Samsir mengaku komisioner KPU segera duduk bersama untuk membicarakan usul Garuda-Na merefresh komitmen pilgub damai oleh ketiga pasangan cagub Sulsel ini, kendati sebelumnya KPU Sudah meminta tiga cagub Sulsel ini untuk tetap melakukan kampanye di zona terakhir masing-masing sebagai pengganti debat.
Menanggapi usul Garuda-Na itu, cagub urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mengaku cukup welcome dengan tawaran Garuda-Na itu. Menurutnya, usul itu sangat konstruktif apalagi kalau niatnya adalah untuk mewujudkan Sulsel damai.
"Dari awal sampai saat ini kan kita sebenarnya tetap memegang komitmen untuk mewujudkan pilgub damai. Kalau KPU dan Polda menerima usul itu, Ilham-Aziz siap menerima karena kami ini juga adalah pasangan yang cinta damai," kata Koordinator Tim Kampanye IA, Ni'matullah.
Namun tanpa merefresh komitmen pilgub damai, IA kata dia selalu mendorong untuk mewujudkan proses demokrasi di Sulsel ini berjalan sesuai harapan besar masyarakat Sulsel. Sehingga tanpa ada duduk bersama lagi bagi IA tidak ada masalah. Tinggal bagaimana kata dia, calon memiliki konsistensi yang sama untuk benar-benar mewujudkan pilgub Sulsel damai.
Pasangan IA kata dia selama ini tidak pernah menginginkan benturan, karena prinsip yang dipegang pasangan ini adalah preventif. "Tapi kalau ada pihak yang menyerang kita, kami juga tidak bisa diam. Tapi kalau kita diganggu tentu kita juga akan melakukan pergerakan," kata Ni'matullah.
Dia menambahkan, pasangan Ilham-Aziz pada 18 Januari mendatang akan tetap melakukan kegiatan kampanye simpatik. Ilham akan melakukan kunjungan ke beberapa kecamatan di Makassar. Pasangan ini tidak akan melakukan lagi kampanye terbuka, karena dia sekadar akan mengisi waktu akibat pembatalan debat itu.
Kendati sepakat untuk mempertegas kembali komitmen pilgub damai cagub, Ni'matullah kurang sepaham kalau 18 Januari itu sekaligus dijadikan masa tanpa kampanye, apalagi yang sifatnya hanya kampanye dialogis. "Kan tidak elok juga kalau perjanalan pilgub ini terlalu sering mengalami perubahan," tambah Ni'matullah. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar