Powered By Blogger

Senin, 21 Januari 2013

Jangan Cederai Pilgub Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Hari pencoblosan pilgub Sulsel sisa satu hari lagi. Di masa yang menegangkan itu, cagub Sulsel maupun tim serta pendukungnya diharapkan tetap mengawal pilgub Sulsel damai, dan tidak mencederainya dengan hal-hal yang tidak diinginkan.
Asa besar agar pilgub Sulsel tidak tercederai ini mengemuka dalam acara tudang sipulung bertema "melalui pilgub Sulsel mari kita ciptakan Indonesia damai dan demokrasi" di warkop Phoenam Makassar, Minggu, 20 Januari. Kegiatan yang digelar Lembaga Pengkajian dan Analisis Isu-isu Strategis. (LKISS) Sulsel dan kelompok Cipayung ini menghadirkan pengamat seperti Aswar Hasan, Firdaus Muhammad, Akhyar Anwar, Arqam Azikin, serta juru bicara masing-masing cagub yakni Akbar Endra (IA), Henny Handayani (Sayang), dan Nasrullah Mustamin (Garuda-Na).
Agar pilgub Sulsel tidak dicederai, Ketua Komisi Informasi Publik Azwar Hasan mengatakan perlu ada pesan moral utamanya dari tokoh yang bertarung. Apalagi di hari tenang ini, aktivitas kandidat dan timnya tetap intens untuk menggalang dukungan.
Dalam diskusi ini, para pengamat juga sedikit khawatir dengan statemen sejumlah pihak utamanya dari penyelenggara yang menyebut pilgub Sulsel rawan gesekan. Termasuk kekhawatiran penyelenggara untuk menggelar debta terbuka karena ancaman keamanan, yang pada akhirnya melahirkan bias bahwa Sulsel saat ini tidak aman. "Karena itu, harus ada pesan moral agar kandidat dan timnya tidak saling melontarkan pernyataan yang menghujat," imbuh Firdaus.
Tim pasangan cagub yang hadir dalam acara ini juga tetap bertekad menjaga pilgub Sulsel tetap aman, damai, adil dan tanpa kecurangan. Ketiga tim juga berharap di masa tenang ini tidak ada kecurangan utamanya politik uang untuk mempengaruhi pilihan masyarakat Sulsel. Mereka juga berharap agar calon bisa membendung heroik para pendukung utamanya pascapencoblosan besok.
Mereka juga berharap pihak penyelenggara utamanya jajaran Panwaslu Sulsel untuk bersikap tegas terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan. Bentuk kecurangan tidak boleh didiamkan utamanya dari panwaslu. (hamsah umar)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar