Powered By Blogger

Senin, 09 Januari 2012

Jalan Penghibur Ditutup


MAKASSAR, FAJAR--Masyarakat kota Makassar utamanya yang sering menggunakan ruas Jalan Penghibur diminta bersabar. Imbauan ini disampaikan Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat terkait penutupan Jalan Penghibur untuk waktu yang tidak ditentukan atau hingga perbaikan badan jalan yang ambles dirampungkan pemerintah.
"Ruas Jalan Penghibur itu sudah kita tutup total untuk pengendara. Penutupan ini dilakukan hingga proses perbaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum selesai. Makanya, kita harapkan masyarakat bisa memahami kondisi ini," kata Hidayat, Senin, 9 Januari.
Hidayat menyebut, pengendara kendaraan bermotor yang bermaksud ke Jalan Pasar Ikan dan seterusnya, bisa menggunakan jalan Somba Opu hingga Muhtar Lutfhi. Dari sini, pengendara berbelok ke Jalan Pasar Ikan. 
Sementara pengendara yang dari arah Somba Opu, juga dialihkan di Jalan Muhtar Lutfhi kemudian memutar ke arah Jalan A Dahlan selanjutnya ke Jalan Datu Museng. Rekayasa lalu lintas oleh Satlantas Polrestabes Makassar ini, agar pengguna jalan yang ingin ke Pasar Ikan dan seterusnya tidak terlalu jauh belok. Makanya, pas di pertigaan, pengendara langsung mengambil jalan Somba Opu.
Belum diketahui sampai kapan proses penutupan jalan tersebut akan dilakukan. Namun informasi yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum menyebutkan bahwa proses perbaikan jalan yang ambles ini diperkirakan membutuhkan waktu satu bulan. Panjang jalan yang ambles tersebut mencapai 22 meter dengan lebar hingga 7 meter.
Terkait proses perbaikan jalan yang ambles ini, Hidayat berharap Dinas Pekerjaan Umum Makassar melakukan penutupan area jalan yang akan dibenahi, untuk menghindari adanya kejadian yang tidak diharapkan. Tidak sekadar mengandalkan rambu atau penutupan yang dilakukan oleh Satlantas Polrestabes Makassar.       Sebagaimana dilansir sebelumnya, Jalan Penghibur Makassar tiba-tiba ambles Minggu malam. Salah seorang warga, Daeng Sibali mengaku menyaksikan langsung kejadian ini, apalagi saat itu dia sedang makan pisang epe di sekitar lokasi. Sepeda motor miliknya bahkan dipalang untuk menghindari pengendara melewati jalan tersebut. (hamsah umar)         
                

Minggu, 08 Januari 2012

Hujan Pengaruhi Kemacetan Lalu Lintas


MAKASSAR, FAJAR--Kelancaran arus lalu lintas di kota Makassar beberapa pekan terakhir, selalu diwarnai kemacetan dan gangguan di beberapa titik. Salah satu penyebabnya adalah faktor musim hujan yang melanda daerah ini.
Titik jalan seperti Jalan AP Pettarani, Perintis Kemerdekaan dan sejumlah titik lainnya di Makassar yang dilandar banjir menjadi salah satu penyebab kemacetan lalu lintas di kota ini. Selain itu, kondisi pohon yang tumbang maupun sekadar patah ranting juga menjadi salah satu pemicu macetnya arus lalu lintas di kota ini.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat Minggu, 8 Januari menjelaskan bahwa cuaca ekstrem atau musim penghujan seperti yang terjadi saat ini, sangat berpengaruh pada kelancaran arus lalu lintas. Kondisi ini diperparah karena daerah ini sudah dikenal dengan kepadatan lalu lintasnya.
"Tidak hujan saja  kemacetan di kota Makassar sudah terjadi setiap hari pada titik tertentu. Apalagi setelah memasuki musin hujan, yang memang merupakan salah satu penyebab kemacetan. Pada musim hujan ini, banyak titik jalan tergenang banjir yang bisa mengakibatkan kendaraan harus jalan pelan, belum lagi kendaraan yang mogok," kata Hidayat.
Selain banjir, pohon tumbang yang terjadi di dalam kota Makassar, juga mewarnai kemacetan lalu lintas belakangan ini. Makanya, dia berharap pohon yang ada di media jalan yang kondisinya membahayakan untuk dipangkas untuk menghindari terjadinya musibah di tengah jalan. Pada musim hujan kata dia, penyebab utama kemacetan lalu lintas adalah banjir dan pohon tumbang.
Untuk mengantisipasi persoalan itu, Hidayat mengaku telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertanaman, dan sejumlah instansi terkait lainnya. "Kita sudah menyurati semua instansi mengantisipasi kondisi lalu lintas pada musim hujan, utamanya ketika terjadi banjir dan pohon tumbang," jelas Hidayat.
Makanya, Hidayat menyebut sebelum terjadi kemacetan pihaknya sudah melakukan berbagai langkah. Sementara saat terjadi kemacetan, petugas Satlantas selalu berada di lokasi melakukan pengaturan arus lalu lintas. "Begitu juga setelah penanganan pohon tumbang dan banjir selesai, kita juga tetap mengatur lalu lintas sampai kondisi normal," katanya.
Terhadap personel Satlantas, dia mengakatan bahwa pihaknya telah melengkapi petugas Lantas dengan berbagai peralatan seperti jas hujan, senter, maupun alat yang bisa digunakan melakukan pengaturan lalu lintas saat musim hujan. (hamsah umar)        
                      

Piknik, Rumah Mewah Terbakar


MAKASSAR, FAJAR--Sebuah rumah mewah di Jalan Mongisidi Baru Lr Buntu AB7 No.1, RT 06/RW 05, Kelurahan Ballapparang, Kecamatan Rappocini Makassar, terbakar Minggu, 8 Januari sekira pukul 10.30. Peristiwa kebakaran ini saat sebagian besar penghuni rumah ini memilih piknik di Tanjung Bayang.
Pemilik rumah tersebut diketahui bernama Baharuddin. Dia adalah pegawai Balai Persuteraan Alam Departemen Kehutanan Bili-bili, Kecamatan Bontomarannu, Gowa. Untungnya, kebakaran ini cepat diantisipasi oleh petugas pemadam Kebakaran Makassar, sehingga tidak sampai merembes ke rumah yang ada di sekitarnya.
Informasi yang diperoleh, kebakaran ini diduga dipicu akibat hubungan arus pendek. Pasalnya, saat kejadian saksi melihat ada percikan api dari atas. Kebakaran yang menghanguskan rumah berlantai II ini, sumber apinya diketahui berasal dari lantai II. Makanya, lantai II rumah ini hangus sementara lantai I masih terlihat ada dinding yang utuh.
Salah seorang anggota keluarga korban, Wisna mengatakan keluarganya sedang menikmati libur pekan. Makanya, begitu mendengar rumahnya terbakar dia dan anggota keluarga langsung pulang. "Kita lagi rekreasi di Tanjung Bayang. Tapi sebenarnya ada ibu yang tinggal di rumah," kata Wisna.
Kendati dalam peristiwa tersebut tidak mengakibatkan adanya korban luka maupun jiwa, namun kerugian akibat kebakaran ini ditaksir seratusan juta. Sebagian besar isi rumah ludes terbakar. Hanya ada beberapa lemari, kulkas, dan perabot lain yang berhasil diselamatkan korban bersama tetangganya.
"Pesanan jahitan sejumlah pelanggan juga  ikut terbakar dan tidak ada yang tersisa. Kami belum tahu berapa banyak kerugian, yang jelas satu lantai habis," kata Wisna.
SAR PMI Makassar turut terjung ke lokasi kebakaran. Koordinator Lapangan MA Sahrul Alung mengatakan timnya yang ke lokasi membantu korban kebakaran dari Posko Siaga 247 PMI Makassar. (hamsah umar)
             

Polisi Akan Periksa Legislator Wajo


*Setelah Izin Gubernur Keluar

MAKASSAR, FAJAR--Pihak Polsekta Panakkukang Makassar merencanakan melakukan pemeriksaan terhadap salah seorang anggota DPRD Wajo, Boso Rahmanuddin terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan terhadap karyawan Bilyard Global, Wawan Kusnadi Jumat pekan lalu.
Kanit Reskrim Polsekta Panakkukang, Iptu Hardjoko mengatakan pihaknya saat ini masih  fokus melakukan pemeriksaan saksi terhadap kasus penganiayaan yang terjadi di Jalan Toddopuli Makassar ini. 
Pasalnya, untuk memeriksa seorang anggota dewan, polisi terlebih dahulu harus mengantongi izin dari gubernur. Makanya, proses pemeriksaan terlebih dahulu merampungkan pada saksi yang melihat peristiwa pemukulan tersebut terjadi. "Pemeriksaan anggota dewan harus ada izin dari kepala daerah," kata Hardjoko.
Sejauh ini kata dia, polisi telah memintai keterangan korban. Makanya, beberapa saksi juga akan diagendakan untuk dimintai keterangan utamanya yang melihat kasus tersebut terjadi.
Polisi kata dia baru akan mengajukan permohonan izin pemeriksaan terhadap gubernur, setelah pemeriksaan saksi sudah dianggap cukup.  Yang pasti, polisi menegaskan akan mengusut kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan legislator dari Wajo ini hingga tuntas. "Cuma kita harus melalui proses dan prosedur yang ada," tambahnya.
Kasus penganiayaan yang dilakukan oknum legislator sekaligus pemilik Bilyard Global karena korban diduga mencuri uang sebesar Rp20 ribu di kasir. Padahal menurut korba n, dirinya tidak pernah mengambil uang di meja kasir sebagaimana alasan pelaku memukulnya. Wawan mengaku mengambil uang namun uang dimaksud digunakan membeli pulsa untuk anak pelaku sendiri. Dalam kasus ini, Baso bakal dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. (hamsah umar)

Polisi Bidik BandarTogel Keturunan Tionghoa


MAKASSAR, FAJAR--Petugas Polsekta Tamalate membidik seorang bandar judi kupon putih atau togel berinisial Bk. Warga Jalan Mongisidi Baru Makassar ini diketahui sebagai warga keturunan Tionghoa. Kecurigaan keterlibatan warga Tionghoa sebagai bandar togel ini, setelah polisi menangkap penjual dan pemasang togel.
"Ada komunikasi antara penjual/pelempar dengan BK ini. Dari komunikasi itu, kita pancing ketemu, namun ternyata tidak saling kenal. Makanya, ini sementara kita cari hubungannya dengan pelempar ini," kata Kapolsekta Tamalate, AKP Amran Allobaji, Minggu, 8 Januari.
Sabtu malam, polisi menangkap empat warga karena terlibat kasus judi kupon putih. Keempat warga ini diketahui bernama Sattu Ali dan Bahtiar selaku pemasang, serta dua penjual bernama Firman dan Zainuddin. Warga tersebut diketahui beralamat di Jalan Mallengkeri dan Limbung, Gowa. Keempat warga ini ditangkap di Jalan Mallengkeri Makassar.
Dari penangkapan empat warga ini, polisi menyita sedikitnya Rp220 ribu uang tunai, empat buah  handphone, serta lima buku rekapan pemasangan nomor milik Firman dan Zainuddin. "Dari tangan keempat ini, kita sebenarnya menemukan uang Rp2 juta, namun baru Rp220 ribu yang sudah ditransaksikan," kata Amran.
Dari penangkapan empat warga inilah, pelaku melakukan pengembangan ke salah seorang warga keturunan Tionghoa. Namun polisi mengaku belum menemukan cukup bukti untuk memastikan Bk adalah bandar judi togel dalam penangkapan ini.
"Kita sudah melakukan penggeledahan di rumahnya, namun tidak ditemukan adanya bukti  yang mendukung dia sebagai bandar. Makanya, kita masih lakukan pengembangan. Penggeledahan terhadap BK ini dilakukan berdasar komunikasi dia dengan Zainuddin," kata Amran.
Dalam proses penggeledahan ini, polisi sebenarnya menemukan uang tunai sekitar Rp10 juta yang ditemukan dari balik sadel motornya. Hanya saja, setelah dilakukan pemeriksaan, Bk mengaku kalau uang itu akan digunakan untuk merenovasi dan mengecat rumahnya.
"Uang yang ditemukan di motor Bk itu belum ditemukan keterkaitan dengan kasus penangkapan judi yang kita kembangkan, karena ternyata itu akan digunakan untuk biaya renovasi rumahnya. Namun kasus ini masih tetap kita kembangkan dan uang tersebut status titip. Kalau ditemukan bukti bahwa uang itu hasil judi, maka akan kita jadikan barang bukti dan proses," tegas Amran. (hamsah umar)

Pelajar SMA Ditikam Geng Motor


MAKASSAR, FAJAR--Pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan di Makassar, Setiawan (17) menjadi korban penikaman sekelompok pemuda yang diduga kelompok geng motor di Jalan Sungai Saddang Makassar, Minggu, 8 Januari sekira pukul 02.45.
Korban penikaman tersebut terpaksa dilarikan ke RS Centre Stroke (RS Dadi) Jalan Lanto Dg Pasewang Makassar. Korban diketahui menderita luka tikaman cukup serius pada bagian punggungnya. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku penikaman tersebut.
Informasi yang diperoleh, saat kejadian berlangsung, siswa yang duduk di bangku kelas III itu,  bersama salah seorang temannya, Syahril (21). Dia mengendari sepeda motor Yamaha Vega dengan melintas di Jalan Sungai Saddang. Korban dan rekannya bermaksud  pulang setelah memilih nongkrong di tugu Mandiri Jalan Riburane.
Dalam perjalanan, tiba-tiba sekelompok pemuda mengendarai sepeda motor menghampiri korban dari arah belakang. Begitu mendekat, pelaku mencoba mendahului korban dan mengadangnya. Saat itulah, korban ditikam oleh pelaku menggunakan senjata tajam.
Menurut keterangan rekan korban, Syahril, kelompok geng motor tersebut membawa parang, badik, samurai, dan busur. "Ada beberapa senjata tajam di bawa," katanya.
Usai melukai korbannya, kelompok pemuda yang diduga geng motor ini tancap gas dan melarikan diri. Korban yang sudah terluka akhirnya dibawa ke rumah sakit oleh teman dan warga setempat begitu melihat korban terluka serius sedalam 5 cm.
Kanit Reskrim Polsekta Makassar, Iptu Herman Simbolon membenarkan kasus penikaman seorang pelajar tersebut. Dari lokasi kejadian, polisi menemukan barang bukti berupa parang yang diduga digunakan pelaku menikam korban. Pasalnya, sajam tersebut masih berlumuran darah. "Kita sementara melakukan pemeriksaan untuk mengungkap pelakunya," kata Herman. (hamsah umar)

Ditangkap Saat Nonton Balapan Liar


MAKASSAR, FAJAR--Petugas Polsekta Mamajang menangkap dua warga karena ketahuan membawa senjata tajam (sajam), saat nonton balapan liar di Jalan Veteran Selatan Makassar, Minggu, 8 Januari dini hari.
Kedua warga yang ditangkap membawa sajam saat nonton balapan liar itu yakni Rudi (19), warga Jalan Minasa Upa dan Ardiansyah (18), warga Jalan Maccini Raya Makassar. Keduanya terpaksa digelandang petugas untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Penangkapan terhadap pemuda yang nonton balapan liar dengan membawa sajam ini, sebagai salah satu antisipasi petugas kepolisian terhadap maraknya aksi perkelahian kelompok yang dilakukan penonton dengan warga di sekitar lokasi, maupun saat mereka membubarkan diri. 
Kanit Reskrim Polsekta Mamajang, AKP Agus Arfandi menegaskan bahwa kedua pemuda tersebut diproses dengan kepemilikan senjata tajam, dia dianggap melanggar Undang-undang Darurat. "Mereka saat ini sudah ditahan untuk diproses lebih lanjut karena ditangkap membawa senjata tajam," kata Agus.
Kasus balapan liar di Jalan Veteran Selatan Makassar ini masih sulit diberantas oleh pihak kepolisian baik dari Polsekta maupun Polrestabes Makassar. Kendati kondisi itu rawan menimbulkan gesekan di tengah masyarakat, namun balapan liar tetap  berlangsung apalagi banyak warga yang juga memilih nonton hingga dini hari. (hamsah umar)    

Sabtu, 07 Januari 2012

Mesin Turbo, Gaya Mutakhir


EDITOR: HAMSAH

MEMILIKI mobil yang sudah termakan usia, namun tetap terawat sudah pasti akan memberikan kesan tersendiri, baik orang lain apalagi pemiliknya sendiri. Seperti ini juga yang dirasakan Emil, pemilik Toyota Starlet GT keluaran 1996.
Emil yang tercatat sebagai mahasiswa ini mengaku bisa tampil beda dan trendi dengan menggunakan mobil yang sudah berusia 16 tahun. Apalagi, dari segi mesin, mobil ini bisa diandalkan karena masih memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan mobil sejenisnya. Apalagi, mobil ini memang memiliki mesin tipe turbo.
Kalau belakangan ini mobil jenis Starlet lebih banyak digunakan kalangan warga yang sudah tua, Emil menyebut kalau fakta itu yang mendorongnya tetap memilih menggunakan mobil jenis ini. "Kita bisa tampil beda kalau seorang pemuda menggunakan mobil tua. Selama ini kan yang banyak gunakan mobil tua adalah orang tua," kata Emil.
Pilihan Emil menggunakan mobil seusia ini masih tetap beralasan, apalagi kemampuan mesin mobil yang satu ini masih bisa diandalkan. Emil mengaku tidak ragu untuk mengebut mobil ini hingga daerah seperti Tanjung Bira ketika akan bersantai. Dari segi kecepatan, mobil ini masih bisa melaju dengan kecepatan hingga 120 km/jam.
"Meski medan yang ditempuh ke daerah  tergolong berat, namun mobil ini masih sanggup menjelajahinya, karena mesinnya masih tangguh," kata Emil.
Untuk menjaga mesin tetap mampu berkinerja maksimal dan tidak mudah rusak, Emil mengaku rutin melakukan perawatan, utamanya mengganti oli mesin sekali dalam dua bulan. Pergantian oli mesin menurutnya sangat penting dalam menjaga mesin tetap awet dan terawat.    
Selain itu, Emil juga rajin dan rutin menjaga kondisi mobilnya tetap bersih dan bebas dari debu, apalagi ketika musim penghujan seperti sekarang ini. Selain menghindari bagian mesin karatan, menjaga kebersihan mobil juga mendukung kondisi mobil tetap tampil trendi..     
Selain dari segi mesin yang cukup beralasan, tampilan luar mobil  yang satu ini juga tidak ketinggalan. Selain terawat dengan bodi tetap mengkilap, desain interior mobil ini juga cukup mendukung tampilan mobil ini tetap mutakhir atau modern. 
Lihat misalnya di bagian samping, terdapat sejumlah baut yang dipasang sebagai aksesori, ditambah beberapa stiker yang tidak monoton. Semua ini menjadikan tampilan luar dari mobil yang sudah berusia 16 tahun itu tetap trendi dan nyaman dipandang mata.
Apalagi, dari segi warna, mobil ini bisa mengingatkan kita pada mobil mewah sekelas Ferrari yang memiliki ciri khas warna merah cerah. "Dulunya warna merah tua, tapi diganti seperti warna mobil Ferrari," ucapnya.  (*)
                
          

Tanpa Saringan Udara


MOBIL dengan suara knalpot yang nyaring atau lebih keras dari yang pasaran, kadang menjadi pilihan tersendiri bagi sebagian kalangan. Dengan suara knalpot yang lebih keras, pemilik kendaraan merasa lebih enjoi dalam mengebuk setir mobilnya di tengah keramaian.
Mobil Starlet GT keluaran 1996 ini merupakan salah satu kendaraan yang memiliki suara knalpot lebih nyaring. Kendati mobil ini sudah termakan usia, namun kualitas mobil tidak kalah dibanding mobil keluaran setelahnya. Begitu juga dengan suaranya. Bahkan dengan suara yang nyaring ini, mobil tersebut terkesan jauh dari kesan tua.
Untuk mewujudkan kesan itu, Emin sang pemilik mobil memilih menggunakan knalpot tipe racing jenis remos. Pergantian knalpot dari standar atau pabrikan ke knalpot remos ini membuat suara yang dihasilkan mesin melalui knalpot semakin nyaring. Mendengar suara yang dihasilkan knalpot ini, kesan racing sudah terpancar atau terbayang dari mobil tersebut.
Belum lagi, mobil ini ini tidak lagi menggunakan saringan udara layaknya mobil kebanyakan. Tujuannya satu yakni agar mobil ini menghasilkan suara yang lebih nyaring. "Jadi saringan udara sudah dilepas. Pemasangan knalpot langsung di mesin," kata Emil.
Dengan tanpa saringan udara  ini, praktis suara yang dihasilkan lebih nyaring. Tidak sekadar sampai di situ, pilihan tersebut juga bisa memengaruhi akselerasi mesin kendaraan, yang bisa memicu kecepatan dan power lebih kuat. Pasalnya, tidak adanya saringan udara ini bisa memicu pembakaran mesin lebih cepat, sehingga power mesin lebih cepat dan mantap.
Di Makassar, penggunaan knalpot tipe racing dengan alasan untuk memberikan kesan suara lebih nyaring, saat ini semakin trend. Makanya, sejumlah pencinta mobil modifikasi tidak luput dari perhatian kalangan pemilik mobil. (hamsah umar)    

Hindari Pakai Sampo


MERAWAT kendaraan memiliki cara berbeda bagi setiap orang misalnya menggunakan detergen maupun sampo. Namun tidak semua orang menggunakan detergen untuk membersihkan mobilnya dan setiap debu atau kotoran yang menempel di mobil.
Sebut saja misalnya Emil. Pemilik mobil Starlet GT keluaran 1996 ini, memilih tidak menggunakan sampo saat mencuci mobilnya. Dia hanya memanfaatkan sepenuhnya air tanpa ada tambahan apalagi untuk membersihkan bodi mobilnya. "Saya selalu menghindari mencuci mobil menggunakan sampo karena menurut saya bisa berpengaruh pada warna  mobil," kata Emil.
Mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar ini bercerita kalau perawatan mobilnya memang dilakukan khusus. Untuk mempertahankan warna cat mobilnya yang tetap mengkilap seperti baru, dia sesekali menggunakan kit atau alat untuk membuat bodi mobil bisa tampil lebih mengkilap.
"Setiap pekan saya gunakan kit memelihara tampilan warna mobil tetap seperti baru. Makanya, meski mobil ini sudah sekian tahun dicat, namun warnanya belum berubah sama sekali, sehingga warna  mobil tanpil seperti baru," kata Emil.
Dia menyebut, perubahan cat mobilnya ini dilakukan sekitar tiga tahun lalu, di bengkel resmi milik Toyota. Selain karena perawatan, pilihan cat yang digunakan untuk mengecat bodi mobil ini menggunakan cat pilihan yang berkualitas dan tidak mudah luntur.
"Cat yang kami gunakan ini memang yang berkualitas tinggi sehingga tidak mudah berubah warna atau luntur. Tapi yang terpenting sebenarnya bagaimana kita melakukan perawatan mobil, sepanjang dilakukan dengan benar tampilan mobil akan tetap terjaga," sebut Emil. (hamsah umar)                                 

Suara Ekslusif di Kabin


KEPUASAN menikmati kualitas suara yang maksimal di di dalam kabin kendaraan tetap terbayar, meski dengan instalasi audio yang cukup sederhana, namun dengan desain audio yang ada yang dikhususkan hanya dinikmati di dalam kabin, kepuasan menikmati audio tetap maksimal.
Guna menikmati rangkaian suara dari instalasi audio pada kabin mobil, sudah menjadi salah satu keinginan yang dirasakan pemilik mobil Starlet GT keluaran 1996 ini. Emil pemilik mobil ini bahkan harus mendesain sendiri audio di mobilnya, demi kenyamanan menikmati suara secara ekslusif di dalam kabin.
"Untuk menyalurkan hobi mendengar musik, saya mendesain sendiri audio di mobil. Saya cuma membeli perangkatnya satu per satu. Hasilnya, kualitas audio juga tetap menyenangkan di dalam kabin. Saya memang sengaja mendesain audio khusus di dalam kabin tidak untuk keluar," kata Emil.
Rangkaian audio yang menjadi desain sendiri oleh Emil ini hanya berupa satu unit subwoofer, dua unit power empat channel, serta empat unit speaker. Rangkaian audio yang diusung pada kabin belakang mampu menghasilkan suara maksimal dan terdengar dengan baik.
Instalasi audio ini tidak menggambarkan kemegahan, namun lebih menerapkan asas originalitas. Perangkat audio yang dipasang secara terbalik, sedikit memberi kesan esktrem pada desain audio di  mobil yang satu ini. "Saya ingin mendapatkan suara yang ekslusif pada kabin, makanya desainnya tidak begitu mewah. Namun kalau sekadar dinikmati pengemudi dan penumpang, desain tersebut sudah cukup maksimal," kata Emil.
Apalagi, bagian belakang tepatnya di bagasi, fungsi bagasi ini tidak diutak atik. Sehingga bagasi bisa tetap berfungsi sebagai tempat menyimpan barang. Pasalnya hanya ada satu subwoofer dan dua amplifier. Jadi kesan ruang masih tetap terjaga, kendati ada penambahan aklirik sebagai penutup subwoofer. (hamsah umar)


Sebulan Bebas, Ditangkap Bawa Narkoba


MAKASSAR, FAJAR--Seorang buruh bangunan, warga Jalan Sibula Dalam-Tinumbu Lr 1 Makassar, Iqbal alias Kaka (28), ditangkap Unit Narkoba Polrestabes Makassar, Sabtu, 7 Januari dini hari. Dari tangan tersangka, polisi menyita paket yang diduga narkoba jenis sabu-sabu.
Tersangka yang baru satu bulan lebih bebas dari penjara kasus  pelanggaran hukum ini, ditangkap di Jalan Ahmad Yani tepatnya depan Bank BCA Makassar. Diduga, tersangka baru saja membeli sabu-sabu dari seseorang yang kemudian dibekuk petugas kepolisian.
Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Masrur menegaskan, penangkapan terhadap tersangka  ini setelah dicurigai polisi memiliki sabu-sabu. "Dia baru keluar dari penjara," kata Masrur.
Di tempat terpisah, polisi juga berhasil menangkap seorang diduga pengedar sabu-sabu di Jalan Maccini Sawah III Makassar, Ismail Hamid (36). Tersangka yang diketahui sebagai wiraswasta ini ditangkap di rumahnya setelah digerebek oleh petugas kepolisian.
Dari tangan tersangka yang satu ini, polisi berhasil menyita dua paket sabu-sabu seberat 3 gram. Dari rumah tersangka, polisi juga menemukan timbangan digital yang biasa digunakan menimbang sabu-sabu  serta sejumlah alat yang biasa digunakan mengonsumsi sabu-sabu. 
Dengan ditemukannya sejumlah peralatan konsumsi dan timbangan digital sabu-sabu itu, Ismail kuat sebagai pengedar sabu-sabu di daerah ini. Makanya, polisi saat ini masih mengembangkan penangkapan tersebut untuk mengejar jaringan tersangka.
Penangkapan yang sama dilakukan di Jalan Masjid Raya Makassar, dengan barang bukti satu paket sabu-sabu. Tersangka yang satu ini diketahui bernama Irwan (36), warga Jalan Cumi-cumi Makassar. Dia ditangkap Jumat malam sekira pukul 22.30.
"Para tersangka yang kita tangkap Jumat malam hingga Sabtu siang itu, saat ini masih menjalani interogasi untuk dilakukan pengembangan, untuk mencari jaringannya," kata Masrur. (hamsah umar)           

Kamis, 05 Januari 2012

Danlantamal: Tegakkan Citra Kowal


MAKASSAR, FAJAR--Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) VI Makassar, Brigadir Jenderal M Suwandi Thahir, mengintruksikan kepada jajaran prajurit Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal) maupun TNI AL lainnya, untuk berupaya menegakkan citra Kowal sebagai prajurit yang andal dan disegani.
Penegasan ini disampaikan Suwandi pada puncak peringat HUT ke-49 Korps Wanita TNI AL di Dermaga Layang  Mako Lantamal VI Makassar 2012. "Pelihara dan tegakkan citra Kowal, agar mampu melaksanakan tugas secara maksimal, dengan tidak mengabaikan harkat dan martabat serta kodratnya sebagai seorang perempuan," kata Suwandi.
Sebagai prajurit, Korps Wanita TNI Angkatan Laut harus mampu meningkatkan disiplin dengan senantiasa berpedoman kepada sapta marga, sumpah prajurit, delapan wajib TNI, Trisila TNI Angkatan Laut dan moto Kowal yang menjadi jati diri dalam melaksanakan tugas negara.
Yang tidak kalah pentingnya kata dia, prajurit Kowal harus selalu menumbuhkan semangat dan motivasi kerja sebagai prajurit Kowal yang bermoral, profesional dan berani, dengan tetap menjaga kekompakan sesama prajurit Kowal. "Sehingga bisa tercipta hubungan kerja sama yang harmonis dan solid," katanya.
Apalagi, pada HUT Kowal kali ini, jajaran TNI  AL mengambil tema yang sangat bermakna yakni "Dengan Semangat HUT Kowal Ke-49, Kita Wujudkan TNI Angkatan Laut yang Handal dan Disegani".
Terhadap prajurit Kowal, Suwandi mengatakan AL telah memberikan perlakuan dan kesempatan yang sama kepada jajaran Korps Wanita TNI Angkatan Laut, untuk memberikan darma baktinya bersama-sama dengan prajurit lainnya. Salah satu buktinya, beragamnya penugasan yang diberikan kepada personel Kowal, baik di lingkungan staf hingga penugasan operasional di dalam maupun di luar negeri.
Misalnya saja, penugasan dalam rangka misi perdamaian dunia dengan ikut bergabung dalam misi pasukan United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) dan United Nations in the Democratic Republic of Congo (MONUC). Personel Kowal juga turut berpartisipasi pada kegiatan pemecahan rekor selam dunia, dalam selam massal yang diselenggarakan pada Upacara Hari Ulang Tahun ke-64 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2009 di Manado, SAIL Banda pada bulan Agustus 2010, SAIL Wakatobi pada bulan Juli 2011 di Ambon, serta berpartisipasi dalam event kejuaraan terjun payung pada olimpiade militer dunia ke-5 di Rio De Jenairo Brasil.
Dalam perayaan HUT Kowal ini, mereka juga melakukan berbagai kegiatan bakti sosial di Panti Asuhan Nurul Fatimah, Perlombaan Bola Voli, lomba aerobik, olahraga bersama, dan kegiatan lainnya.
HUT Kowal ini dihadiri Wadan Lantamal VI Kolonel Laut (P) Pulung Prambudi, Para Asisten dan Kadis, Kasatker, Muspida Makassar, Ibu-ibu Jalasenastri Korcab VI. (hamsah umar)

Security Hartako Indah Ditemukan Membusuk


MAKASSAR, FAJAR--Salah seorang security Perumahan Hartako Indah Blok 3K No.8 Makassar, Muh Tamrin (59) ditemukan membusuk di ruang dapur rumahnya, Rabu, 4 Januari sekira pukul 22.00. Korban diduga sudah meninggal lima hari terakhir, melihat kondisi mayatnya sudah mulai berulat.
Saat ditemukan, korban dikabarkan terkurap tanpa mengenakan pakaian. Dugaan sementara, korban meninggal karena sakit mengingat pemeriksaan sementara menyebutkan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Apalagi, rumah korban saat kejadian ditemukan terkunci dari dalam.
Informasi yang diperoleh, istri dan anak-anak korban ini ke Kalimantan dalam rangka acara pernikahan salah seorang anaknya sejak 31 Desember lalu. Praktis sejak saat itu korban tinggal sendirian di rumahnya. Rencananya, korban akan menyusul ke Kalimantan begitu acara pernikahan anaknya tersebut sudah dekat.
Saat ditinggal keluarganya ke Kalimantan, Tamrin masih sempat masuk kantor atau menjalankan tugas sebagai security perumahan pada 31 Desember. Namun setelah itu, dia tidak lagi masuk kantor. Rekan korban dan keluarga sudah beberapa kali menghubungi korban melalui ponselnya, namun tidak aktif. Makanya, Rabu malam, rekan korban berinisiatif mengecek ke rumahnya.
Karena dalam kondisi terkunci dan ada bau menyengat dari dalam, rekan korban dan warga setempat berinisiatif melaporkannya ke pihak kepolisian. Polisi kemudian ke lokasi dan masuk ke rumah korban melalui jendela. Mayat petugas keamanan perumahan ini kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara. Informasi yang diperoleh, keluarga korban menolak dilakukannya autopsi terhadap mayat korban.
"Menurut keluarga, korban ini juga memiliki riwayat penyakit jantung dan asam urat. Ada kemungkinan dia meninggal karena sakit. Menurut istrinya, dia biasa disarankan untuk tidak terlalu banyak minum obat," kata Kapolsekta Tamalate, AKP Amran Allobaji. (hamsah umar)

Korban Puting Beliung Butuh Seng


MAKASSAR, FAJAR--Belasan kepala keluarga (KK) yang menjadi korban  puting beliung di Kelurahan Tanjung Merdeka Makassar, saat ini membutuhkan bantuan utamanya kebutuhan sehari-hari. Selain sembako, bantuan yang sangat diharapkan warga juga berupa seng dan balok.
Balok dan seng ini diharapkan warga untuk melakukan perbaikan rumah yang rusak dihantam puting beliung. Pasalnya, kalau sekadar mengandalkan tenda, kondisi tersebut dianggap tidak cukup membantu apalagi saat ini musim penghujan. Makanya, korban berharap pemerintah memerhatikan kebutuhan perbaikan rumah utamanya balok dan seng.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, L Daeng Kasing menyebutkan bahwa balok dan seng ini diperlukan warga untuk membenahi kembali rumah warga yang rusak, utamanya yang hanya mengenai bagian atapnya. "Sementara ini warga memang sudah dibantu tenda dan kebutuhan pokok dari pemerintah," kata Kasing.
Pantauan FAJAR di lokasi kejadian, beberapa korban yang rumahnya rusak pada bagian atap terlihat belum melakukan pembenahan. Korban masih membiarkan kondisi rumahnya apa adanya setelah terjadi puting beliung. Tidak adanya bahan baku untuk mengganti kerusakan yang terjadi, menjadi alasan warga hingga saat ini belum membenahi rumahnya.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, 18 rumah warga di wilayah ini dihantam puting beliung. Dari jumlah itu enam rumah dilaporkan rusak berat bahkan ada yang rata dengan tanah. Jumlah kerusakan ini belum termasuk bangunan warga di Tanjung Merdeka yang digunakan untuk mencari nafkah atau yang disewakan. "Banyak juga bangunan yang disewakan untuk kepentingan wisata, tapi itu tidak masuk dalam daftar 18 rumah yang rusak," kata Kasing.
Sejauh ini, aparat terkait sudah membangun posko sementara untuk menampung para korban. Selain posko bantuan, warga juga berharap tenaga kesehatan berada di lokasi, apalagi kondisi pemukiman warga setempat banyak yang tergenang.
Kapolsekta Tamalate, AKP Amran Allobaji menegaskan bahwa pihaknya juga tetap memantau kondisi korban puting beliung di daerah itu. Polisi kata dia berkoordinasi dengan aparat terkait maupun warga, dalam rangka penanganan korban puting beliung. (hamsah umar)   
                      

Pendaftaran Polisi Terhambat Web Registrasi


MAKASSAR, FAJAR--Proses pendaftaran anggota polisi untuk tingkat brigadir yang ditetapkan mulai 4-17 Januari, tampaknya masih menuai kendala pada hari pertama. Kendalanya, akses web registrasi melalui www.penerimaan.polri.co.id belum bisa dibuka hingga pukul 12.00 kemarin.
Di wilayah Polrestabes Makassar misalnya, sejumlah remaja yang berminat mendaftar sebagai anggota polisi, terlihat mendatangi bagian kehumasan Polrestabes Makassar. Mereka mempertanyakan beberapa syarat yang diperlukan calon untuk mendaftar menjadi anggota korps kepolisian.
Terkait syarat untuk mengikuti seleksi penerimaan polri ini, calon bisa melihatnya melalui situs yang telah disiapkan. Namun itu lagi, karena pada hari pertama jadwal penerimaan yang ditetapkan, web registrasi yang disiapkan Polri belum bisa terbuka. Praktis calon pendaftar yang berminat menjadi polisi belum bisa mengetahui lebih jauh syarat-syarat yang diperlukan utamanya saat mendaftar secara online.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah yang dikonfirmasi, Kamis, 5 Januari membenarkan kalau web registrasi yang disiapkan untuk penerimaan polisi masih terkendala. "Ada beberapa warga yang bertanya ke kita mengenai syarat-syarat mendaftar. Calon pendaftar ini rupanya belum bisa mengakses web pendaftaran," kata Mantasiah.
Diduga, banyaknya calon pendaftar yang mengakses alamat web tersebut sehingga situs pendaftaran yang disiapkan khusus itu sulit diakses. Kendati begitu, pihak kepolisian optimis dalam beberapa hari ke depan akses terhadap web registrasi bisa diakses dengan mudah.
Mantasiah menyebut, calon polisi yang mendaftar di wilayah Polda Sulsel akan  mengikuti tes di Polda Sulsel. Polrestabes maupun wilayah polres di daerah sekadar meregistrasi setiap calon yang sudah mendaftar melalui situs yang telah ditentukan. (hamsah umar)                               

Rabu, 04 Januari 2012

PTUN Mentahkan Gugatan Terhadap Bupati Gowa


MAKASSAR, FAJAR--Gugatan salah seorang guru SMPN 2 Tombolopao, Saleh terhadap Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo ke Pengadilan Teta Usaha Negara (PTUN) Makassar, dimentahkan majelis hakim PTUN Makassar, dalam sidang putusan yang digelar Rabu, 4 Januari.
"Mengadili, menyatakan bahwa gugatan penggugat tidak dapat diterima dan menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp85 ribu," ujar Ketua Majelis Hakim PTUN Makassar, Satibi Hidayat Umar, saat membacakan vonisnya.
Majelis hakim berpendapat bahwa keputusan bupati melakukan mutusi terhadap Saleh dari SMPN 1 Berstandar Nasional Sungguminasi ke SMPN 2 Tombolopao, sudah sesuai prosedural dan tidak merugikan penggungat sebagaimana gugatannya. Makanya, majelis hakim berkesimpulan gugatan guru Matematika ini tidak bisa diterima.
Menanggapi putusan tersebut, pengacara Pemkab Gowa, Sofyan Sinte menegaskan bahwa putusan tersebut sudah tepat, karena apa yang dilakukan bupati dengan melakukan mutasi terhadap guru di daerahnya adalah hal wajar. Apalagi, mutasi itu juga bertujuan untuk pemerataan guru di wilayah itu. Belum lagi, guru Matematika di SMPN1 Sungguminasi terbilang padat sementara di SMPN 2 Tombolopao minim.
"Dari awal kita memang sudah berkeyakinan gugatan itu tidak akan diterima, karena bukti yang mereka ajukan tidak berdasar. Apalagi, hak-hak guru yang dimutasi ini tidak dikurangi seperti tunjangan, golongan kepegawaian dan semacamnya," kata Sofyan.
Sementara pengacara Saleh, Abdul Rasyid mengaku kecewa dengan putusan majelis hakim PTUN tersebut. Makanya, dia akan menempuh banding atas kasus mutasi yang dianggap merugikan kliennya itu. "Ini jelas sebagai bentuk penghukuman. Masa dari sekolah berstandar Nasional dipindahkan ke sekolah reguler. Dia ini adalah guru dengan Gol IV," kata Rasyid.
Belum lagi kata dia, kliennya tersebut sangat dirugikan dengan mutasi itu. Salah satunya kata dia dari segi transportasi dimana Saleh harus menempuh perjalanan hingga 100 km lebih, sehingga butuh biaya transportasi lebih besar. "Belum lagi keamanan mereka ketika harus bolak-balik menempuh perjalanan jauh," kata Rasyid. (hamsah umar)                   
          

Perampok Polisi Akhirnya Ditangkap


*Satu TSK Diberondong Peluru

MAKASSAR, FAJAR--Dua tersangka perampokan anggota Intel Polres Gowa, Briptu Andi Abdullah di kompleks Villa Mutiara Klaster Elok 12 No.10, Jalan Ir Sutami Makassar, Rabu, 28 Desember lalu akhirnya ditangkap pihak kepolisian, Rabu, 4 Januari. 
Kedua tersangka yang diketahui bernama Adi alias Tulla (32) serta Agus alias Agu (35). Adi ditangkap di kampung  Billa, Desa Damai, Kecamatan Tanralili, Maros, sementara Agus ditangkap di Jalan Abu Bakar Lambogo Makassar. Penangkapan pertama dilakukan terhadap Tulla sekira pukul 01.30 setelah dilakukan penggerebekan.
Dari penangkapan itu, polisi kemudian melakukan  pengembangan hingga berhasil menangkap tersangka kedua di rumahnya. Dari dua tersangka ini, polisi terpaksa melakukan penembakan terhadap Agus karena berusaha melarikan diri saat akan ditangkap. Tiga butir peluru bersarang di paha dan kaki tersangka. Saat ini, Agus dirawat di RS Bhayangkara sementara tersangka lainnya ditahan di Polsekta Biringkanaya.
Informasi yang diperoleh, Tulla selama ini tercatat sebagai petani di daerahnya, sementara Agus berprofesi sebagai seorang sopir di kota Makassar. Proses penangkapan terhadap kedua tersangka yang sempat kabur selama sepekan ini dilakukan tim gabungan dari Unit Operasional Direktorat Reskrim Umum Polda Sulsel, Polrestabes Makassar, serta Polsekta Biringkanaya.
Kanit Opsnal Ditreskrim Umum Polda Sulsel, Kompol Muh Yadin menegaskan langkah tegas kepolisian melumpuhkan tersangka terpaksa dilakukan karena berusaha kabur saat digerebek. "Tembakan peringatan yang dilakukan tim diabaikan sehingga kita lumpuhkan," kata Yadin.
Upaya melarikan diri salah seorang tersangka ini dilakukan dengan cara menjebol dinding rumah panggung tempatnya  bersembunyi. Tapi karena polisi sudah mengepung rumah keluarganya, tersangka tidak bisa lolos hingga akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas.
Kapolsekta Biringkanaya, Kompol Mursalim yang dikonfirmasi terpisah menegaskan  bahwa pihaknya saat ini masih melakukan  interogasi terhadap tersangka Adi. Hasil pemeriksaan menyebutkan, kedua tersangka ini juga masuk di rumah korban saat peristiwa terjadi.
Terhadap barang bukti berupa handphone dan laptop yang berhasil dibawa kabur tersangka, Mursalim menyebutkan bahwa hingga saat ini baru handphone yang telah disita oleh penyidik. Sementara satu unit laptop baru akan dijemput polisi di daerah Pangkep. Hasil rampokan tersangka ini diketahui sudah dijual pada salah seorang warga di Pangkep. (hamsah umar)                                        

UNM Pastikan Pecat Tersangka Pembunuhan


MAKASSAR, FAJAR--Pembantu Rektor (PR) III UNM, Hamsu  Gani  memastikan akan melakukan pemecatan terhadap mahasiswa, yang terlibat penikaman hingga mengakibatkan seorang mahasiswa jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial, Irfan tewas pekan lalu.
"Aturan di kampus kita sudah sangat jelas, bahwa mahasiswa yang ditetapkan tersangka oleh pihak kepolisian karena terlibat pelanggaran hukum, sudah otomatis akan kehilangan haknya menjadi mahasiswa di UNM," tegas Hamsu.
Makanya, dia memastikan semua mahasiswa yang terlibat kasus penikaman dan pembunuhan terhadap Irfan dan rekannya I Gede Justiasta beberapa waktu lalu, akan diberikan sanksi tegas berupa pemecatan. Namun dari belasan mahasiswa yang diduga terlibat pembunuhan itu, baru Irwanto alias Melki, Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM yang dipastikan dipecat.
Kendati mahasiswa yang dijadikan tersangka kasus pidana itu dipastikan dipecat, namun Hamsu menyatakan bahwa proses pemecatan terhadap mahasiswa itu tersebut tetap melalui Komisi Disiplin (Komdis). 
Dia menambahkan bahwa, UNM telah membuat aturan yang mewanti-wanti mahasiswanya terlibat pelanggaran hukum, baik yang dilakukan di luar kampus apalagi di dalam kampus. UNM kata dia tidak mau lagi memberi toleransi terhadap mahasiswa yang dijadikan tersangka karena terlibat tindak pidana.
Terhadap  belasan mahasiswa yang dicurigai terlibat melakukan pengeroyokan terhadap Irfan dan I Gede, Hamsu menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan identitas mahasiswa yang dicurigai pihak kepolisian itu. Dia juga mengaku sejauh ini belum menerima data dari pihak kepolisian terkait mahasiswa tersebut. "Yang jelas semua tersangka akan kita beri sanksi tegas," tambahnya.
Pihak kepolisian sendiri hingga saat ini masih melakukan pengejaran terhadap belasan mahasiswa yang terlibat pembunuhan. Para mahasiswa yang berasal dari sejumlah kabupaten ini diketahui sudah meninggalkan rumah yang selama ini ditempati. Kendati Kapolsekta Rappocini, AKP Ahmad Mariadi berjanji sesegera mungkin menangkap belasan pelaku tersebut. (hamsah umar)

Mimi: Saya Sekadar Berteman


MAKASSAR, FAJAR--Bendahara Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulbar, Siti Rahmiati Alwi alias Mimi membantah ditangkap polisi bersama staf Badan Kepegawaian Daerah Sulbar, Reza, pemilik ganja yang ditangkap Direktorat Narkoba Polda Sulsel pada malam pergantian tahun baru lalu.
Mimi saat bertandang ke redaksi Harian FAJAR, Rabu, 4 Januari mengatakan bahwa dirinya yang dijadikan saksi penyidik Direktorat Narkoba Polda Sulsel, terkait kasus penangkapan ganja itu karena dia dan tersangka memiliki hubungan pertemanan. Namun dia sama sekali tidak pernah mengetahui temannya tersebut terlibat penyalahgunaan narkoba.
"Saya tidak ditangkap. Saya memang dijadikan saksi dalam kasus ini oleh polisi karena saya sempat menghubungi Reza pada hari itu. Saya menghubungi dia saat itu karena mendapat kabar dia ditangkap, makanya saya menghubunginya," kata Mimi.
Begitu juga kata dia staf Sekretariat Provinsi Sulbar, Capung. Dia juga dimintai keterangan polisi karena diketahui menghubungi tersangka saat ditangkap polisi. Reza sendiri ditangkap di salah satu terminal di Mamuju.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, Unit Narkoba Polda Sulsel melakukan penangkapan PNS Pemprov Sulbar karena kepemilikan ganja. Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan Reza sebagai tersangka sebagai pemilik ganja, sementara Capung dan Mimi sekadar dijadikan saksi oleh pihak kepolisian. (hamsah umar) 

Empat Warga Ditangkap Berjudi


MAKASSAR, FAJAR--Unit Operasional Polsekta Wajo menangkap empat warga di Jalan Kodingareng Lr 188 Makassar, karena terlibat perjudian menggunakan kartu domino. Keempat warga tersebut ditangkap Selasa, 3 Januari sekira pukul 19.00.
Keempat tersangka judi yang ditangkap polisi ini masing-masing Muh Rudi (38), Farman (27), Sariful (54), dan Umar (55). Keempatnya adalah warga  Jalan Salemo Lr 159 No.6, Jalan Kodingareng Lr 188 No.32, Jalan Kalimantan Kompleks PU No.4, dan warga Desa Banggae, Kecamatan Manggarabombang Takalar.
Dari tangan keempat pemain judi ini, polisi menyita barang bukti berupa kartu domino, alat tulis berupa pulpen dan buku, serta uang tunai sebesar Rp345 ribu. Saat polisi melakukan penggerebekan terhadap lokasi perjudian ini, keempat pelaku tidak bisa berkutik apalagi tertangkap tangan bermain judi, belum lagi sejumlah barang bukti disita dari tangan tersangka.
Selain menangkap empat tersangka, polisi juga menjadikan seorang warga Jalan Mongisidi Baru No.7 Makassar, Alex (43) sebagai saksi. Warga tersebut ikut dimintai keterangan penyidik karena pada saat penggerebekan dilakukan, warga tersebut ada di lokasi kejadian. Umumnya, pelaku judi yang ditangkap ini adalah buruh harian dan pekerjaan tidak tetap.
Kapolsekta Wajo, Kompol Sumarno membenarkan adanya empat warga yang ditangkap karena bermain judi. Keempat warga itu kata dia saat ini sementara menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Saat ini, keempat warga tersebut mendekam di sel Polsekta Wajo. (hamsah umar)
 
         

Selasa, 03 Januari 2012

Karyawan MGH Tuntut Kesejahteraan


MAKASSAR, FAJAR--Puluhan karyawan Makassar Golden Hotel (MGH) melakukan aksi unjuk rasa dan memilih tidak masuk kerja, karena menuntut kesejahteraan. Mereka mendesak manajemen MGH segera memberlakukan upah minimum sebesar Rp1,2 juta per bulan. Aksi mereka lakukan di depan MGH, Selasa, 3 Januari.
Karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pariwisata Reformasi ini mendesak manajemen MGH, agar perlakuan diskriminasi terhadap karyawan segera dihentikan. "Hentikan diskriminasi dan intimidasi yang memojokkan karyawan, dan segera berlakukan pemberian upah berasar standar upah minimum," kata koordinator aksi, A Pupu.
Tidak hanya itu, para karyawan ini mendesak pihak hotel untuk menghapus sistem kontrak kerja yang tidak memberikan kejelasan terhadap karyawan. Apalagi menurut mereka, sistem kontrak kerja seperti ini sangat merugikan karyawan karena tidak memiliki kejelasan masa depan.
Karyawan juga mempersoalkan pemotongan gaji karyawan yang tidak jelas pemamfaatannya. Menurut karyawan, gaji yang diperoleh selama ini jauh dari standar UMP yang hanya mencapai Rp700 ribu per bulan. "Sudah kecil di potong  lagi. Makanya kita menuntut tidak ada lagi pemotongan gaji karyawan," tambahnya.
  Dalam aksinya, para karyawan MGH ini mengancam akan terus melakukan aksi mogok kerja serta demo jika tuntutan mereka akan tingkat kesejahteraan tidak dipedulikan. Bahkan, dia mengancam akan melakukan aksi lebih besar kalau tuntutan mereka tidak direalisasikan.
Marcom MGH, Ivonne Tumbelaka yang dikonfirmasi menegaskan bahwa penentuan standar gaji karyawan dilakukan berdasarkan klasifikasi jabatan dan masa kerja. Namun dia menyebutkan bahwa tidak satu pun karyawan MGH yang menerima pendapatan hanya Rp700 ribu per bulan. "Kalau gaji pokok mereka saya tidak memahami, namun jumlah penghasilan yang diterima karyawan berkisar Rp2 juta per bulan," kata Ivonne.
Dia menyebut, karyawan MGH menerima gaji pokok pada awal bulan, sementara pada pertengah bulan mereka mendapat service cash. "Jadi karyawan dua kali  menerima gaji sebulan. Jadi  gaji karyawan yang demo  ini setiap bulan di atas Rp1,5 juta atau berkisar Rp2 juta," tambahnya.
Soal pemotongan gaji, Ivonne menjelaskan bahwa pemotongan dimaksud untuk kepentingan jamsostek serta tanggungan konsumsi karyawan. Makanya dia membantah kalau pemotongan gaji karyawan tidak jelas peruntukannya. (hamsah umar)              
      

Perampok Polisi Diduga Kabur Keluar Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Dua pelaku perampokan anggota Intel Polres Gowa, Briptu Andi Abdullah di kompleks Villa Mutiara Klaster Elok 12 No.10, Jalan Ir Sutami Makassar, masing-masing Adi dan Rony ditengarai melarikan diri keluar Sulsel. Dugaan itu menguat setelah proses pengejaran tersangka belum membuahkan hasil positif.
Hanya saja, polisi belum bisa memastikan ke provinsi mana kedua tersangka tersebut melarikan diri. Meski begitu, pihak kepolisian masih terus melakukan pelacakan dan pengejaran kedua tersangka yang menjadi gembong perampokan polisi ini.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah yang dikonfirmasi Selasa, 3 Januari membenarkan kalau proses pengejaran terhadap tersangka ini masih dilakukan polisi. "Tapi keduanya belum berhasil kita tangkap. Kemungkinan dia sudah kabur keluar Sulsel," kata Mantasiah.
Berdasar informasi yang diperoleh, salah satu perampok yang berhasil kabur itu diketahui tercatat sebagai warga Maros. Namun sejauh ini tersangka belum berani ke rumah keluarganya di daerah itu karena ditengarai sudah mengetahui dirinya dalam pengejaran aparat kepolisian. 
Kedua tersangka ini berhasil kabur dengan membawa sejumlah barang berharga milik korban berupa uang tunai Rp1,5 juta, laptop, beberapa buah handphone. Dua pelaku tersebut kabur saat seorang temannya terlibat perkelahian dengan korban, namun rekan tersangka ini tewas setelah diberondong peluru oleh korban.
Kapolsekta Biringkanaya, Kompol Mursalim juga membenarkan kalau kedua tersangka tersebut masih dalam pengejaran. Mursalim sendiri optimis kedua tersangka yang berhasil kabur itu segera ditangkap kendati sejauh ini keberadaan pastinya masih dalam upaya pelacakan. 
Pihak penyidik menduga, tersangka terus bergerak dari satu tempat ke lokasi berbeda untuk menghindari upaya pelacakan aparat kepolisian. Pasalnya beberapa lokasi yang disasar polisi, tersangka tidak berhasil ditemukan. (hamsah umar) 
                   

FIS UNM Tunggu Penanganan Polisi


MAKASSAR, FAJAR--Belasan mahasiswa UNM baik dari Fakultas Ilmu Keolahragaan maupun Fakultas Ilmu Sosial (FIS), yang terlibat pengeroyokan dan penikaman terhadap dua mahasiswa jurusan Sejarah FIS UNM, Irfan dan I Gede Justiasta bakal diproses pihak kampus utamanya FIS dan FIK.
Hanya saja, sebelum belasan mahasiswa yang diduga terlibat penikaman dan pembunuhan itu belum diproses pihak kampus dengan alasan, kampus terlebih dahulu menunggu proses yang berjalan di kepolisian. Yang pasti, pihak UNM tidak akan memberikan toleransi terhadap 
mahasiswa yang terlibat tindak pidana apalagi yang telah ditetapkan tersangka oleh pihak kepolisian.
Pembantu Dekan III FIS UNM, Jumadi menegaskan sanksi mahasiswa yang melakukan pelanggaran sangat jelas. Namun sebelum sanksi ini dijatuhkan, pihak UNM tetap memproses mahasiswa tersebut melalui komisi disiplin (komdis) fakultas.
"Kalau mengacu pada aturan di internal kita, sudah ditegaskan bahwa mahasiswa yang terlibat pelanggaran hukum dan ditetapkan tersangka oleh kepolisian, maka sanksinya adalah pemecatan," tegas Jumadi.
Terhadap mahasiswa yang diduga terlibat penganiayaan hingga mengakibatkan seorang mahasiswa UNM tewas, Jumadi menegaskan bahwa pihaknya hingga saat ini belum memiliki data mengenai siapa saja mahasiswa  yang ditengarai terlibat. Makanya dia masih menunggu data resmi dari pihak kepolisian  soal identitas mahasiswa yang dicurigai terlibat. "Kita tunggu prosesnya berjalan di kepolisian. Namun seluruh mahasiswa yang terlibat akan kita rekomendasikan untuk dipecat," katanya.
Dalam kasus penikaman yang mengakibatkan seorang mahasiswa FIS tewas, polisi diharapkan bisa mengungkap seluruh mahasiswa yang terlibat mulai eksekutor hingga otak dibalik pengeroyokan dan penikaman dua mahasiswa UNM.
Kapolsekta Rappocini, AKP Ahmad Mariadi menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak kampus mengenai mahasiswa yang diduga terlibat pengeroyokan. Yang pasti menurutnya, data-data mahasiswa  yang disebut ikut dalam peristiwa ini sudah diperoleh polisi setelah berhasil menangkap pelaku utama penikaman Irwanto alias Melky. Dalam kasus ini, tersangka menikam korban menggunakan sangkur.
Dalam kasus penikaman dan pembunuhan mahasiswa UNM ini, pelaku bakal dijerat dengan pasal berlapis. di antaranya Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, Pasal 170 KUHP tentang Kekerasan Terhadap Orang atau Barang di Muka Umum secara bersama-sama, dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam. (hamsah umar)

Goodwill Penegak Hukum Rendah


KENDATI lembaga penegak hukum utamanya kejaksaan dan kepolisian sudah mengeluarkan surat edaran, agar kasus korupsi menjadi salah satu prioritas yang harus dituntaskan di daerah, namun tingkat penyelesaian perkara korupsi di Sulsel tampaknya belum sesuai harapan.
Lihat saja kasus dugaan korupsi yang ditangani jajaran Kejaksaan Tinggi Sulsel dan Polda Sulsel. Di Kejati, jumlah kasus korupsi yang ditangani menghampiri angka 200 kasus, namun jumlah yang selesai hanya mencapai puluhan kasus. Begitu juga kasus korupsi yang ditangani Polda Sulsel. Dari sekitar 57 kasus yang ada, tingkat finalisasi kasus korupsi hanya mencapai 48 persen.
Dengan kata lain, dua lembaga penegak hukum di wilayah Sulsel sejauh ini hanya mampu menyelesaikan perkara korupsi di bawah 50 persen. Kondisi ini tentu saja bertolak belakang dengan keinginan petinggi Polri dan Kejaksaan Agung  bahwa kasus korupsi harus diprioritaskan. Bahkan, berdasar salah satu surat edaran Kejaksaan Agung, penyidik kejaksaan ditarget mampu menyelesaikan penanganan perkara korupsi dalam tempo tiga bulan.
Berkaca pada tingkat penyelesaian perkara korupsi di Sulsel yang tidak melebih angka 50 persen ini, Direktur Anti Coruption Commitee (ACC) Sulsel, Abdul Muttalib mengatakan bahwa penyelesaian kasus korupsi pada dasarnya tidak memiliki banyak hambatan, utamanya kalau dikaitkan dengan persoalan bukti-bukti dugaan terjadinya tindak pidana korupsi.
Namun, Muttalib menyebut kendala yang terjadi di Sulsel lebih karena niat baik atau goodwill penegak hukum dalam penanganan korupsi masih sangat rendah. Akibatnya, proses penanganan kasus dugaan korupsi baik yang terjadi di kepolisian maupun di kejaksaan banyak yang tidak jelas dan mandek dengan berbagai alibi.
Kasus bantuan sosial (bansos) Pemprov Sulsel 2008 yang diduga merugikan negara Rp8,8 miliar, baru kembali mulai bergerak dan ditingkatkan ke penyidikan. Ini artinya, ketika penegak hukumnya memiliki goodwill, maka perkara korupsi dipastikan akan berjalan sesuai harapan.  
"Kalau penegak hukumnya memiliki keinginan serius untuk menuntaskan kasus korupsi yang ditanganinya, saya  kira perkara korupsi di daerah ini akan mudah dituntaskan. Tapi karena goodwill-nya tidak ada, maka penyelesaian kasus korupsi banyak yang mandek," kata  Muttalib.
Salah satu bukti bahwa penegak hukum tidak memiliki niat baik dalam penyelesaian kasus korupsi, karena sejauh ini pelibatan masyarakat dalam penanganan perkara korupsi belum dimaksimalkan. Padahal kata dia, dalam surat edaran Kejaksaan Agung dan Polri, lembaga penegak hukum ini juga diminta untuk melibatkan  masyarakat. 
"Tapi ternyata kan masyarakat kurang dilibatkan. Misalnya saja kalau penegak hukum benar-benar serius, setiap ada ekspose perkara korupsi bisa saja melibatkan masyarakat utamanya aktivis anti korupsi. Apalagi mereka yang memang memiliki data mengenai dugaan terjadinya tindak pidana korupsi," jelas Muttalib.
Makanya, dia menilai penegak hukum di daerah ini cenderung jalan sendiri, dan tidak mau melibatkan peran serta masyarakat secara baik. Kalau saja  penegak hukum mau terbuka kepada masyarakat, dipastikan respons masyarakat terhadap penegak hukum akan lebih baik lagi. (hamsah umar)

Senin, 02 Januari 2012

Sudah Sebulan Autopsi Imam Belum Keluar


MAKASSAR, FAJAR--Kendati autopsi mantan Sales and Service Manager PT Merpati Nusantara Airline Makassar, Imam Bagus Nugraha oleh tim dokter forensik Unhas sudah berlalu sebulan terakhir, namun hingga saat ini hasil autopsi tersebut belum juga dikeluarkan pihak dokter.
Akibatnya, proses penyelidikan misteri kematian Imam ini juga hingga saat ini masih tersendat di kepolisian. Pasalnya, polisi masih menunggu hasil autopsi mayat Imam. Apalagi, dalam kasus ini, ada dugaan kalau Imam tewas karena bunuh diri, kendati posisi mayat korban pada saat kejadian menimbulkan kecurigaan kalau korban tewas karena dibunuh.
Kapolsekta Tamalate, AKP Ahmad Mariadi menegaskan proses penyelidikan sejauh ini masih tetap jalan, namun autopsi yang menjadi penentu kasus ini belum diperoleh dari dokter. "Belum keluar hasil autopsi dari tim ahli. Kita sampai sekarang ini masih menunggu hasilnya, kata Mariadi, Senin, 2 Januari.
Sekadar tahu, Imam tewas pada 30 November 2011 di Kompleks Perumahan Town House, Jalan Sungai Saddang, Rappocini.  Suami Andi Indria Safitri Rukman itu ditemukan tewas dengan posisi duduk dengan lilitan kain di lehernya. Sampai saat ini, kematian warga asal Bogor ini masih menjadi misteri di tengah masyarakat.
Mariadi menegaskan bahwa, hasil autopsi Imam akan menjadi dasar kepolisian  untuk menentukan langkah penyelidikan selanjutnya. Kalau saja hasil autopsi menyebutkan korban memang tewas karena bunuh diri, polisi menegaskan bahwa kasus tersebut praktis akan dihentikan, begitu juga sebaliknya.
Penegasan yang sama disampaikan Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan. Dia menegaskan, polisi tidak bermaksud mengulur proses penyelidikan kasus ini, namun lebih karena hasil autopsi dari dokter belum diperoleh. Terhadap hasil autopsi ini, Anwar mengatakan polisi tidak memiliki wewenang untuk mengintervensi atau mendesak dokter agar secepatnya mengeluarkan hasil autopsi yang dilakukan.
Kendati begitu, informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa petugas kepolisian utamanya penyidik Polsekta Rappocini masih terus melakukan koordinasi dengan dokter forensik Unhas. Namun sejauh ini hasil koordinasi menyebutkan proses autopsi belum sepenuhnya rampung. (hamsah umar)  

Wacana Pemekaran Jadi Perhatian Polda


MAKASSAR, FAJAR--Wacana pemekaran wilayah dianggap menjadi potensi yang bisa memicu konflik horizontal di tengah warga. Makanya, wacana pemekaran wilayah ini menjadi salah satu perhatian Polda pada 2012 ini, utamanya menyangkut stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas).
Di wilayah Polda Sulsel, isu pemekaran wilayah yang mengemuka masih seputar pembentukan Provinsi Luwu Raya serta pemekaran Bone Selatan. Pihak Polda Sulsel menilai konflik bisa terjadi antara pihak yang pro dan kontrak pemekaran.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Chevy Ahmad  Sopari mengatakan di tahun 2012 ini, dua daerah tersebut masih akan menjadi wacana sensitif pada 2012 ini. "Potensi ancaman bisa muncul utamanya yang bisa mengganggu kantibmas," kata Chevy.
Selain isu pemekaran yang menjadi salah satu fokus perhatian Polda Sulsel pada 2012, agenda pemilukada juga menjadi hal penting dalam pelaksanaan pengamanan di daerah ini. Apalagi, pemilukada di Sulsel termasuk pemilukada Sulsel sudah sangat dekat. Bahkan penyelenggaraan Pemilukada Takalar dijadwalkan akhir tahun ini.
Berdasarkan evaluasi dalam hal pengamanan pemilukada, Chevy menegaskan bahwa diperlukan pengamanan yang sudah seharusnya direncanakan matang. Belajar dari pengalaman, beberapa daerah seperti Gowa dan Soppeng terjadi kericuhan pascapemilukada  imbas adanya ketidakpuasan masyarakat. "Untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat bisa terjaga terus kondusif, kita harus melakukan antisipasi sejak dini," katanya. 
Kapolda Sulsel, Irjen Johny Wainal Usman dalam laporan akhir tahun pekan lalu juga sudah menyinggung mengenai masalah pengamanan pemilukada di daerah ini. Makanya, dia sejak awal  mengimbau jajarannya agar sedini mungkin melakukan langkah dalam melakukan pengamanan pemilukada. (hamsah umar)

Wacana Pemekaran Jadi Perhatian Polda


MAKASSAR, FAJAR--Wacana pemekaran wilayah dianggap menjadi potensi yang bisa memicu konflik horizontal di tengah warga. Makanya, wacana pemekaran wilayah ini menjadi salah satu perhatian Polda pada 2012 ini, utamanya menyangkut stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas).
Di wilayah Polda Sulsel, isu pemekaran wilayah yang mengemuka masih seputar pembentukan Provinsi Luwu Raya serta pemekaran Bone Selatan. Pihak Polda Sulsel menilai konflik bisa terjadi antara pihak yang pro dan kontrak pemekaran.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Chevy Ahmad  Sopari mengatakan di tahun 2012 ini, dua daerah tersebut masih akan menjadi wacana sensitif pada 2012 ini. "Potensi ancaman bisa muncul utamanya yang bisa mengganggu kantibmas," kata Chevy.
Selain isu pemekaran yang menjadi salah satu fokus perhatian Polda Sulsel pada 2012, agenda pemilukada juga menjadi hal penting dalam pelaksanaan pengamanan di daerah ini. Apalagi, pemilukada di Sulsel termasuk pemilukada Sulsel sudah sangat dekat. Bahkan penyelenggaraan Pemilukada Takalar dijadwalkan akhir tahun ini.
Berdasarkan evaluasi dalam hal pengamanan pemilukada, Chevy menegaskan bahwa diperlukan pengamanan yang sudah seharusnya direncanakan matang. Belajar dari pengalaman, beberapa daerah seperti Gowa dan Soppeng terjadi kericuhan pascapemilukada  imbas adanya ketidakpuasan masyarakat. "Untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat bisa terjaga terus kondusif, kita harus melakukan antisipasi sejak dini," katanya. 
Kapolda Sulsel, Irjen Johny Wainal Usman dalam laporan akhir tahun pekan lalu juga sudah menyinggung mengenai masalah pengamanan pemilukada di daerah ini. Makanya, dia sejak awal  mengimbau jajarannya agar sedini mungkin melakukan langkah dalam melakukan pengamanan pemilukada. (hamsah umar)

Junior Dalangi Pembunuhan Mahasiswa UNM


MAKASSAR, FAJAR--Belasan pelaku penikaman dan pembunuhan mahasiswa jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNM, Irfan (20) dan I Gede Justiasta (20), terus dikejar penyidik Polsekta Rappocini hingga kampung halamannya. Dalang pembunuhan mahasiswa angkatan 2009 ini belakangan diketahui dilakukan juniornya angkatan 2010.
Proses pengejaran terhadap belasan tersangka itu dilakukan ke beberapa daerah seperti Barru, Parepare, dan Bone. Hasil penyelidikan yang dilakukan polisi menyebutkan pelaku pengeroyokan ini sudah meninggalkan rumah kosnya dan ditengarai pulang ke kampung halamannya untuk bersembunyi. 
Kapolsekta Rappocini, AKP Ahmad Mariadi yang dikonfirmasi Senin, 2 Januari menjelaskan bahwa pelaku tersebut berasal dari  fakultas berbeda di UNM. Namun umumnya, pelaku adalah mahasiswa yang juga tercatat di jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial. Pelaku lain diidentifikasi  berasal dari Fakultas Ilmu Keolahragaan berjumlah empat orang.
Informasi yang diperoleh, pembunuhan yang dilakukan tersangka karena dipicu kekecewaan pelaku, terhadap pihak kampus yang tidak memberikan sanksi terhadap seniornya yang pernah melakukan pemukulan terhadap pelaku. Padahal saat kedua kubu mahasiswa itu sudah pernah didamaikan oleh pihak kampus, dalam kasus pemukulan yang dilakukan mahasiswa senior terhadap juniornya.
Dalam pertemuan dengan pihak kampus itu, ditegaskan bahwa mahasiswa yang telah memukul rekannya akan dijatuhi sanksi. Namun setelah berlangsung  lama, sanksi yang dijanjikan pihak jurusan itu belum juga dikeluarkan. Kondisi ini memicu kekecewaan pelaku sehingga melakukan pembalasan terhadap seniornya yang pernah melakukan pemukulan terhadapnya.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, penyidik Polsekta Rappocini baru berhasil menangkap satu tersangka yakni Irwanto alias Melki, sementara belasan lainnya telah melarikan diri. 
"Kita telah melakukan koordinasi dan pendekatan kepada orang tua pelaku, agar membujuk anaknya menyerahkan diri dan menjalani proses  hukum. Bagaimana pun juga, dia akan terus dicari hingga tertangkap," kata Ahmad Mariadi.
Terkait identitas  belasan mahasiswa  yang terlibat penikaman dan pembunuhan itu, Mariadi juga telah melakukan koordinasi dengan Pembantu Rektor III UNM. (hamsah umar)                               

Polisi Kejar Penyerang Rumah Warga


MAKASSAR, FAJAR--Petugas Polsekta Panakkukang dan Polrestabes Makassar masih mengejar pelaku perusakan lima rumah warga di Jalan Urip Sumoharjo Lr I Makassar, Minggu 1 Januari sore. Selain perusakan rumah, penyerangan ratusan massa dari Jalan Maccini Kidul ini juga merusak dua unit sepeda motor, satu unit mobil, dan satu motor dibawa kabur.
Kasus penyerangan dan perusakan rumah warga di Urip Sumoharjo ini diduga pelakunya pengantar jenazah Jalan Maccini Kidul. Penyerangan dilakukan begitu pulang mengantar jenazah korban pembunuhan yang dilakukan warga Jalan Urip Sumoharjo Lr I.
"Kasus penyerangan terharap warga Jalan Urip Sumoharjo Lr I ini juga ditangani oleh Polrestabes Makassar. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan atas kejadian ini," jelas Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, insiden penyerangan yang dilakukan warga Maccini Kidul terhadap warga Jalan  Urip Sumoharjo ini dipicu, kasus pembunuhan yang terjadi di depan Aliyah Kursus pada Minggu dini hari. Korban dalam peristiwa ini adalah warga Maccini Kidul bernama Aditia Nugrawan sementara  pelakunya warga Urip Sumoharjo bernama Ahmad Faizal.
Penyerangan ini membuat warga di Urip Sumoharjo Lr I dilanda kekhawatiran. Pasalnya, mereka takut akan mendapat penyerangan susulan oleh kelompok yang kecewa kasus pembunuhan warga Maccini ini. Bahkan begitu melihat warga asing di lokasi, warga setempat langsung melapor kepada polisi. Kapolsekta Panakkukang, Kompol Agung Setio Wahyudi turun langsung ke lokasi begitu mendapat laporan tersebut. 
Siang kemarin, belasan petugas Polsekta Panakkukang dan Patmor Polrestabes Makassar kembali dikerahkan ke lokasi, setelah mendapat laporan warga rumah mereka diserang. Setelah ke lokasi, ternyata orang dimaksud hanya lari melewati lorong tersebut sehingga dianggap akan menyerang warga. (hamsah umar)
                       
       

Siswa BP2IP Terlibat Sindikat Curanmor


MAKASSAR, FAJAR--Seorang siswa Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Barombong, ditangkap Unit Khusus Polsekta Tamalate bersama Unit Resmob Brimob Polda Sulsel, Senin, 2 Januari. Siswa BP2IP ini ditangkap polisi karena terlibat sindikat pencurian sepeda motor (curanmor).
Siswa BP2IP ini diketahui bernama Hasrul alias Puppa (22). Hasrul beralamat di kampung  Pajokki, Kelurahan Tanrara, Kecamatan Bontonompo Selatan, Gowa. Selain dia, polisi juga menangkap sindikatnya Jafar alias Lindrung (38). Sopir mobil ini beralamat di Bonto Rita, Galesong Selatan Takalar.
Kedua sindikat curanmor ini ditangkap di kampung halaman masing-masing. Jafar di tangkap di depan rumahnya, sedang Hasrul ditangkap sekitar pasar. Dalam menjalankan aksinya, tersangka tidak hanya berdua namun bersama sejumlah rekan lainnya. Beberapa sindikat curanmor ini masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
Dalam penangkapan yang dilakukan polisi, barang bukti berupa motor curian masing-masing Yamaha Mio Sporty dan Mio Soul berhasil disita polisi dari tangan kedua tersangka. Selain kedua barang bukti tersebut, polisi masih mencari barang bukti lain hasil curian tersangka yang telah dijual dengan harga miring.
Saat diinterogasi petugas Polsekta Tamalate, kedua tersangka mengaku melakukan pencurian motor di beberapa lokasi di Makassar utamanya di wilayah Tamalate, serta sejumlah lokasi di Kabupaten Gowa. Hanya saja, polisi masih mendata secara rinci berapa titik yang selama ini menjadi lokasi tersangka menjalankan aksinya. Dalam setiap aksinya, tersangka merusak secara paksa kunci motor sasarannya menggunakan kunci T.
Kapolsekta Tamalate, AKP Amran Allobaji membenarkan penangkapan sindikat curanmor tersebut. Saat ini, penyidik kata dia masih melakukan pengembangan untuk mengungkap tersangka lain yang terlibat, termasuk dugaan adanya keterlibatan penadah motor curian. Kedua tersangka saat ini sudah mendekam di sel Polsekta Tamalate guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. (hamsah umar) 

Pelajar Tewas di Tangan Penjual Martabak


MAKASSAR, FAJAR--Seorang pelajar salah satu SMA swasta beralamat di Jalan Maccini Kidul Makassar, Aditia Nugrawan (17), tewas dengan kondisi luka mengenaskan setelah ditikam menggunakan pisau dapur oleh seorang penjual martabak di Jalan Urip Sumoharjo, tepatnya di depan Aliyah Kursus.
       Tersangka yang sehari-hari menjual martabak ini diketahui bernama Ahmad Faizal (21), warga Jalan Urip Sumoharjo Lr I No.39 Makassar. Tersangka berhasil ditangkap petugas kepolisian setelah melakukan pelarian usai menikam korban.
       Kasus penikaman hingga mengakibatkan korban meninggal dunia ini terjadi Minggu, 1 Januari sekira pukul 04.00. Korban mengalami luka serius pada bagian rusuk kiri hingga mengakibatkan korban menjemput ajal.
       Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut. Dalam peristiwa ini, Mantasiah menyebutkan bahwa korban sempat dilarikan ke RS Pelamonia Makassar oleh warga, namun korban meninggal dunia dalam perjalanan. Begitu korban tiba di rumah sakit, pihak dokter yang melakukan pemeriksaan menyebut korban sudah meninggal.
       "Tersangka menusuk korban dengan pisau yang digunakan menjual martabak. Karena lukanya cukup parah di bagian rusuk, dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," kata Mantasiah.
       Informasi yang diperoleh, penikaman yang dilakukan tersangka kepada korban ini diduga karena tersangka kesal dikejar menggunakan busur. Saat kejadian berlangsung, korban bersama rekan-rekannya, namun saat korban ditikam tersangka teman korban memilih menyelamatkan diri. Di Maccini Kidul, orang tua korban dikenal guru mengaji. (hamsah umar)

Pembunuh Mahasiswa UNM Ditangkap



MAKASSAR, FAJAR--Petugas kepolisian Polsekta Rappocini dan Polrestabes Makassar akhirnya berhasil menangkap pelaku penikaman dan pembunuhan mahasiswa jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial  UNM Irfan dan I Gede Justiasta, Sabtu, 31 Desember.
       Tersangka yang berhasil ditangkap ini diketahui tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM, Melky. Dia ditangkap di lokasi pelariannya pascapenikaman dilakukan. Saat ini, mahasiswa tersebut ditahan di Polrestabes Makassar.
       Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan yang dikonfirmasi Minggu, 1 Januari membenarkan penangkapan mahasiswa FIK UNM tersebut. Kepada polisi tersangka mengakui telah menikam kedua korban di Jalan Mapala, belakang Fakultas Ilmu Sosial UNM  pekan lalu.
       Anwar menjelaskan, hasil interogasi yang dilakukan penyidik terhadap tersangka menyebutkan bahwa penikaman yang mengakibatkan nyawa  korban melayang ini, dipicu dendam antarasesama mahasiswa. Penikaman tersangka dilakukan terhadap korban karena kecewa salah seorang temannya, Addang dipukul  mahasiswa yang diketahui dari Jurusan Sejarah.
       Hanya saja, tersangka tidak bisa memastikan apakah korban yang ditikam itu adalah pelaku yang memukul temannya. Salah satu pesan singkat yang diperoleh polisi dari tangan tersangka menyebutkan kalau tersangka dan rekannya sengaja melakukan aksi pembalasan terhadap mahasiswa Jurusan Sejarah.
       Dalam aksinya itu, tersangka mengaku melakukan penikaman dan pengeroyokan kedua korban bersama sekitar 15 mahasiswa. Belasan mahasiswa yang diduga terlibat pengeroyokan hingga mengakibatkan satu orang tewas ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian. Salah seorang teman tersangka diketahui berinisial Ed.
       "Rekan tersangka yang diduga terlibat ini masih kita kecar. Yang jelas, pelaku utama penikaman kasus ini adalah Melki," kata Anwar. (hamsah umar)

Dua Perampok Polisi Masih Buron


MAKASSAR, FAJAR--Pelarian dua tersangka kasus perampokan anggota Intel Polres Gowa, Briptu Andi Abdullah di Perumahan Vila Mutiara Klaster Elok 12 No 10 Makassar 2011 lalu, masih berhasil mengecoh petugas kepolisian yang melakukan pengejaran.
       Hingga Minggu, 1 Januari 2012, polisi belum berhasil melacak
keberadaan pasti kedua tersangka yang diketahui berninisial AD dan RN. Kendati pada hari kejadian polisi dan salah satu tersangka sempat
berkomunikasi melalui pesan singkat, menggunakan handphone tersangka yang tewas, Irvan namun pelaku mampu mengecoh polisi dengan tetap bergerak.
       Kapolsekta Biringkanaya, Kompol Mursalim yang dikonfirmasi kemarin membenarkan kalau kedua tersangka paling dicari di Biringkanaya ini masih dalam pengejaran. "Tersangka diduga bergerak terus sehingga belum kita tahu keberadaan pastinya," kata Mursalim.
       Kendati belum ditangkap hingga saat ini, Mursalim menegaskan bahwa kedua tersangka ini diupayakan ditangkap secepat mungkin. Apalagi menurut dia, polisi terus mengerahkan anggota untuk melakukan pengejaran ke tempat yang diduga sebagai lokasi persembunyian tersangka.
       "Kita juga melakukan koordinasi dengan pihak Polrestabes Makassar. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa menangkapnya," kata Mursalim.
       Sebagaimana dilansir sebelumnya, Irvan (tewas), AD dan RN melakukan perampokan di rumah Abdullah pekan lalu. Dalam peristiwa itu, pelaku menikam Abdullah dan istrinya Syarifah Atika menggunakan badik. Pelaku memang masuk ke kamar korban dengan posisi badik terhunus.
       Informasi yang diperoleh, kondisi kesehatan kedua korban perampokan saat ini sudah beransur membaik setelah dirawat di RS Bhayangkara Makassar. (hamsah umar)

Rumah Kosong Ludes Terbakar


MAKASSAR, FAJAR--Sebuah rumah kosong di Jalan Kowilham III Lr B1, Bung makassar ludes dilalap api Minggu, 1 Januari. Kebakaran yang menghanguskan rumah berlantai II semi permanen ini terjadi sekira pukul 03.00 dini hari.
       Kebakaran rumah tersebut mewarnai pergantian tahun baru 2011 ke 2012. Akibat kebakaran ini korban diperkirakan mengalami kerugian hingga puluhan juta. Data yang diperoleh menyebutkan, rumah ini tinggal ditinggali anak-anak alm Daeng Manappa. Kebakaran ini sekaligus mengawali bencana kebakaran di Makassar pada 2012. Sepanjang 2011 lalu, sejumlah kebakaran hebat terjadi di Makassar baik permukiman warga maupun kebakaran yang melanda Makassar Mall.
       Sejumlah armada pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan kobaran api, namun pemadam baru sampai ke lokasi kejadian setelah rumah tersebut sudah nyaris ludes. Untungnya, posisi rumah berdiri sendiri sehingga api tidak mengakibatkan rumah disekitarnya ikut terbakar.
       Namun kepanikan warga utamanya yang berada di belakang rumah milik warga ini tetap terjadi, kendati dipisahkan dengan tembok setinggi lima meter.
       Informasi yang diperoleh dari tetangga korban menyebutkan, rumah pengsiunan TNI yang juga pernah tercatat sebagai petugas keamanan perumahan Bung ini, sudah ditinggal kosong setahun terakhir. Tidak diketahui penyebab kebakaran di rumah panggung tersebut, namun dugaan kuat karena arus pendek listrik.
       "Kita tidak tahu pasti apa yang mengakibatkan rumah kosong ini terbakar. Padahal rumah ini sudah satu tahun ditinggal kosong. Bahkan kemungkinan aliran listriknya sudah diputus PLN," kata salah seorang tetangga korban, Ali. (hamsah umar)