MAKASSAR--Kasus penembakan menggunakan senjata api kembali terjadi, Senin, 25 Juli sekira pukul 22.00, di Jalan Toddopuli Raya Timur Makassar. Korbannya adalah seorang guru SMK Antang, serta pedagang kaki lima (PK5) yang berjualan di lokasi kejadian.
Warga yang menjadi korban penembakan orang tidak dikenal yakni, Erwilis dan Nasir. Keduanya adalah warga Jalan Batua Raya serja Jalan Cullang, Mariso. Erwilis menderita luka tembak pada kaki kanan, sementara Nasir mengalami luka pada tangan kirinya. Kasus penembakan oknum tidak bertanggung jawab di lokasi padat lalu lintas serta PK5 itu, sempat memacetkan arus lalu lintas di lokasi kejadian, tepatnya di dekat eks kantor KPU Makassar.
Usai melakukan penembakan, pelaku yang menggunakan sepeda motor dan berboncengan itu langsung melarikan diri. Menurut saksi mata, pelaku memiliki ciri-ciri dengan postur tubuh besar.
Kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Erwilis ke RS Ibnu Sina sementara Nasir dibawa ke RS Faizal Makassar. Untungnya, kedua korban penembakan ini tidak sampai mengalami luka yang parah. Bahkan, Erwilis yang menjadi sasaran utama penembakan itu sudah diizinkan pulang setelah mendapat perawatan di UGD RS Ibnu Sina.
Ditemui di RS Ibnu Sina, Erwilis menjelaskan bahwa penembakan terhadap dirinya itu bermula saat dia dan istrinya, Ros serta anaknya yang berusia 7 tahun, Tegar baru saja pulang dari Hotel Clarion menghadiri sebuah acara. Tepat berada di samping eks kantor KPU Makassar, korban mampir membeli martabak.
Usai memesang martabak, sambil menunggu pesanannya, korban bergeser untuk membeli pulsa yang ada di seberang jalan. Sesaat setelah membeli pulsa dan menyeberang kembali ke tempat penjualan martabak, pelaku yang menggunakan sepeda motor nyaris menabraknya. "Saya langsung bilang Bapak hampir menabrak saya," kata Erwilis.
Pernyataan korban itu rupanya ditanggapi negatif oleh kedua pelaku. Dia langsung membentak korban hingga turun dari motornya kemudian menendangnya. Karena melihat pelaku membawa pistol, korban terus mundur sambil minta maaf kalau pernyataannya menyinggungnya.
"Saya terus mundur saat mencoba menendang saya hingga terjatuh. Saat itulah dia melakukan penembakan," kata Erwilis.
Belum diketahui pasti berapa kali pelaku melakukan penembakan. Ada yang menyebut satu kali namun ada juga yang mendengar hingga tiga kali tembakan. Dalam kasus ini, satu korban lainnya diketahui seorang perempuan, namun informasi yang diperoleh korban yang juga terkena peluru itu tidak sampai luka kendati baju yang dipakainya robek.
Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar membenarkan kejadian tersebut, namun pihaknya belum memastikan siapa pelaku dibalik penembakan tersebut. "Kita masih melakukan penyelidikan, sementara meminta keterangan korban," kata Akbar. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar