MAKASSAR--Janji Kapolda Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman untuk mengusut penembakan yang dilakukan Briptu Syukur terhadap buruh bangunan, Surullah alias Bagong hingga tewas mulai ditindaklanjuti unit Profesi dan Pengamanan (Propam) Polrestabes Makassar. Tim pemeriksa dari Propam bahkan dikabarkan melakukan pemeriksaan terhadap Briptu Syukur di RS Bhayangkara, Selasa, 5 Juli.
Informasi yang diperoleh, sejak kejadian yang merenggut nyawa warga sipil ini, Syukur juga dirawat di RS Bhayangkara karena terluka akibat ditikam warga tersebut. "Hari ini, tim Propam sudah ke Bhayangkara untuk meminta keterangan Briptu Syukur," ujar Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait.
Dalam kasus ini, Hotman menambahkan bahwa propam juga telah memeriksa rekan Syukur yang ditemani melakukan tugas di lokasi dalam rangka mengantisipasi balapan liar. Setidaknya, ada tiga polisi yang telah dimintai keterangan dalam kasus penembakan tersebut.
Ketiga polisi yang diperiksa itu masing-masing; Briptu Andi Asri, Aiptu Amrullah, Aipda Sapta, serta dua saksi di lokasi kejadian Muh Darwis dan Muh Rizal. "Proses penyelidikan tetap dilakukan. Baik dari propam, reskrim maupun Polsekta Makassar juga melakukan penyelidikan," kata Hotman.
Hotman menyebutkan bahwa Briptu Syukur yang menembak buruh bangunan hingga tewas dengan alasan membela diri, itu masih dirawat karena luka tikaman di paha sedalam 6 cm. Sementara, polisi kata dia juga masih menunggu hasil otopsi terhadap mayat Surullah, untuk memastikan seperti apa penyebab kematian warga BTP Blok AD Makassar ini.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Chevy Achmad Sopari yang dikonfirmasi terpisah menambahkan, polisi tetap akan melakukan penyelidikan termasuk memproses anggota yang melakukan penembakan. "Proses penyelidikan saya kira tetap berjalan. Kita tunggu hasil penyelidikan dan pemeriksaan yang dilakukan," kata Chevy.
Sementara itu, seratusan keluarga Surullah melakukan demo di Polda Sulsel, menuntut agar oknum polisi yang melakukan penembakan tersebut diproses hukum. Di polda, keluarga korban ini bahkan sempat saling dorong dengan polisi yang melakukan pengamanan.
Pascapenembakan yang dilakukan anggota Polsekta Makassar terhadap buruh bangunan ini, puluhan anggota kepolisian diturunkan melakukan pengamanan di Polsekta Makassar. Ini mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, apalagi keluarga korban mulai bergerak melakukan perlawanan dengan menggelar aksi demo ke kantor polisi. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar