*Pukuli Warga, Petugas Dinilai Arogan
MAKASSAR--Pihak Polsekta Mariso mengamankan salah seorang security RS Akademis, Jalaluddin Malik alias Allu. Warga Jalan Rajawali I RT B RW 5 Lr 9, Kelurahan Lette, Kecamatan Mariso, Makassar ini ditangkap polisi dengan tuduhan melakukan provokasi terhadap warga Minggu, 10 Juli dini hari. Petugas keamanan rumah sakit ini oleh polisi dinilai memprovokasi warga untuk menyerang polisi.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah warga menyebutkan, penangkapan warga ini bermula saat polisi dari unit Satlantas Polsekta Mariso melakukan operasi untuk mencegah balapan liar di Jalan Rajawali I. Operasi tersebut dilanjutkan dengan melakukan perburuan terhadap pelaku balapan liar yang ditengarai warga Lr 9. Namun sebelum dilakukan penyisiran, sempat terjadi keributan diluar lorong yang diduga akibat ulah pelaku balapan liar.
Di lorong sempit tersebut, polisi melakukan penyisiran hingga sampai di sekitar rumah Jalaluddin. Awalnya, operasi tersebut awalnya tidak dipersoalkan warga. Protes warga setempat mulai muncul terhadap polisi karena sikap polisi yang menyapu rata motor warga yang sedang parkir di depan rumah, dimana polisi bermaksud membawa motor warga tersebut ke kantor polisi meski tidak terlibat balapan liar.
Polisi dan warga pun berdebat karena warga tetap mempertahankan motornya, karena merasa tidak pernah ikut balapan liar. "Bagaimana warga tidak kecewa, mereka datang membawa balok dan mau mengambil semua motor yang parkir, padahal warga di sini tidak ikut balapan liar," ujar salah seorang warga yang minta namanya dirahasiakan.
Tidak hanya di situ, arogansi petugas Polsekta Mariso berlanjut, dengan melakukan pemukulan terhadap warga yang ada di lokasi. Informasi yang diperoleh, ada dua warga yang dipukul polisi tanpa kejelasan mengenai kesalahannya. Salah satu korban yang dipukul petugas Polsekta Mariso adalah Ekky.
Ulah polisi yang melakukan pemukulan terhadap warga tanpa alasan jelas itu semakin memicu kekecewaan warga, sehingga warga sempat berusaha melakukan perlawanan. Polisi bahwa sempat memilih mundur keluar dari lorong begitu massa yang kesal tindakan polisi memukul warga yang tidak bersalah. Polisi bahkan mengeluarkan beberapa kali tembakan keudara, hingga suasana di lorong sempit tersebut sempat mencekam. Beberapa saat kemudian, polisi mengamankan Jalaluddin dengan tuduhan memprovokasi warga.
Safri, salah seorang keluarga Jalaluddin yang ditemui di Polsekta Mariso mengaku heran dengan tudingan yang dialamatkan kepada keluarganya. "Padahal dia ini tidak pernah bermasalah, makanya diterima menjadi security di RS Akademis," ujar Safri.
Kapolsekta Mariso, AKP Irene yang dikonfirmasi enggan memberikan penjelasan mengenai kasus tersebut. "Saya sementara di rumah, besok saja diambil datanya," kata Irene.
Sementara itu, beberapa petugas piket Reskrim Polsekta Mariso yang berusaha dimintai keterangan juga memilih bungkam, bahkan identitas warga yang diamankan juga tidak bersedia disampaikan, meski sudah dijelaskan bahwa Kanit Reskrim Polsekta Mariso, Iptu Pither Siang sudah mengizinkan. "Kami tidak bisa memberikan data. Jangan sampai ditegur lagi," ujar salah penyidik Reskrim Polsekta Mariso. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar