MAKASSAR--Dua pekan menjelang masuknya bulan suci Ramadan, jajaran kepolisian mulai menggiatkan operasi pekat untuk melakukan cipta kondisi di tengah masyarakat. Salah satu sasaran operasi pekat ini seperti miras dan senjata tajam. Apalagi menurut kepolisian, miras dan senjata tajam merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya tindakan kriminal di tengah masyarakat.
Operasi terhadap miras dan senjata tajam ini mulai dilakukan jajaran Polsekta Panakkukang Makassar Senin malam. Hasilnya, polisi berhasil mengamankan ratusan liter minuman keras jenis ballo, penjual, serta warga yang sedang bermaksud membeli miras tersebut.
Selain mengamankan sedikitnya 500 liter ballo dalam operasi pekat itu, polisi juga mengamankan salah seorang penjual ballo, Dg Luppa, serta tiga warga yang diduga sebagai penikmat miras jenis ini yakni; Rizal, Nuswendi, dan Saing. Operasi pekat sendiri dilakukan di tiga lokasi yakni Jalan Adipura, Jalan Uripsumoharjo Lr IV, serta Jalan Pampang.
"Jadi operasi pekat ini dilakukan sebagai cipta kondisi. Apalagi saat ini marak perang kelompok dan tindak kriminal di tengah masyarakat," ujar Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar, Selasa, 12 Juli.
Akbar menambahkan bahwa, salah satu upaya preventif yang dilakukan polisi untuk mencegah perang kelompok, maupun tindak kriminal lainnya adalah melakukan operasi seperti ini. Pasalnya, dalam beberapa kasus utamanya perang kelompok yang terjadi di Pampang I, kelompok warga yang terlibat perkelahian terlebih dahulu menenggak miras sebelum melakukan aksinya.
Dia menegaskan bahwa, warga yang terjaring dalam rasia pekat ini akan diproses sesuai hukum yang ada. Namun upaya untuk melakukan pembinaan terhadap warga tersebut tetap dilakukan, agar tidak lagi mengulangi perbuatannya utamanya jelang Ramadan. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar