*Dewan Setuju Anggaran Rp5 Miliar
MAKASSAR--Pedagang Makassar Mall yang menjadi korban kebakaran, menuding Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin lamban dan tidak peka terhadap kondisi para korban kebakaran. Penilaian pedagang ini menyusul pembangunan kios darurat dari Pemkot Makassar hingga saat ini belum dilakukan, padahal peristiwa kebakaran sudah berlangsung satu pekan lalu.
"Saya menilai Pak Wali Kota tidak peka dan sangat lamban menyikapi persoalan pedagang yang menjadi korban. Akibatnya, pedagang sendiri yang membuat dan menentukan tempat sendiri-sendiri," kata salah seorang pedagang, Abdul Jalil Jabbar, Selasa, 5 Juli.
Mestinya kata dia, pemkot sudah melakukan penataan dengan membangun kios darurat yang dijanjikan pemerintah, namun sampai saat ini janji tersebut belum direalisasikan. "Ini menyangkut hidup, kalau kondisinya begini terus, pedagang bisa saja terlibat perkelahian," kata Jalil.
Koordinator Pedagang Pecah Belah, Syarifuddin juga mendesak pemkot segera membangun kios darurat yang diperuntukkan kepada pedagang, sehingga konflik sesama pedagang tidak terjadi. Apalagi saat ini sejumlah pedagang sudah membangun lapak sendiri-sendiri, sementara sebagian lainnya sama sekali tidak mendapat tempat.
"Harus segera ada pembangunan kios agar seragam dan tertib. Kalau yang dibangun sementara oleh pedagang ini kondisinya semrawut bahkan menimbulkan kecemburuan dan kesan tidak adil. Karena ada pedagang yang lebih luas kiosnya," kata Syarifuddin.
Anggota Asosiasi Pedang Makassar Mall, Ahmad yang ditemui terpisah menambahkan posisi kios yang dibangun pedagang tidak beraturan memang tekesan semrawut. Namun dia berharap, kios sementara yang dibangun pedagang ini segera dibongkar dan dibuatkan kios baru yang seragam dari pemerintah. "Kalau pemkot lamban bergerak, itu bisa memicu konflik di tengah pedagang," kata Ahmad.
Lurah Ende, Syarifuddin ID yang dihubungi terpisah menegaskan bahwa pemerintah dan dewan telah menyetujui alokasi anggaran pembangunan kios darurat sebesar Rp5 miliar. Dengan adanya persetujuan itu, dia berharap kios darurat segera dibangun untuk pera korban kebakaran.
Dia menyebutkan, jumlah kios yang disiapkan berdasar kesepakatan dengan pedagang sebanyak 2.000 unit. "Sebenarnya hanya 1994 kios, tapi kita sepakat membulatkannya menjadi 2.000 kios," kata Syarifuddin. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar