MAKASSAR--Keluarga korban penembakan warga BTP Blok AD, Surullah alias Bagong yang dilakukan anggota Polsekta Makassar kembali melakukan aksi unjuk rasa. Bersama Aliansi Mahasiswa Pemerhati Sosial (Ampas) Makassar, mereka melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Veteran Selatan tidak jauh dari rumah orang tua keluarga korban.
Para pendemo ini kembali menuntut pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus penembakan yang mengakibatkan korban tewas. Saat melakukan demo, mereka bahkan sempat menutup jalan hingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Aksi demo ini tidak hanya melibatkan orang dewasa, tapi juga anak-anak begitu juga ibu-ibu. Mereka juga membakar ban bekas sebagai bentuk protes terhadap pihak kepolisian.
Akibat blokade jalan ini, pihak kepolisian terpaksa mengalihkan pengguna jalan melalui jalan alternatif, sehingga para pengguna jalan tetap bisa bergerak.
Informasi yang diperoleh, saat melakukan aksi demo tersebut, salah seorang petugas lalu lintas yang berdiri di perempatan lampu merah sempat dilempari pengunjuk rasa. Namun aksi ini tidak sampai mengakibatkan bentrokan antara polisi dengan pengunjuk rasa. Pekan lalu, saat melakukan aksi demo di Polrestabes Makassar, mereka juga melempari pos polisi di depan Karebosi hingga kaca pos polisi tersebut pecah.
Dalam tuntutannya, para pendemo meminta polisi segera menuntaskan kasus penembakan ini. Salah seorang pengunjuk rasa, Anto menyebutkan, kasus penembakan ini mesti diusut tuntas, kendati polisi sebelumnya menegaskan bahwa penembakan ini terpaksa dilakukan polisi karena korban melakukan penikaman.
Usai melakukan aksi demo, keluarga korban maupun mahasiswa yang mengadvokasi warga ini mendatangi kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar