MAKASSAR, FAJAR--Ansu bin Halang, warga asal Bontobiraeng, Kecamatan Kajang Bulukumba, yang menjadi korban penembakan yang dilakukan anggota Brimob Detasemen C Polwil Bone, Briptu Nurman hingga saat ini belum dimintai keterangan oleh pihak Propam Polda Sulsel.
Sebelumnya, Polda menjadwalkan akan melakukan pemeriksaan terhadap korban di RS Ibnu Sina Sabtu akhir pekan lalu, namun batal dilakukan tanpa alasan yang jelas. Hingga Minggu, 8 Oktober siang kemarin, korban juga belum dimintai keterangan sekaitan dengan penembakan yang dialaminya.
Padahal, keterangan korban ini sangat penting untuk menyimpulkan apakah polisi benar melakukan penembakan setelah tembakan peringatan, atau langsung menembak korban sebagaimana pengakuan korban dan teman korban yang luput dari peluru polisi. "Saya sudah dijadwalkan diperiksa, sudah ada penyampaian tapi sampai siang ini (kemarin) belum ada yang memeriksa saya," kata Ansu.
Informasi yang diperoleh dari salah seorang warga Kajang, Rahmat menyebutkan bahwa pihak kepolisian di Bulukumba telah memeriksa teman korban, Anci serta salah seorang karyawan PT Lonsum, Longgeng. Pemeriksaan Anci sendiri baru dilakukan akhir pekan lalu sekitar lima jam.
"Saya sendiri yang mendampingi dia diperiksa di polisi. Kepada polisi, Anci menjelaskan bahwa lokasi penembakan sekitar 30 meter di luar lahan PT Lonsum. Dia juga mengaku hanya mendengar dua kali tembakan," ujar Rahmat yang juga aktivis yang getol memperjuangkan hak petani Kajang atas pengelolaan lahan PT Lonsum itu.
Adapun warga yang akan diperiksa polisi Senin besok sebanyak tiga orang berdasarkan surat panggilan yang dikirim polisi. Warga yang akan diperiksa itu adalah pihak yang pertama kali memberikan pertolongan pertama kepada korban. Mereka adalah Uto, Sampe, dan Hanne.
Ketua LBH Makassar, Abdul Azis kecewa dengan proses pengusutan penembakan petani Kajang yang terkesan lamban. Semestinya, proses pemeriksaan ini digenjot karena menyangkut dugaan pelanggaran yang dilakukan polisi. "Kalau korban saja belum diperiksa, itu menandakan bahwa pemeriksaan sangat lamban. Padahal kasus ini sudah satu minggu," kata Azis.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Chevy Achmad Sopari mengaku kalau sejauh ini belum bisa disimpulkan apakah penembakan diawali dengan tembakan peringatan atau tidak. Karena menurut pelaku, dia memberikan tembakan peringatan. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar