MAKASSAR, FAJAR--Lie Hong Sung, seorang nenek berusia 66 tahun, ditemukan tewas bahkan dalam kondisi membusuk di Jalan Daeng Tata Raya No.52 E Makassar. Di rumah yang berfungsi sebagai warung kopi ini, korban ditemukan di lantai II, Jumat, 21 Oktober sekira pukul 22.00.
Saat ditemukan oleh keluarganya, kondisi korban cekup mengenaskan. Selain sudah membusuk, lidah korban menjulur keluar bahkan dalam kondisi berdarah. Di sekitar leher korban, juga ada membiru.
Melihat kondisi korban yang sudah membusuk, diperkirakan korban meninggal sekitar dua hari lalu. Di salah satu kamar di lantai II tersebut, polisi menemukan botol Baygon dalam keadaan terbuka.
Informasi yang diperoleh, mayat korban ditemukan pertama kali oleh menantunya, Benny. Saat ke rumah tersebut, Benny bersama istrinya bermaksud membesuknya sekaligus membawakan buah mangga sekira pukul 20.00. Saat tiba di lokasi, pagar menuju lantai II rumah tersebut tertutup dan tergembok.
Sementara saat berusaha dipanggil tidak ada respons dari dalam. Karena curiga terjadi sesuatu dengan keluarganya, menantu korban bersama istrinya itu memilih merusak pagar menggunakan gergaji besi. "Curiga karena informasi kami peroleh dia sudah dua hari tidak pernah terlihat turun," kata Benny.
Begitu berhasil merusak pintu pagar, Benny dan istrinya bergegas ke lantai II rumah tersebut. Ternyata, di lantai II itu, korban sudah tidak bernyawa lagi.
Selama ini, korban tinggal sendiri di rumahnya. Meski sering dipanggil anak untuk tinggal di rumahnya, dia lebih senang tinggal sendiri di rumah tersebut. Rumah berlantai II tersebut sebenarnya ramai, karena di lantai I ini dikontrakkan dan dijadikan warung kopi. Cuma memang jalan menuju lantai II ini terpisah.
Pemikik warung kopi, Fahrulrozi dan Awal mengaku tidak tahu menahu soal kematian korban tersebut. Namun sebelumnya, korban terlihat terakhir pada Rabu, 19 Oktober lalu sekira pukul 08.00.
Kapolsekta Tamalate, AKP Agung Setio Wahyudi menduga korban meninggal karena penyakit darah tinggi yang dideritanya. "Potensi di bunuh kecil. Tanda biru yang ada di sekitar leher diduga karena pembuluh darah pecah. Autopsi tidak dilakukan karena keluarga tidak mendukung," kata Agung. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar