Powered By Blogger

Sabtu, 17 Desember 2011

The Best Style JDM


TAMPIL sederhana namum memiliki banyak keunggulan menjadi dampaan bagi setiap pemilik kendaraan, yang memiliki kecintaan terhadap tampilan mobil modifikasi. Makanya, desain  interior dan eksterior selalu menjadi pilihan mereka yang hobi dengan mobil modifikasi.
Begitu juga dengan pemilik  mobil Suzuki Swift milik Andi Mattotorang yang sering disapa Toto. Kendati desain interiornya terbilang sederhana dan simpel, namun mobil ini bisa tampil mewah dan mengesankan. Dengan menggunakan aliran Japanese Domestic Market (JDM), mobil ini bisa menjadi yang terbaik pada kategori JDM.
Terbukti, pada kontes otomotif yang digelar di Trans Studio-Trans Autovaganza TKCI Auto Modivied beberapa waktu lalu, mobil yang memang beraliran JDM ini menjadi yang terbaik alias The Best JDM Style. "Modifikasi dengan aliran JDM memang kesannya sederhana. Dia  lebih kepada konsep racing untuk interior dan eksteriornya," kata Toto.
Karena lebih mengedepankan tampilan sederhana dengan aliran JDM, Toto pun memilih memaksimalkan kinerja mesin di mobilnya. Dia pun memilih menambah beberapa perangkat tambahan untuk mendukung kinerja mesin lebih maksimal.
Dengan melakukan sentuhan pada bagian mesin itu, mobil berwarna merah ini pun mendapat pengakuan sebagai Best Engine By. Itu karena kinerja mesin mobil ini bisa lebih  maksimal, dibanding kinerja mesin sejenisnya. 
Selain sebagai The Best JDM Style dan Best Engine By, mobil ini juga mendapat kategori juara The Best Suzuki Swift. Yang paling fenomenal dari semua konsep modifikasi dari mobil ini baik dari interior, eksterior, hingga masih karena mobil yang satu ini sebagai yang terbaik pada kontes otomotif dengan predikat The King, Trans Autovaganza TKCI Auto Modivied.
Secara umum, tampilan mobil memang cukup memberikan kesan kemewahan dengan beberapa perubahan yang ada padanya. Kendati untuk desain audio tidak begitu ribet, bahkan hanya ada  beberapa perangkat audio yang dibenamkan, namun mobil ini tetap mampu memberikan jaminan kualitas musik yang menyakinkan.
Toto mengaku kalau modifikasi mobil dengan aliran JDM sangat digemarinya. Apalagi di Makassar,  aliran JDM ini sudah sangat trend di kalangan pencinta mobil modifikasi. "Trend dengan aliran JDM ini semakin digemari. Selain simpel, konsepnya juga tidak terlalu ribet," kata Toto. (hamsah umar)                                               

Sorot Lampu Merata


MEMPERINDAH tampilan luar atau eksterior mobil, tidak selalu harus  memasang widebody kit saja tapi bagian eksterior lain juga begitu penting. Salah satu bagian yang tidak kalah pentingnya dimodifikasi adalah lampu mobil.
Lampu mobil ini bisa menjadi simbol  kemewahan sebuah mobil, apalagi bagian ini adalah sudut yang banyak diperhatikan. Bahkan, keindahan lampu mobil bisa memberikan kesan istimewa apalagi kalau jenis lampu yang dipasang pada mobil tersebut tergolong langka.
Untuk desain eksterior, mobil Suzuki Swift milik Toto ini termasuk kendaraan yang memanjakan bagian lampunya. Untuk urusan lampu ini, dia memilih menggunakan  lampu jenis OEM Projector baik depan dan belakang.
Dengan menggunakan lampu jenis ini, Toto mengaku kalau sinar atau sorot lampu mobilnya ini lebih merata, sehingga saat mengemu di malam hari, pengemudi bisa merasa lebih nyama dan jelas melihat suasana jalan yang akan dilalui. Jadi selain gaya, lampu ini semakin memberikan jaminan kenyamanan melihat saat mengemudi di malam hari.
"Meski sinar dari lampu ini lebih merata, namun tidak mengakibatkan silau. Dengan begitu, pengendara lain tidak merasa terganggu ketika kuta berhadapan," kata Toto.
Untuk lampu jenis ini, memang masih terkesan langka di Makassar. Boleh jadi lampu jenis ini belum ada dimiliki pencinta mobil modifikasi di daerah ini. Harganya pun terbilang istimewa hingga belasan juta. (hamsah umar)  

Andalkan Spare Part HKS


MEMILIKI mobil dengan ciri khas tersendiri, menjadi suatu hal istimewa apalagi ciri tertentu ini memang sengaja dihadirkan. Begitu juga dengan pilihan spare part yang dibenamkan pada mobil Suzuki Swift milik Toto yang satu ini.
Dalam memodifikasi mobil kesayangannya, utamanya pada bagian mesin, Toto memilih menggunakan spare part tertentu. Pilihannya adalah spare part bermerek HKS. Beberapa perangkat mesin tambahan yang dibenamkan pada mobil ini, serta alat pendukung lainnya menggunakan produk HKS.
Bahkan, untuk melakukan  pemasangan perangkat mesin tambah itu, Toto mengaku mendatangkan khusus mekanik dari HKS Indonesia di Jakarta. Tujuannya agar perangkat tambahan tersebut  benar-benar mampu memaksimalkan kinerja mesin mobil kesayangannya.
"Spare part ini juga produk asli dari Jepan. Saat dilakukan pemasangan, juga rata-rata ditangani oleh mekanik dari HKS Indonesia," kata Toto.
Dengan perubahan pada beberapa bagian mesin mobilnya itu, dia mengaku kalau mobil miliknya bisa melaju lebih kencang. Kendati tidak sampai menggunakan mesin turbo,  namun bicara kecepatan, mobil ini bisa melaju dengan kecepatan hingga 140/km per jam. (hamsah umar)             

Tampil Lebih Racing


MENJADIKAN konsep Japanese Domestic Market (JDM) sebagai pilihan model modifikasi mobil, sudah pasti akan terbayang tampilan mobil cukup sederhana namun tidak mengabaikan kesan kemewahan. Sebaliknya, kesan racing menjadi lebih menonjol pada mobil dengan aliran ini.
Sehingga desain interior dan eksterior selalu ingin menonjolkan kesan racing. Lihat saja pilihan warna pada pelek yang berwarna terang. Dengan warna ini, kesan racing pada mobil ini dari sudut  luarnya memang culup terlihat.
Sementara untuk interior, mobil ini juga tidak luput dari kesan racing. Pilihan desain jok yang juga sederhana semakin menambah kesan racing pada kendaraan ini. "Konsep JDM memang alirannya lebih kepada kesan racing, makanya mobil ini lebih fokus ke desain yang memberikan kesan racing dan mesinnya," kata Andi Mattotorang atau kerap disapa Toto.
Untuk pilihan jok, mobil ini juga memiliki jok yang menyerupai jok  mobil racing. Kendati desainnya berkonsep racing, bukan berarti jok ini tidak empuk kendati kesan empuk pada jok mobil ini akan terasa jauh, dibanding dengan desain jok beraliran atau bermotif sofa. (hamsah umar)      

Kamis, 15 Desember 2011

Polisi Tegaskan Ada Kelalaian


*Camat dan Lurah Ikut Diperiksa

MAKASSAR, FAJAR--Dugaan adanya kelalaian ambruknya tembok The Mutiara menuai kepastian. Penyidik Polrestabes Makassar menegaskan kasus ambruknya tembok yang mengakibatkan delapan jiwa melayang, karena terjadinya kelalaian di dalamnya.
"Kalau unsur terjadinya kelalaian sudah jelas ada. Inilah makanya kita melakukan penyidikan untuk menemukan siapa yang paling bertanggungjawab," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha, Kamis, 15 Desember.
Dugaan kelalaian ini sebagaimana diatur dalam Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia. Namun siapa saja yang dianggap lalai dalam kasus ini, penyidik mengaku masih harus melakukan pemeriksaan saksi-saksi termasuk dari pihak terkait. Yang pasti menurut Himawan, siapa pun yang lalai dalam peristiwa ini akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
Bahkan menurut dia, kelalaian hingga terjadinya musibah ini tidak hanya dari pihak yang membangun tembok itu, tapi juga bisa dari instansi pemerintah. Makanya, penyidik kata dia akan melakukan penyelidikan menyeluruh termasuk seperti apa kesepakatan sebelum IMB dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dikeluarkan instansi terkait.
Misalnya saja, ketika salah satu rekomendasi sehingga izin diterbitkan adalah harus dibersihkan sekitar tembok terlebih dahulu, polisi juga akan mencari tahu pihak mana yang dianggap lalai. "Kelalaian itu bisa dari pihak mana saja. Makanya, kita akan periksa semua yang terkait," tambah Himawan.
Adapun pejabat dari Pemkot Makassar yang akan diperiksa dalam kasus ini seperti Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan, Camat Panakkukang,  Lurah Sinrijala, maupun instansi yang mengeluarkan Amdal perumahan ini. Proses pemeriksaan terhadap pejabat pemkot ini dilakukan polisi karena bencana ini saling terkait, apalagi ketika berbicara mengenai kelalaian.
Mengenai penetapan tersangka, penyidik khawatir waktunya sedikit molor dari jadwal yang diharapkan. Pasalnya, setelah melalui pemeriksaan sejumlah saksi, polisi merasa butuh memeriksa sejumlah pihak terkait termasuk dari instansi pemerintah. (hamsah umar)             

Istri Imam Diperiksa 5 Jam


MAKASSAR, FAJAR--Istri Sales and Service Manager PT Merpati Nusantara Airlines Makassar-Iman Bagus Nugraha, , Andi Indria Safitri akhirnya memberikan keterangan kepada penyidik Polsekta Rappocini Makassar, Kamis, 15 Desember. Istri korban dugaan pembunuhan ini dihadapi penyidik sekitar lima jam.
Istri korban ini datang ke Posekta Rappocini didampingi anggota keluarganya sekira pukul 09.00. Proses pemeriksaan kepada saksi yang satu ini berlangsung hingga sekira pukul 14.00. Proses pemeriksaan terhadap istri korban ini dilakukan penyidik di ruang tertutup.
Kendati sudah menjalani pemeriksaan, namun belum banyak informasi yang diperoleh terkait pemeriksaan Indria ini. Selain tertutup, polisi juga enggan membeberkan seperti apa hasil pemeriksan dari istri korban yang baru saja tiba dari Bogor ini. Yang pasti, pemeriksaan terhadap istri korban ini terkait peristiwa tragis yang dialami suaminya beberapa waktu lalu.
"Yang ditanyakan penyidik terkait dengan kematian suaminya. Dia ini kan orang yang paling dekat dengan suaminya, makanya keterangan dia sangat kita butuhkan terkait beberapa hal. Cuma seperti apa hasil pemeriksaannya, penyidik tidak bisa beberkan itu,"  kata Kapolsekta Rappocini, Kompol Herman.
Sebagai orang yang paling dekat dengan korban, Herman menegaskan bahwa Indria memiliki informasi yang mungkin bisa membantu penyidik mengungkap kasus dugaan pembunuhan maupun bunuh diri ini. Makanya, tidak hanya sekadar memeriksa saksi seputar kematian korban, polisi juga akan mencari tahu seperti apa korban selama in i maupun masalah-masalah  yang dialami korban sebelum ditemukan tewas di rumahnya, Town House.
Dalam pemeriksaan ini, Herman berharap penyidik bisa mendapat petunjuk untuk memeriksa saksi lain yang diperlukan penyidik. Saat ditanya,  Herman mengaku belum bisa memastikan siapa saja yang akan diperiksa setelah Indria diperiksa penyidik.
"Sambil menunggu hasil autopsi dari tim forensik Unhas, kita juga sambil jalan melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang dianggap perlu untk mengungkap motif ini," tambah Herman. (hamsah umar)                        

Mahasiswi Diperkosa Teman Sendiri


MAKASSAR, FAJAR--Tindakan asusila menimpa seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar berinisial Yt (18). Pelaku pemerkosaan dalam kasus ini tidak lain temannya sendiri yang juga berstatus mahasiswa Rl (21).
Aksi bejat yang dilakukan Rl terhadap teman mahasiswinya itu terjadi di rumah kos milik pelaku di Bontoduri Makassar. Informasi yang diperoleh, sebelum korban diperkosa pelaku, pelaku mengajak korban bertemu di depan RS Pelamonia Makassar. Kebetulan, korban saat itu berada di rumah sakit untuk menemani salah seorang anggota keluarganya yang dirawat di rumah sakit.
Informasi yang diperoleh, pelaku mengajak korban bertemu di Jalan Tinggi Mae atau di depan Unit Gawat Darurat RS Pelamonia Makassar. Mahasiswi kesehatan ini diajak bertemu korban sekira pukul 21.00 melalui telepon. 
Tanpa curiga dengan ajakan pelaku, korban memuhi ajakan korban untuk bertemu. Setelah keduanya bertemu, beberapa saat kemudian tersangka mengajak korban untuk makam malam di suatu tempat. Usai makam malam, pelaku bukannya mengantar korban ke RS Pelamonia, tapi memilih mengajak korban ke rumah kosnya di Bontoduri.
Saat itulah, korban diperkosa oleh pelaku saat berada di dalam kamarnya. Akibat ulah mahasiswa itu, korban melaporkannya ke Polrestabes Makassar. Peristiwa pemerkosaan itu terjadi pada 12 Desember lalu, namun baru dilaporkan ke polisi Rabu lalu.
Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa pemerkosaan mahasiswi yang dilakukan rekannya sendiri. Kasus tersebut saat ini dalam penangan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar. (hamsah umar)       
             

Berkas Pembobol Credit Card Dilimpahkan ke Jaksa


MAKASSAR, FAJAR--Penyidik Polrestabes Makassar akhirnya melimpahkan berkas tiga tersangka kasus pembobolan credit card, ke Kejaksaan Negeri Makassar. Berkas kasus tersebut dilimpahkan polisi setelah dianggap rampung.
"Berkasnya sudah kita rampungkan serta sudah dilimpahkan ke kejaksaan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha, Kamis, 15 Desember.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, tiga tersangka pembobolan credit card menggunakan skimer itu berinisial LH, TH, dan HK. Ketiga tersangka tersebut sebelumnya ditangkap di sekitar Mall Panakkukang Makassar beberapa waktu lalu. Dalam kasus ini, ketiga tersangka mengakibatkan tiga nasabah salah satu  bank di Makassar mengalami kerugian hingga Rp350 juta.
Dalam kasus pembobolan kartu kredit memanfaatkan skimer ini, polisi sebenarnya menetapkan tiga orang tersangka. Satu tersangka lainnya saat ini berada di Bali. Satu orang ini juga telah ditangkap petugas kepolisian setempat dengan kasus yang sama. "Ini yang tarik ulur memang karena tersangka kita di Bali ini ternyata juga diproses di Bali," katanya.        
Himawan menyebutkan bahwa kasus pembobolan credit card ini masih dalam proses pengembangan pihak kepolisian. Pasalnya, polisi masih mengejar tersangka lain yang disebut oleh tersangka. Begitu juga dua unit skimer yang disebut-sebut digunakan tersangka melakukan aksinya masih dalam penyelidikan.
Kendati masih ada tersangka yang belum ditangkap, Himawan menegaskan bahwa proses pelimpahan berkas tersangka ke kejaksaan tidak terkendala lagi. Pasalnya, ketiga tersangka yang sudah ditangkap sama-sama memiliki peran yang sama dalam masalah ini.
Para tersangka ini dijerat dengan pasal 30 ayat 1 dan 2, undang-undang nomor 11 tahun 2008, tentang ITE dengan ancama di atas lima tahun penjara. (hamsah umar)

Curi Laptop untuk Bayar Motor


MAKASSAR, FAJAR--Dua remaja yang tinggal di Jalan Daeng Tantu, Rappokalling Makassar ditangkap Unit Operasional Direktorat Reskrim Polda Sulsel, Kamis, 15 Desember. Keduanya adalah tersangka pencurian dengan sasaran rumah kos mahasiswa.
Keduanya adalah Anwar (19) dan Asrul (15). Kedua tersangka yang biasa menjadi kuli bangunan ini mengaku melakukan aksinya demi untuk berpoya-poya serta membayar kredit motor. Spesialis pencurian laptor, handphone serta uang tunai ini ditangkap di sekitar Galangan Kapal Makassar. "Sebagian saya gunakan untuk membayar cicilan motor," kata Anwar.  
Dalam melakukan aksinya itu, kedua tersangka berkawanan lima orang. Tiga rekan lainnya adalah Cengel dan Daniel. Sementara Ramli lebih awal ditangkap polisi. Dari penangkapan Ramli inilah, polisi berhasil menangkap kedua tersangka.  Dari pengakuan tersangka, setiap barang curian baik laptop, handphone dan uang dibagi bersama.
Beberapa lokasi pencurian yang dilakukan kawanan ini seperti Jalan Pampang, Tamalanrea, serta di sekitar Unhas. Bahkan di sekitar Unhas ini, pelaku melakukan aksi pencurian di sejumlah rumah kos milik mahasiswa. Para pelaku mengaku membuka pondokan mahasiswa dengan menggunakan tang untuk merusak gemboknya.
Informasi yang diperoleh, barang curian tersebut dijual tersangka seharga Rp1,3 j uta untuk setiap laptop. Beberapa korban pelaku ini yakni Nurdiana, Dewi, Ija, dan Rara. Selain laptop dan sejumlah handphone, pelaku juga diketahui pernah mencuri uang mahasiswa hingga Rp2,6 juta.
Kanit Opsnal Satreskrim Polda Sulsel, Kompol Yadin membenarkan penangkapan dua spesialis pencurian laptop tersebut. Menurutnya, pelaku sudah sering kali melakukan aksi pencurian di beberapa tempat termasuk di sejumlah pondokan mahasiswa di sekitar Unhas. (hamsah umar)  

Rabu, 14 Desember 2011

Hari Ini, Istri Imam Diperiksa


MAKASSAR, FAJAR--Setelah melalui proses penantian, istri mantan Kepala Cabang Merpati Makassar-Imam Bagus Nugraha, Andi Indria Safitri bakal menjalani pemeriksaan penyidik Polsekta Rappocini, Kamis, 15 Desember, hari ini.
Kepastian ini disampaikan Kapolsekta Rappocini, Kompol Herman yang dihubungi Rabu, 14 Desember. Penyidik mengaku sudah mendapat konfirmasi dari Indria datang ke Makassar kemarin. Sesuai jadwal yang disampaikan istri tersangka kepada penyidik, Indria tiba di Makassar Rabu siang atau sore.
"Menurut informasi yang diberikan kepada kita hari ini sudah tiba di Makassar. Cuma pastinya  jam berapa ini yang kita tidak ketahui pasti," kata Herman.
Herman menegaskan proses pemeriksaan terhadap istri Imam ini diharapkan bisa dilakukan secepatnya. Bahkan, kalau kondisi fisik atau kesehatan Indria memungkinkan dilakukan pemeriksaan malam, polisi juga siap melakukan pemeriksaan malam terhadap istri korban pembunuhan misterius ini.
Dia menambahkan, proses pemeriksaan terhadap istri korban ini akan sangat menentukan langkah selanjutnya yang akan dilakukan penyidik, termasuk siapa saja yang akan dimintai keterangan selanjutnya. Selama ini, polisi memang masih fokus melakukan pemeriksaan terhadap keluarga korban.
Kalau pun ada saksi diluar keluarga yang telah diperiksa, baru sebatas petugas keamanan perumahan, tukang becak, dan tukang ojek. "Untuk pemeriksaan selanjutnya belum kita tentukan. Kita lihat dulu keterangan dari istri korban," tambah Herman.
Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan yang dikonfirmasi terpisah membenarkan rencana kedatangan istri korban kemarin. Kendati hingga pukul 16.00, polisi belum mendapat kabar apakah Indria sudah tiba di Makassar atau masih dalam perjalanan. (hamsah umar)
 
               

Kadivhumas Minta Fungsi Humas Diberdayakan


MAKASSAR, FAJAR--Kepala Devisi Hubungan Masyarakat (Kadivhumas) Polri, Irjen S Usman Nasution minta jajaran Polda Sulsel untuk memberdayakan fungsi humas, guna memaksimalkan komunikasi dengan masyarakat melalui pemberitaan media cetak dan elektronik.
Imbauan ini disampaikan kadivhumas saat silaturahmi Kadivhumas Polri dengan insan pers Sulsel di Hotel Clarion Makassar, Rabu, 14 Desember. Menurut dia, pemberdayaan fungsi humas penting tercipta agar informasi yang dibutuhkan wartawan bisa terpenuhi dan tidak menimbulkan persepsi keliru di tengah masyarakat.
Perlunya pemberdayaan fungsi humas di jajaran Polri termasuk jajaran Polda Sulsel ini, agar kebutuhan informasi yang dibutuhkan wartawan bisa cepat diberikan, mengingat wartawan butuh informasi yang bersifat cepat dan aktual. 
"Karena kalau sudah telanjur dipublikasikan, akan sulit untuk memperbaiki opini yang sudah terbentuk di masyarakat. Makanya ketika ada informasi yang dibutuhkan wartawan, secepatnya disampaikan. Kalau data yang dibutuhkan belum ada di humas, secepatnya dikomunikasikan dengan sumber informasi," kata Usman Nasution.
Dia memahami, sejauh ini anggota polri yang bertugas di kehumasan masih banyak yang belum memahami dengan baik mengenai kebutuhan informasi yang dibutuhkan wartawan. Bahkan, ada yang terkesan masih alergi ketiga ditanya atau bertemu dengan wartawan. "Kita akan terus lakukan pembinaan agar fungsi humas ini betul-betul diberdayakan," tambahnya.
Sejak beberapa bulan menjabat Kadivhumas Polri, Usman Nasution menegaskan bahwa dirinya terus memaksimalkan komunikasi yang baik dengan para wartawan. "Saya kalau mendapat SMS atau ditelepon wartawan, saya sangat cepat menjawabnya karena saya tahu apa yang ditanyakan wartawan itu dianggap penting. Makanya, saya kadang merasa yang perintah saya adalah wartawan. Saya bahkan kadang merasa seorang terdakwa menghadapi wartawan," jelasnya.
Dia menyebut, tanpa adanya dukungan dan komunikasi yang baik antara media dengan polri, maka citra positif polisi di tengah masyarakat tidak ada tercipta. "Baik buruknya kinerja kita di tengah masyarakat, sangat bergantung dari peran pers. Makanya, pers dan masyarakat tetap kita harapkan memberikan kontrol," katanya.
Wakapolda Sulsel, Brigadir Jenderal Syahrul Mamma menambahkan dalam rangka memberikan layanan informasi kepada masyarakat, Polda Sulsel telah membentuk humas hingga polsekta. "Dengan harapan pers dapat menciptakan opini positif di tengah masyarakat, karena pers bisa mempengaruhi opini masyarakat, objektivitas, subjektivitas dan perilaku sosial di masyarakat," kata Syahrul. (hamsah umar)
         

Polrestabes Tunggu Kajian Ahli Unhas


MAKASSAR,FAJAR--Proses penyidikan ambruknya tembok perumahan The Mutiara yang mengakibatkan delapan warga tewas, terus diselidiki penyidik Polrestabes Makassar. Selain melakukan pemeriksaan saksi, polisi juga masih menunggu hasil kajian tim ahli konstruksi Fakultas Teknik Unhas.
Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan menyatakan penyidikan kasus tembok The Mutiara itu terus bergulir. Kendati belum ada tersangka yang ditetapkan, tapi sesuai janji polisi, pekan ini tersangka sudah dibeberkan penyidik Polrestabes Makassar.
"Kita masih melakukan pengumpulan bukti-bukti dan melakukan pemeriksaan saksi. Sambil kita menunggu hasil kajian dari ahli Unhas soal konstruksi tembok itu," jelas Anwar, Rabu, 14 Desember.
Hasil penelitian ini nantinya akan mengungkap apakah ambruknya tembok The Mutiara ini karena kelalaian dari kontraktor, atau karena faktor lain. Yang pasti, penelitian di lapangan secara visual mengindikasikan bahwa ambruknya tembok itu karena bangunan tembok itu tidak mampu menahan timbunan di perumahan itu. "Yang mau kita tahu juga kan apakah tembok ini sesuai standar atau memang menyalahi konstruksi. Makanya, kita tunggu seperti apa hasil pengkajian tim ahli," kata Anwar.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha memastikan bahwa ambruknya tembok The Mutiara itu karena adanya unsur kelalaian. Makanya, dia memastikan pekan ini tersangka dalam kasus ini sudah ditetapkan penyidik.
Ketua LBH Makassar, Abdul Azis berharap polisi serius mengungkap kasus ini. Apalagi kontraktor yang disebut-sebut CV Benteng milik Jamaluddin hingga saat ini tidak jelas keberadaannya, termasuk alamat perusahaan yang bersangkutan. Ini terkesan ada upaya pengalihan tanggung jawab. "Kontraktor juga itu bekerja sesuai keinginan pemilik atau yang memintanya," kata Azis.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa belasan saksi termasuk Presiden Direktur Mutiara Properti, Kiplongang Akemah alias Along. Selain dari pihak pengembang, polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dari warga yang menjadi korban.
Sementara, Bos CV Benteng yang disebut Ariduto Wibowo selaku pemilik PT Sari Prima Cemerlang, hingga saat ini belum memenuhi panggilan kepolisian. Bahkan polisi mengaku tidak tahu keberadaan saksi yang satu ini. 
Kendati begitu, Anwar menegaskan akan melakukan penjemputan paksa jika Jamaluddin tidak memenuhi panggilan setelah tiga kali dipanggil. (hamsah umar)

Dua Mahasiswa UMI Disel


MAKASSAR, FAJAR--Dua mahasiswa UMI Makassar yang ditangkap petugas Polrestabes Makassar, karena kepemilikan senjata tajam akhirnya resmi ditetapkan sebagai tersangka. Kedua mahasiswa tersebut sudah dijebloskan ke tahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kedua mahasiswa UMI tersebut yakni Muh Taslim dan Abd Karim. Keduanya adalah mahasiswa Fakultas Teknik Industri angkatan 2010, Fakultas Ilmu Komputer angkatan 2009. 
"Mengenai status dua mahasiswa UMI yang ditangkap Selasa sore, sudah kita tahan dengan status tersangka. Dia dianggap memiliki dan menguasai senjata tajam sehingga dijadikan tersangka," kata Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan, Rabu, 14 Desember.
Kedua mahasiswa tersebut langsung dijadikan tersangka usai menjalani serangkaian pemeriksaan oleh penyidik Selasa malam. Oleh penyidik yang melakukan pemeriksaan, tersangka dianggap cukup bukti memiliki senjata tajam jenis parang dan samurai.
Saat ditangkap polisi di kampusnya sendiri, kedua mahasiswa tersebut memang ditangkap sedang membawa senjata tajam. Sajam tersebut diduga akan digunakan tersangka melakukan perkelahian antarfakultas. Selasa sore, perkelahian antarmahasiswa memang pecah di UMI hingga memaksa polisi melakukan penyisiran dan melakukan penangkapan terhadap tersangka.
Dalam penyisiran itu, polisi sebenarnya menemukan banyak senjata tajam di kedua fakultas yang bertikai itu. Senjata itu disembunyikan mahasiswa di sekitar kampus, namun tidak diketahui pasti pemilik sajam tersebut. Pertikaian antarmahasiswa di UMI ini dipicu pemukulan yang dialami mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer yang dilakukan mahasiswa Fakultas Teknik. (hamsah umar)   

Kasat Reskrim Barru Segera Disidang


MAKASSAR, FAJAR--Kasat Reskrim Polres Barru, AKP Sugeng yang diproses Propam Polda Sulsel karena melakukan pelanggaran disiplin dalam waktu dekat segera didang. Kendati Propam Polda Sulsel belum menentukan jadwal pastinya, namun sidang profesi ini dalam waktu dekat digelar polda.
Sugeng diproses bahkan ditahan di sel Propam Polda Sulsel karena melakukan pelanggaran disiplin berupa desersi. Dia tidak masuk kantor hingga 35 hari tanpa alasan dan izin dari pimpinan. Tidak diketahui penyebab perwira ini mangkir dari tempat tugas, namun ada yang menghubung-hubungkannya dengan kasus kematian mantan Kepala Unit BRI Rantepao, I Wayan di ruang penyidik reskrim Polres Barru.
Direktur Propam Polda Sulsel, Kombes Hendi Handoko yang dikonfirmasi di Hotel Clarion menyatakan bahwa proses pelanggaran disiplin Sugeng masih tetap berjalan. "Mungkin dalam waktu dekat proses sidangnya sudah dilakukan. Pokoknya tinggal menunggu proses sidang," kata Hendi.
Saat ini, penyidik Propam Polda Sulsel masih melakukan pemberkasan terhadap hasil pemeriksaan Sugeng. Sekadar tahu, terhadap anggota polisi yang melakukan desersi hingga 35 hari tanpa alasan jelas, Propam bisa mengusulkan anggota polisi tersebut mendapat sanksi pemberhentian dengan tidak hormat.
Sebelum diamankan di Propam Polda Sulsel, Sugeng terakhir dikabarkan berada di Bangkalan Madura, bersama seorang dokter, Khaeranovianti. Sugeng sendiri tidak masuk kantor beberapa pekan setelah Wayan tewas di ruang  penyidik Polres Barru dengan dugaan bunuh diri.
Ditanya mengenai jenis pelanggaran yang dilakukan Sugeng hingga harus ditahan, Hendi enggan berkomentar banyak. Dia hanya menyebut kalau perwira tersebut tidak pernah masuk kantor. Ketika dihubungkan dengan laporan keluarga Wayan terhadap pihak Polres Barru utamanya terhadap Sugeng, Hendi mengelak kalau proses itu terkait dengan masalah itu.
"Jangan dikait-kaitkan ke situ. Tidak ada hubungannya pelanggaran disiplin ini dengan kejadian itu (kematian Wayan)," tambah Hendi. (hamsah umar)

Polri Selamatkan Uang Negara Rp113 Miliar


MAKASSAR, FAJAR--Kepala Devisi Hubungan Masyarakat (Kadivhumas) Polri, Irjen Saud Usman Nasution menyebutkan jajaran polri menyelamatkan sedikitnya Rp113 miliar uang negara selama 2011. Ini diungkapkan saat melakukan tata muka dengan insan pers di Hotel Clarion Makassar, Rabu, 14 Desember.
Jumlah uang negara yang diselamatkan polri di seluruh Indonesia itu, terangkum dalam penanganan sedikitnya 750 kasus dugaan korupsi yang ditangani kepolisian. Polri sebenarnya kata dia hanya menargetkan penanganan kasus korupsi sebanyak 743 kasus, namun hingga pertengahan Desember 2011, jumlah kasus yang ditangani sudah melebihi target.
"Dalam penanganan kasus dugaan korupsi ini, jumlah uang negara yang kita selamatkan Rp113 miliar. Penanganan kasus korupsi ini ada di semua jajaran kepolisian," kata Usman Nasution.
Di tanya soal provinsi tertinggi kasus korupsinya, Usman Nasution menyatakan bahwa Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Utara (Sulut) merupakan daerah yang cukup tinggi perkara korupsinya. Sayangnya, dia tidak merinci berapa banyak kasus korupsi di tiga provinsi tersebut.
"Kalau untuk Sulawesi Selatan, saya kurang hapal berada di peringkat keberapa. Yang jelas, di Sulsel ini juga ada beberapa kasus korupsi yang ditangani jajaran Polda Sulsel," katanya.
Dia menambahkan, dari ratusan kasus korupsi yang ditangani selama 2011 itu, tingkat penyelesaian perkara mencapai 70 persen dari jumlah kasus yang ditangani.  (hamsah umar)   
           

Selasa, 13 Desember 2011

Waspadai Suplai Narkoba Warga Asing


PEREDARAN dan penyalahgunaan narkoba di Kota Makassar akhir-akhir ini memperlihatkan grafik peningkatan. Kondisi ini tentu saja patut menjadi keprihatinan semua pihak utamanya pihak terkait, mengingat pengaruh narkoba mengancam sendi-sendi kehidupan pihak yang menyalahgunakannya.
Dalam satu pekan terakhir saja, jumlah warga Makassar yang ditangkap karena penyalahgunaan narkoba menghampiri angka sepuluh orang. Sementara pada November lalu, jumlah kasus penyalahgunaan narkoba yang berhasil diungkap pihak kepolisian sebanyak 32 kasus.
Di tengan peningkatan penyalahgunaan barang terlarang ini, yang cukup membingungkan sebagian kalangan adalah sumber barang tersebut diproduksi atau dipasok. Untk wilayah Makassar, sejauh ini pihak kepolisian belum pernah mengungkap adanya pabrik sabu-sabu yang beroperasi di Makassar atau Sulsel.
Wacana yang berkembang masih menyebutkan kalau barang terlarang tersebut ditengarai disuplai dari luar Sulsel. Mudahnya suplai narkoba ke Makassar ini menjadi keprihatinan tersendiri, mengingat peredaran narkoba di luar Sulsel utamanya yang disuplai dari warga asing cukup tinggi.    
Kendati di Makassar prekuensinya masih bisa dihitung jari, namun fakta tersebut tetap harus menjadi perhatian semua pihak jika tidak ingin banyak generasi muda di daerah ini terjerumus pada bisnis terlarang ini.
Misalnya saja kasus percobaan suplai sabu-sabu dari seorang warga berkebangsaan Hongkong, Ho Kha Che sebanyak 6 kilogram. Suplai barang seperti ini yang melibatka warga asing bukan tidak mungkin sudah banyak terjadi di Makassar, kendati yang berhasil digagalkan baru hitungan jari.
Meski sabu-sabu yang berusaha dipasok warga asing ini berhasil digagalkan Ho Kha Che, bukan tidak mungkin warga asing tersebut akan tetap mencoba menyuplai sabu-sabu ke Makassar dengan cara lain. Baik pengiriman melalui paket, atau menggunakan kurir untuk mengantarnya ke lokasi tujuan.    
Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Masrur mengatakan potensi ancaman peredaran narkoba di Makassar yang melibatkan warga asing memang perlu diwaspadai. Apalagi, Makassar sepertinya sudah masuk pangsa pasar narkoba internasional.
"Ini memang suatu masalah dan ancaman kalau pengedar narkoba dari kalangan warga  asing sudah menjadikan Makassar sebagai pangsa pasar. Kalau melihat banyaknya peredaran di sini, daerah ini memang sudah menjadi pangsa internasional," kata Masrur.
Bahkan, beberapa kasus penggagalan peredaran narkoba di luar Sulsel, banyak yang disebutkan kalau barang yang digagalkan itu akan dipasok di Makassar. Makanya, untuk menjegah hal ini, tidak hanya pihak kepolisian yang patut mewaspadai, tapi semua pihak utamanya instansi terkait termasuk masyarakat itu sendiri.
Kendati grafik peningkatan penyalahgunaan narkoba di Makassar baik sabu-sabu, ganja, dan ekstasi belum bisa disimpulkan karena suplai warga asing, namun kecenderungan tersebut tetap harus diwaspadai demi menyelamatkan generasi muda Makassar dan Sulsel untuk terhindar dari penggunaan narkoba.
Polisi sejauh ini memang berkesimpulan kalau peningkatan itu karena jumlah pengguna meningkat, atau petugas kepolisian semakin aktif melakukan pengungkapan kasus narkoba ini. Namun apa pun kesimpulannya, bisnis narkoba patut diwaspadai dan dicegah semakin meluas di tengah masyarakat. (hamsah umar)
    

Akses Masuk Harus Diperketat



KEKHAWATIRAN makin meningkatnya pasokan atau suplai narkoba dari pengedar luar utamanya warga asing,  menjadi penting untuk mencari solusi dalam rangka mencegahnya. Apalagi, penyalahgunaan narkoba yang melibatkan asing dipastikan dalam jumlah besar.
Salah satu yang mesti dipikirkan adalah bagaimana memperketat akses masuk barang terlarang ini. Misalnya saja, memperketat pengawasan di bandara, pelabuhan, maupun akses masuk yang hanya menggunakan kapal kayu semisal kapal nelayan, atau kapal barang berukuran sedang.
"Pencegahan memang sangat berperan dalam mencegah masuknya narkoba di Makassar dari luar, termasuk yang melibatkan warga asing. Karena itu, pintu gerbang seperti bandara, pelabuhan, dan akses lainnya perlu pengawasan ketat," kata Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Masrur.
Apalagi sejauh ini, proses pengawasan pintu gerbang yang menjadi pintu masuk dan pintu keluar lalu lintas manusia dan barang, belum begitu maksimal. Di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin misalnya, masih memungkinkan pengedar narkoba terhindar dari pengawasan pihak terkait.
Belum lagi, peralatan yang digunakan dalam mengawasi barang terlarang masuk itu dianggap belum memadai. Makanya, pihak terkait masih perlu memikirkan untuk lebih memperketat pengawasan sehingga tidak ada satu pun pengedar narkoba yang bisa lolos dari pengawasan pihak terkait.
Di Makassar sendiri, jumlah kunjungan warga asing cukup tinggi. Umumnya mereka adalah wisatawan yang ingin menghabiskan liburan di beberapa tempat wisata di daerah ini. Kendati mereka diketahui datang untuk tujuan wisata, bukan tidak mungkin bisnis narkoba di kalangan wisatawan ini bisa terhindarkan.
Dalam penanganan masalah penyalahgunaan narkoba, selain polisi juga ada Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulsel yang memiliki peran vital. Polisi dalam hal ini melakukan penindakan hukum terhadap mereka yang melakukan penyalahgunaan narkoba, sementara BNN dituntut lebih kepada pencegahan.
Seperti pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat. Proses pembinaan dan penyuluhan masalah bahaya penyalahgunaan narkoba ini penting, agar generasi mudah benar-benar menyadiri dampak buruknya sehingga menjauhi barang terlarang ini. "Tapi BNN ke depan juga sudah bisa melakukan penyidikan. Mungkin 2012 nanti sudah bisa melakukan penindakan," kata Masrur. (hamsah umar)
                

Polisi Rahasiakan Tersangka The Mutiara


MAKASSAR, FAJAR--Kendati penetapan tersangka kasus ambruknya tembok perumahan elit The Mutiara, sudah dibeberkan penyidik Polrestabes Makassar akan diumumkan pekan ini, pihak kepolisian sejauh ini masih merahasiakan siapa penanggung jawab  proyek yang akan dijadikan tersangka.
Polisi beralasan, penyidik masih akan melakukan pemeriksaan saksi-saksi utamanya terhadap pihak yang dianggap berkepentingan baik dari keluarga korban, maupun bos CV Benteng, Jamaluddin yang dikabarkan mangkir pada agenda pemeriksaan pertama di kepolisian.
Jamaluddin adalah penerima proyek yang disubkontrakkan oleh PT Sari Prima Cemerlang. Namun informasi lain menyebutkan, saksi yang belum menghadiri panggila polisi ini diketahui sebagai petugas mandor di PT Sari Prima Cemerlang, milik Ariduto Wibowo.
Isu mengenai adanya nama yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik, bahkan sudah beredar di kepolisian kendati nama tersangka dimaksud belum jelas. Namun sekali lagi, penyidik Reskrim Polrestabes Makassar sendiri sejauh ini belum bersedia membeberkan tersangkanya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha memang memastikan akan mengumumkan tersangka kasus The Mutiara pekan ini. Namun jadwal pastinya belum ditentukan penyidik.    
Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar Hasan yang ditemui kemarin menyebutkan bahwa proses pemeriksaan terhadap saksi masih akan dilakukan penyidik. Termasuk akan mengagendakan kembali pemeriksaan terhadap bos CV  Benteng, Jamaluddin yang sempat mangkir pekan lalu. "Kita akan panggil lagi untuk dilakukan pemeriksaan," kata Anwar.
Yang jadi kendala karena sejauh ini keberadaan Jamaluddin menjadi misteri. Dia dikabarkan tidak berada di rumah yang selama ini ditempati di Makassar. Ada dugaan saksi yang satu ini memilih pulang di kampung halamannya. (hamsah umar)      
              

Napi Lapas Bolangi Ditengarai Bisnis Narkoba


MAKASSAR, FAJAR--Oknum Nara Pidana (Napi) Lapas Bolangi, Gowa ditengarai ada yang terlibat atau mengendalikan bisnis narkoba dari dalam sel. Dugaan ini menyusul adanya pengakuan tersangka narkoba yang menyebut  barang terlarang itu diper0leh dari seseorang di Lapas Bolangi.
Pengakuan tersangka narkoba mendapat barang dari seorang di Lapas Bolangi ini disampaikan Zainal, salah seorang tersangka kepemilikan 35 butir pil ekstasi yang ditangkap di depan RS Faizal Makassar Minggu malam. Kepada polisi yang melakukan pemeriksaan, dia mengaku mendapatkan barang terlarang itu dari sesorang berinisial L.
Tersangka lain yang mengaku mendapatkan sabu-sabu dari sesorang di Lapas Bolangi adalah Syamsuddin. Tersangka sabu-sabu ini ditangkap polisi di rumahnya Jalan Maccini Tengah Makassar. Tersangka yang satu ini ditangkap dengan barang bukti  5 gram sabu-sabu, serta ratusan plastik yang biasa digunakan membungkus sabu-sabu.
Makanya, untuk mengecek kebenaran pengakuan kedua tersangka ini, unit Narkoba Polrestabes Makassar melakukan koordinasi dengan Polda Sulsel untuk melakukan pengecekan di Lapas Bolangi. "Kita koordinasi ke Polda mengenai pengakuan tersangka memperoleh barang dari seseorang di Bolangi," kata Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Masrur.
Masrur menambahkan, pihaknya bukan tidak mungkin akan mempertemukan tersangka dengan orang yang disebutnya berada di Bolangi itu. Pasalnya, bukan tidak mungkin pengakuan tersangka tersebut sekadar ingin mengecoh atau merepotkan penyidik Narkoba Polrestas Makassar.
Apalagi, menurut informasi yang diperoleh, petugas Lapas Bolangi sangat ketat pengawasannya terhadap para napi yang ditahan di lembaga ini. Lapas Bolangi adalah lembaga yang khusus melakukan pembinaan terhadap terpidana kasus narkoba.
"Setahu saya Lapas Bolangi itu tiap minggu melakukan pemeriksaan serta pengawasan ketat terhadap para napi. Makanya, ini (pengakuan tersangka) yang akan kita kroscek  ke sana," tambah Masrur. (hamsah umar)    

Tahanan Narkoba Minum Anti Nyamuk


MAKASSAR, FAJAR--Seorang  tahanan titipan Polres Pelabuhan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar, Ali Sadikin ditemukan tidak sadarkan diri di kamar 6 ruang tahanan Blok C2 Rutan Makassar, karena mengonsumsi anti nyamuk lotion jenis Soffel.
Menurut informasi yang dihimpun FAJAR, tersangka kasus  penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu itu, ditemukan terkapar di dalam kamarnya oleh teman satu selnya. Teman tahanan ini mencurigai Ali keracunan dengan lotion anti nyamuk karena dari mulutnya keluar busa. Melihat rekan sekamarnya keracunan, tahanan yang menjadi teman satu sel tersangka itu kemudian melaporkan kejadian itu ke  petugas rutan.
Mendapat laporan tersebut, petugas rutan segera melakukan pengecekan di kamar penikmat sabu-sabu itu. Oleh petugas, tahanan ini kemudian dibawa ke klinik rutan untuk mendapatkan perawatan medis.
Setelah mendapatkan penanganan dari petugas klinik rutan, kondisi tersangka sabu-sabu ini dianggap tidak memungkinkan menjalani perawatan di rutan. Makanya, tersangka kemudian di rujuk ke RS Bhayangkara  untuk menjalani penanganan medis.
Humas Rutan Kelas IIa Makassar, Muh Ilyas menjelaskan bahwa tahanan tersebut ditengarai mengonsumsi anti nyamuk lotion setelah Magrib pada Senin malam. "Jam pastinya dia mengonsumsi kami belum tahu, tapi ditemukan tidak sadar dengan mulut berbusa sekitar pukul 19.00,"  kata Ilyas.
Belum diketahui apa yang menyebabkan tahanan titipan Polres Pelabuhan ini berulah dengan  mengonsumsi anti nyamuk. Informasi yang berkembangan menyebutkan tindakan itu dilakukan karena tersangka ketagihan untuk mengonsumsi sabu-sabu. Karena tidak mendapatkan barang terlarang tersebut dia nekad mengonsumsi anti nyamuk.
Informasi lain menyebutkan, Ali yang saat ini dirawat di RS Bhayangkara nekad mengonsumsi soffel karena stress memikirkan keluarganya. "Tapi penyebab pastinya belum bisa kita ketahui, cuma ada yang bilang masalah keluarga. Saat ini dia masih berada di RS Bhayangkara," kata Ilyas. (hamsah umar)                           

Kawanan Perampok Ditangkap Saat Beraksi


MAKASSAR, FAJAR--Empat kawanan perampok yang yang menjadikan penumpang angkutan umum menjadi sasaran, akhirnya ditangkap petugas Polsekta Wajo saat mengulangi aksinya di Jalan Dipanegoro Makassar, Senin malam.
Pelaku perampokan yang sudah lama meresahkan masyarakat utamanya ibu-ibu yang menggunakan jasa angkutan umum ini masing-masing, Syarif (31), Anwar (35), Anto (27), dan Abubakar (25). Keempat tersangka ini adalah warga Jalan Dangko, Jalan Tarakan, Bonto Binanga Gowa, dan Jalan Mallengkeri.
Proses penangkapan terhadap kawanan perampok ini dilakukan polisi setelah melalui pengintaian oleh petugas. Pasalnya, petugas Polsek Wajo selama ini sudah banyak mendapat laporan warga mengenai aksi perampokan di atas pete-pete oleh warga di sekitar Makassar Mall.
Tersangka yang sudah dicurigai petugas ini terus diintai hingga mengulangi aksinya. Dia mencoba melakukan perampokan terhadap salah seorang penumpang perempuan di atas angkot. Namun aksi mereka digagalkan sekaligus dilakukan penangkapan oleh petugas kepolisian. Tersangka kemudian digiring ke Polsekta Wajo.
Saat diinterogasi polisi, keempat tersangka mengaku selama ini melakukan aksi perampokan terhadap penumpang perempuan di atas angkot. Caranya, dia mengamati penumpang perempuan yang akan naik angkot. Begitu memastikan sasarannya, tersangka ikut menumpang kemudian dalam perjalanan merampok penumpang di atas mobil.
Kanit Reksrim Polsekta Wajo, Iptu Andi Purwanto mengaku kalau tersangka sudah lama diincar polisi. Namun baru barhasil ditangkap setelah mengulangi perbuatannya. "Kita intai mereka berdasarkan ciri-ciri yang disampaikan beberapa korban yang sudah melapor kepada kita," kata Purwanto. (hamsah umar) 

Senin, 12 Desember 2011

Rekanan The Mutiara Terancam Tersangka


*Polisi Salurkan Sembako

MAKASSAR, FAJAR--Rekanan yang membangun tembok perumahan The Mutiara, terancam dijadikan tersangka dalam kasus ambruknya tembok perumahan ini. Penyidik menyebut, dalam pekan ini polisi sudah bisa menentukan pihak yang dianggap paling bertanggung jawab dan layak jadi tersangka.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha yang ditemui di kantor Lurah Sinrijala, Senin, 12 Desember menyebutkan bahwa belasan saksi sudah dimintai dari kasus ini. Dari hasil pemeriksaan sementara itu, penyidik menyimpulkan unsur adanya kelalaian dalam peristiwa ini cukup kuat.
"Dalam sepekan ini kita sudah akan tetapkan siapa tersangkanya. Jadi kita berharap, hasil penyidikan yang kita lakukan segera memenuhi untuk kita tetapkan tersangkanya dari pihak pelaksana," kata Himawan.
Sekadar mengingatkan, tembok The Mutiara ini dibangun oleh PT Sari Prima Cemerlang, dengan manajer proyek diketahui bernama Arif. Pelaksana proyek ini melakukan sub kontrak ke perusahaan bernama CV Benteng. Pemilik perusahaan ini bernama Jamaluddin.
Himawan menambahkan bahwa, dari belasan saksi  yang telah diperiksa itu, polisi juga sudah memeriksa Presiden Direktur Mutiara Property, Kiplongang Akemah alias Along. Hanya saja, saksi bernama Jamaluddin hingga saat ini dikabarkan sudah dua kali mangkir dari agenda pemeriksaan yang ditetapkan penyidik.
"Kita masih menunggu saksi yang satu ini untuk memberikan keterangan pada penyidik. Kalau surat panggilan sudah tiga kali kita layangkan tapi tetap tidak diindahkan, sesuai aturan polisi akan melakukan penjemputan paksa," kata Wakasatreskrim Polrestabes Makassar,  Kompol Anwar Hasan.
Sementara itu, para korban musibah The Mutiara mendapat bantuan sembako dari Polrestabes Makassar. Bantuan berupa beras, sarung, mie, dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya diserahkan oleh     Wakapolrestabes Makassar, AKBP Endi Sutendi di kantor Lurah Sinrijala Makassar.
"Ini adalah wujud keprihatinan dan kepedulian kita atas musibah yang dialami oleh warga di sini. Kita berharap, masyarakat bisa memahami ini sebagai suatu musibah. Adapun proses hukum dalam peristiwa ini tetap berjalan dimana saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi," jelas Endi. (hamsah umar)      

Polisi Periksa Pemilik Gudang


MAKASSAR, FAJAR--Pemilik gudang pabrik cincang plastik, Robert serta dua karyawannya dimintai keterangan penyidik Polsekta Tallo, dalam rangka mengungkap penyebab kebakaran gudang yang terletak di Jalan Rappokalling Timur-Naja Daeng Nai ini.
Dua karyawan gudang yang diperiksa itu yakni sekuriti, Dewa serta Haeruddin. Namun dari keterangan ketiganya, mereka mengaku tidak tahu menahu mengenai penyebab kebakaran maupun asal muasal api yang menghanguskan bagian belakang gudang ini.
Kendati sudah memeriksa sejumlah saksi, namun polisi belum bisa memastikan apa yang memicu kebakaran ini, apakah karena aliran listrik atau faktor lain. Yang pasti, kebakaran ini mengakibatkan korban mengalami kerugian cukup besar. Untungnya, kebakaran ini tidak sampai mengakibatkan seluruh bangunan dan isinya ludes.
Untuk memastikan penyebab kebakaran dan demi kepentingan penyelidikan ini, tim Forensik Polda Sulsel kemarin sudah turun melakukan olah TKP. Polisi juga masih memasangi garis polisi di lokasi kebakaran tersebut.               
"Kita tidak bisa berspekulasi mengenai penyebabnya. Makanya kita menunggu pemeriksaan dari forensik untuk memastikan penyebab kebakaran ini. Yang jelas, korban dan karyawannya sudah kita mintai keterangan," kata Kapolsekta Tallo, Kompol Frans Tandean.
Sementara itu, pantauan FAJAR di lokasi, hingga kemarin belum ada aktivitas karyawan di gudang tersebut. Puluhan karyawannya hingga saat ini dikabarkan masih memilih istirahat di rumah kos mereka masing-masing, utamanya karyawan perempuan.
Sebagian karyawan laki-laki tetap memilih ke gudang tempatnya mencari nafkah kendati belum ada pekerjaan yang dilakukan. Para karyawan ini sekadar melakukan penjagaan gudang guna mengantisipasi adanya pihak yang tidak bertanggung jawab masuk di dalam gudang.
Lurah Rappokalling, Andi Panggeran Nur Akbar mengatakan, keberadaan gudang plastik ini sudah sekitar 10 tahun terakhir. Dia mengaku bersyukur karena dalam peristiwa ini tidak ada korban baik dari pihak karyawan maupun warga di sekitarnya. (hamsah umar)

Bandar Kupon Putih Ditangkap


MAKASSAR, FAJAR--Dua bandar judi kupon putih serta dua orang pemain ditangkap petugas Polsekta Wajo, Senin, 12 Desember dini hari. Bandar judi togel dan pemain ini ditangkap di lokasi berbeda.
Tersangka judi kupon putih ini masing-masing Ansar dan Adi (pemain) serta Pudding dan Jalaluddin selaku bandar kupon putih. Keempat tersangka ini ditangkap petugas Polsekta Wajo di Jalan Ahmad Yani, Jalan barawaja, serta Jalan Hertasning Baru Makassar. "Keempat tersangka saat ini kita tahan di sel Polsekta Wajo," jelas Kapolsekta Wajo, Kompol Sumarno, Senin, 12 Desember.
Dari tangan keempat tersangka ini, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp2,974 juta. Selain uang tunai, polisi juga menyita enam buah telepon seluler yang digunakan tersangka menjalankan bisnis terlarang ini. Tidak hanya itu, polisi juga menyita bukti rekapan pemasangan nomor pada judi kupon putih ini.
Dari enam telepon seluler yang disita polisi itu, ada di antara handphone tersebut yang membuat bukti rekapan nomor yang dipasang oleh pemain. Ada dugaan, tersangka judi kupon putih ini masih memiliki jaringan besar di kota Makassar dan sekitarnya. 
Makanya, polisi mengaku setelah menangkap keempat warga di tiga lokasi berbeda ini, polisi segere melakukan pengembangan untuk melakukan pengejaran terhadap  bandar lain yang diduga masih satu jaringan dengan tersangka. (hamsah umar)      
   

Polisi Belum Ambil Sidik Jari Pembanding


MAKASSAR, FAJAR--Rencana penyidik Polrestabes Makassar untuk mengambil sidik jari pembanding, pada keluarga mantan Kacab Merpati Makassar, Imam Bagus Nugraha hingga saat ini  belum bisa dilakukan pihak kepolisian.
Awalnya, penyidik Polrestabes Makassar akan mengambil sidik jari dari penghuni rumah di Town House Jalan Sungai Saddang Makassar. Hanya saja, hingga saat ini pengambilan sampel sidik jari itu belum dilakukan polisi karena penghuni di rumah ini tidak berada di tempat saat polisi ke rumah tersebut.
"Kita sudah pernah ke lokasi untuk mengambil sidik jari keluarga, tapi penghuni rumah saat itu tidak berada di tempat sehingga sampai saat ini belum kita ambil sidik jarinya," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha.
Rencana polisi mengambil sampel sidik jari dari pihak keluarga terlebih dahulu itu, dilakukan setelah sidik jari yang ditemukan penyidik saat melakukan olah TKP sudah selesai diteliti tim identifikasi Polrestabes Makassar. Hanya saja, rumusan sidik jari itu belum bisa terbaca siapa pemiliknya.
Sementara mengenai hasil autopsi kematian Imam dari dokter Forensik Unhas, Himawan mengaku kalau sejauh ini juga belum dikeluarkan dokter forensik. Polisi mengaku belum ada kepastian kapan hasil autopsi tersebut dikeluarkan dokter forensik.
Begitu juga kepastian pemeriksaan istri korban, Andi Indria Safitri juga belum ada kejelasan. Pasalnya, istri korban ini hingga saat ini masih berada di luar Sulsel. Soal pihak yang dicurigai sebagai pelaku pembunuhan Imam, polisi juga sejauh ini belum berani mengungkap siapa pihak yang dicurigai dalam kasus ini. (hamsah umar)      

Polisi Ringkus Pengedar Ekstasi


MAKASSAR---Penyalahgunaan narkoba di kota Makassar tidak ada habisnya baik sabu-sabu, ekstasi dan ganja. Minggu malam, Unit Narkoba Polrestabes Makassar kembali meringkus pengedar ekstasi. Tersangka bernama Zainal ini ditangkap di depan RS Faizal Makassar.
Dari tangan tersangka yang satu ini, polisi berhasil menyita sedikitnya 35 butir pil ekstasi siap edar. Pil inex ini ditemukan polisi dari tangan tersangka. Ditengarai, keberadaan tersangka di depan RS Faizal itu karena hendak melakukan transaksi dengan jaringannya. Saat ditangkap, tersangka tidak bisa berkutik apalagi barang terlarang diperoleh dari tangannya.
Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Masrus membenarkan penangkapan pengedar ekstasi di Makassar ini. Dia menyebut, sebelum tersangka ditangkap polisi, tersangka terlebih dahulu diintai oleh petugas kepolisian.
Untuk kepentingan penyelidikan, tersangka tersebut langsung diinterogasi dan saat ini diamankan di sel unit narkoba Polrestabes Makassar. Masrur menegaskan, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap jaringan tersangka yang lain di daerah ini. Ada dugaan, tersangka memiliki jaringan besar dalam penyalahgunaan narkotika.
Dia menambahkan, penangkapan Zainal dilakukan setelah polisi mendapat informasi dari masyarakat mengenai dugaan tersangka terlibat bisnis terlarang. Dari situ, polisi melakukan penyelidikan untuk memastikan informasi tersebut. Begitu diintai dan dipastikan tersangka memiliki ekstasi, polisi langsung menyergapnya dan melakukan penangkapan.
Pengedar pil inex ini diketahui berdomisili di Gowa. Namun untuk memasarkan barang terlarang miliknya, tersangka melakukan transaksi di Makassar. 
Selain menangkap pengedar ekstasi, informasi yang dihimpun juga menyebutkan bahwa unit narkoba Polrestabes Makassar juga menangkap warga diduga pengedar sabu-sabu di Jalan Bulusalaka Makassar bernama Kahar. Dari tangan pengedar ini, polisi menyita sedikitnya 4 gram sabu-sabu. Dia ditangkap sekira pukul 21.00.
Di tempat lain, polisi juga menangkap warga di Jalan Tinumbu bernama Syamsiah. Polisi juga menyita sekitar 4 gram sabu-sabu. Penangkapan warga yang satu ini dilakukan polisi sekira pukul 22.00. (hamsah umar) 

Penyayang Kucing Hadir di Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Para penyayang kucing di Makassar sepertinya semakin kompak dalam membudayakan pemeliharaan kucing. Ini dilihat dengan adanya launching Komunitas Penyayang Kucing (KPK) Makassar, di salah satu warkop Minggu, 11 Desember.
Komunitas yang baru saja terbentuk ini saat ini sudah memiliki banyak anggota. Saat launching, beberapa ekor kucing  peliharaan para pencinta kucing ini juga ditampilkan. Umumnya, kucing tersebut adalah kucing khas dengan berbagai tipe seperti anggora, peknose, medium dan jenis kucing lainnya.          
Ketua KPK Makassar, Bowo menyatakan organisasi ini hadir sebagai wadah bagi pencinta kucing untuk saling memberikan informasi, sosialisasi, berbagi pengalaman dalam pemeliharaan kucing, serta bagaimana memasyarakatkan pemeliharaan kucing di tengah masyarakat.
"Dengan organisasi ini, kita berharap masyarakat yang memiliki hobi dan kecintaan dalam memeliharaan kucing bisa berkumpul, sehingga kita semakin kompak dalam melakukan pemeliharaan kucing di daerah ini," kata Bowo.
Bowo menyebutkan, organisasi yang dibentuk ini juga melibatkan dokter hewan selaku pembina. Sehingga para penyayang kucing di Makassar bisa dengan mudah melakukan konsultasi mengenai kesehatan kucing dan pemeliharaannya.
Kepala Cabang PT Remindo Prima Vet, Drh Indryaswono menyatakan untuk menjaga kucing tetap sehat, masalah kebersihan kucing, kandang juga mesti diperhatikan. Minimal kucing harus dimandikan dua kali sebulan. Begitu juga masalah nutrisi kucing harus menjadi perhatian pemiliknya.
"Untuk menjaga kekebalan tubuh kucing, juga diperlukan vaksinasi sehingga hewan peliharaan ini terhindar dari berbagai penyakit. Sementara masalah nutrisi, kadang-kadang kucing juga membutuhkan variasi makanan yang berbeda," katanya. (hamsah umar)           

Perkelahian Kelompok, Lima Luka


MAKASSAR, FAJAR--Kasus perkelahian kembali terjadi di BTN Tirasa, Kecamatan Biringkanaya Makassar, Minggu, 11 Desember sekira pukul 01.00. Akibat perkelahian kelompok ini, lima orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Informasi yang diperoleh, korban yang mengalami luka masing-masing Nur Alim, Abd Rahman alias Kallong, Johanis alias Joni, Adam, dan Yan. Kelima korban yang mengalami luka karena terkena benda tajam itu saat ini dirawat di RS Wahidin dan RS Daya Makassar, dan RS Bhayangkara.
Menurut keterangan yang diperoleh, Nur Alim, Abd Rahman, yang merupakan warga Jalan BTN  Pepabri diduga terlibat ketersinggungan dengan warga Tirasa yang menggelar pesta hingga larut malam. Percekcokan itu cepat berkembang hingga sekelompok warga dari BTN Pebabri mendatangi warga di BTN Tirasa tempat sekelompok warga menggelar hajatan.     
Akibatnya, terjadi perkelahian antara kedua kelompok dari BTN Tirasa dan BTN Pebabri, hingga kedua kelompk ada yang mengalami luka. Hanya saja, dari kelompok warga BTN Tirasa, hanya satu orang yang dilaporkan terluka yakni Yan. Dia dikabarkan dirawat di RS Bhayangkara Makassar. 
Luka yang dialami korban perkelahian ini seperti patah hidung, jari tengah putus, luka di tangan, luka dahi, luka kepala, dan beberapa luka lainnya. Menurut keterangan yang diperoleh, para pelaku yang melakukan pengeroyokan itu sedang besta miras bahkan diiringi dengan musik sehingga asik berjoget. Ditengarai merasa tersinggung saat ada pengendara lewat, warga yang sedang pesta miras itu melakukan penganiayaan.
Kapolsekta Biringkanaya, Kompol Mursalim yang dikonfirmasi membenarkan kasus pekelahian antarkelompok ini yang mengakibatkan beberapa orang terluka. "Pemicu awalnya itu diduga karena ketersinggungan. Di BTN Tirasa ini ada hajatan namun sampai larut malam. Mungkin ditegur sehingga terjadi kesalahpahaman," kata Mursalim. 
Mursalim menyebutkan, hingga sore kemarin pihaknya masih tetap melakukan pengamanan agar perkelahian susulan tidak terjadi. "Warga kita imbau tidak melakukan tindakan yang berlebihan," kata Mursalim. (hamsah umar)      

Kerugian Ditaksir Ratusan Juta


*Gudang Plastik Terbakar

MAKASSAR, FAJAR--Sebuah gudang plastik berukuran besar di Jalan Rappokalling Timur-Naja  Daeng Nai, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo terbakar, Minggu, 11  Desember. Kendati belum dipastikan, kerugian akibat kebakaran ini ditaksir ratusan juta.
Informasi yang diperoleh, peristiwa kebakaran itu terjadi sekira pukul 16.00. Api pertama kali terlihat dari arah belakang  gudang dimana tumpukan plastik bekas tersebut disimpan. Kobaran api dengan cepat menjalar karena isi di gudang tersebut ada  bahan plastik seperti dari gelas plastik, botol plastik, dan beberapa jenis plastik lainnya.
Informasi yang diperoleh dari sejumlah warga menyebutkan bahwa gudang tersebut terletak di atas tanah yang berukuran cukup luas. Lebar gudang ini mencapai puluhan meter, sementara panjangnya melebihi seratus meter. Setelah terbakar hingga enam jam, belum ada tanda-tanda apa akan  padam. Bahkan, lokasi yang terbakar di gudang tersebut baru  pada bagian belakang.
Akibat kobaran api yang cukup besar, warga di sekitar lokasi gudang dibuat panik. Beberapa warga langsung berhampuran dan berusaha menyelamatkan barang-barang berharga mereka. Bahkan, ada warga yang nekad lompat dari lantai II rumahnya karena panik melihat kobaran api yang sangat besar.
Tembok pemisah antara rumah warga dengan Gudang Pabring Cincang Plastik ini cukup tinggi hingga mencapai enam meter. Kondisi ini sedikit membuat rumah warga di sekitarnya agak aman dari kebakaran ini. Api pun hanya berkobar besar di dalam gudang.
"Istri saya lompat dari atas rumah karena panik melihat kobaran api yang sangat besar. Pada dasarnya, semua  warga di sekitar sini panik melihat kobaran api ini. Kita khawatir menjadi korban," kata salah seorang warga setempat, Rudi.
Gudang plastik yang diketahui milik Robert ini terletak di RW 1/RT 1 Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo Makassar. Informasi yang berhasil dihimpun FAJAR menyebutkan, saat kebakaran terjadi gudang dalam kondisi kosong karena para karyawan sedang  libur. Makanya, sejauh ini belum diketahui secara pasti apa yang mengakibatkan gudang plastik tersebut terbakar.
Salah seorang  karyawan, Rahel yang ditemui menyebutkan bahwa jumlah karyawan di gudang plastik ini berkisar 30 orang.  Umumnya, karyawan di  gudang tersebut adalah perempuan. Karyawan laki-laki hanya enam orang termasuk sopir  mobil. Para karyawan di gudang ini sehari-hari membersihkan plastik hingga pengepakan. "Platik bekas kita bersihkan. Kalau sudah bersih baru dikepak dan dikirim," kata Rahel.
Karyawan yang sudah beberapa tahun bekerja di gudang ini mengaku tumpukan plastik baik yang sudah dibersihkan maupun yang belum sangat banyak. "Tidak tahu pasti berapa ton, tapi jumlahnya banyak," katanya.
selain mengakibatkan kepanikan warga, peristiwa kebakaran ini juga dilaporkan mengakibatkan salah seorang warga terluka, bahkan dilaporkan mengalami patah pada pergelangan tangannya. Warga  yang terluka ini  karena jatuh saat membantu pemadam kebakaran menyemprotkan air ke kobaran api. "Tiga orang lainnya tim bantuan medis karena sesak saat membantu petugas pemadam kebakaran," ujar anggota KSR Sakura PMI Makassar, Edi 
Camat Tallo, M Mario Said yang dikonfirmasi menyatakan penyebab kebakaran sejauh ini belum bisa simpulkan, begitu juga dengan kerugian materil yang dialami gudang tersebut. "Apa yang menyebabkan kebakaran ini belum bisa kita simpulkan, karena polisi juga sejauh ini belum bisa bergerak banyak," kata Mario.
Begitu juga dengan nilai kerugian. Yang pasti menurut Mario, jumlah kerugian yang dialami pengusaha plastik bekas ini tidak sedikit mengingat gudang ini terbilang besar. "Kita dan petugas terkait saat ini fokus dulu menangani apinya. Kita berharap, kebakaran ini tidak sampai  pindah ke rumah warga. Melihat kobaran api dari dalam gudang, kita juga belum pastikan kapan pemadan bisa mengatasinya," jelas Mario. (hamsah umar)
                        

Warga Hajar Residivis Jambret


MAKASSAR, FAJAR--Dua residivis jambret ditangkap petugas Polsekta Panakkukang, Minggu, 11 Desember. Kedua pelaku awalnya tertangkap dan dihajar oleh warga saat mencuri helm di Tello Makassar. Kedua tersangka tersebut bernama Bambang dan Ipul.
Menurut informasi yang diperoleh, dalam menjalankan aksinya, tersangka bersama empat orang kawanannya. Hanya saja, dua rekannya hingga saat ini masih dalam pengejaran petugas kepolisian. Spesialis jambret ini diketahui berdomisili di Jalan Maccini Pasar Malam.    
Setelah diamankan petugas Polsekta Panakkukang, kedua tersangka ini ketahuan sebagai  pelaku jambret saat mencoba menawarkan Blackberry kepada polisi yang mengamankannya. Blackberry jenis Onyx ditawarkan kepada petugas seharga Rp500 ribu. Tersangka ini mengaku kalau telepon tersebut milik temannya yang memintanya dijual.
Dari tangan kedua tersangka yang berhasil ditangkap polisi ini, polisi mengamankan empat barang bukti berupa Blackberry. Barang bukti tersebut dijampret tersangka dari beberapa tempat di Makassar seperti Jalan Hertasning, Veteran, dan beberapa tempat lainnya di Makassar.        
Selain terlibat kasus jambret, hasil interogasi  yang dilakukan polisi juga menyebutkan bahwa kawanan jambret ini juga diketahui pernah melakukan pencurian sepeda motor di sekitar sentral. Dua unit sepeda motor jenis Shogun dicuri pelaku saat diparkir pemiliknya.
Kedua pelaku jambret ini ditangkap di tempat berbeda. Satu tersangka yakni Ipul ditangkap di Jalan AP Pettarani tepatnya depan Yamaha serta seorang lainnya di tangkap di rumah makan Dinar yakni Bambang. Tersangka yang satu ini diketahui juga bekerja sebagai karyawan di rumah makan. Bahkan pada saat ditangkap polisi, Bambang sedang bekerja di rumah makan tersebut.
Dalam penangkapan ini, polisi sebenarnya mengamankan tiga orang. Namun satu orang masih berstatus saksi yakni Ardi. Dia turut diamankan polisi karena motor yang digunakan tersangka melakukan jambret ini adalah motor miliknya.
Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar membenarkan penangkapan jambret tersebut. Untuk kepentingan penyelidikan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap dua tersangka lain yang  merupakan kawanan jambret ini. (hamsah umar)             
    

Buron Curanmor Ditangkap Polisi

MAKASSAR, FAJAR--Penyidik Polsekta Mariso akhirnya berhasil menangkap salah seorang buronan kasus pencurian sepeda motor, Vino (21), Minggu, 11 Desember dini hari.
Tersangka ditangkap di rumahnya Jalan Dahlia Makassar, saat tersangka pencurian motor di Pasar Senggol Makassar ini berada di rumahnya. Polisi yang melakukan penggerebekan di rumah tersangka ini tidak bisa berkutik saat polisi menangkapnya.
"Dia sudah kita cari dan kejar beberapa waktu terakhir setelah
diketahui melakukan pencurian motor warga di Pasar Senggol. Sementara ini kita masih melakukan pemeriksaan dan pengembangan kasusnya," kata Kapolsekta Mariso, Kompol E Irene.
Irene menyebutkan, sebelum melakukan penggerebekan di rumah
tersangka, polisi mendapat informasi kalau pelaku curanmor itu tengah
berada di rumahnya. "Begitu ada kabar dia sudah ada di rumahnya, kita
langsung bergerak dan melakukan penangkapan," jelas Irene. (hamsah umar)

Polisi Tangkap Bandar Narkoba


*Mengaku Beli di Bolangi

MAKASSAR, FAJAR--Unit Narkoba Polrestabes Makassar berhasil menangkap bandar narkoba di Jalan Maccini Tengah Makassar, bernama Syamsuddin. Dia ditangkap polisi Sabtu, 10 Desember di rumahnya, Jalan Maccini Tengah.
Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Masrur proses penangkapan terhadap tersangka ini melalui penyelidikan penyidik, begitu mendapat informasi tersangka terlibat bisnis atau mengedarkan narkoba. Setelah melalui proses penyelidikan serta survei di rumah tersangka, polisi akhirnya melakukan penggerebekan hingga berhasil menangkap tersangka serta sejumlah barang bukti.
Dari tangan tersangka ini, polisi memperoleh lima sabu-sabu yang diperkirakan beratnya berkisar 5 gram. Tidak hanya sabu-sabu, polisi juga menyitas sejumlah alat isap yang sudah disiapkan oleh tersangka. Selain itu, petugas juga mendapatkan ratusan plastik yang diduga akan digunakan tersangka untuk membungkus barang terlarang yang akan dijual atau diedarkan.
"Yang banyak kita temukan sebenarnya adalah plastik yang biasa digunakan untuk  membungkus sabu-sabu. Ini menguatkan kalau tersangka adalah pengedar atau bandar sabu-sabu," kata Masrur.
Proses penangkapan terhadap Syamsuddin sendiri cukup menarik. Pasalnya, saat digerebek, tersangka sempat berhasil kabur dari dalam rumahnya kemudian memilih bersembunyi di rumah tetangganya. Namun petugas melihat tersangka masuk di rumah tetangganya kemudian bersembunyi di atas plafon. 
Setelah dilakukan pemeriksaan dan interogasi penyidik, Syamsuddin mengaku kalau barang terlarang tersebut diperoleh dari Lapas Narkoba Bolangi, Gowa. "Dia mengaku  mendapatkan barang terlarang itu dari Bolangi. Makanya, ini yang sementara kita kembangkan," kata Masrur.
Sehari sebelumnya, penyidik Polrestabes Makassar juga menangkap seorang warga Jalan Maccini Gusung Stapak 15 no.1, bernama Hasanuddin. Dari tangan tersangka yang satu ini, polisi menemukan satu paket sabu-sabu seharga Rp800 ribu yang diperoleh dari Batti.
Selain itu, polisi juga sempat menangkap dua karyawan pembiayaan ternama di Makassar masing-masing Arianto dan Salatan, warga Jalan Pampang dan Inspeksi Kanal. Saat ditangkap polisi, kedua karyawan pembiayaan ini masih menggunakan seragam kantornya. (hamsah umar)

Sabtu, 10 Desember 2011

Polisi Pastikan Imam Dibunuh


MAKASSAR, FAJAR--Misteri kematian mantan Manager Merparti Airline, Imam Bagus Nugroho, menemui babak akhir. Pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan dalam kasus ini memastikan suami Andi Indria Syafitri Rukman itu, meninggal akibat dibunuh seseorang.
Kepastian lelaki yang akrab disapa Nugie, itu, didapatkan berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan saat olah kejadian tempat perkara. Di antaranya, model ikatan atau lilitan kain sarung di leher korban dan posisinya. Model simpul ikatan kain yang melilit di leher korban merupakan simpul mati.
Sementara kebanyakan korban bunuh diri memiliki simpul hidup. Demikian pula dengan posisi korban saat ditemukan. Tubuh Imam saat pertama kali ditemukan dalam posisi duduk dengan lutut kanan tertekuk dan kaki kiri menjulur ke depan ke bawah tempat tidur.
Dengan posisi seperti ini sulit bagi dilakukan bunuh diri dengan cara menggantung. Sebagian besar kasus bunuh diri posisi korban dalam keadaan menggantung dan kaki tidak menyentuh tanah ataupun lantai. Lidah menjulur, sebagai tanda-tanda korban bunuh diri juga tidak ditemukan.
Saat olah tempat kejadian perkara di rumah, ditemukan beberapa bercak darah. Mulai dari sprei tempat tidur korban hingga di dinding tembok yang berada di dinding kamar depan rumah yang berada di Town House Sungai Saddang itu. Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga menemukan adanya sidik jari.
Salah satu titik ditemukannya sidik jari berada di depan jendela bagian kiri di kamar depan. Munculnya sidik jari tersebut menguatkan jika korban diintai sebelum dibunuh. Bahkan, pembunuhan itu terkesan sangat rapih. Dan pelaku sepertinya orang terlatih.
Tidak adanya kerusakan di dalam rumah korban menjadikan indikasi itu. Bagaimana denga motif perampokan. Motif ini pastinya sudah melenceng. Sebab barang berharga masih utuh. Tiga ponsel milik korban, juga diakui keluarga masih ada di tempatnya.
Hasil penyelidikan kepolisian sendiri menyebutkan indikasi korban bunuh diri sangat kecil, melihat kondisi korban pada saat ditemukan. Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha juga menegaskan indikasi Imam dibunuh sangat kuat. "Melihat posisi dan kondisinya kecil memang bunuh diri," kata Himawan.
Kendati korban dipastikan dibunuh, polisi masih tetap menunggu hasil resmi dari dokter forensik Unhas. Bocoran yang diperoleh juga menyebutkan bahwa dokter forensik yang melakukan autopsi terhadap mayat korban juga menyebutkan kecil kemungkinan korban tewas karena bunuh diri. "Apapun hasilnya nanti, kita akan sampaikan secara  pasti penyebab korban meninggal," kata Himawan.
Mengenai agenda pemeriksaan istri korban, Andi Indria, penyidik sejauh ini belum memiliki jadwal yang pasti. Pasalnya, istri korban ini dikabarkan masih berada di Bogor. Hingga saat ini, istri korban belum memberikan kepastian kapan akan  memberikan keterangan padahal keterangan istri korban ini sangat dibutuhkan penyidik.
Di tengah situasi itu, penyidik juga dibuat tidak berkembang dalam proses penyelidikannya. Makanya, dalam tenggak waktu tertentu polisi bisa saja memutuskan menjemput istri korban atau memeriksanya di Bogor. 
  "Saya kira bukan tidak mungkin kita jemput atau periksa di sana. Apalagi keterangan dia kan sangat kita butuhkan," kata Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar.
Sebelumnya, penyidik berencana melakukan ekspose terhadap hasil penyelidikan polisi kemarin. Namun rencana tersebut tidak jadi dilakukan. (hamsah umar)