Powered By Blogger

Selasa, 13 Desember 2011

Waspadai Suplai Narkoba Warga Asing


PEREDARAN dan penyalahgunaan narkoba di Kota Makassar akhir-akhir ini memperlihatkan grafik peningkatan. Kondisi ini tentu saja patut menjadi keprihatinan semua pihak utamanya pihak terkait, mengingat pengaruh narkoba mengancam sendi-sendi kehidupan pihak yang menyalahgunakannya.
Dalam satu pekan terakhir saja, jumlah warga Makassar yang ditangkap karena penyalahgunaan narkoba menghampiri angka sepuluh orang. Sementara pada November lalu, jumlah kasus penyalahgunaan narkoba yang berhasil diungkap pihak kepolisian sebanyak 32 kasus.
Di tengan peningkatan penyalahgunaan barang terlarang ini, yang cukup membingungkan sebagian kalangan adalah sumber barang tersebut diproduksi atau dipasok. Untk wilayah Makassar, sejauh ini pihak kepolisian belum pernah mengungkap adanya pabrik sabu-sabu yang beroperasi di Makassar atau Sulsel.
Wacana yang berkembang masih menyebutkan kalau barang terlarang tersebut ditengarai disuplai dari luar Sulsel. Mudahnya suplai narkoba ke Makassar ini menjadi keprihatinan tersendiri, mengingat peredaran narkoba di luar Sulsel utamanya yang disuplai dari warga asing cukup tinggi.    
Kendati di Makassar prekuensinya masih bisa dihitung jari, namun fakta tersebut tetap harus menjadi perhatian semua pihak jika tidak ingin banyak generasi muda di daerah ini terjerumus pada bisnis terlarang ini.
Misalnya saja kasus percobaan suplai sabu-sabu dari seorang warga berkebangsaan Hongkong, Ho Kha Che sebanyak 6 kilogram. Suplai barang seperti ini yang melibatka warga asing bukan tidak mungkin sudah banyak terjadi di Makassar, kendati yang berhasil digagalkan baru hitungan jari.
Meski sabu-sabu yang berusaha dipasok warga asing ini berhasil digagalkan Ho Kha Che, bukan tidak mungkin warga asing tersebut akan tetap mencoba menyuplai sabu-sabu ke Makassar dengan cara lain. Baik pengiriman melalui paket, atau menggunakan kurir untuk mengantarnya ke lokasi tujuan.    
Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Masrur mengatakan potensi ancaman peredaran narkoba di Makassar yang melibatkan warga asing memang perlu diwaspadai. Apalagi, Makassar sepertinya sudah masuk pangsa pasar narkoba internasional.
"Ini memang suatu masalah dan ancaman kalau pengedar narkoba dari kalangan warga  asing sudah menjadikan Makassar sebagai pangsa pasar. Kalau melihat banyaknya peredaran di sini, daerah ini memang sudah menjadi pangsa internasional," kata Masrur.
Bahkan, beberapa kasus penggagalan peredaran narkoba di luar Sulsel, banyak yang disebutkan kalau barang yang digagalkan itu akan dipasok di Makassar. Makanya, untuk menjegah hal ini, tidak hanya pihak kepolisian yang patut mewaspadai, tapi semua pihak utamanya instansi terkait termasuk masyarakat itu sendiri.
Kendati grafik peningkatan penyalahgunaan narkoba di Makassar baik sabu-sabu, ganja, dan ekstasi belum bisa disimpulkan karena suplai warga asing, namun kecenderungan tersebut tetap harus diwaspadai demi menyelamatkan generasi muda Makassar dan Sulsel untuk terhindar dari penggunaan narkoba.
Polisi sejauh ini memang berkesimpulan kalau peningkatan itu karena jumlah pengguna meningkat, atau petugas kepolisian semakin aktif melakukan pengungkapan kasus narkoba ini. Namun apa pun kesimpulannya, bisnis narkoba patut diwaspadai dan dicegah semakin meluas di tengah masyarakat. (hamsah umar)
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar