PENANGANAN masalah pelanggaran berlalu lintas di tengah masyarakat, tidak hanya sekadar mengandalkan penindakan seperti proses tilang, tapi juga perlu dilakukan melalui program yang lebih mengarah pada upaya preventif dan penyadaran terhadap masyarakat itu sendiri.
Paling tidak, upaya penyadaran terhadap masyarakat dalam berlalu lintas yang tertib, bisa berdampak positif dalam jangka panjang. Apalagi mengingat penindakan yang dilakukan polisi terhadap pelaku pelanggaran lalu lintas, tidak banyak membuat efek jera terhadap sejumlah pengendara sepeda motor di Makassar.
Salah satunya adalah melalui operasi kemanusian dan tindakan preventif yang selama ini dilakukan pihak Satlantas Polrestabes Makassar. Untuk masa Ramadan misalnya, dilakukan operasi pekat pada awal Ramadan serta operasi ketupat pada akhir Ramadan. Langkah pencegahan ini semuanya demi untuk menekan tingkat pelanggaran lalu lintas di tengah masyarakat.
Dalam operasi ketupat misalnya, polisi utamanya Satlantas lebih banyak melakukan operasi pelayanan kepada masyarakat utamanya kalangan pemudik. Selama operasi ketupat itu, banyak posko yang didirikan pihak Satlantas untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pengendara kendaraan bermotor. Beberapa posko tersebut seperti posko pengamanan dan posko simpatik. Posko simpatik inilah yang lebih kepada pelayanan pengguna kendaraan bermotor.
Dukungan dari pihak terkait juga diperlukan dalam rangka mendukung terwujudnya ketertiban berlalu lintas di daerah ini. Misalnya saja kata dia, sarana dan prasarana lalu lintas yang tidak berfungsi dengan baik sedapat mungkin difungsikan.
Makanya, kerja sama dari semua pihak atau stakeholder menjadi hal yang paling penting dalam mendukung terciptanya tertib berlalu lintas di tengah masyarakat. Salah satu dukungan yang selama ini sudah tercipta adalah lahirnya sirkuit Trans Studio di Tanjung Bunga, MOS tentang lalu lintas di kalangan pelajar, dan bentuk kerja sama lainnya. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar