MAKASSAR-- Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat menyebutkan bahwa jumlah kasus laka lantas selama operasi ketupat di wilayah kota Makassar mengalami peningkatan di banding tahun 2010 lalu. Kalau pada kegiatan yang sama pada 2010, pengguna kendaraan bermotor tidak ada yang tewas, maka pada 2011 sudah tercatat delapan warga tewas dalam waktu sepuluh hari.
"Perbandingan data laka lantas masa operasi ketupat 2010 dan 2011 mengalami peningkatan, jumlah kasus dan jumlah yang meninggal," ujar Hidayat.
Dia mengurai, pada 2010 lalu jumlah kecelakaan lalu lintas masa operasi ketupat hanya 32 kasus, sementara pada 2011 ini sudah mencapai 37 kasus. Jumlah kasus kecelakaan ini diperkirakan masih akan bertambah mengingat masa operasi ketupat 2011 belum berakhir.
Sementara untuk jumlah korban tewas, Hidayat juga menyebutkan adanya peningkatan cukup signifikan. Sementara untuk luka berat dan ringan persentasenya masih lebih besar pada 2010. Pada 2010 misalnya, jumlah korban laka lantas yang mengalami luka berat mencapai 23 orang, sementara pada 2011 ini baru mencapai 12 orang. Adapun yang mengalami luka ringan mencapai 42 orang pada 2010 dan 26 orang pada 2011.
Dari segi kerugian materil akibat peristiwa laka lantas itu, Hidayat juga menyebutkan adanya peningkatan jumlah kerugian materil. Satlantas Polrestabes Makassar mencatat kerugian materil pada kasus laka lantas 2010 hanya berkisar Rp17 juta, sementara pada 2011 ini sudah mencapai Rp56 juta.
Kecelakaan lalu lintas di wilayah Polrestabes Makassar terakhir terjadi pada 1 September di Jalan Hertasning Makassar. Pengendara sepeda motor yang tewas diketahui bernama Muh Syair, warga Jalan Pampang I No.5 Makassar. Kanit Lantas Polrestabes Makassar, AKP Alimuddin menyebutkan korban tersebut mengendarai sepeda motor DD 5518 OU.
(hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar