Powered By Blogger

Minggu, 04 September 2011

Kebakaran di Pasar Karuwisi, Pelajar SMP Tewas


*Ingin Selamatkan Handphone, Tasya Malah Terpanggang

MAKASSAR--Sebanyak 12 rumah di Jalan Keamanan, Kelurahan Maccini Parang atau tepatnya di Pasar Karuwisi Makassar yang terbakar. Satu warga bernama Tasya (13) tewas dalam peristiwa ini.
Selain mengakibatkan satu pelajar kelas II SMP Handayani Makassar tewas, kebakaran ini juga mengakibatkan setidaknya 28 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 135 jiwa yang tinggal di 12 rumah tersebut kehilangan tempat tinggal. Musibah ini juga mengakibatkan kerugian materil bagi korban hingga ratusan juta rupiah.
Pelajar malang tersebut awalnya sempat menyelamatkan diri dengan berlari keluar rumahnya. Namun saat berada di luar itu, korban mengingat handphone miliknya. Tanpa mempedulikan bahaya yang ada, korban berusaha menyelamatkan telepon miliknya kendati korbaran api sudah membesar. Saat berusaha menyelamatkan telepon miliknya itulah, korban terjebak hingga terpanggang api.     
Peristiwa kebakaran ini terjadi pada Minggu, 4 September sekira pukul 02.00. Belasan armada pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi kebakaran harus bekerja sekitar dua jam, hingga akhirnya berhasil menguasai kobaran api. Api berhasil dipadamkan petugas sekira pukul 04.00.
Api dengan mudah menyebar ke rumah lainnya, apalagi rumah para korban tersebut umumnya semi permanen dan terbuat dari kayu. Belum lagi, sejumlah rumah yang terbakar tersebut memiliki jualan berupa bahan campuran, termasuk kebutuhan pokok. Maklum, rumah korban ini sebagian tepat berada di Pasar Karuwisi.         
Informasi yang diperoleh dari sejumlah saksi serta keterangan dari Lurah Maccini Parang, Jusman menyebutkan bahwa musibah kebakaran itu diduga terjadi akibat puntung rokok salah seorang korban. Sumber api pertama kali diketahui berasal dari rumah Johan. Salah seorang keluarga korban yang satu ini diketahui mengalami gangguan saraf. Dia diduga merokok di rumahnya sementara puntungnya dibuang sembarangan sehingga memicu kebakaran.
"Untuk sementara diduga karena rokok. Karena salah seorang keluarga Johan ini diketahui merokok sebelum kejadian. Warga ini mengalami gangguan saraf," kata Jusman.
Untuk membantu para korban utamanya dalam memenuhi kebutuhan pokok pascakebakaran, Jusman menyebutkan bahwa sejumlah bantuan swadaya masyarakat sudah disalurkan seperti air minum, dan kebutuhan lainnya. "Bantuan sudah ada namun masih dalam bentuk swadaya masyarakat," tambahnya.
Ina salah seorang korban menyebutkan, peristiwa kebakaran ini berlangsung cepat hingga mengakibatkan barang berharga para korban sulit diselamatkan. Dia mengaku beberapa keluarganya ikut menjadi korban dalam peristiwa ini. (hamsah umar)      
             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar