MAKASSAR, FAJAR--Potensi yang dimiliki seorang dai, ustadz atau ulama dalam pembangunan sosial kemasyarakatan cukup besar. Namun potensi ini masih perlu lebih diperluas seperti tampil sebagai pemimpin bangsa.
Keinginan agar kalangan dai tampil sebagai pemimpin ini disampaikan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Makassar, Iqbal Djalil saat launching Ikadi Makassar di masjid Al-Markaz Al-Islami, Minggu, 11 Maret. Tidak kurang dari 500 dai dan keluarganya hadir dalam acara ini termasuk Ketua Ikadi Sulsel, Suryadarma Lc, Ketua MUI Makassar, Arifuddin Ahmad, dan guru besar UIN Makassar, Ali Parman.
"Pengalaman selama ini dai hanya diidentikkan berada di belakang mimbar, mengisi pengajian, majelis taklim, dan kegiatan dakwah lainnya. Padahal dai itu juga punya keharusan untuk menjadi seorang pemimpin bangsa seperti wali kota," kata Ketua Ikadi Makassar, Iqbal Djalil.
Pernyataan Ije--sapaan akrab Iqbal Djalil seakan meminta kalangan dai di Makassar berjuang bersama untuk memimpin Makassar. Paling tidak mendorong kader dai yang memang berpotensi dan berpeluang menjadi wali kota di Makassar.
Apalagi pada pilwalkot yang dijadwalkan 2013 mendatang, Ketua Ikadi Makassar ini menjadi salah satu calon wali kota Makassar yang digadang-gadang PKS. Bahkan, Ije merupakan salah satu calon kuat yang bisa merangkul kalangan pesantren maupun komunitas lainnya.
Sejak dibentuk, Ikadi Makassar sudah anyak melakukan pelatihan terhadap anggotanya baik dai cilik, remaja maupun dewasa. Ije berharap dengan adanya Ikadi Makassar ini, potensi yang dimiliki para dai bisa lebih dimaksimalkan utamanya dalam berperan aktif dalam pembangunan pada semua sektor kehidupan.
Ikadi yang merupakan salah satu ormas Islam ini merupakan gabungan dari dai tradisional dan modern. Sebagai pilar perekat bangsa dan pemersatu umat, Ikadi sudah sepantasnya tampil dalam berbagai sendi kehidupan. (hamsah umar)
Keinginan agar kalangan dai tampil sebagai pemimpin ini disampaikan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Makassar, Iqbal Djalil saat launching Ikadi Makassar di masjid Al-Markaz Al-Islami, Minggu, 11 Maret. Tidak kurang dari 500 dai dan keluarganya hadir dalam acara ini termasuk Ketua Ikadi Sulsel, Suryadarma Lc, Ketua MUI Makassar, Arifuddin Ahmad, dan guru besar UIN Makassar, Ali Parman.
"Pengalaman selama ini dai hanya diidentikkan berada di belakang mimbar, mengisi pengajian, majelis taklim, dan kegiatan dakwah lainnya. Padahal dai itu juga punya keharusan untuk menjadi seorang pemimpin bangsa seperti wali kota," kata Ketua Ikadi Makassar, Iqbal Djalil.
Pernyataan Ije--sapaan akrab Iqbal Djalil seakan meminta kalangan dai di Makassar berjuang bersama untuk memimpin Makassar. Paling tidak mendorong kader dai yang memang berpotensi dan berpeluang menjadi wali kota di Makassar.
Apalagi pada pilwalkot yang dijadwalkan 2013 mendatang, Ketua Ikadi Makassar ini menjadi salah satu calon wali kota Makassar yang digadang-gadang PKS. Bahkan, Ije merupakan salah satu calon kuat yang bisa merangkul kalangan pesantren maupun komunitas lainnya.
Sejak dibentuk, Ikadi Makassar sudah anyak melakukan pelatihan terhadap anggotanya baik dai cilik, remaja maupun dewasa. Ije berharap dengan adanya Ikadi Makassar ini, potensi yang dimiliki para dai bisa lebih dimaksimalkan utamanya dalam berperan aktif dalam pembangunan pada semua sektor kehidupan.
Ikadi yang merupakan salah satu ormas Islam ini merupakan gabungan dari dai tradisional dan modern. Sebagai pilar perekat bangsa dan pemersatu umat, Ikadi sudah sepantasnya tampil dalam berbagai sendi kehidupan. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar