MAKASSAR, FAJAR--Salah satu putra Bupati Jeneponto Radjamilo, Ashari Fakshsiri Radjamilo alias Karaeng Raja, tampaknya masih cukup unggul sebagai figur calon bupati di pemilukada Jeneponto 2013.
Ashari yang disebut-sebut mau melanjutkan takhta ayahnya itu, masih unggul dibanding beberapa calon bupati yang mulai bermunculan baik dari segi popularitas dan elektabilitasnya. Untuk popularitas Ashari memiliki angka 94,65 persen sedang elektabilitasnya mencapai 52,47 persen.
Ini berdasar hasil survei yang dilakukan Latin Institute akhir Februari lalu. Namun masih berdasar survei ini, pemilih Karaeng Raja masih sangat berpotensi beralih ke calon lain. Pasalnya, dari 52,47 persen yang mempertimbangkan memilih dia, hanya 24,07 persen pemilihnya yang menyatakan tidak akan beralih ke figur lain.
Sementara 28,40 persen menyatakan kemungkinan berubah tergantung calon bupati yang bertarung nantinya. Figur lain yang cukup populer di bawah Ashari seperti Jahini Karaeng Lontang 79, 63, Sekkab Jeneponto Iksan Iskandar Karaeng Ninra 75, 31, wakil bupati Jeneponto, Burhanuddin Baso Tika Daeng Temba 72,22 persen, Baharuddin Baso Jaya Karaeng Nai 53, 09 persen, Alamsyah Mahadi Kulle Karaeng Sewang 49, 18 persen, Syamsuddin Zaenal Dg Ngawing 41,77 persen, Maddo Pammusu 36,63, dan Suzanna Kamaruddin 21,60 persen.
Yang cukup meyakinkan adalah tingkat elektabilitas yang dimiliki Iksan Iskandar. Dari 25,51 persen pemilihnya, sebanyak 19,21 persen menyatakan tidak akan berubah pilihan sementara 6,30 persen masih memungkinkan berubah.
Direktur Riset dan Master Pemenangan Pilkada Latin Institute, Suwadi Idris Amir menyatakan, kendati putra bupati cukup tinggi popularitas dan elektabilitasnya, masih sangat berpotensi dilampui oleh kandidat lain seperti figur Iksan Iskandar.
Untuk posisi calon wakil yang mulai menguat di masyarakat seperti Syamsuddin Karlos Karaeng Lagu, Mulyadi Mustamu Karaeng Tinggi, Thahal Pasni Karaeng Sutte, Mappatunru Karaeng Situju, Adwin Magau Patoppi Karaeng Sutte, dan beberapa figur lainnya.
Survei ini melibatkan responden sebanyak 486 yang tersebar di 113 desa/kelurahan. Metode survei menggunakan multistage random sampling. (hamsah umar)
Ashari yang disebut-sebut mau melanjutkan takhta ayahnya itu, masih unggul dibanding beberapa calon bupati yang mulai bermunculan baik dari segi popularitas dan elektabilitasnya. Untuk popularitas Ashari memiliki angka 94,65 persen sedang elektabilitasnya mencapai 52,47 persen.
Ini berdasar hasil survei yang dilakukan Latin Institute akhir Februari lalu. Namun masih berdasar survei ini, pemilih Karaeng Raja masih sangat berpotensi beralih ke calon lain. Pasalnya, dari 52,47 persen yang mempertimbangkan memilih dia, hanya 24,07 persen pemilihnya yang menyatakan tidak akan beralih ke figur lain.
Sementara 28,40 persen menyatakan kemungkinan berubah tergantung calon bupati yang bertarung nantinya. Figur lain yang cukup populer di bawah Ashari seperti Jahini Karaeng Lontang 79, 63, Sekkab Jeneponto Iksan Iskandar Karaeng Ninra 75, 31, wakil bupati Jeneponto, Burhanuddin Baso Tika Daeng Temba 72,22 persen, Baharuddin Baso Jaya Karaeng Nai 53, 09 persen, Alamsyah Mahadi Kulle Karaeng Sewang 49, 18 persen, Syamsuddin Zaenal Dg Ngawing 41,77 persen, Maddo Pammusu 36,63, dan Suzanna Kamaruddin 21,60 persen.
Yang cukup meyakinkan adalah tingkat elektabilitas yang dimiliki Iksan Iskandar. Dari 25,51 persen pemilihnya, sebanyak 19,21 persen menyatakan tidak akan berubah pilihan sementara 6,30 persen masih memungkinkan berubah.
Direktur Riset dan Master Pemenangan Pilkada Latin Institute, Suwadi Idris Amir menyatakan, kendati putra bupati cukup tinggi popularitas dan elektabilitasnya, masih sangat berpotensi dilampui oleh kandidat lain seperti figur Iksan Iskandar.
Untuk posisi calon wakil yang mulai menguat di masyarakat seperti Syamsuddin Karlos Karaeng Lagu, Mulyadi Mustamu Karaeng Tinggi, Thahal Pasni Karaeng Sutte, Mappatunru Karaeng Situju, Adwin Magau Patoppi Karaeng Sutte, dan beberapa figur lainnya.
Survei ini melibatkan responden sebanyak 486 yang tersebar di 113 desa/kelurahan. Metode survei menggunakan multistage random sampling. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar