*Rahmat Ajak Bangun Ekonomi Kerakyatan
MAKASSAR, FAJAR--Pengurus, Pembina dan Penasehat
Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulsel dan Makassar periode 2012-2016, dilantik dalam suasana meriah di Clarion Hotel & Convention, Senin, 12 Maret.
Pelantikan pengurus PSMTI Sulsel dan Makassar ini turut dihadiri pengurus PSMTI luar Sulsel seperti Bali, Batam, Papua, dan Jakarta. Sementara dari kabupaten seperti Wajo, Toraja, Bulukumba, Bone dan beberapa kabupaten lainnya. Pelantikan pengurus ini dilakukan oleh Ketua PSMTI Pusat, Rahmat. Pelantikan pengurus PSMTI ini mengambil tema Merajut Kebersamaan Dalam Bingkai Kebhinekaan.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo juga hadir memberikan sambutan. Tamu lain seperti Wakajati Sulsel, Abdul Karim, Wakapolda Sulsel Brigjen Syahrul Mamma, Kasdam VII Wirabuana, Brigjen Hery Mulyono, budayawan Sulsel Udin Palesuri dan beberapa pihak lainnya.
Syahrul yang tampil memberikan sambutan menyatakan organisasi sosial Tionghoa di Sulsel ini tidak bisa dilepaskan dari sosoknya. "Tidak saja saya sebagai gubernur tapi sebagai teman dan kawan. Saya merasa menjaga dengan baik yang merasa terusik," kata Syahrul.
Bupati Gowa dua periode ini menambahkan warga Tionghoa punya andil besar dalam membangun bangsa ini. Makanya, dia berharap PSMTI ikut menjaga apa yang sudah baik utamanya dalam pembangunan ekonomi. Menurutnya ketika ekonomi baik semua sektor akan menjadi lebih baik utamanya masalah pendidikan.
"Untuk mewujudkan semua itu, kita harus menghadirkan pemerintahan berpihak rakyat, hadirkan pengusaha tanpa beban, dan taat aturan. Maka dari itu, saya mengajak merapatkan barisan saling membantu dan menasehati," kata calon gubernur incumbent ini.
Ketua PSMTI Sulsel, Wilianto Tanta menyerukan kepada anggota PSMTI se-Sulsel untuk terus melibatkan diri dalam kegiatan sosial di tengah masyarakat. "Yayasan yang dikelola warga Tionghoa harus menyatu membangun Sulsel, karena kita ini dibutuhkan untuk membangun Sulsel," kata Wilianto.
Menurutnya, PSMTI Sulsel sangat siap bersinergi dengan pemerintah dan pengusaha yang ada di daerah ini. Makanya, dia juga berharap dukungan masyarakat Sulsel utamanya warga Tionghoa untuk mendukung kegiatan yang dilakukan PSMTI. Untuk lebih merekatkan hubungan sosial kemasyarakatan dengan masyarakat Sulsel secara umum, PSMTI berharap anggotanya bisa berbaur dengan baik.
Sebagai panguyuban sosial, Wilianto menyatakan bahwa pengurus PSMTI Sulsel saat ini banyak dihuni tokoh yang masih muda. Karena menurutnya tantangan PSMTI ke depan akan lebih berat dan kompleks lagi.
Saat baru memulai sambutannya, Wilianto memperkenalkan diri dengan menyebut dirinya sebagai komandan PSMTI Sulsel. "Saya ini sudah jadi komandan PSMTI karena sudah dilantik tadi. Jadi sudah hampir sama dengan komandan gubernur," kata Wilianto.
Ketua PSMTI Pusat, Rahmat mengurai bahwa salah satu tujuan didirikannya PSMTI yang juga sebagai tugas utama, adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan di kalangan anggota dan masyarakat secara umum. Untuk meningkatkan kesetaraan dan kesejahteraan itu, diperlukan sistem ekonomi kerakyatan.
"Jadi kita harus sama-sama membangun ekonomi kerakyatan. Seperti kita bersama-sama patungan membangun usaha dan membantu mereka yang kurang mampu. Itulah salah satu dasar perjuangan kita," kata Rahmat.
Rahmat menyebut, saat ini PSMTI sudah terbentuk di 26 provinsi di Indonesia. Sejak terbentuknya PSMTI ini, jumlah organisasi atau lembaga yang telah menjadi afiliasinya sudah berkisar 200 lembaga.
Pembina PSMTI Sulsel, Frans Heming menyatakan bahwa warga Tionghoa adalah bagian dari Indonesia termasuk Sulsel. Dia mengajak pengurus PSMTI Sulsel dan anggotanya untuk menjaga kesatuan dan persatuan di tanah air utamanya di Sulsel.
"Karena kita ini adalah bagian dari Indonesia, sudah menjadi keharusan kita untuk menjaga terciptanya persatuan dan kesatuan di Indonesia," kata Frans. (hamsah umar)
MAKASSAR, FAJAR--Pengurus, Pembina dan Penasehat
Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulsel dan Makassar periode 2012-2016, dilantik dalam suasana meriah di Clarion Hotel & Convention, Senin, 12 Maret.
Pelantikan pengurus PSMTI Sulsel dan Makassar ini turut dihadiri pengurus PSMTI luar Sulsel seperti Bali, Batam, Papua, dan Jakarta. Sementara dari kabupaten seperti Wajo, Toraja, Bulukumba, Bone dan beberapa kabupaten lainnya. Pelantikan pengurus ini dilakukan oleh Ketua PSMTI Pusat, Rahmat. Pelantikan pengurus PSMTI ini mengambil tema Merajut Kebersamaan Dalam Bingkai Kebhinekaan.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo juga hadir memberikan sambutan. Tamu lain seperti Wakajati Sulsel, Abdul Karim, Wakapolda Sulsel Brigjen Syahrul Mamma, Kasdam VII Wirabuana, Brigjen Hery Mulyono, budayawan Sulsel Udin Palesuri dan beberapa pihak lainnya.
Syahrul yang tampil memberikan sambutan menyatakan organisasi sosial Tionghoa di Sulsel ini tidak bisa dilepaskan dari sosoknya. "Tidak saja saya sebagai gubernur tapi sebagai teman dan kawan. Saya merasa menjaga dengan baik yang merasa terusik," kata Syahrul.
Bupati Gowa dua periode ini menambahkan warga Tionghoa punya andil besar dalam membangun bangsa ini. Makanya, dia berharap PSMTI ikut menjaga apa yang sudah baik utamanya dalam pembangunan ekonomi. Menurutnya ketika ekonomi baik semua sektor akan menjadi lebih baik utamanya masalah pendidikan.
"Untuk mewujudkan semua itu, kita harus menghadirkan pemerintahan berpihak rakyat, hadirkan pengusaha tanpa beban, dan taat aturan. Maka dari itu, saya mengajak merapatkan barisan saling membantu dan menasehati," kata calon gubernur incumbent ini.
Ketua PSMTI Sulsel, Wilianto Tanta menyerukan kepada anggota PSMTI se-Sulsel untuk terus melibatkan diri dalam kegiatan sosial di tengah masyarakat. "Yayasan yang dikelola warga Tionghoa harus menyatu membangun Sulsel, karena kita ini dibutuhkan untuk membangun Sulsel," kata Wilianto.
Menurutnya, PSMTI Sulsel sangat siap bersinergi dengan pemerintah dan pengusaha yang ada di daerah ini. Makanya, dia juga berharap dukungan masyarakat Sulsel utamanya warga Tionghoa untuk mendukung kegiatan yang dilakukan PSMTI. Untuk lebih merekatkan hubungan sosial kemasyarakatan dengan masyarakat Sulsel secara umum, PSMTI berharap anggotanya bisa berbaur dengan baik.
Sebagai panguyuban sosial, Wilianto menyatakan bahwa pengurus PSMTI Sulsel saat ini banyak dihuni tokoh yang masih muda. Karena menurutnya tantangan PSMTI ke depan akan lebih berat dan kompleks lagi.
Saat baru memulai sambutannya, Wilianto memperkenalkan diri dengan menyebut dirinya sebagai komandan PSMTI Sulsel. "Saya ini sudah jadi komandan PSMTI karena sudah dilantik tadi. Jadi sudah hampir sama dengan komandan gubernur," kata Wilianto.
Ketua PSMTI Pusat, Rahmat mengurai bahwa salah satu tujuan didirikannya PSMTI yang juga sebagai tugas utama, adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan di kalangan anggota dan masyarakat secara umum. Untuk meningkatkan kesetaraan dan kesejahteraan itu, diperlukan sistem ekonomi kerakyatan.
"Jadi kita harus sama-sama membangun ekonomi kerakyatan. Seperti kita bersama-sama patungan membangun usaha dan membantu mereka yang kurang mampu. Itulah salah satu dasar perjuangan kita," kata Rahmat.
Rahmat menyebut, saat ini PSMTI sudah terbentuk di 26 provinsi di Indonesia. Sejak terbentuknya PSMTI ini, jumlah organisasi atau lembaga yang telah menjadi afiliasinya sudah berkisar 200 lembaga.
Pembina PSMTI Sulsel, Frans Heming menyatakan bahwa warga Tionghoa adalah bagian dari Indonesia termasuk Sulsel. Dia mengajak pengurus PSMTI Sulsel dan anggotanya untuk menjaga kesatuan dan persatuan di tanah air utamanya di Sulsel.
"Karena kita ini adalah bagian dari Indonesia, sudah menjadi keharusan kita untuk menjaga terciptanya persatuan dan kesatuan di Indonesia," kata Frans. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar