MAKASSAR, FAJAR--Keinginan kuat kader DPW PKS Sulsel segera menentukan calon gubernur yang akan didukung di pilgub Sulsel 2013, belum bisa diwujudkan DPP PKS.
Bahkan harapan dukungan PKS tentang sosok cagub yang akan didukung di pilgub sepertinya belum bisa terjawab di arena musyawarah kerja nasional (mukernas) PKS, yang berlangsung di Medan 26-30 Maret. Kendati ada beberapa provinsi yang akan menggelar pemilukada sudah ditetapkan calonnya seperti Jabar namun Sulsel belum termasuk di dalamnya.
"Sulsel dan beberapa provinsi lainnya belum diputuskan. Rupanya DPP masih terus membahas dan mengkaji calon yang akan ditetapkan," kata Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin melalui ponselnya, Selasa, 26 Maret.
Kendati cagub Sulsel dipastikan belum terjadi di mukernas di Medan, PKS Sulsel berharap penetapan cagub Sulsel oleh DPP PKS diharapkan dalam waktu dekat sudah dikeluarkan. Sikap DPP PKS yang belum mau menetapkan cagub di Sulsel, sepertinya dipengaruhi sikap parpol pengusung seperti Golkar dan Demokrat yang juga belum mengeluarkan rekomendasi untuk kadernya.
"Golkar dan Demokrat juga sampai saat ini belum turun rekomendasinya siapa yang akan didukung. Akan aneh rasanya kalau kita duluan mengeluarkan rekomendasi sementara yang akan didukung sendiri belum ada rekomendasinya," tambah Akmal.
Kendati belum ada rekomendasi resmi, namun kecondongan PKS di pilgub bakal mengarahkan dukungannya terhadap pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Semangat Baru ini dianggap elit DPW PKS lebih serius dibanding kandidat lainnya.
Selain masalah pilgub yang berkembang di arena mukernas, isu lain yang mengemuka di arena mukernas PKS adalah keinginan kader untuk mempertegas penolakannya terhadap wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bahkan Presiden PKS saat membuka mukernas dengan tegas menolak kenaikan BBM.
"Ketika kenaikan BBM ini sudah berhadapan (ditolak) dengan rakyat, maka PKS akan selalu berada di barisan rakyat untuk menolaknya. Makanya, isu ini menjadi wacana penting di mukernas. Kalau untuk Sulsel, PKS dengan tegas menolak kenaikan BBM," tambah Akmal. (hamsah umar)
Bahkan harapan dukungan PKS tentang sosok cagub yang akan didukung di pilgub sepertinya belum bisa terjawab di arena musyawarah kerja nasional (mukernas) PKS, yang berlangsung di Medan 26-30 Maret. Kendati ada beberapa provinsi yang akan menggelar pemilukada sudah ditetapkan calonnya seperti Jabar namun Sulsel belum termasuk di dalamnya.
"Sulsel dan beberapa provinsi lainnya belum diputuskan. Rupanya DPP masih terus membahas dan mengkaji calon yang akan ditetapkan," kata Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin melalui ponselnya, Selasa, 26 Maret.
Kendati cagub Sulsel dipastikan belum terjadi di mukernas di Medan, PKS Sulsel berharap penetapan cagub Sulsel oleh DPP PKS diharapkan dalam waktu dekat sudah dikeluarkan. Sikap DPP PKS yang belum mau menetapkan cagub di Sulsel, sepertinya dipengaruhi sikap parpol pengusung seperti Golkar dan Demokrat yang juga belum mengeluarkan rekomendasi untuk kadernya.
"Golkar dan Demokrat juga sampai saat ini belum turun rekomendasinya siapa yang akan didukung. Akan aneh rasanya kalau kita duluan mengeluarkan rekomendasi sementara yang akan didukung sendiri belum ada rekomendasinya," tambah Akmal.
Kendati belum ada rekomendasi resmi, namun kecondongan PKS di pilgub bakal mengarahkan dukungannya terhadap pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar. Semangat Baru ini dianggap elit DPW PKS lebih serius dibanding kandidat lainnya.
Selain masalah pilgub yang berkembang di arena mukernas, isu lain yang mengemuka di arena mukernas PKS adalah keinginan kader untuk mempertegas penolakannya terhadap wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bahkan Presiden PKS saat membuka mukernas dengan tegas menolak kenaikan BBM.
"Ketika kenaikan BBM ini sudah berhadapan (ditolak) dengan rakyat, maka PKS akan selalu berada di barisan rakyat untuk menolaknya. Makanya, isu ini menjadi wacana penting di mukernas. Kalau untuk Sulsel, PKS dengan tegas menolak kenaikan BBM," tambah Akmal. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar