MAKASSAR, FAJAR--Situasi politik di Sulsel mulai memanas. Calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin yang berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar diadang massa di Porong Limbung, Kecamatan Bontonompo, Gowa, Minggu, 18 Maret.
Insiden yang diduga ada kaitannya dengan keinginan IA maju di pilgub Sulsel 2013 ini, terjadi saat Ilham dan timnya baru saja menggelar silaturahmi dengan salah seorang tokoh masyarakat di Kelurahan Taman Laeng, Syamsu Rijal. Tokoh masyarakat yang cukup berpengaruh di wilayahnya itu merupakan mantan wali kota Makassar semasa kepemimpinan Baso Amiruddin Maula.
Tidak hanya mengadang rombongan Ilham, massa yang diperkirakan ratusan orang itu juga merusak salah satu mobil yang ada dalam iring-iringan tersebut. Pengadangan Ilham di basis calon gubernur incumbent, Syahrul Yasin Limpo ini terjadi sekitar 1 kilometer dari kegiatan silaturahmi yang dilakukan Ilham.
Peristiwa pengadangan ini ditengarai terencana. Pasalnya, massa yang menyerang dalam jumlah banyak serta fasilitas hiburan di lokasi kejadian. Ironisnya, aparat kecamatan setempat diduga berada di lokasi kejadian, namun tidak ada upaya menghentikan aksi massa yang brutal. Di lokasi kejadian ada semacam bakti sosial yang dilakukan pemerintah setempat.
Bahkan di lokasi kejadian, juga ada petugas kepolisian. Tapi karena jumlahnya terbatas, mereka tidak sanggup menghalau aksi massa yang melakukan penyerangan. Belum diketahui siapa saja yang melakukan penyerangan ini, tapi kasus tersebut saat ini dalam pengusutan aparat Polres Gowa.
Kasus penyerangan terhadap cagub Sulsel ini bisa mencederai proses demokrasi di Sulsel, yang menginginkan pilgub damai, aman, tertib, dan bermartabat. Massa yang menyerang rombongan Ilham ini sebelumnya berkumpul di salah satu posko kandidat gubernur tertentu di daerah ini. Begitu melihat iring-iringan Ilham, massa langsung melakukan penyerangan.
Pelaku penyerangan menggunakan batu seukurang kepalan tangan, kursi plastik, bahkan ada yang terlihat membawa senjata tajam. Mobil Alpard DD 224 MB yang dikemudikan Jufri menjadi sasaran amuk massa, begitu juga mobil logistik dan mobil tim media. Namun cagub yang dicari tidak berada di dalam mobil yang dirusak tersebut, sehingga Ilham luput dari aksi tidak beretika ini.
"Untung Bapak sudah mendapat feeling, sehingga formasi iring-iringan tidak seperti biasanya . Mobil Alphard B I45 ACO yang ditumpangi pindah ke urutan empat, padahal selama ini selalu berada di urutan kedua," kata Jufri.
Dalam aksi ini, beberapa tim Ilham sempat berusaha menenangkan massa, tapi massa bukannya berhenti tapi semakin brutal dan mengeluarkan makian yang ditujukan kepada Ilham. Belum diketahui apa yang menjadi alasan sehingga massa tersebut bermaksud menyerang cagub yang mengusung tagline Semangat Baru ini.
Terkait peristiwa ini, Ilham yang menawarkan pemerintahan bersih, ekonomi kerakyatan, dan masyarakat relius meminta pendukung, simpatisan, timnya serta seluruh rakyat Sulsel tidak terprovokasi dengan kejadian itu.
"Saya selaku calon gubernur Sulsel sekaligus korban dalam peristiwa ini, meminta agar rakyat Sulsel tetap tenang dan tidak terpancing atas peristiwa penyerangan ini. Memang ini sangat mencederai demokrasi damai yang kita agung-agungkan, namun saya minta semua termasuk keluarga saya untuk tetap tenang dan sabar. Mari kita serahkan semua proses ini secara hukum," imbuh Ilham.
Meski diteror melalui pengadangan ratusan massa, Ilham menegaskan tidak akan mengendorkan motivasinya menghadapi pilgub 2013, termasuk terus bersosialisasi di masyarakat termasuk Gowa. "Ini memang memprihatinkan. Apapun motivasinya demi kebenaran yang kami perjuangkan, semangat kami tidak akan kedur, " lanjut Ilham.
Dia pun berharap agar Polres Gowa profesional dan mengusut tuntas kasus penyerangan ini dan menangkap pelakunya. Apalagi, tim Ilham sudah menyerahkan foto dan rekaman terhadap pelaku yang melakukan penyerangan.
Sebelum bersilaturahmi dengan Syamsu Rijal dan petani setempat, Ilham pada Minggu dini hari, sempat menyaksikan baliho Semangat Baru berukuran 2x3 meter yang dirusak orang tak bertanggungjawab. Baliho itu dipasang Fahruddin Dg Romo.
"Pengrusakan baliho tidak perlu disikapi secara berlebihan, Hadapi saja semua semoga semakin banyak tekanan semakin besar ridho Allah terhadap kita, utamanya dalam memperjuangkan keyakinan yang kita anggap benar. Jadikan ini ujian kesabaran karena kesabaran adalah kemenangan bagi kita semua," kata Ilham kepada pendukungnya.
Kapolres Gowa, AKBP Totok Lisdiarto yang sempat menerima dan berbincang dengan tim Ilham di Polres Gowa berjanji untuk mengusut tuntas kasus penyerangan berbau teror kepada calon gubernur Sulsel ini. Kapolres juga sudah menyaksikan barang bukti berupa mobil yang telah dirusak oleh pelaku penyerangan.
Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsur Rizal menyesalkan penyerangan yang dilakukan massa terhadap Ilham. "Yang kami sesalkan juga karena ada camat Alimuddin Tiro, tapi tidak menghalangi warganya melakukan penyerangan,"kata Syamsur Rizal.
Dia menambahkan, selain mendesak aparat Polres Gowa untuk mengusut tuntas dan menangkap pelakunya, tim Ilham juga akan mendesak Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo proaktif dengan kasus penyerangan ini. "Besok kami akan ke Polda untuk menyampaikan desakan kepada polisi," tegas Syamsu Rizal.
Irman: Bukan Pendukung SYL
Tim keluarga calon gubernur incumbent Syahrul Yasin Limpo, Irman Yasin Limpo yang dimintai tanggapannya mengenai peristiwa ini memastikan pelaku penyerangan terhadap Ilham bukan simpatisan atau pendukung SYL. "Kalau benar itu ada terjadi, itu bukan pendukung Syahrul. Karena Syahrul sendiri sudah meminta timnya untuk bersama-sama mengawal pemilu damai dan aman. Bahkan pendukung dilarang bersikap sombong," jelas Irman.
Makanya, dia mendukung langkah tim Ilham-Aziz melaporkan kasus itu kepada aparat kepolisian untuk diproses secara hukum. "Jadi silahkan aparat kepolisian mengusutnya," imbuh Irman.
Atas kejadian itu, Irman mengajak semua pihak untuk mawas diri dengan mencari tahu penyebab penyerangan tersebut terjadi. Pihaknya juga kata dia akan mempelajari informasi mengenai kejadian itu karena sejauh ini belum ada informasi yang lengkap. "Yang perlu dicari tahu kenapa ada pelemparan seperti itu. Menurut saya, tidak mungkin masyarakat melakukan aksi seperti itu kalau tidak ada penyebab atau pemicunya," kata Irman.
Kendati memastikan pelaku penyerangan bukan merupakan pendukung Syahrul, Irman juga mengimbau pendukung, simpatisan, maupun yang bersimpati kepada Syahrul untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar norma dan aturan yang ada. (hamsah umar)
Insiden yang diduga ada kaitannya dengan keinginan IA maju di pilgub Sulsel 2013 ini, terjadi saat Ilham dan timnya baru saja menggelar silaturahmi dengan salah seorang tokoh masyarakat di Kelurahan Taman Laeng, Syamsu Rijal. Tokoh masyarakat yang cukup berpengaruh di wilayahnya itu merupakan mantan wali kota Makassar semasa kepemimpinan Baso Amiruddin Maula.
Tidak hanya mengadang rombongan Ilham, massa yang diperkirakan ratusan orang itu juga merusak salah satu mobil yang ada dalam iring-iringan tersebut. Pengadangan Ilham di basis calon gubernur incumbent, Syahrul Yasin Limpo ini terjadi sekitar 1 kilometer dari kegiatan silaturahmi yang dilakukan Ilham.
Peristiwa pengadangan ini ditengarai terencana. Pasalnya, massa yang menyerang dalam jumlah banyak serta fasilitas hiburan di lokasi kejadian. Ironisnya, aparat kecamatan setempat diduga berada di lokasi kejadian, namun tidak ada upaya menghentikan aksi massa yang brutal. Di lokasi kejadian ada semacam bakti sosial yang dilakukan pemerintah setempat.
Bahkan di lokasi kejadian, juga ada petugas kepolisian. Tapi karena jumlahnya terbatas, mereka tidak sanggup menghalau aksi massa yang melakukan penyerangan. Belum diketahui siapa saja yang melakukan penyerangan ini, tapi kasus tersebut saat ini dalam pengusutan aparat Polres Gowa.
Kasus penyerangan terhadap cagub Sulsel ini bisa mencederai proses demokrasi di Sulsel, yang menginginkan pilgub damai, aman, tertib, dan bermartabat. Massa yang menyerang rombongan Ilham ini sebelumnya berkumpul di salah satu posko kandidat gubernur tertentu di daerah ini. Begitu melihat iring-iringan Ilham, massa langsung melakukan penyerangan.
Pelaku penyerangan menggunakan batu seukurang kepalan tangan, kursi plastik, bahkan ada yang terlihat membawa senjata tajam. Mobil Alpard DD 224 MB yang dikemudikan Jufri menjadi sasaran amuk massa, begitu juga mobil logistik dan mobil tim media. Namun cagub yang dicari tidak berada di dalam mobil yang dirusak tersebut, sehingga Ilham luput dari aksi tidak beretika ini.
"Untung Bapak sudah mendapat feeling, sehingga formasi iring-iringan tidak seperti biasanya . Mobil Alphard B I45 ACO yang ditumpangi pindah ke urutan empat, padahal selama ini selalu berada di urutan kedua," kata Jufri.
Dalam aksi ini, beberapa tim Ilham sempat berusaha menenangkan massa, tapi massa bukannya berhenti tapi semakin brutal dan mengeluarkan makian yang ditujukan kepada Ilham. Belum diketahui apa yang menjadi alasan sehingga massa tersebut bermaksud menyerang cagub yang mengusung tagline Semangat Baru ini.
Terkait peristiwa ini, Ilham yang menawarkan pemerintahan bersih, ekonomi kerakyatan, dan masyarakat relius meminta pendukung, simpatisan, timnya serta seluruh rakyat Sulsel tidak terprovokasi dengan kejadian itu.
"Saya selaku calon gubernur Sulsel sekaligus korban dalam peristiwa ini, meminta agar rakyat Sulsel tetap tenang dan tidak terpancing atas peristiwa penyerangan ini. Memang ini sangat mencederai demokrasi damai yang kita agung-agungkan, namun saya minta semua termasuk keluarga saya untuk tetap tenang dan sabar. Mari kita serahkan semua proses ini secara hukum," imbuh Ilham.
Meski diteror melalui pengadangan ratusan massa, Ilham menegaskan tidak akan mengendorkan motivasinya menghadapi pilgub 2013, termasuk terus bersosialisasi di masyarakat termasuk Gowa. "Ini memang memprihatinkan. Apapun motivasinya demi kebenaran yang kami perjuangkan, semangat kami tidak akan kedur, " lanjut Ilham.
Dia pun berharap agar Polres Gowa profesional dan mengusut tuntas kasus penyerangan ini dan menangkap pelakunya. Apalagi, tim Ilham sudah menyerahkan foto dan rekaman terhadap pelaku yang melakukan penyerangan.
Sebelum bersilaturahmi dengan Syamsu Rijal dan petani setempat, Ilham pada Minggu dini hari, sempat menyaksikan baliho Semangat Baru berukuran 2x3 meter yang dirusak orang tak bertanggungjawab. Baliho itu dipasang Fahruddin Dg Romo.
"Pengrusakan baliho tidak perlu disikapi secara berlebihan, Hadapi saja semua semoga semakin banyak tekanan semakin besar ridho Allah terhadap kita, utamanya dalam memperjuangkan keyakinan yang kita anggap benar. Jadikan ini ujian kesabaran karena kesabaran adalah kemenangan bagi kita semua," kata Ilham kepada pendukungnya.
Kapolres Gowa, AKBP Totok Lisdiarto yang sempat menerima dan berbincang dengan tim Ilham di Polres Gowa berjanji untuk mengusut tuntas kasus penyerangan berbau teror kepada calon gubernur Sulsel ini. Kapolres juga sudah menyaksikan barang bukti berupa mobil yang telah dirusak oleh pelaku penyerangan.
Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi DPD Demokrat Sulsel, Syamsur Rizal menyesalkan penyerangan yang dilakukan massa terhadap Ilham. "Yang kami sesalkan juga karena ada camat Alimuddin Tiro, tapi tidak menghalangi warganya melakukan penyerangan,"kata Syamsur Rizal.
Dia menambahkan, selain mendesak aparat Polres Gowa untuk mengusut tuntas dan menangkap pelakunya, tim Ilham juga akan mendesak Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo proaktif dengan kasus penyerangan ini. "Besok kami akan ke Polda untuk menyampaikan desakan kepada polisi," tegas Syamsu Rizal.
Irman: Bukan Pendukung SYL
Tim keluarga calon gubernur incumbent Syahrul Yasin Limpo, Irman Yasin Limpo yang dimintai tanggapannya mengenai peristiwa ini memastikan pelaku penyerangan terhadap Ilham bukan simpatisan atau pendukung SYL. "Kalau benar itu ada terjadi, itu bukan pendukung Syahrul. Karena Syahrul sendiri sudah meminta timnya untuk bersama-sama mengawal pemilu damai dan aman. Bahkan pendukung dilarang bersikap sombong," jelas Irman.
Makanya, dia mendukung langkah tim Ilham-Aziz melaporkan kasus itu kepada aparat kepolisian untuk diproses secara hukum. "Jadi silahkan aparat kepolisian mengusutnya," imbuh Irman.
Atas kejadian itu, Irman mengajak semua pihak untuk mawas diri dengan mencari tahu penyebab penyerangan tersebut terjadi. Pihaknya juga kata dia akan mempelajari informasi mengenai kejadian itu karena sejauh ini belum ada informasi yang lengkap. "Yang perlu dicari tahu kenapa ada pelemparan seperti itu. Menurut saya, tidak mungkin masyarakat melakukan aksi seperti itu kalau tidak ada penyebab atau pemicunya," kata Irman.
Kendati memastikan pelaku penyerangan bukan merupakan pendukung Syahrul, Irman juga mengimbau pendukung, simpatisan, maupun yang bersimpati kepada Syahrul untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar norma dan aturan yang ada. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar