MAKASSAR--Aksi kejahatan di kota Makassar makin beragam. Salah seorang gadis asal Palopo, Evarianti (21) menjadi korban perampokan setelah terlebih dahulu dibius oleh pelaku. Peristiwa pembiusan yang dilanjutkan menguras barang berharga korban itu terjadi pada Sabtu, 6 Agustus sekira pukul 22.30.
Akibat ulah orang tidak bertanggung jawab itu, uang sebesar Rp400 ribu milik korban serta handphone Nokia berhasil dibawa kabur oleh dua orang pelaku tidak dikenal. Korban yang bermaksud mencari pekerjaan di Makassar ini di temukan setengah sadar oleh warga di Jalan Dirgantara, Kelurahan Karampuang, Panakkukang Makassar.
Korban tersebut pertama kali ditemukan warga bernama Anto. Saat ditemukan, korban sedang duduk di pinggir jalan dalam kondisi oleng. Korban sempat dibawa ke rumahnya, namun karena khawatir terjadi sesuatu kepada korban, warga tersebut langsung melaporkan kepada pihak Polsekta Panakkukang. Selanjutnya, korban dibawa ke kantor polisi.
Di Polsekta Panakkukang, korban bercerita kalau kejadian yang dialaminya itu berawal saat korban yang baru saja tiba dari kampung halamannya itu, hendak ke rumah temannya, Ferlis di Kompleks Keuangan. Dalam perjalanan menuju rumah temannya itu, korban bertemu dua pemuda menggunakan sepeda motor dan menawarkan jasa untuk mengantarnya ke tempat tujuan.
Korban awalnya percaya dengan niat baik pelaku tersebut, hingga tidak menaruh curiga apapun. Tidak lama kemudian, pelaku menawarkan air kepada korban untuk diminum. Diduga, air tersebut telah dicampur obat bius, karena beberapa saat setelah korban meminumnya, dia merasa pusing dan sakit kepala hingga kehilangan kesadaran. Saat itu, pelaku menguras harta korban. "Saya cuma dikasi minum air, setelah itu pusing dan tidak sadar," kata Eva.
Menurut korban, uang sebesar Rp400 ribu yang diambil dua pelaku itu disiapkan untuk biaya hidup selama di Makassar sambil mencari kerja. Apalagi, temannya tersebut sudah mengaku siap untuk membantu mencarikan pekerjaan.
Setelah kondisi korban cukup membaik di kantor polisi, petugas SPK Polsekta Panakkukang kemudian mengantar korban pulang ke rumah yang dituju di Kompleks Keuangan. Namun dalam peristiwa itu, korban belum melapor resmi, apalagi kondisinya pada saat di kantor polisi masih kurang stabil. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar