MAKASSAR--Jimmy Anderas, warga Jalan Mawas Timur No.2 Makassar yang membunuh anaknya yang berumur tiga bulan, diketahui kalau selama ini dia sering menganiaya anaknya saat istrinya berangkat kerja. Menurut tetangganya, begitu ibu bayi malang tersebut meninggalkan rumah untuk kerja, Putra mulai menangis setiap saat.
Salah seorang keluarga korban, Fanzy Harman yang ditemui menyebutkan bahwa tetangga korban selama ini sudah sering menyampaikan persoalan tersebut kepada ibunya, Teresia Yunita kalau anaknya sering menangis dengan dugaan dianiaya oleh ayahnya. Namun informasi dari tetangga tersebut tidak dipercaya apalagi merasa seorang ayah tidak mungkin melakukan kekerasan terhadap anaknya sendiri.
"Kalau dia ditemukan badan anaknya terlihat membiru, dia selalu tanya kepada suaminya kenapa anaknya. Tapi selama ini suaminya bilang kalau anaknya jatuh sehingga memar," kata Fanzy.
Menurut pengakuan keluarga korban dan tetangganya, Jimmy yang berasal dari Manado ini memang memiliki pribadi yang sedikit tertutup. Sejak memilih menyewa rumah di Jalam Mawas, Jimmy selalu menutut diri dengan kehidupan tetangganya. Bahkan, begitu istrinya berangkat kerja, dia sudah menutup rapat pintu rumahnya.
Selama ini, tetangga korba, Gita selalu menyempatkan diri untuk mengamankan bayi malang tersebut saat mendengar bayi tersebut menangis, namun saat kejadian berlangsung, tetangga korban tersebut sibuk sehingga tidak sempat menolong bayi malang itu saat sedang menangis. Bahkan tidak jarang, tetangga korban yang mendengar korban menangis mendobrak pintu rumah pelaku demi untuk menyelamatkan bayi tersebut.
"Yang membuat keluarga dan tetangga heran karena kalau malam anak ini tidak pernah menangis. Sementara siang terus menangis seperti kesakitan. Makanya, tetangga sejak awal curiga anak ini dianiaya ayahnya," tambah Fanzy.
Teresia dan Jimmy diketahui baru saja melangsungkan pernikahan pada 2010 lalu, dan bayi miliknya yang tewas di tangan ayahnya ini merupakan anak pertama. Jimmy yang tidak memiliki pekerjaan ini diduga stres dan cemburu dengan istrinya sehingga melampiaskan kemarahannya kepada anaknya.
Kanit Reskrim Polsekta Mamajang, AKP Agus Arfandy yang dikonfirmasi menegaskan bahwa berdasar pengamatan polisi, tersangka tidak ada tanda-tanda mengalami gangguan jiwa. "Karena kalau kita tanya dia, jawaban yang disampaikan selalu nyambung. Kami belum melihat ada tanda-tanda tersangka mengalami gangguan jiwa," kata Agus. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar