MAKASSAR--Kasus pembobolan brangkas Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Sulsel, hingga mengakibatkan uang sebesar Rp250 juta raib digondol maling menjadi pekerjaan tersendiri pihak kepolisian untuk mengungkapnya. Setelah melakukan penyelidikan sejumlah saksi dari kantor BKMM Sulsel, ada kecurigaan polisi bahwa pelaku tersebut adalah orang dalam.
Dalam artian, pelaku pembobolan tersebut sudah mengetahui seluk beluk dan letak berangkas berisi uang ratusan juta itu disimpan. Makanya, dalam aksinya itu, pelaku hanya memasuki ruang Tata Usaha tempat berangkas di simpan, serta ruang operasional. Kendati memasuki dapur dan musallah, pelaku diduga sekadar mengalihkan perhatian.
Kapolsekta Rappocini, Kompol Herman yang ditemui di Polrestabes Makassar, Selasa, 16 Agustus menyebutkan bahwa kecurigaan terhadap orang tertentu ini sudah diidentifikasi pihak penyidik. "Sudah ada yang kita curigai. Makanya, kita sementara ini fokus untuk melakukan penyelidikan terhadap orang yang sementara kita curigai itu," kata Herman.
Dalam kasus pembobolan brangkas kantor BKMM Sulsel yang diperkirakan terjadi antara Jumat-Senin dini hari itu, polisi mengaku sudah memeriksa sejumlah saksi. Hanya saja, Herman mengaku tidak merinci nama-nama saksi yang telah diperiksa tersebut.
Dia mengungkap, sebelum brangkas kantor tersebut dibobol maling, ada informasi yang menyebutkan bahwa salah seorang pegawai di kantor tersebut belum lama ini memilih berhenti bekerja di kantor ini. Ini juga diakui oleh pihak kepolisian. "Kalau tidak salah dia adalah petugas keamanan," kata Herman.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, brangkas kantor BKMM Sulsel dibobol maling dan membawa kabur uang tunai sebesar Rp250 juta. Pelaku yang diperkirakan lebih dari dua orang ini, diduga menggunakan linggis untuk membuka paksa brangkas tersebut. Uang yang berhasil dibawa kabur pelaku ini disiapkan untuk disetor ke negara, dimana uang tersebut merupakan pendapatan asli daerah (PAD) hasil pelayanan kesehatan BKMM Sulsel. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar