Powered By Blogger

Kamis, 08 Maret 2012

Televisi Jadi Kekuatan Pencitraan

MAKASSAR, FAJAR--Eksistensi media utamanya televisi dalam memberikan pencitraan positif partai politik dan calon presiden (capres) memiliki peranan cukup besar.
    Pengamat Politik Unhas, Prof Kasnawi Tahir mengungkapkan bahwa salah satu faktor kekuatan politik suatu parpol, calon kepala daerah, atau capres sangat dipengaruhi strategi pencitraan yang dilakukan. Proses pencitraan positif ini sangat berkaitan dengan media.
    "Salah satu faktor kekuatan parpol atau calon pemimpin dalam mendukung strategi pencitraan adalah media. Peranan media ini sangat besar dalam mendukung pencitraan yang dilakukan," kata Kasnawi.
    Namun menurut Kasnawi, media juga tidak boleh sewenang-wenang mengeksploitasi pemberitaan apalagi kalau dilakukan oleh pemilik media sendiri. Juga tidak bisa mengeksploitasi pemberitaan untuk mencitrakan negatif pihak tertentu. "Tapi kalau sepanjang berdasar fakta, media juga tidak bisa disalahkan dalm menyajikan informasi baik itu yang terkesan menyudutkan begitu juga yang bersifat pencitraan," kata Kasnawi.
    Kasnawi menyebut, peran media dalam memberikan pencitraan parpol atau calon pemimpin seperti capres sangat dibutuhkan, dalam rangka memberikan pencitraan positif di tengah masyarakat. Strategi pencitraan lain yang berpengaruh besar pada masyarakat adalah dengan cara menemui langsung masyarakat.
    Isu sentral mengenai pencitraan positif maupun negatif melalui televisi ini mengemuka menyusul pernyataan Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum yang menyebut partainya mudah disudutkan karena tidak punya televisi. Beberapa pemimpin partai politik seperti Ketua DPD Golkar, Aburizal Bakrie dan Pembina Partai Nasdem, Surya Paloh memiliki media televisi. (hamsah umar)
                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar