Powered By Blogger

Kamis, 14 April 2011

Kembangkan Industri Kreatif Berbasis Budaya



MAKASSAR--Keragaman budaya yang dimiliki Sulsel dipandang sebagai salah satu potensi besar, untuk mengembangkan industri kreatif berbasis budaya. Melalui industri kreatif berbasis budaya ini, pencitraan Sulsel sebagai daerah potensi bisa lebih dikembangkan ke depan, karena itu dituntut perhatian pemerintah untuk mengeksplore industri kreatif tersebut.
Untuk mengstimulasi harapan tersebut, PT One Note Indonesia akan menggelar seminar nasional industri kreatif berbasis budaya dengan tema "Peranan Industri Kreatif Berbasis Budaya Dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Kreatif". Seminar yang menghadirkan sejumlah nama ini bakal digelar akhir Mei mendatang.
"Seminar ini kami maksudkan agar perhatian pemerintah terhadap pengembangan industri kreatif berbasis budaya lebih besar lagi. Karena ini kami anggap sebagai potensi yang sangat bagus, tinggal bagaimana kita mengembangkannya," ujar Presiden Direktur PT One Note Indonesia, Hendra Sinadia didampingi panitia pelaksana, Azhar A Mattone saat berkunjung ke redaksi FAJAR, Kamis, 14 April.
Hendra menyebutkan, dalam pembangunan industri, Indonesia sangat terkenal dengan keragaman budaya sehingga ini bisa menjadi keunggulan komparatif dalam bersaing di era ekonomi kreatif yang makin meningkat pada tingkat global. Apalagi, industri kreatif berbasis budaya ini, tidak hanya berdampak pada ekonomi, tapi juga memberikan nilai positif pada peningkatan citra dan identitas bangsa, menumbuhkan inovasi dan kreatifitas anak bangsa, industri yang menggunakan sumber daya terbarukan, serta dampak sosial lainnya.
Usulan pengembangan industri kreatif berbasis budaya, kata Azhar bahkan merupakan salah satu rumusan yang dihasilkan dalam Rapimnas Kadis di Makassar beberapa waktu lalu. Industri kreatif ini bisa dilakukan untuk menggelar pertunjukan musik, dengan mengusung musik etnis tradisi seperti Jazz Fort Rotterdam dan eksplorasi musik tradisi Sulsel.
Seminar ini kata dia bertujuan untuk mendukung penyebaran informasi mengenai pentingnya industri kreatif berbasis budaya sebagai keunggulan komparatif, stimulus bagi pemerintah untuk mendukung pengembangan industri kreatif, meningkatkan minat dan apresiasi masyarakat pada pengembangan seni budaya Sulsel untuk pencitraan positif.
Rencananya, seminar ini akan menghadirkan Deputy Director World Intellectual Property Organization, Candra Darusman, seniman, Dwiki Dharmawan, Direktur BNI, Gatot Subroto, hingga Menteri Perindustrian, MS Hidayat, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, Menteri Perdagangan, Mari Elka Pengestu, dan sejumlah nara sumber lainnya. (sah)
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar