Powered By Blogger

Minggu, 24 April 2011

Police Dis-recidivist breaker Home

MAKASSAR - Board Polsekta Tamalate paralyzing one of his recidivist breaker house and car, by releasing heat to the knee lead suspect. Breaker which was disabled citizens Mallengkeri First Street No.25 Makassar, Zaenal. Police were forced to incapacitate because they attempted to flee while being arrested.
Zaenal addition, police also arrested the suspect peer address at Mallengkeri III, Ricard. Both are known as the syndicate breaker houses, cars, even other theft. After interrogation, the suspect admitted that he had often done theft. Ricard confessed perpetrators of such break-ins at the complex PU, Hartaco, and Mallengkeri.
While Zainel which is still hospitalized in Makassar Bhayangkara burglary known as the perpetrator of a car belonging to former police chief port, AKBP Sri Rezeki some time ago. The actors in this case managed to take a bag containing a laptop belonging chief.
"So one of the victims of burglary syndicate is a former police chief port. This was revealed after we make an arrest against them. Allegedly, the perpetrators had acted in many places. But because it is still in the hospital, we have a lot to take account of the perpetrators," said Kapolsekta Tamalate, AKP Agun Setio Wahyudi.
Agun said the two suspects were arrested at different locations. Zaenal disabled in Mallengkeri Road not far from his home, while Richard was arrested at Jalan Veteran. Some items are ever stolen laptops actors, gold, mobile phones and other valuables. "Their main target is the laptop," added Agun.
The process of arrest against the two syndicates breaker is started when the police conduct the pursuit of two other syndicates, namely; Doni and Udin. When the chase, which is a co Zaenal they fled. Police had issued a warning shot, but the suspect did not heed that overpowered the police.
"We're still developing its investigation. It is not possible there are other syndicates are involved, including the search for victims. We are also working closely with Polsekta in the Makassar region in the territory of its main actors ever in action," said Agun. (hamsah umar)

//
Polisi Lumpuhkan Residivis Pembobol Rumah 

MAKASSAR--Jajaran Polsekta Tamalate melumpuhkan salah seorang residivis pembobol rumah dan mobil, dengan melepaskan timah panas ke arah lutut tersangka. Pembobol yang dilumpuhkan itu merupakan warga Jalan Mallengkeri I No.25 Makassar, Zaenal. Polisi terpaksa melumpuhkannya karena berusaha melarikan diri saat akan ditangkap.
Selain Zaenal, polisi juga menangkap rekan tersangka yang beralamat di Mallengkeri III, Ricard. Keduanya diketahui sebagai sindikat pembobol rumah, mobil, bahkan  aksi pencurian lainnya. Setelah dilakukan interogasi, tersangka mengaku sudah sering kali melakukan pencurian. Ricard misalnya mengaku pelaku pembobolan di kompleks PU, Hartaco, dan Mallengkeri. 
Sementara Zainel yang saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara Makassar diketahui sebagai pelaku pembobolan terhadap mobil milik mantan Kapolres Pelabuhan, AKBP Sri Rezeki beberapa waktu lalu. Pelaku dalam kasus ini berhasil mengambil tas berisi laptop milik kapolres.
"Jadi salah seorang korban dari sindikat pembobolan ini adalah mantan Kapolres Pelabuhan. Ini terungkap setelah kita melakukan penangkapan terhadap mereka. Diduga, pelaku sudah beraksi di banyak tempat. Tapi karena masih di rumah sakit, kita belum banyak mengambil keterangan dari pelaku," ujar Kapolsekta Tamalate, AKP Agun Setio Wahyudi.
Agun menyebutkan, kedua tersangka tersebut ditangkap di lokasi berbeda. Zaenal dilumpuhkan di Jalan Mallengkeri tidak jauh dari rumahnya, sementara Ricard ditangkap di Jalan Veteran. Beberapa barang yang pernah dicuri pelaku adalah laptop, emas, handphone dan barang berharga lainnya. "Sasaran utama mereka adalah laptop," tambah Agun.
Proses penangkapan terhadap kedua sindikat pembobol ini berawal saat polisi melakukan pengejaran terhadap dua sindikat lainnya yakni; Doni dan Udin. Saat pengejaran itu, Zaenal yang merupakan rekan  mereka lari. Polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan, namun tersangka tidak mengindahkan sehingga dilumpuhkan polisi.
"Kita masih kembangkan penyelidikannya. Bukan tidak mungkin masih ada sindikat lain yang terlibat, termasuk menelusuri korban-korbannya. Kita juga melakukan koordinasi dengan Polsekta di wilayah Makassar utamanya di wilayah pelaku pernah beraksi," kata Agun. (hamsah umar)  //    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar