Powered By Blogger

Kamis, 20 Desember 2012

ISKA Puji Komitmen Ilham


*Tepati Janji Hadiri Dialog Mencari Pemimpin

MAKASSAR, FAJAR--DPD Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Sulsel, mengapresiasi dan memuji komitmen cagub Ilham Arief Sirajuddin, yang tetap memegang janjinya walau dalam hal kecil.
ISKA memuji komitmen Ilham menepati janjinya dengan menghadiri dialog mencari pemimpin yang digelar DPD ISKA Sulsel di Makassar Golden Hotel, Rabu, 19 Desember petang. Dari tiga pasangan calon yang diundang, hanya Ilham yang bersedia hadir.
"30 menit acara berlangsung, tiga calon nyatakan siap hadir tapi sampai acara dibuka hanya Ilham  yang hadir. Terima kasih kepada kandidat yang telah meluangkan waktu hadir dalam acara ini," kata Ketua ISKA Sulsel, Joseph PJ Jansz.
Kendati, ketua panitia, Bartolomius Tandiayu tetap menilai positif ketiga cagub yang akan bertarung di pilgub Sulsel sebagai tokoh yang memiliki pengalaman yang cukup memimpin Sulsel. Tinggal masyarakat kata dia memilih mana yang terbaik dari tiga calon ini.
Dalam dialog ini, Ilham diberi kesempatan memaparkan visi misinya bersama wakilnya Aziz Qahhar Mudzakkar. Dalam paparannya, Ilham mengaku dirinya bersama Aziz terpanggil mewakafkan diri memimpin Sulsel karena masih banyak potensi yang perlu dieksplorasi untuk kesejahteraan masyarakat, seperti sektor pertanian, pertambangan, dan sumber daya manusia (SDM). Sulsel dikenal daerah melahirkan calon pemimpin yang lebih baik.
Di tempat ini, Ilham menyebut visinya adalah Sulsel harus jadi rumah besar bagi seluruh umat agar tidak ada sekat di dalamnya. Sulsel terdiri dari beragam etnis seperti Bugis, Mandar, Makassar, Toraja, serta Tionghoa dan suku lainnya seperti Maluku dan lainnya sehingga perlu mengembangkan masyarakat yang religius, masyarakat yang sadar akan tanggung jawab terhadap agama dan keyakinan masing-masing.
"Rumah besar bagi semua etnis, suku, dan golongan hal yang mutlak sehingga mewujudkan Sulsel maju bermartabat berlandaskan nilai keagamaan," kata Ilham.
Di kesempatan ini, Ilham  banyak memaparkan 9 program IA bebas sebagai jawaban atas pertanyaan audiens tentang program ini. Ada tiga penanggap dalam dialog ini yakni Aswanto (pakar hukum Unhas), Prof Shirly Wunas (ahli tata ruang), dan Pastor Dr  John Turing Datang (rohaniawan).
Dalam acara ini diselingi pemberian tangkai bunga putih kepada simpatisan Ilham yang hadir sebagai lambang perdamaian. Hadir sejumlah tokoh agama seperti Ishak Ngeljaratan, dan sejumlah tokoh lainnya. (hamsah umar)

Rabu, 19 Desember 2012

Persetujuan PIP Memungkinkan Lewat Voting


*Ariady: Kami Tolak Dikelabui

MAKASSAR, FAJAR--Masih terjadinya silang pendapat sesama anggota DPRD Sulsel mengenai pinjaman setengah triliun pemprov Sulsel ke Pusat Investasi Pemerintah (PIP), bakal memaksa persetujuan dewan ditempuh melalui voting.
Sejumlah anggota DPRD Sulsel masih menyoal pinjaman senilai Rp500 miliar tersebut karena ternyata rincian mengenai ruas jalan yang akan dibangun atau diperbaiki dari pinjaman itu belum jelas. Apalagi, ada informasi kalau ruas Malino-Sinjai dialihkan ke Kabupaten Luwu.
"Saya ingin sampaikan bahwa Komisi D DPRD Sulsel belum pernah membahas tentang PIP, termasuk mengenai rincian ruas jalan yang mau diperbaiki. Kami mau ada lampiran dari provinsi mengenai ruas mana saja yang akan diperbaiki. Jangan sampai anggota DPRD Sulsel malah dikelabui kalau kita tidak ada pegagang mengenai ruas jalannya," kata Ariady Arsal.
Legislator PKS ini mengungkap, surat gubernur ke DPRD Sulsel baru sebatas penyampaian bahwa pinjaman sebesar Rp500 miliar itu akan mendanai 11 ruas jalan di Sulsel. Sedang rincian 11 ruas dimaksud tidak ada. Ariady juga menyoal belum adanya tanda tangan persetujuan kerja sama antara pemprov dengan PIP.      
Dia malah heran pernyataan sejumlah anggota DPRD Sulsel yang menyebut ada ruas jalan yang telah dipindah ke daerah lain. "Kalau wacana bisa saja ada seperti itu. Kalau saya bagaimana ada mau digeser yang rincian 11 ruas saja tidak ada surat dari gubernur," uangkap Ariady.
Rencananya, paripurna persetujuan DPRD Sulsel terhadap pinjaman PIP ini akan digelar Jumat, 21 Desember mendatang. Di kalangan anggota dewan utamanya yang ngotot pinjaman ini masuk APBD pokok 2013, mereka inginkan persetujuan melalui voting.
Anggota Fraksi Demokrat DPRD Sulsel, Andry Arief Bulu menandaskan jika sekiranya beberapa usul fraksinya tidak diakomodir termasuk perubahan ruas jalan fraksinya akan menolak.
"Kami minta agar gubernur membuat surat baru yang disertai rekomendasi DPRD Sulsel. Kami tidak mau surat ini menjadi surat pemulus surat sebelumnya," harap Andry.
Anggota Fraksi Golkar, A Kadir Halid menandaskan jika ada fraksi di DPRD Sulsel yang menolak usul pinjaman ini, fraksinya akan memaksakan proses melalui voting. "Kalau PKS dan Demokrat menolak, kita voting. Saya setuju voting dilakukan kalau ada yang tidak sepakat," tandas Kadir.
Kadir menyebut, apa yang menjadi problem selama ini sudah sudah diakomodir oleh pimpinan dewan. Sehingga tidak ada lagi alasan untuk menolak. "Pada rapat pimpinan dan fraksi beberapa waktu lalu juga semua sudah sepakat," kata Kadir. (hamsah umar)

Program Beasiswa Sekadar Politik Pencitraan


*Tantang Sayang Buka Secara Transparan

MAKASSAR, FAJAR--Program yang ditawarkan pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) memang memberi harapan positif. Namun, belum ada kesan yang ditunjukkan Sayang kalau program ini serius.
Asumsinya, sejauh ini Sayang tidak memberikan penjelasan rinci seperti apa program beasiswa ini akan dijalankan, berapa anggaran yang akan dialokasikan setiap tahun, jumlah mahasiswa di Sulsel dan teknis lainnya. Sehingga ada yang menangkapnya kalau tawaran program itu sekadar untuk kepentingan politik pencitraan.
"Kalau itu program akan diseriusi, tentu dibarengi penjelasan yang  transparan, seperti apa teknis dan hitung-hitungan anggaran dan berapa mahasiswa yang akan diberi beasiswa. Karena saya tidak melihat ada penjelasan transparan atau hanya sekadar bilang akan beri beasiswa, saya curiga ini hanya kepentingan pencitraan," kata Direktur Pendidikan Rakyat Anti Korupsi (PeRAK) Institute, Mawardi, Selasa, 18 Desember.
Kata dia, program beasiswa baik dengan catatan ada keseriusa. Pasalnya, ada catatan bahwa penerima beasiswa mahasiswa untuk luar negeri saja yang masih terbatas, sudah banyak dikeluhkan para mahasiswa yang kuliah di Malaysia dan New Zealand.
  "Jangan sampai terulang mahaiswa terkatung-katung karena persoalan beasiswa. Kita sudah banyak mendapat keluhan mahasiswa penerima beasiswa luar negeri banyak mengeluh. Mereka terlambat karena persoalan dananya terhambat," ungkap Mawardi.
Tidak hanya itu, penerima beasiswa di Sulsel juga demikian. Mawardi menyebut sangat sulit memperoleh beasiswa pemprov ketika tidak memiliki chanel di dalam pemerintahan. Bahkan ada yang hanya menerima setengah dari yang seharusnya diterima. "Sehingga Sayang jangan kecewa kalau masyarakat melihat program beasiswa itu setengah hati, karena mereka sudah ada catatan dari mahasiswa luar negeri," tambah Mawardi.
Sebelumnya, pihak Sayang menyebut bahwa setidaknya ada 30 ribu mahasiswa yang bisa diberi bantuan beasiswa di daerah ini, dengan kalkulasi anggaran yang dibutuhkan berkisar Rp45-60 miliar. Di Sulsel, diperkirakan ada ratusan perguruan tinggi negeri dan swasta baik yang ada di Makassar maupun di 24 kabupaten/kota di Sulsel. (hamsah umar)  

9 Bebas Dongkrak Elektabilitas IA


*Ilham: Bisa 6 Persen

MAKASSAR, FAJAR--Kartu Semangat Baru berisi 9 program bebas Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), diyakini mendongkrak elektabilitas pasangan urut 1 ini.
Keyakinan itu menyusul tingginya animo masyarakat Sulsel untuk mendapatkan kartu bebas IA ini. Ilham bahkan optimis, IA bebas ini akan mendongkrak elektabilitasnya minimal 6 persen. Respons masyarakat Sulsel di 24 kabupaten/kota di Sulsel terhadap program bebas ini cukup baik.
"Kalau sesuai kondisi di lapangan, minimal 6 persen elektabilitas kita dinaikkan," kata Ilham, Selasa, 18 Desember.
Dengan waktu yang tersisa 35 hari, Ilham mengklaim sudah berada di posisi aman untuk memenangkan pilgub Sulsel hanya dengan menaikkan elektabilitas 6 persen. Kendati, penantang petahana ini enggan membeber berapa besar elektabilitas pasangan nasionalis-religius ini.
Dia mengatakan, mayoritas warga Sulsel akan memilih pasangan ini terutama pemilih mengambang selama ini. Apalagi warga yang sudah mendapatkan kartu IA bebas.
“IA bebas itu alat bantu bagi masyarakat. Dan itu bukan sekadar janji, melainkan sudah menjadi komitmen dalam bentuk kontrak politik. Soal penerapannya, pasti kabupaten/kota akan mengikutinya nanti, karena kita sudah punya konsep penjabarannya,” Ilham menambahkan.
Jubir IA, Selle KS Dalla mengatakan setelah launching, distribusi IA bebas sudah mencakup 24 kabupaten kota. Bahkan beberapa kabupaten sudah hampir 100 persen terdistribusi. Setelah beberapa pekan didistribusikan, trend menggembirakan cukup menyakinkan pasangan ini memenangkan pertarungan.
"Tinggal kita akan mengawal suara rakyat ini dengan ketat di TPS nantinya. Masyarakat Sulsel bisa menikamati kartu ini kalau pasangan ini sudah terpilih di pilgub Sulsel mendatang," kata Selle. (hamsah umar)

Garuda-Na Target Menang di Tujuh Kabupaten


MAKASSAR, FAJAR--Tidak diunggulkan berbagai survei, pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) memasang target menang di tujuh kabupaten pada pilgub Sulsel, Selasa, 22 Januari 2013.
Kendati menarget kemenangan di tujuh kabupaten/kota di Sulsel itu, Garuda-Na enggan membeber daerah mana saja yang menjadi target memperoleh kemenangan itu. Namun daerah dimaksud salah satunya Sinjai dan Pinrang yang merupakan kampung halaman pasangan urut 3 ini.
Kabupaten/kota yang ditarget bisa dimenangkan Garuda-Na ini juga akan menjadi target kampanye Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra, Prabowo Subianto. Garuda-Na menyebut, di tujuh kabupaten ini pasangan yang mengenakan bajuk kotak-kotan ini memiliki massa yang riil.
"Di tujuh daerah itu Garuda-Na harus menang. Wilayah inilah yang kita petakan sebaik mungkin. Saat ini, kita terus bersosialisasi dan bergerak untuk mempersiapkan diri lebih baik," kata juru bicara Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Selasa, 18 Desember.
Guna memaksimalkan wilayah yang menjadi target ini, pasangan ini mengaku sudah menyiapkan strategi khusus saat kampanye 5-18 Januari mendatang. Seperti apa strateginya, Garuda-Na mengaku masih jadi konsumsi internal. Termasuk pasangan ini sudah menyiapkan pemaparan visi misi pada hari pertama kampanye, Sabtu, 5 Januari.
Kemarin, pasangan ini kembali menggarap daerah tetangga Sinjai yakni Bone. Di wilayah ini, Garuda-Na menjual kekerabatan sebagai putra Bone. Orang tua Rudiyanto memang berasal dari Bone Selatan. Kepada masyarakat di pelosok desa di Bone, Rudi menjelaskan berbagai keberhasilannya melakukan kebijakan berpihak rakyat seperti mencetus pendidikan dan kesehatan gratis, begitu juga perhatian terhadap pengembangan keagamaan.
Sebelum sosialisasi di Bone, Rudi terlebihi dahulu menyempatkan bertemu dengan warganya di Sinjai utamanya imam masjid, guru mengaji, dan petugas kebersihan masjid. Dalam pertemuan ini, Rudi menyerahkan insentif senilai Rp1.853.400.000 kepada 669 orang imam masjid masing-masing sebesar Rp1,2 juta per tahun, 582 guru mengaji sebesar Rp 1,2 juta per tahun, dan 589 petugas kebersihan masing-masing sebesar Rp600.000 per tahun.
Kepada warganya itu, Rudi meminta maaf karena waktunya banyak tersita untuk sosialisasi cagub Sulsel. Rudi berjanji akan meningkatkan tunjangan pengembangan keagamaan ini jiga dipercaya memimpin Sulsel ke depan.
"Sehingga bukan hanya masyarakat Sinjai yang menikmati tunjangan  ini setiap tahunnya tapi juga imam masjid, pentugas kebersihan masjid dan guru mengaji di Sulsel akan menikmati. Walau kecil, tapi itu adalah apresiasi pemerintah terhadap pengembangan keagamaan sebagai pilar pembangunan bangsa," jelas Rudi. (hamsah umar)

Sedih Banyak Anak Tidak Sekolah


TIM Pemenangan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), merasa sedih masih banyaknya anak usia sekolah (10 tahun ke atas) yang tidak mengenyam pendidikan.
"Setia 100 orang, ada 13 anak usia sekolah belum mengenyam atau tidak sekolah di Sulsel utamanya di pedesaan," kata juru bicara Garuda-Na, Marwan R Hussein, Selasa, 18 Desember.
Ini sesuai data BPS pada 2010 lalu. Sulsel bahkan rangking satu di Sulawesi sebagai provinsi terbanyak anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan, atau masih berada pada kisaran 2 digit yakni 12,32 persen. Sedang provinsi tetanggap seperti Sulbar 11.04 persen, Sultra 8.29 persen, Sulteng 4.30 persen, Gorontalo 2.76 persen, dan Sulut 1.11 persen. Secara nasional rata-rata hanya 6,67 persen. Sulsel sendiri berada di rangking 28 secara nasional.
"Sehingga ini juga yang memberi andil dalam kalkulasi Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Sulsel yang menyebabkan “kegagalan” menembus posisi 10 besar Nasional, yang pernah santer dijanjikanpilgub lalu," papar Marwan. (hamsah umar)

Herman Janji Transportasi Gratis


*Maju Lewat Jalur Independen

MAKASSAR, FAJAR--Jualan program gratis dalam pertarungan kepala daerah makin trend. Calon wali (cawali) independen, Herman Handoko malah berani menjanjikan transportasi gratis di kota Makassar.
Direktur Suara Mas ini menandaskan, dengan memprogramkan transportasi gratis di Makassar ini, maka persoalan transportasi di Makassar akan dengan mudah diatasi. Begitu juga kesemrawutan yang terjadi dari alat transportasi. Herman optimis dengan adanya transportasi gratis di kota Makassar, upaya membawa Makassar sebagai kota dunia akan mudah diwujudkan.
"Transportasi gratis banyak nilai plus karena diperuntukkan bagi semua kalangan masyarakat. Jadi masyarakat tidak perlu lagi berpikir biaya transportasi kalau mau bepergian, karena semuanya sudah digratiskan. Kalau ini sukses, Makassar bisa jadi percontohan di Indonesia bahkan dunia," kata Herman, saat memberikan keterangan pers di Hotel Swiss Bell Inn, Selasa, 18 Desember.
Di pilwalkot Makassar, Herman bukan pemain baru. Pada pilwalkot 2008 lalu, dia juga maju bertarung sebagai cawawali mendampingi Ilham Alim Bachrie-Herman Handoko (Idola). Saat itu, dia hanya memperoleh 0,79 persen suara. Pengalaman bertarung 2008 lalu ini yang kembali mendorongnya untuk kembali maju sebagai wali kota.
Ketua PKPI Makassar ini menambahkan, transportasi gratis ini sangat vesibel dan optimis bisa diwujudkan. Dia mengaku sudah ada hitung-hitungan besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk mendanai transportasi gratis ini, termasuk sopirnya. "Uang pemerintah ini sangat besar kalau tidak dikorupsi. Jadi ada baiknya kalau uang itu dikembalikan untuk raktar dinikmati," papar Herman.
Terhadap program lain yang sudah ada di Makassar termasuk yang sudah gratis, dia mengaku akan melanjutkannya. Baginya, program yang sudah ada pada pemerintahan sebelumnya tidak ada tawar menawar untuk tidak dilanjutkan.
Untuk maju di pilwalkot Makassar, pengusaha elektronik dan kontraktor ini mengaku timnya sudah bergerak mengumpulkan dukungan KTP dari masyarakat. Dia optimis mampu mengumpulkan dukungan hingga 45 ribu lembar KTP sebagaimana yang disyaratkan KPU. (hamsah umar)

Ajak Masyarakat Rasional Memilih Capres 2014


MAKASSAR, FAJAR--Survei opinion leader Lembaga Survei Indonesia (LSI) tentang kualitas tokoh yang pantas jadi capres 2014 beberapa waktu lalu, coba terus disosialisasikan LSI ke masyarakat.
Salah satunya dilakukan di Makassar melalui diskusi publik Calon Presiden 2014, kerja sama Majalah Indonesia 2014, LSI, dan FISIF Unhas Makassar, dengan tema Upaya Peningkatan Kualitas Pilihan Pemilih. Namun tema besar dari diskusi ini adalah bagaimana mengajak masyarakat rasional dan kritis dalam memilih capres pada pilpres 2014 mendatang.
Dialog publik calon presiden 2014, yang fokus utamanya membahas hasil survei opinion leader LSI yang dirilis beberapa waktu lalu itu akan digelar di Aula Ahmad Amiruddin, Fakultas Kedokteran Unhas Makassar. Diskusi ini menghadirkan langsung Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi, Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto, Prof Salim Said, dan Dr Adi Suryadi Culla sebagai pemateri.
Sekadar mengingatkan, hasil survei opinion leader LSI ini menempatkan Mahfud MD diurutan teratas dengan skor 79. Posisi berikutnya adalah Jusuf Kalla 77, Dahlan Iskan 76, Sri Mulyani Indrawati 72, dan Hidayat Nur Wahid di posisi kelima. Dari Lima besar ini, hanya Hidayat yang berasal dari tokoh partai politik.
"Diskusi publik ini sebetulnya untuk mengajak masyarakat agar rasional dan kritis memilih calon pemimpinnya," ujar Koordinator Diskusi Publik Calon Presiden 2014, Adi Suryadi Culla didampingi Nasir Badu saat diterima Kepala Redaksi Harian FAJAR, Faizal Syam di redaksi Harian FAJAR, Selasa, 18 Desember.
Adi Culla menyebut, sosialisasi melalui diskusi publik yang bertujuan mengajak masyarakat memilih cerdas dilakukan di enam provinsi. Khusus di Indonesia Timur dilakukan di Unhas. Diskusi ini melibatkan akademisi, partai politik, LSM, ormas, mahasiswa, legislatif, dan kalangan birokrat.
Dia menyebut, salah satu yang menarik dari survei ini karena salah satu aset Sulsel yakni JK masuk lima besar atau diurut 2 setelah Mahfud MD. Juga, JK selama ini selalu masuk lima besar dari berbagai survei yang dilakukan baik untuk mengukur popularitas dan elektabilitas tokoh.
Survei LSI ini untuk melihat pemimpin yang memiliki kualitas dalam hal ini memiliki kepemimpinan dan integritas, kapabilitas, dan aksesbilitas atau mampu berdiri pada semua golongan. Makanya, survei ini mengambil responden dari kalangan terdidik. (hamsah umar)

Selasa, 18 Desember 2012

PKS Bekali Kader di Camba


MAKASSAR, FAJAR--DPW PKS mematangkan diri menghadapi pemilu 2014, dengan membekali kadernya mengenai strategi pemenangan. Pembekalan kader dilakukan melalui kemah pandu di Desa Bengo, Kecamatan Camba, Maros.
Selain pembekalan dalam rangka pemilu 2014, kemah pandu ini juga dilakukan untuk memaksimalkan kerja partai dalam memenangkan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel, 22 Januari 2013.
 Wakil Ketua DPW PKS Susel, Mallarangan kemah pandu ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan kader PKS soal kepemiluan. "Juga untuk menguji kesiapan kader-kader PKS dalam menghadapi agenda besar seperti pilgub dan pemilu 2014,” kata Mallarangan, Senin, 17 Desember.
Selain melakukan pembekalan, kesempatan ini juga dimanfaatkan PKS melakukan sosialisasi di tengah masyarakat dengan melakukan kunjungan dan silaturahmi ke beberapa kepala desa dan tokoh masyarakat di sekitar lokasi. Kedatangan kader PKS disambut baik oleh masyarakat sekitar bahkan ada beberapa tokoh masyarakat yang siap mendukung IA di pilgub dan PKS di pemilu nanti.
“Pada pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan kepala desa, sebagian besar tokoh dan kepala desa yang kami temui merespons baik kegiatan PKS ini. Mereka menyatakan kesiapannya membantu PKS dalam memenangkan pasangan Ilham-Aziz di pilgub Sulsel mendatang," kata Humas DPW PKS Sulsel, EZ Muttaqien Yunus.
Kegiatan kemah pandu keadilan PKS diikuti oleh sekitar 200 kader PKS Sulsel. Selain bertujuan untuk menambah wawasan kader, kemah pandu keadilan juga bertujuan untuk membudayakan hidup sehat dengan olahraga.
Pembekalan dengan cara ini dilakukan PKS melalui tiga gelombang. Gelombang terakhir akan diikuti kader PKS dari Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Selayar dan Sinjai, pada 21-23 Desember nanti. (hamsah umar)

DPP Demokrat Resmi Pecat Nawir


MAKASSAR, FAJAR--Karier politik anggota DPRD Sulsel, Andi Nawir Pasinringi di Demokrat Sulsel tamat. Usul pemecatan Nawir sebagai anggota DPD Demokrat Sulsel sudah direstui DPP Demokrat, melalui SK pemecatan No: 217/SK/DPP.PD/XII/2012, tertanggal 3 Desember.
SK pemecatan Nawir ini ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Demokrat, Anas Urbaningrum dan Sekjen Demokrat, Edy Baskoro Yudhoyono. Keanggotaan Nawir di DPRD Sulsel saat ini juga sudah dalam proses Pengganti Antar Waktu (PAW). Demokrat sudah melayangkan surat ke DPRD Sulsel untuk segera memproses PAW terhadap Nawir.
Dalam SK pemecatan yang diterbitkan DPP Demokrat ini, juga dicantumkan alasan mantan bupati Pinrang dua periode ini didepak dari Demokrat. Nawir selama ini dinilai tidak mengindahkan dan tidak menjalankan kebijakan dan instruksi partai. Nawir juga tidak coba melakukan klarifikasi atau memperbaiki diri atas sejumlah kebijakan partai yang tidak dijalankan.
Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah membenarkan proses PAW Nawir di DPRD Sulsel sudah dilakukan pimpinan dewan. "Permintaan PAW dari partai ke DPRD Sulsel sudah masuk sejak pekan lalu. Sisa ditindaklanjuti ke KPU Sulsel," kata Ni'matullah.
Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari mengaku kalau sampai saat ini DPRD Sulsel belum ada pengajuan ke KPU untuk memproses PAW Nawir. Kendati, Ziaur menyebut telah menerima surat pemberitahuan dari DPD Demokrat Sulsel mengenai pemecatan Nawir sebagai anggota partai Demokrat. Dalam surat itu, Demokrat Sulsel juga berharap KPU Sulsel segera memproses PAW terhadap Nawir.
"Tapi kan bukan dari partai yang kita butuhkan. KPU tidak berhubungan dengan partai kalau menyangkut proses PAW. Yang kita butuhkan adalah permintaan dari pimpinan DPRD Sulsel mengenai calon PAW untuk anggota DPRD Sulsel ini," kata Ziaur Rahman.
Makanya, Ziaur mengaku sampai saat ini masih menunggu surat dari DPRD Sulsel mengenai permintaan nama pengganti Nawir di DPRD Sulsel. (hamsah umar)

Caleg PDIP Wajib Psikotes


MAKASSAR, FAJAR--DPD PDIP Sulsel memiliki cara khusus untuk mendapatkan calon legislatif (caleg) berkualitas pada pemilu 2014 mendatang. Partai berlambang moncong putih ini mewajibkan seluruh calegnya melalui tahapan psikotes sebelum ditetapkan sebagai caleg di PDIP.
Test psikotes ini wajib dijalani bagi semua caleg di semua tingkatan baik untuk caleg provinsi dan kabupaten kota. Langkah ini dimaksudkan untuk mendapatkan caleg yang berkualitas, memiliki kemampuan yang baik, kepribadian yang andal, berdedikasi dan memiliki komitmen untuk menjadi alat perjuangan partai.
Sekretaris DPD PDIP Sulsel, Rudy Pieter Goni menyebut, Psikotes ini digelar PDIP Sulsel bekerja sama dengan Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI). Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kampus Mega Rezki, Senin, 17 Desember.  Banyaknya caleg PDIP yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini membuat psikotes berlangsung sejak pagi hingga sore.
Caleg yang ikut psikotes PDIP ini diikuti sedikitnya 300 caleg dari DPC, DPD dan legislator PDIP hasil pemilu 2009 lalu. PDIP serius mempersiapkan calegnya untuk menghadapi pileg 2014.
Psikotes, merupakan tahapan awal yang wajib dilakukan oleh semua caleg. Tahapan pencalegan PDIP dimulau sejak Januari. Untuk setiap dapil, PDIP mempersiapkan caleg dua kali lipat dari jumlah caleg setiap dapilnya atau mencapai 200 persen.
"Psikotes ini merupakan tahapan penjaringan tahap awal dan masih akan ada tahap penjaringan berikutnya," kata Rudi. (hamsah umar)

Kapolda Perintahkan Tembak Ditempat


*Jika Ada Hambat Distribusi Logistik

MAKASSAR, FAJAR--Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel, Irjen Mudji Waluyo menginstruksikan kepada seluruh aparatnya yang melakukan pengawalan distribusi logistik, bertindak tegas jika ada pihak yang berupaya menghalangi distribusi logistik.
"Barang siapa ingin hambat proses distribusi ini, saya minta kalian bertindak tegas dan terukur sesuai standar operasional pengamanan (SOP) 01. Kalian semua saya kira tahu itu seperti apa SOP 01," tandas Mudji saat memberikan pengarahan kepada petugas kepolisian yang melakukan pengawalan distribusi logistik, saat pelepasan logistik di KPU Sulsel, Senin, 17 Desember.
Mudji kepada wartawan menegaskan, tindakan tegas dan terukur dimaksud bisa berupa penembakan di tempat baik dengan maksud melumpuhkan, atau lebih dari sekadar melumpuhkan pihak yang mencoba menghalangi distribusi logistik ini. Apalagi, daerah ini menjadi salah satu wilayah pergerakan teroris sebagaimana asumsi pihak kepolisian.
Dalam distribusi logistik ini, setiap truk pengangkut logistik dikawal polisi bersenjata lengkap. Mudji menegaskan, senjata pengawal logistik ini sudah terisi peluru tajam.    
Selain menginstruksikan aparatnya bertindak tegas dan turukur, dia juga minta agar pengawal logistik melakukan koordinasi dengan kepolisian terdekat baik polres maupun polsek ketika menuai masalah di perjalanan. "Jika ada sesuatu masalah di jalan, segera hubungi polres atau polsek terdekat," tambah Mudji.
Selain itu, Mudji juga meminta kepada semua pihak yang ada dalam proses distribusi logistik ini baik KPU, sopir truk, dan keplosian untuk melakukan komunikasi setiap saat termasuk pada saat istirahat di suatu tempat.  Ini diharapkan agar setiap perkembangan dalam proses distribusi logistik ini diketahui polda maupun KPU Sulsel.
Terhadap sopir angkutan, Mudji menekankan agar kecepatan kendaraan tidak lebih dari 70 km per jam. Dia minta distribusi logistik tidak perlu terburu-buru atau mengajar waktu sampai ditujuan, tanpa mempertimbangkan keselamatan perjalanan.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menandaskan distribusi logistik hari pertama ini ditujukan ke lima kabupaten kota yakni Luwu Raya (Luwu, Palopo, Luwu Utara, dan Lutim), serta Pangkep. "Disamping jarak yang jauh seperti Luwu Raya, juga pertimbangkan faktor geografis dan tantangan alam," kata Jayadi.
Tadinya, distribusi logistik juga dilakukan untuk Kabupaten Kepulauan Selayar, namun pihak KPU setempat belum siap menerima logistik pilgub ini, dengan alasan gudang penyimpangan logistik tidak memadai di daerah ini. Sehingga demi amannya logistik untuk Selayar ini, pihak KPU Selayar minta agar distribusi logistik ke daerah ini dilakukan pada 5 Januari mendatang.
Sekprov Sulsel, And Muallim saat melepas logistik tersebut menandaskan distribusi kebutuhan pilgub ini sudah dipertimbangkan dengan baik oleh KPU, sehingga apa yang diperkirakan menjadi hambatan dalam proses distribusi sudah diantisipasi dengan baik. "KPU ini sudah memiliki pengalaman pada pemilu sebelumnya, sehingga hambatan yang diperkirakan sudah diantisipasi. Salah satunya dengan prioritaskan daerah yang jauh," kata Muallim. (hamsah umar)

9 Bebas hanya Sebagian Kecil Program IA


MAKASSAR, FAJAR--Sembilan program bebas pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), hanya sebagian kecil dari program cagub nasionalis-religius ini.
Penegasan ini disampaikan cawagub urut 1, Aziz Qahhar Mudzakkar saat silaturahmi dengan warga Muttiara, Desa Turu Cinnae, Kecamatan Lamuru, Bone, Senin, 17 Desember. Program besar IA tercantum dalam visi misi pasangan ini salah satunya pemerintahan bersih, memajukan ekonomi kerakyatan, serta masyarakat religius.
"Kartu 9 Bebas itu hanya sebagian kecil dari program yang akan dijalankan jika kami terpilih gubernur. Karena teman besar kita pemerintahan bersih, ekonomi kerakyatan, dan masyarakat religius," kata Aziz.
Di hadapan warga, Aziz juga menegaskan komitmennya mundur dari jabatannya kita program yang ditawarkan tidak berjalan dalam dua tahun, termasuk yang ditawarkan dalam Kartu Semangat Baru. Komitmen ini menjadi garansi bagi masyarakat Sulsel sebagai bentuk tanggung jawab kepada publik. Aziz menyebut, apa yang diprogramnya sangat realistis dijalankan dan tidak mengada-ada.
"Komitmen ini muncul atas keyakinan  serta kesungguhan kami untuk menghadirkan rasa percaya di tengah masyarakat, bahwa pemerintah itu memang hadir untuk mengsejahterakan rakyatnya, bukan menjadi beban bagi masyarakat," sambung Aziz.
Dia menyebut banyak sumber pendapatan daerah yang bisa dimaksimalkan, termasuk meminimalisir kebocoran anggaran yang selama ini banyak terjadi di pemerintahan. Persoalan ini bahkan menjadi perhatian khusus pemerintahan IA jika terpilih. Dia menyebut, kemampuan keuangan sangat memadai untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Sulsel. Namun banyaknya kebocoran menjadi salah satu penyebab sulitnya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kades Bulu Tana, Jamaluddin Nashur menyebut warga di daerahnya sudah lama mengagumi sosok Aziz."Di kampung kami, hampir semua warga sudah lama mengagumi sosok Pak Aziz sebagai tokoh agama yang sangat merakyat. Lebih - lebih pak Ilham yang dikenal sebagai  putra Bone yang sukses wali kota di Makassar. Penjelasan soal IA bebas membuat warga semakin bersemangat," kata Jamaluddin.
Selain di Lamuru, Aziz juga menemui ratusan  warga  di  Pasar Kaccope Desa Bulu Tana, Kecamatan  Kajuara, serta bersilaturrahmi ratusan santri di pondok pesantren Darul Abrar, di Desa Balle Kecamatan Kahu.
Di pesantren ini, ratusan santri mendoakan kemenangan pasangan IA di pilgub. "Pemimpin itu sebaiknya yang mampu memahami dan mengaktualisasi isi Alquran dan hadits  disetiap kebijakannya, sehingga apapun yang dilakukan menjadi arahan buat seluruh rakyatnya menuju kebaikan dan kemakmuran. Itulah alasan kita mendoakan Ilham-Aziz karena keduanya memiliki akhlak serta jiwa kepemimpinan yang memiliki visi yang jelas terhadap perkembangan agama serta kemakmuran bagi rakyat kecil," ujar Pimpinan Pondok Psantren Darul Abrar, H Anwar.
Aziz memberi semangat ratusan santri tentang sejumlah keunggulan belajar di pesantren. " Jangan ada yang patah semangat, pendidikan pesantren adalah pendidikan terbaik untuk mengantar menjadi pribadi yang bermoral tinggi. Di pesantren juga diajarkan pendidikan umum, jadi semua lepasannya bisa melanjutkan pendidikan dimana-mana.  Semua anak saya menuntut ilmu di pesantren, bahkan yang paling tua sekarang sudah kuliah di kedokteran, ada juga yang masih di Al-Azhar Mesir," urai Aziz. (hamsah umar)

Garuda-Na Mulai Bekali Saksi TPS


MAKASSAR, FAJAR--Satu bulan tersisa proses pencoblosan di pilgub Sulsel, 22 Januari 2013, pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mulai melakukan pembekalan terhadap relawan yang disiapkan menjadi saksi di tempat pemungutan suara (TPS).
Khusus  Pejuang Garuda-Na, tim ini juga sudah menyiapkan saksi terstruktur.  Saat ini, sudah ada sekitar 2.000 relawan yang mulai ditraining Tim Pejuang Garuda-Na untuk persiapan saksi. Penyiapan saksi Garuda-Na dilakukan agar pengawalan suara pada setiap tingkatan berjalan sesuai harapan.
Garuda-Na menyiapkan setidaknya tiga saksi pada setiap TPS. “Waktu yang tersisa tetap kami lakukan sosialisasi di masyarakat.  Saksi-saksi yang kami siapkan dilakukan dengan memberikan training," kata Penanggung Jawab Tim Pejuang Garuda-Na Makassar, Syamsuddin Tiro, Senin, 17 Desember.
Selain melakukan pembekalan terhadap saksi, tim pejuang juga ikut mempersiapkan agenda kampanye pasangan urut 3 ini. Semua tim pemenangan dan relawan terus bergerak, untuk memenangkan kandidat yang diusung Gerindra, RepublikaN dan sejumlah parpol nonparlemen ini.
"Untuk memaksimalkan kerja tim dan pembekalan relawan, kami akan road show ke semua tingkatan termasuk kabupaten," lanjutnya.
Bicara sumbangsih suara terhadap Garuda-Na, tim ini menargetkan bisa menyumbang suara hingga 15 persen pada setiap kabupaten/kota di Sulsel. Sehingga ketika ditambah dengan sumbangsih suara dari tim lain termasuk parpol, pasangan ini bisa meraih suara maksimal.
Ketua Tim Pejuang Garuda-Na, Anna menilai dukungan terhadap pasangan urut 3 ini terus bergerak naik. Animo masyarakat untuk mendukung pasangan ini cukup menjanjikan. "Banyaknya masyarakat yang bergabung sebagai tim relawan menjadi alasan kami kalau pasangan ini didukung masyarakat Sulsel," kata Anna. (hamsah umar)

Senin, 17 Desember 2012

KPU Prioritaskan Luwu Raya


*Distribusi Surat Suara

MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel mulai mendistribusikan logistik pemilu ke sejumlah kabupaten/kota di Sulsel. Luwu Raya yang meliputi empat kabupaten yakni Luwu, Palopo, Luwu Timur, dan Luwu Utara menjadi salah satu prioritas KPU Sulsel.
Selain Luwu Raya, dua kabupaten lain yang masuk prioritas KPU adalah Selayar dan Pangkep. Keenam kabupaten/kota ini sudah mulai menjadi tujuan distribusi logistik pilgub, Senin, 17 Desember. Pelepasan logistik secara simbolis akan dilakukan di kantor KPU Sulsel yang rencananya akan dilepas oleh gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. Perwakilan dari KPU Pusat juga dijadwalkan hadir dalam pelepasan distribusi logistik ini.
Berbagai macam logistik yang akan didistribusikan itu seperti surat suara, formulir serta alat kelengkapan KPPS, PPS, dan PPK. Keenam kabupaten ini jadi prioritas karena wilayah ini memiliki letak geografis yang sulit dijangkau di daerah tertentu, seperti di wilayah pengunungan hingga kepulauan.
"Tujuan pengiriman logistik pilgub ini ada enam kabupaten di tahap pertama yakni Luwu Raya, Pangkep dan Selayar. Keenam kabupaten ini jadi prioritas karena memiliki daerah tertentu yang sulit diakses sehingga membutuhkan waktu," kata Humas KPU Sulsel, Asrar Marlang, Minggu, 16 Desember.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menambahkan pengiriman logistik ke kabupaten yang sulit diakses ini didahulukan, dengan harapan logistik pilgub ini tiba di lokasi tujuan tepat waktu. "Kita tentu berharap distribusi logistik ini tidak menemui kendala, kendati kita tentu ada kekhawatiran seperti itu utamanya faktor cuaca," kata Jayadi.
Jayadi menambahkan, sekaitan dengan agenda pilgub yang sudah semakin di depan mata itu, KPU juga intens melakukan kampanye atau sosialisasi di tengah masyarakat. Akhir pekan lalu misalnya, KPU menggelar gerakan sadar pemilu melalui gerak jalan di kota Watampone, Bone.
Gerakan sadar pemilu ini diharapkan bisa menyadarkan masyarakat Sulsel, pentingnya menyalurkan hak suaranya pada pemilu 22 Januari mendatang. Pasalnya, tingkat partisipasi pemilih juga menjadi ukuran bagi KPU dalam hak keberhasilannya melaksanakan pesta demokrasi. (hamsah umar)                  

Bupati Bone Galang Kades Menangkan IA


MAKASSAR, FAJAR--Setelah meninggalkan Golkar, mantan Ketua DPD Golkar Bone yang saat ini bupati Bone, Andi Idris Galigo mulai terang-terangan mendukung pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel, Selasa, 22 Januari 2013.
Kalau sebelumnya, Idris sekadar melawan keputusan Golkar karena memperjuangkan putranya, Andi Irsan Idris di pemilukada Bone, kini bupati Bone mulai terang-terangan melawan cagub petahana, Syahrul Yasin Limpo yang saat ini masih Ketua DPD Golkar Sulsel. Tidak hanya itu, Idris menggalang ratusan kades se-kabupaten Bone untuk memenangkan IA di daerah kekuasannya ini.    
Idris bahkan mengawal ratusan kades se-Bone ini menggelar silaturahmi di Grand Clarion & Convention, Minggu, 16 Desember.
Ratusan kades se-Kabupaten Bone secara tegas menyatakan sikap untuk bersatu demi memenangkan Ilham-Aziz di pilgus Sulsel. Pernyataan sikap kades ini dibacakan oleh Kades Uloe, Kecamatan Dua Boccoe, Suradi.
"Saya bersama Ilham. Sekarang ini, kepala desa se-Kabupaten Bone siap memenangkan Ilham-Aziz. Ilham itu saudara kita. Semua kades Bone ini telah bertandatangan untuk memenangkan IA di Pilgub Sulsel," kata Idris disambut aplaus ratusan kades.
Bupati dua periode ini menegaskan, dukungan kades ke IA, merupakan panggilan nurani, apalagi Ilham sukses memajukan Makassar selama kepemimpinannya.
"Jadi narekko lisuki matu ye memme'ni tinro ku (nanti kalau pulang ke Bone nyenyaklah tidurku), nasaba purani (karena sudahmi) menyatakan di sini," Idris menambahkan.
Mendapat dukungan ratusan kades di Bone ini, Ilham berjanji untuk mewujudkan niat baik para kepala desa di Bone untuk membangun Sulsel lebih baik ke depan. "Lebih 200 kepala desa se-Kabupaten Bone datang ke sini untuk memberi dukungan bersama Pak Bupati Bone, Andi Idris Galigo, saya kira ini adalah amanah dan kepercayaan untuk memimpin Sulsel," kata Ilham.
Untuk itu, lanjutnya, Ilham berterima kasih kepada bupati dan para kades di Bone. "Insya Allah, kita wujudkan niat baik kita membangun Sulsel," lanjutnya.
Hari pencoblosan pilgub dan pemilukada Bone sendiri akan berlangsung bersamaan. Sehingga selain memperjuangkan IA di Bone, Idris juga akan bekerja keras untuk memenangkan putranya, Andi Irsan untuk bisa terpilih sebagai bupati Bone. (hamsah umar)

Jurkam IA Berdasar Zona


*Dua Menteri Kampanyekan IA di Luwu Raya

MAKASSAR, FAJAR--Dua Kabinet Indonesia Bersatu II dari Demokrat dipastikan menjadi juru kampanye (jurkam) pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di kampung halaman Aziz, Luwu Raya.
Kedua menteri yang kampanye khusus di Luwu Raya ini masing-masing  Menteri ESDM Jero Wacik, dan Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan. Jero disiapkan mengampanyekan IA di Luwu Utara dan Luwu Timor sedang Syafir di Luwu dan Palopo.
IA menjadikan Jero Wacik sebagai tim jurkam di Lutra dan Lutim dengan harapan masyarakat transmigram atau komunitas Bali yang ada di dua kabupaten ini lebih dekat dengan pasangan ini. Sedang Syarif memang pulang kampung demi memenangkan calon Partai Demokrat ini.
Penempatan tokoh nasional sebagai jurkam IA dilakukan berdasar zona atau kedekatan tokoh yang jadi jurkam itu dengan masyarakat. Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin misalnya akan disiapkan berkampanye di zona bugis atau zona II.
Sedang Ketua  Kehormatan TB Silalahi akan hadir kampanye di Enrekang. Purnawirawan TNI berpangkat Letnan Jenderal ini pernah bertugas di Enrekang dan berdomisili di Enrekang.
"Di sana ada sebuah monumental yang ditinggalkan TB Silalahi. Sebuah gedung serbaguna yang diberi nama Baruga Letnan. Ada orang tua angkatnya di Enrekang," kata Ilham yang juga putra Cakke, Enrekang ini.
Ketiga menteri tersebut telah menyatakan siap dan telah meminta jadwal kampanye dari Ilham. "Tolong segera kirim jadwal kampanyenya. Kami akan sesuaikan waktu luang," kata Amir Syamsuddin di ruang VVIP Silatnas Partai Demokrat, Minggu, 16 Desember.
Sementara itu, salah satu ormas berbasis kepemudaan, Laskar Merah Putih (LMP) merapatkan barisan untuk memenangkan IA di pilgub Sulsel. Ratusan kader LMP ini menggelar Diklat Nation and Character Buildingi di baruga PKK Makassar, Minggu, 16 Desember.
"Menyangkut dukungan LMP di pilgub, kita sejak Februari lalu sudah lahir LMP for IA, sehingga dukungan kami tidak pernah surut untuk pasangan ini. Pokoknya, organisasi ini siap all out," kata Wakil Ketua OKK LMP Sulsel, Imran Yusuf. (hamsah umar)

Maksimalkan Petani, Garuda-Na Janjikan Pupuk Murah


MAKASSAR, FAJAR-Pasangan cagub urut 3, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), akan memaksimalkan dukungan kaum marginal utamanya masyarakat petani di Sulsel.
Pasangan ini tidak ingin menyia-nyiakan dukungan masyarakat miskin, terpinggirkan atau lebih dikenal kaum marginal. Garuda-Na berkomitmen untuk memperjuangkan nasib dan kesejahteraan kaum miskin di Sulsel, ketika terpilih gubernur mendatang. Pasangan ini ingin memaksimalkan dukungan dari masyarakat petani apalagi pasangan ini banyak didukung dari kalangan kaum marginal atau rakyat miskin.
Seperti saat melakukan silaturahmi dengan masyarakat Kecamatan Rilau Ale dan Kindang yang umumnya adalah petani cengkih dan kakao, Garuda-Na menyampaikan akan membantu penyediaan pupuk murah, sehingga mudah dijangkau warga. Persoalan ketersediaan pupuk di masyarakat tidak boleh lagi menjadi keluhan warga ke depan.
Rudi menjual keberhasilan selama dua periode memimpin Sinjai begitu juga pasangannya Andi Nawir memimpin Pinrang. Di Bulukumba, Garuda-Na memilih menginap di rumah warga demi berbaur dengan masyarakat tani secara langsung.  Rudi menyatakan seorang pemimpin harus memiliki ketegasan dan keberanian untuk memperjuangkan kepetingan rakyatnya.
"Kalau kepentingan rakyat saya akan berhadapan dengan siapa saja, yang penting rakyak menikmati hasilnya. Kami hadir di sini hanyalah untuk memahami kebutuhan masyarak di Bulukumba, bila kami terpilih kami tidak perlu bertanya lagi atau belajar, tapi lansung tancap gas karena dari perjalanan kami selama ini bertemu dengan masyarakat kami rangkum dalam sebuah program," jelas Rudi.
Garuda-Na menyanjung kegigihan masyarakat yang telah bekerja keras, kendati apa yang diperjuangkan belum sepenuhnya tercapai. Termasuk program pembangunan yang dijanjikan pemprov Sulsel, seperti pembangunan tanggul penahan ombak, Di Kassi-kassi, Kecamatan Herlang.
Nawir meyakinkan masyarakat bahwa apa yang menjadi harapan atas pembangunan tanggul penahan ombak akan direalisasikan Garuda-Na kalau terpilih. "Karena ini menyangkut kepentingan langsung masyarakat, khususnya warga di pesisir yang dihuni oleh sedikitnya 2000 kepala keluarga," kata Nawir.
Rudi-Nawir sudah tiga hari terakhir menggarap wilayah Bulukumba dengan menggelar pertemuan di 10 kecamatan di daerah ini.  "Bulukumba merupakan salah satu daerah yang banyak pemilihnya, sehingga sosialisasi kami lakukan di semua kecamatan. Garuda-Na juga memilih nginap di rumah warga, karena warga yang memintanya,” ujar jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin. (hamsah umar)

Cagub Maksimalkan Tim dan Parpol


MAKASSAR, FAJAR--Meski variabel etnis dianggap sangat menentukan keterpilihan cagub di pilgub Sulsel, 22 Januari 2013, tiga pasangan cagub Sulsel tidak menyiapkan strategi khusus dalam memaksimalkan dukungan dari pendekatan suku ini.
Cagub lebih banyak memaksimalkan peran jaringan tim pemenangan, relawan atau pun dukungan partai politik (parpol) sebagai pengusung. Dengan cara ini, kandidat melihat variabel etnis dengan sendirinya akan menyatu.
"Strategi khusus terkait pendekatan berdasarkan etnis tidak ada kecuali, memaksimalkan peran para simpul tim, atau tokoh lokal untuk bersama-sama menjadi duta IA pada masing-masing daerah," kata juru bicara Ilham-Aziz, Selle KS Dalle, Minggu, 16 Desember.
Penguatan tim atau duta IA di daerah akan lebih maksimal saat hari pencoblosan semakin dekat. Peran tim ini yang bergerak dari rumah ke rumah sehingga intensitas komunikasi duta IA dengan warga semakin baik. Paling tidak, bisa memaintenance titik suara sekaligus memperluas kantong suara.
Kalau berdasar latar etnis, Selle mengaku semua orang Sulsel tahu bahwa Ilham etnis bugis dan Aziz Wija To Luwu. "Kita tidak pungkiri bahwa penelitian menyebut para pemilih menentukan pilihan selain karena program dan pendekatan trust figur, juga tidak sedikit yang menentukan karena melihat hubungan kekerabatan etnis," tambahnya.
Jubir Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Maqbul Halim mengatakan, paradigma etnis tidak diterapkan oleh tim Sayang dalam menyusun strategi pemenangan. Pasangan ini lebih prioritaskan basis politik ketimbang basis etnis.
Maqbul menyebut, referensi utama basis politik Sayang adalah kekuatan politik partai-partai pengusung seperti Golkar, PAN, PDIP, PPP, PDS, PKPI, PDK, dan PKNU. "Keragaman etnis disetting sebagai kekuatan tim Sayang dalam pembangunan Sulsel," kata Maqbul.
Sementara jubir Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na), Yarifai Mappeaty juga tidak memungkiri bahwa fakto etnis memiliki pengaruh dalam menentukan pilihan masyarakat di pilgub. Posisi kandidat yang cenderung seimbang saat ini bisa jadi makin membuat variabel ini makin berpengaruh.
"Maka faktor ferimordial seperti SARA itu sangat menentukan, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah, bahkan kelompok terdidik sekalipun kadang bisa terjebak ke arah itu. Pendekatan yang dilakukan pun harus melalui pendekatan etnis juga," kata Yarifai. (hamsah umar)

KPU Laporkan DAK2 Bermasalah ke Pusat


MAKASSAR, FAJAR--Setelah melakukan singkronisasi data agregat kependudukan per-kecamatan (DAK2), yang bersumber dari Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), dengan DAK2 yang bersumber dari kabupaten/kota se-Sulsel, KPU Sulsel segera melaporkan hasil singkronisasi ini ke KPU pusat.
Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari menyebutkan, hasil singkronisasi DAK2 dengan KPU kabupaten/kota se-Sulsel ini akan disampaikan ke KPU pusat pekan ini. Apalagi, data ini masih akan dikoordinasikan KPU pusat dengan Kemdagri.
"Minggu ini kita segera sampaikan hasil singkronisasi DAK2 ini ke pusat. Termasuk tentunya seperti apa pembagian kursi pada setiap dapil di daerah," kata Ziaur Rahman, Minggu, 16 Desember.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, KPU Sulsel menemukan adanya perbedaan data DAK2 yang diperoleh dari kemdagri dengan DAK2 yang ada di kabupaten/kota, terkhusus Kabupaten Sinjai dan Maros, baik perbedaan jumlah maupun perbedaan jumlah penduduk per kecamatan atau terjadi saling tukar antara satu kecamatan dengan kecamatan lain sebagaimana yang terjadi di Maros.
Ziaur menyebutkan, data yang dimiliki KPU kabupaten/kota atau yang diperoleh dari pemerintah kabupaten yang dianggap benar, sehingga KPU pusat maupun Kemdagri harus melakukan revisi DAK2 sesuai yang dimiliki KPU kabupaten/kota. Apalagi, kabupaten yang berbeda DAK2-nya ini telah disikapi pemerintah setempat, dengan melakukan klarifikasi ke Kemdagri seperti yang dilakukan Pemkab Sinjai.
"Tapi bukan hanya yang terjadi masalah dengan DAK2-nya yang akan kita koordinasikan dengan KPU pusat, tapi juga yang tidak ada masalah. Pokoknya, semua akan kita sampaikan bahwa seperti inilah DAK2 yang benar di Sulsel," lanjut Ziaur Rahman. (hamsah umar)              

Diusung Nonparlemen, Ambarala Mendaftar 5 Januari


*Cabup Sinjai

MAKASSAR, FAJAR--Kepala Bagian Kerjasama Ekonomi Fisik dan Prasarana Pemprov Sulsel, Hasan Basri Ambarala memastikan diri bertarung di pemilukada Sinjai April 2013 mendatang.
Ambarala kembali akan mengendarai koalisi parpol nonparlemen di Sinjai. Dia bahkan mengaku sudah dia mendaftar di KPU Sinjai pada hari pertama pendaftaran cabup, Sabtu, 5 Januari 2013. Dari 20 lebih parpol nonparlemen di Sinjai, Ambarala mengklaim sudah mendapat dukungan dari 12 parpol nonparlemen.
Beberapa parpol yang disebut-sebut mendukung Ambarala seperti
Partai Persatuan Daerah, Partai Merdeka, Partai Serikat Islam, Partai Pelopor, PPRN, PNBK, PIS, Barnas, PDP, PMB, Buruh, PPPI dan partai lainnya.
Bahkan, mantan Kabag Humas Pemprov Sulsel yang juga meramaikan bursa bupati Sinjai 2008 lalu ini, juga mendapat dukungan tiga partai parlemen. Hanya saja, Ambarala masih merahasiakan tiga parpol parlemen yang akan mendukung Ambarala.  
Ketua Partai Demokrasi Pembaruan, Basri Tompo saat memberikan keterangan usai peresmian Sekretariat Bersama Partai Nonparlemen Sulsel di Jalan Topaz Raya Makassar mengatakan, 12 parpol nonparlemen Sinjai sudah siap mengantar Ambarala mendaftar ke KPU 5 Januari nanti. "Keinginan teman-teman dari koalisi seperti itu mendukung Ambarala, termasuk mengantarnya ke KPU 5 Januari nanti," katanya.
Mendapat dukungan dari parpol nonparlemen ini, Ambarala mengaku kalau dirinya enjoy merangkul parpol nonparlemen. Apalagi pada pemilukada Sinjai lalu, Ambarala juga diusung oleh parpol nonparlemen. Dia juga mengaku siap mendaftar di KPU 5 Januari atas dasar keinginan parpol koalisi.
Lantas siapa cawabup yang akan mendampinginya, Ambarala mengaku sampai saat ini belum menentukan figur. Kendati sudah ada tokoh yang diincar untuk mendampinginya. Kedua tokoh ini berasal dari kalangan pengusaha dan politisi. "Jadi kalau bukan pengusaha ya politisi. Saya ini kan dari birokrat sehingga ingin pendamping dari pengusaha atau politisi," sebut Ambarala.
Di pemilukada Sinjai, beberapa pasangan dari jalur independen sudah siap meramaikan perebutan bupati di daerah ini. Mereka adalah Muchlis Isma-Musa Rasyid, Amru Rizal Junaid-Zaenuddin Fatbang, LukmanArsal-Jamaluddin, dan Andi Jefrianto Asapa-Hermansyah. Keempat pasangan ini sudah dinyatakan lolos administrasi oleh KPU Sinjai beberapa waktu lalu. (hamsah umar)

Minggu, 16 Desember 2012

PAN Usung Nurdin di Bantaeng


MAKASSAR, FAJAR--DPW PAN Sulsel mengambil langkah cepat untuk mengusung petahana Bantaeng, Nurdin Abdullah sebagai cabup di pemilukada Bantaeng, April 2013 mendatang.
Dukungan PAN terhadap Nurdin ini bahkan telah diputuskan melalui pleno DPW PAN Sulsel beberapa waktu lalu. Ini diungkapkan Ketua Bappilu DPW PAN Sulsel, Dody Amiruddin. Dia menyebut, DPW dan DPD PAN Bantaeng telah melakukan rapat koordinasi terkait keputusan PAN mengusung Nurdin ini.
"Tim Pilkada telah memutuskan Nurdin Abdullah sebagai cabup periode kedua. Dukungan ini murni karena Nurdin memiliki prestasi membangun daerah ini selama periode pertama," kata Dody, Jumat, 14 Desember.
Lantas seperti apa pendamping Nurdin yang diharapkan PAN, Dody mengaku akan menyerahkan sepenuhnya kepada Nurdin untuk mencari calon pendamping. Bahkan, dalam waktu dekat rekomendasi dukungan PAN ke Nurdin ini segera dilakukan dalam waktu dekat.
Ketua Ligbang DPW PAN Sulsel, Irfan Abe menambahkan Nurdin sangat berprestasi di Bantaeng dalam berbagai sektor pembangunan. Lima tahun terakhir pembangunan Bantaeng menunjukkan kemajuan. "Baik secara pisik maupun non-fisik," kata Irfan.
Selain itu, dukungan masyarakat terhadap Nurdin untuk menjadi bupati periode kedua juga sangat luas di daerah ini. Makanya, PAN Sulsel hanya memunculkan Nurdin Abdullah selama ini sebagai cabup yang akan diusung PAN. Dukungan PAN Sulsel terhadap Nurdin ini juga sesuai dengan harapan DPD PAN Bantaeng. (hamsah umar)

Variabel Etnis Jadi Rebutan


MAKASSAR, FAJAR--Variabel etnis atau suku di pilgub Sulsel dipastikan bakal menjadi rebutan tiga cagub yang bertarung di pilgub Sulsel, 22 Januari 2013. Faktor kesukuan ini memiliki pengaruh dalam menentukan pilihan masyarakat terhadap calon.
Faktor kesukuan di pilgub ini memiliki pengaruh karena kecenderungan masyarakat senang berkelompok, sehingga tidak bisa dipungkiri faktor kesamaan etnis atau suku menjadi salah satu alasan pemilih dalam menentukan calon pemimpinnya.
Dari variabel etnis itu, kemudian berkembang ke faktor geopolitik dimana persoalan geopolitik ini juga masih sangat berpengaruh dalam ajang pemilihan kepala daerah baik bupati maupun gubernur. Sehingga, variabel etnis ini tidak bisa diabaikan oleh kandidat jika ingin memenangkan pertarungan di pilgub mendatang.
"Masyarakat kita di Sulsel itu ada kecenderungan memilih putra terbaiknya. Jadi kalau dia Bugis atau Makassar misalnya, maka pemilih akan mempertimbangkan orang terbaik dari etnis atau kelompoknya. Kenapa survei kadang juga mempertanyakan itu karena kecenderungan kita memang seperti itu," kata Direktur Insert Institute, Muhammad Aris, Jumat, 14 Desember.
Nilai-nilai yang berkembang dalam variebel etnis ini akan masih kental di pilgub. "Di Luwu misalnya, tidak bisa disalahkan kalau orang Luwu pilihcalon dari sukunya, begitu juga suku bugis dan Makassar," kata Aris.
Salah satu contoh bahwa variabel suku dalam pemilihan kepala daerah sangat kental seperti pemilihan bupati. Survei menyebutkan 60 persen warga inginkan putra daerah sebagai bupati. Ini juga bisa dilihat kencangnya keinginan warga Sulsel terhadap Jusuf Kalla (JK) sebagai calon presiden. Bahkan variabel etnis di pilgub ini bisa membawa masyarakat Sulsel lebih dewasa dalam berdemokrasi. Variabel ini bahkan berpengaruh besar dalam demokrasi modern sekalipun.
"Di sinilah strategi calon bagaimana merangkul dan menyakinkan etnisnya untuk memilih dia di pemilihan nanti. Saya yakin semua calon akan menjadikan variabel ini penting," tambah Aris.
Kalau dipetakan, pemilih terbesar di Sulsel berasal dari etnis bugis, disusul etnis Makassar, kemudian Luwu, Toraja dan etnis lainnya. Etnis Bugis misalnya mulai dari Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Pinrang, Sidrap, Soppeng, Wajo, Bone, Sinjai, dan Bulukumba (Bugis dan Makassar).
Sedang untuk etnis Makassar meliputi Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Selayar, dan Bulukumba (Makassar-Bugis). Adapun etnis Luwu meliputi kabupaten Luwu, Palopo, Lutim, dan Lutra. Sedang etnis Toraja meliputi Tana Toraja, dan Toraja Utara. Etnis lain seperti Enrekang.
Di Makassar dengan jumlah pemilih terbesar 1.046.285 menghimpun beberapa etnis mulai Bugis, Makassar, Luwu, Toraja, hingga etnis Mandar juga ada di Makassar.
Di pilgub Sulsel, tiga cagub yang bertarung mewakili semua etnis besar di Sulsel. Pasangan urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mewakili etnis Bugis-Luwu, kemudian pasangan urut 2, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin-Nu'mang (Sayang) mewakili etnis Makassar-Bugis, dan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) keduanya dari etnis Bugis. (hamsah umar)

Etnis Bugis:
Barru: 126378
Soppeng: 185815
Pinrang: 298236
Sinjai:  179748
Bone: 560304
Pangkep: 242515
Sidrap: 221424
Wajo: 318723
Parepare: 100810
Maros: 238288

Etnis Makassar:
Bantaeng:  136369
Jeneponto: 283742
Takalar: 209361
Gowa: 506155
Selayar: 88514
Bulukumba: 315814


Etnis Luwu:
Luwu: 247801
Lutim: 187077
Luwu Utara: 223892
Palopo: 111562

Etnis Toraja:
Tana Toraja: 154605
Toraja Utara: 153317

Lain-lain:
Makassar: 1046285
Enrekang: 142586

Empat Calon Independen Bertarung di Sinjai


MAKASSAR, FAJAR--Empat pasangan cabup-cawabup independen dipastikan bertarung di pemilukada Sinjai 2013 mendatang. Mereka telah dinyatakan lolos administrasi oleh KPU Sinjai, Kamis, 13 Desember malam.
Untuk pemilukada Sinjai, ada enam pasangan calon yang memasukkan berkas dukungan sebagai calon perseorangan namun dua pasangan dinyatakan tidak memenuhi syarat administrasi. Pasangan calon independen yang dinyatakan tidak bersyarat masing-masing A Syamsul Kamar Baso-A Jabar Arfah. Pasangan ini hanya memasukkan dukungan KTP sekitar 7.000 dari 14.043 yang disyaratkan KPU.
Keempat pasangan calon independen yang dinyatakan lolos administrasi dan berhak mendaftar sebagai calon di KPU Sinjai 5-11 Januari 2013 mendatang masing-masing, Muchlis Isma-Musa Rasyid, Amru Rizal Junaid-Zaenuddin Fatbang, LukmanArsal-Jamaluddin, dan Andi Jefrianto Asapa-Hermansyah.
Pasangan lain yang tidak lolos administrasi yakni Amsul Mappasara-Idham Haliq. Berkas pasangan calon yang satu ini bahkan tidak sampai diverifikasi oleh KPU, karena beberapa berkas yang diserahkan tidak ditandatangani pasangan calon begitu juga tidak bermaterai. "Saat menyerahkan dukungan juga hanya calon bupatinya yang datang, belum lagi berkasnya tidak bermaterai sehingga tidak perlu diverifikasi," kata  anggota KPU Sinjai, Jaenu, Jumat, 14 Desember.
Dengan lolosnya empat pasangan calon independen di pemilukada Sinjai 2013 mendatang ini, jumlah kandidat bupati yang akan bertarung di daerah ini paling sedikit tujuh pasangan calon.
Saat ini, sejumlah tokoh Sinjai sudah meramaikan wacana pemilukada Sinjai seperti Sabiri Yahya, Irwan Patawari, Muchlis Panaungi, Syamsul Qamar, Andi Massalinri Lathief, Andi Seto Gradista Asapa, dan sejumlah tokoh lainnya. (hamsah umar)      

Ibas: Ilham Harus Menang


MAKASSAR, FAJAR--Sekretaris Jenderal DPP Demokrat, Edy Baskoro Yudhoyono atau biasa disapa Ibas, mematok target besar Demokrat memenangkan Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin di pilgub 22 Januari 2013.
Ibas menyebut, kemenangan Ilham yang berpasangan Aziz Qahhar Mudzakkar di pilgub Sulsel menjadi harga mati. Penegasan ini disampaikan Ibas saat memberikan pengarahan pada acara silaturahmi nasional (silatnas) Partai Demokrat di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 14 Desember.
"Yang paling dekat dan sementara proses pemilihan kepala daerah di Indonesia itu adalah Sulsel. Maka harga mati bagi Partai Demokrat dalam  memenangkan calon jagoannya. Jangan biarkan kandidat kita jalan sendiri," imbuh Ibas yang disusul sahutan Semangat Baru dari kontingen ulsel.
Mendengar penegasan tersebut, Ilham yang duduk di deretan depan bersama Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin kemudian berdiri dan melambaikan tangan ke peserta. Silatnas dihelat dalam rangka HUT Demokrat ke-11 ini dihadiri sekitar 5 ribu kader Demokrat se-Indonesia.
Putra presiden SBY ini menambahkan, semua komponen partai harus melakukan konsolidasi yang kompak membantu dan  menggalang kekuatan memenangkan pemilihan gubernur. Selain Sulsel, Demokrat juga fokus di Jawa Barat dan Sumatera Utara. "Tiga daerah dari 14 provinsi yang menggelar pilkada 2013 ini menjadi barometer kemenangan Demokrat secara nasional," tambah Ibas.
Menantu Ketua DPP PAN, Hatta Radjasa ini  ini menambahkan sebagai bukti dukungan DPP dalam memenangkan calonnya di pemilukada, DPP Demokrat saat ini telah mengeluarkan surat tugas bagi legislator senayan agar turun langsung ke daerahnya memenangkan pilkada. (hamsah umar)

Aziz: IA Bebas untuk Semua


MAKASSAR, FAJAR--Cawagub pendamping Ilham Arief Sirajuddin, Aziz Qahhar Mudzakkar menyatakan Kartu Semangat Baru berisi 9 program bebas IA, diperuntukkan untuk seluruh masyarakat Sulsel.
Aziz memastikan seluruh warga Sulsel akan mendapatkan jaminan layanan IA Bebas ketika pasangan urut 1 ini dipercaya memimpin Sulsel 2013-2018 mendatang. Penegasan Aziz ini sebagai jawaban atas kritikan petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang menyebut program bebas ini diskriminatif.
"Tidak ada pengecualian dalam pelayanan Kartu Bebas IA. Insya Allah, ini akan menjadi rahmat bagi seluruh penduduk Sulsel siapapun dan apapun latar belakangnya, baik itu pendukung IA, Sayang mapun Garuda-Na. Mulai dari perkotaan hingga pelosok desa dan dari gunung hingga pesisir," jelas Aziz saat silaturrahmi dengan warga  Tete Batu, Kelurahan Bontoa, Kecamatan  Mandai, Maros, Jumat, 14 Desember.
Senator RI dua periode ini mengatakan IA Bebas bukan program yang mengada - ada karena telah melewati sejumlah penelitian serta hitung - hitungan dari sejumlah ahli.
"Bahkan lima  dari sembilan program bebas yang ada di kartu Semangat Baru  sudah empat tahun  berlaku di Makassar. Dan ini sukses di jalankan oleh Pak Ilham serta Pak Supomo," papar Aziz.
Campaign Organizer IA, Abdul Qadir IA bebas merupakan respons terhadap kegagalan pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Sulsel.
"Kami jelaskan IA akan melayani 10 juta penduduk Sulsel. Ilham-Aziz sudah bertekad mewakafkan diri demi terwujudnya kesejahteraan rakyat Sulsel yang saat ini masih menderita. Itulah alasan IA bebas hadir sebagai respons kegagalan pemerintahan Pak Syahrul mengangkat IPM Sulsel," kata Qadir.
Kartu IA bahkan menjadi jaminan permanen bagi warga Sulsel. "Asumsi kami, 2 juta lembar kartu Bebas IA yang sudah tercetak akan mampu melayani kebutuhan seluruh penduduk yang saat ini menempati  1,3  juta  rumah tinggal di seluruh Sulsel. Kami juga masih ada kartu cadangan ketika masih ada warga yang belum dapat," tambahnya.
"Kami punya kartu cadangan yang banyak bahkan melebihi jumlah rumah tangga yang ada. Seperti Maros yang memiliki 66.450 rumah tangga, kami akan drop sekitar 70 ribu kartu," tambah Aziz.
Animo warga setelah tahu manfaat KSB ini kian hari semakin meningkat, makanya Aziz berharap masyarakat tahu benar manfaat dari kartu ini. "Tadinya kami akan datang langsung ke rumah warga, tapi ternyata mereka antusias datang ke posko untuk mendapatkan kartu ini," lanjutnya.
Mantan calon Bupati Maros, Nur Hasan bertekad memenangkan pasangan IA, karena dia melihat pasangan ini mampu membawa perubahan masyarakat dalam berdemokrasi yang lebih baik. Hadir dalam kegiatan ini, kepala desa Patontongan Jafar Ago, Kades Bontomarannu Darman Middi, Kades Bontobunga, M Nawir, mantan Kades Moncongloe Hamid Gading, Kadus Manjalling, Dg Tarru, serta tokoh agama setempat ustad Hamid. (hamsah umar)

Tim: Garuda-Na Ikon Kaum Marginal


MAKASSAR, FAJAR--Didukung sejumlah organisasi rakyat miskin, tim pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mengklaim pasangan urut 3 ini sebagai ikon kaum marginal di Sulsel.
Di pilgub Sulsel, 22 Januari 2013, Garuda-Na didukung banyak ormas yang selama ini banyak bergerak memperjuangkan warga miskin di Sulsel seperti Partai Rakyat Demokratis (PRD) Sulsel, Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Sulsel, Front Masyarakat Perjuangan Buruh Indonesia (FMPBI) Sulsel, Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Makassar, Asosiasi pengemudi, buruh bongkar muat, serta  Serikat Tani Nasional (STN).
Kamu marginal ini mendukung Garuda-Na setelah melihat visi misi pasangan ini lebih menyentuh kepentingan masyarakat miskin. Program yang ditawarkan juga sangat menyentuh pemenuhan hak dasar masyarakat Sulsel.
Apalagi, sebelum menjadi bupati, Rudi sudah banyak memperjuangkan hak-hak warga miskin utamanya saat masih menjadi Ketua LBH Makassar. Saat itu, Rudi banyak berjuang mengembalikan hak masyarakat miskin yang berhadapan dengan hukum tidak peduli dibayar atau tidak. Hal ini dilihat bahwa keinginan Garuda-Na memperjuangkan rakyat miskin bukan sebuah janji karena sudah dibuktikan.
"Garuda-Na sebagai ikon kaum marginal di Sulsel bukan tanpa dasar. Dukungan kaum marginal yang begitu luas menjadi  bukti bahwa pasangan sudah menjadi ikon perjuangan masyarakat miskin Sulsel," kata Tim Advokasi dan Hukum Garuda-Na, Pice Jehali di sekretariat Benteng Jelata Garuda-Na, Jumat, 14 Desember.
Kordinator JRMK Sulsel, M Nawir mengatakan ketimpangan sosial yang terjadi di Sulsel utamanya antara masyarakat perkotaan dan pedesaan masih sangat lebar. "Karena kita ingin pemimpin yang punya program jelas untuk kepentingan rakyat miskin," sebut Nawir.
Ketua Gerakan Masyarakat  Gowa Makassar Sinjai (Gamasi) menyatakan pendidikan dan kesehatan gratis Rudi sudah terbukti di Sinjai. Makanya, gerakan masyarakat ini siap mengawal Garuda-Na memenangkan pertarungan Januari mendatang. "500 anggota gerakan masyarakat ini akan all out untuk memenangkan Garuda-Na," kata Amin. (hamsah umar)

DAK2 Pileg 2014 Bermasalah


MAKASSAR, FAJAR--Data Agregat Kependudukan per-Kecamatan (DAK2) untuk pemilu legislatif (pileg) 2014, yang bersumber dari Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) menuai banyak masalah.
DAK2 yang diterima KPU Sulsel dan KPU kabupaten/kota se-Sulsel dari pemprov Sulsel beberapa waktu lalu, memiliki perbedaan dengan DAK2 yang diperoleh KPU daerah yang sumbernya dari Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan. Setidaknya ada dua kabupaten yang memiliki perbedaan serius DAK2 Kemdagri dengan DAK2 kabupaten yakni Sinjai dan Marosd.
Khusus Maros, jumlah total DAK2 pemerintah setempat dengan yang bersumber dari Kemdagri angkanya sama sebesar 348.150 jiwa. Perbedaan terjadi pada jumlah DAK2 setiap kecamatan. Dari 14 kecamatan di Maros, hanya dua kecamatan yakni Mallawa dan Turikale yang sama persis, sedang 12 kecamatan lainnya berbeda. Setelah ditelusuri, DAK2 tersebut tertukar-tukar antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya.
"Sebenarnya hanya tertukar-tukar, tapi ini kan tetap harus kita singkronisasi mana yang benar karena DAK2 ini akan menjadi dasar dalam penentuan jumlah kursi pada setiap kecamatan. Kalau terjadi pertukaran data, itu kan bisa mengacaukan pembagian kursi pada setiap kecamatan," tandas Ketua KPU Maros, Andi Nur Imran.  
Perbedaan paling merisaukan terjadi di Sinjai. DAK2 yang diserahkan dari pemprov Sulsel (sumber Kemdagri) disebutkan DAK2 Sinjai berjumlah 227.219 jiwa, sedang DAK2 pemerintah setempat mencapai 280.856 jiwa. "Ini yang masalah serius karena ternyata perbedaannya mencapai puluhan ribu orang," kata anggota KPU Sinjai, Jaenu, Jumat, 14 Desember.
Atas perbedaan DAK2 Sinjai dengan Kemdagri ini, pemkab Sinjai bahkan telah melayangkan surat klarifikasi DAK2 ke Kemdagri pada 10 Desember lalu, melalui Sekkab Sinjai, Taiyeb A Mappasere.  Jaenu menyebut, DAK2 yang digunakan untuk pemilukada Sinjai juga berjumlah 280.856 orang.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas menambahkan singkronisasi DAK2 yang diperoleh dari Kemdagri dengan DAK2 kabupaten/kota ini dilakukan untuk memastikan kesamaan data setiap kabupaten/kota." Yang ternyata ada daerah yang memang berbeda datanya. Ini akan kita komunikasikan lagi dengan Kemdagri untuk mencocokkannya lagi," kata Jayadi.
Angka DAK2 untuk pileg 2014 ini memang memiliki peningkatan sekitar 500.000 orang dibanding DAK2 pilgub Sulsel per Juli 2012, yang diserahkan pemprov Sulsel. DAK2 pilgub sebesar 9,8 juta sedang pileg hanya 9,3 juta lebih. Khusus di Makassar terjadi peningkatan terbesar dari 1,2 juta lebih menjadi 1,6 juta lebih.  (hamsah umar)    

Garuda-Na Garap Ammatoa


MAKASSAR, FAJAR--Komunitas adat Ammatoa di Kajang, Bulukumba tidak pernah luput dari perhatian kandidat di setiap even politik. Jumat, 14 Desember, giliran pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) yang bersilaturahmi dengan warga adat Ammatoa.
Di Kajang, Garuda-Na mengunjung dua desa Yakni Ammatoa dan Desa Tambangan. Selanjutnya, pasangan ini bersilaturahmi dengan masyarakat Herlang di Tanuntung.
Di Desa Ammatoa, rombongan Garuda-Na diterima secara adat oleh warga setempat ditandai dengan pemakaian sarung hitam, passapu, dan angngaru oleh tokoh adat. Rudi-Nawir disambut tokoh adat Ammatoa atau oleh warga setempat dikenal dengan sebutan Amma.
Tidak kurang 500 orang yang berkerumuman menunggu kedatangan pasangan cagub urut 3 ini. Kepada tokoh adat Ammatoa dan warga Kajang pada umumnya, pasangan ini berjanji akan memperhatikan kepentingan adat Ammatoa termasuk membangun rumah adat Ammatoa di daerah ini.
Garuda-Na juga menyampaikan komitmennya untuk mempertahankan nilai-nilai adat dan kebudayaan lokal yang selama ini masih terpelihara dengan baik di Kajang. Rudi bahkan mengajak seluruh warga Kajang untuk tetap melestarikan nilai-nilai adat dan budaya yang berlaku di Ammatoa sebagai salah satu kekayaan budaya di daerah ini. "Mari kita sama-sama melestarikan nilai-nilai adat dan budaya di Ammatoa sebagai kekayaan kita," kata Rudi.
Sekretaris Sekretaris DPC Gerindra Bulukumba, Syahruni Haris menyatakan, pembangunan rumah adat di Kajang akan diupayakan Garuda-Na jika dipercaya memimpin Sulsel 2013-2018 mendatang. "Jadi itu salah satu komitmen Garuda-Na kepada masyarakat Ammatoa dan Kajang pada umumnya kalau dia terpilih nanti," papar mantan Ketua KPU Bulukumba ini. (hamsah umar)

Jumat, 14 Desember 2012

Garuda-Na Jamin Mampu Sejahterakan Masyarakat


MAKASSAR, FAJAR--Memiliki pengalaman dan terbukti mampu membangun daerah yang dipimpinnya, pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) menjamin mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Sulsel.
Pasangan urut 3 ini beralasan sudah memiliki program yang sangat sistematis dan terukur, utamanya pada sektor pertanian di Sulsel. Warga Sulsel kata dia banyak miskin karena program pertanian di daerah ini kurang mendapat perhatian pemerintah provinsi, terutama dalam penyediaan infrastruktur pertanian.
Contoh kecilnya, masyarakat Sulsel yang mayoritas menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian, tidak mampu mengelola lahan pertanian mereka secara maksimal. Makanya, Garuda-Na akan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam dan potensi unggulan daerah lainnya. Untuk lahan pertanian misalnya, kendala utama yang dihadapi petani saat ini adalah infrastruktur irigasi dalam rangka mengairi sawah petani.
"Sampai saat ini lahan pertanian kita belum dilayani dengan fasilitas irigasi yang memadai baik irigasi teknis maupun semi teknis. Hanya ada 30 persen areal persawahan yang dialiri irigasi teknis. Padahal inilah andalan utama masyarakat Sulsel. Makanya pembangunan 1.000 irigasi akan menjamin peningkatan kesejahteraan petani di Sulsel," kata juru bicara Garuda-Na, Marwan Hussein, Kamis, 13 Desember.
Peran pemprov Sulsel selama ini juga tidak maksimal, bahkan banyak pembiayaan yang mestinya didanai gubernur malah dibebankan ke bupati/wali kota.  Akibatnya pemerintah kabupaten/kota tidak merasakan arti penting
keberadaan provinsi dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat di daerah.
Garuda-Na berkomitmen menyiapkan program peningkatan
ketersediaan infrastruktur dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Sulsel. Selain itu, peningkatan kemampuan produksi untuk menjamin ketersediaan pangan. Provinsi dan kabupaten harus menjaling simpul kerja sama yang sinergi.
lebih jauh, Marwan menyebut irigasi Sulsel jauh dari kebutuhan petani. Ironisnya lagi, pembangunan irigasi yang diprogramkan provinsi tidak merata utamanya alokasi anggaran. " Padahal irigasi ini sangat penting dalam peningkatan produksi pertanian," paparnya.
Selama ini, Garuda-Na melihat pembangunan irigasi yang dicanangkan provinsi tidak melalui perencanaan yang matang dan tidak berdasar asas kebutuhan. Akibatnya banyak irigasi yang terbengkalai. Program 1.000 irigasi Garuda-Na diklaim akan membangkitkan pertanian tangguh di Sulsel.
"Kita harus menyadari bahwa  ekonomi Sulsel masih didominasi dan digerakkan oleh sektor pertanian. Kalau sektor ini dikelola dengan baik, maka kesejahteraan masyarakat Sulsel akan terdongkrak," tandas Marwan. (hamsah umar)

Kamis, 13 Desember 2012

Cagub Diberi Waktu 30 Menit


*Paparkan Visi dan Program

MAKASSAR, FAJAR--Penyampaian visi misi dan program tiga pasangan cagub-cawagub Sulsel, akan mengawali masa kampanye pilgub Sulsel periode 2013-2018.
Berdasar jadwal yang telah ditetapkan KPU serta DPRD Sulsel untuk agenda pemaparan visi misi dan program cagub, dalam sidang paripurna istimewa akan dilakukan mulai pukul 09.30-12.30 Wita, pada Sabtu, 5 Januari mendatang. Untuk agenda ini, setiap pasangan calon akan mendapatkan waktu sekitar 30 menit untuk menyampaikan visi misinya.
Kesepakatan mengenai agenda visi misi cagub Sulsel ini setelah pimpinan DPRD Sulsel, Polda Sulsel, Polrestabes Makassar, KPU Makassar, dan Panwaslu menggelar rapat koordinasi di ruang pimpinan DPRD Sulsel, Rabu, 12 Desember.  Rapat dipimpin Ketua DPRD Sulsel, HM Roem dihadiri para wakil ketua dewan, Kapolda Sulsel Irjen Mudji Waluyo, Ketua Panwaslu Sulsel Suprianto, anggota KPU Sulsel, Samsir dan pihak terkait lainnya.
Selain tenggang waktu calon memaparkan visi misinya, juga disepakati mengenai pihak yang diperbolehkan hadir dan masuk di ruang paripurna. Masing-masing calon bisa membawa keluarga 10 orang sedang tim kampanye, simpatisan dan lainnya 60 orang.              
Ketua DPRD Sulsel, HM Roem menyatakan 30 menit waktu yang disiapkan kepada calon ini sudah maksimal. "Tidak baik juga kalau terlalu lama jangan sampai mereka kehabisan bahan. Akan lebih bagus kalau calon masih mau bicara tapi waktunya sudah habis. Tadi saya ketemu salah satu calon yakni Pak Rudiyanto, dan dia katakan kalau 30 menit itu sudah bagus," kata Roem.
Pemaparan visi misi cagub Sulsel ini juga akan dihadiri 24 bupati/wali kota se-Sulsel, 24 ketua DPRD se-Sulsel, tokoh lintas agama, pimpinan media, pimpinan perguruan tinggi, pihak BUMN/BUMD dan pihak yang dianggap penting lainnya. Total undangan yang disiapkan DPRD Sulsel berkisar 420 orang.
Terhadap pendukung masing-masing calon yang datang tanpa undangan, DPRD Sulsel akan menyiapkan tiga layar diluar halaman gedung DPRD Sulsel. Ini untuk mengantisipasi adanya pendukung calon yang turut hadir. Tadinya, DPRD Sulsel berharap halaman DPRD Sulsel juga bisa digunakan massa pendukung untuk menyaksikan pemaparan visi ini, tapi karena dikhawatirkan menimbulkan hal yang tidak diinginkan, pihak kepolisian, DPRD, KPU, dan Panwaslu sepakat halaman DPRD harus steril dari massa.
Berapa banyak jumlah petugas kepolisian yang akan dilibatkan polda mengamankan pemaparan visi ini, Kapolda Sulsel Irjen Mudji Waluyo belum memastikan jumlahnya.  "Nanti setelah natal baru kita tentukan. Yang penting kita pikirkan keamanannya dulu," kata Mudji.
Anggota KPU Sulsel, Samsir berharap pasangan calon gubernur tidak perlu mengerahkan pendukungnya saat pemaparan visi misi. Cukup menyaksikan melalui layar televisi apalagi DPRD Sulsel ingin visi misi ini disiarkan langsung salah satu televisi di daerah ini.
"Karena kalau alasan ingin tahun seperti apa program calonnya. Saya kira sekalipun visi dan program calonnya jelek, tetap juga akan memilih jagoannya. Karena apapun kondisi jelas akan memilih jagoannya, sehingga kalau pendukung mau dikerahkan saya kira tidak perlu," imbuh Samsir.  (hamsah umar)  

Buruh Tambang Dukung IA


MAKASSAR, FAJAR--Ribuan pekerja tambang marmer di Kabupaten Pangkep sepakat untuk berjuang memenangkan pasangan, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar sebagai pemimpin baru di Sulsel 2013-2018.
Dukungan ini diungkapkan Ketua Organisasi Marmer Community,  Andi Rahman saat acara silaturrahmi Aziz Qahhar pekerja Marmer Pangkep di rumah rakyat  Pangkep, Rabu, 12 Desember.
"Nasib pekerja marmer di Pangkep tidak pernah berubah  sejak puluhan tahun. Makanya inilah kesempatan kami memperbaiki nasib dengan berjuang melahirkan pemimpin baru di Sulsel. Selama ini pemerintah selalu memandang sebelah mata keberadaan kami, padahal tanah kami yang terus di eksploitasi," ujar Rahman.
Buruh marmer yang berjumlah 4 ribu lebih sudah bertekad untuk merubah nasib dengan memilih pasangan nomor urut satu pada pilgub sulsel mendatang.
"Kami yakin, kesederhanaan serta kedekatannya dengan rakyat kecil, akan membuat Ilham-Aziz dicintai di Pangkep. Kami sudah lama ingin perbaikan, masa tanah yang begitu kaya dengan potensi alam tapi rakyatnya lebih banyak yang miskin. Di sini ada emas, batubara, semen,  marmer, dan banyak lagi. Seharusnya Pangkep ini sudah jauh lebih maju dari sekarang, tapi lihat sendirilah kenyataanya," lanjutnya.
Buruh tambah ini membuktikan bahwa Pangkep akan menjadi salah satu lumbung suara Ilham-Aziz. Mereka mengaku sudah bertemu banyak orang, dan hampir semua menginginkan perubahan. "Sisa kami tunggu daerah lainnya, karena Pangkep sudah lama siap untuk berjuang, Insya Allah, minimal  80 persen pemilih di Pangkep memilih nomor urut satu," lanjutnya.
Aktivis Perempuan Sulsel, Zohra Andi Baso yang juga hadir dalam pertemuan ini tampil mengajak seluruh warga Pangkep meyakinkan seluruh keluarga serta kerabat untuk memenangkan pasangan Ilham-Aziz. "Pak Ilham dan Pak Aziz itu adik - adik saya. Saya sangat percaya atas komitmen keduanya dalam memperjuangkan  kepentingan rakyat," kata Zohra.
Itulah makanya, Zohra selama ini ikut berjuang baik di kota maupun di kampung untuk meyakinkan semua orang bahwa saatnya kita melakukan perubahan demi kehidupan yang lebih baik. Komitmen untuk masyarakat  kecil tertuang dalam Kartu Semangat Baru.
IA bebas ini bukan sebuah mimpi. Pasangan ini juga komitmen terhadap pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme. (hamsah umar)

Terminal Sepi, Garuda-Na Kritik Syahrul-Ilham


*Bantu Ambulans Amin Syam

MAKASSAR, FAJAR--Gerakan Andi Rudiyanto Asapa- Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) kembali mengkritik dua kompetitornya di pilgub Sulsel. Garuda-Na menilai Syahrul dan Ilham gagal mengelola terminal dengan baik.
Kritikan terhadap Syahrul selaku gubernur dan Ilham sebagai wali kota Makassar itu, dilayangkan Garuda-Na saat cagub urut 3 ini melakukan silaturahmi dan dialog dengan pedagang asongan, sopir angkutan, pemilik lods, dan pengguna terminal di Terminal Regional Daya (TRD), Rabu, 12 Desember.
Pasangan ini melihat pengelolaan terminal Daya tidak maksimal bahkan terkesan terabaikan. "Saat masuk terminal saya kaget, kenapa sepi sekali. Saya tahu nasib penjual di sini sangat hancur dan memprihatikan. Idealnya kalau gubernur dan wali kota peduli dalam pengelolaan terminal, gubernur dan wali kota harus turun tangan. Jangan membiarkan fungsi terminal semakin hari semakin terabaikan," kata Nawir.
Cagub yang mengenakan baju kotak-kota setiap kalau melakukan sosialisasi di masyarakat ini melihat terminal memprihatinkan termasuk pedagang yang ada di dalamnya. Pasangan ini berjanji akan memberi perhatian pada pengelolaan terminal ke depan jika terpilih.
Munculnya terminal bayangan di Makassar tidak lepas karena kondisi terminal yang tidak mendukung.  “Jika kami terpilih, maka kami akan langsung perbaiki terminal, dan menyiapkan bantuan modal bagi pedagang terminal. Saat ini, pemerintah banyak menyiapkan bantuan permodalan," kata Nawir.
Dalam dialog ini, Garuda-Na banyak mendapatkan keluhan masyarakat di terminal. Yang paling banyak dikeluhkan warga termasuk pedagang dan angkutan adalah sepinya terminal lantaran terminal bayangan masih marak dimana-mana.
Atas berbagai keluhan itu, Rudi menyatakan akan mempelajari kembali SK wali kota terkait fungsi terminal. Mantan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar ini akan melakukan revisi jika dalam SK tersebut ada kelemahan. "Terminal salah satu penyangga pendapatan asli daerah, sehingga memang wajib diperhatikan,” tandas Rudi.
Sebelum menggelar dialog dengan warga di terminal Daya, Garuda-Na juga menghadiri peresmian rumah sakit (RS) Ibu dan Anak milik mantan gubernur Sulsel, HM Amin Syam di Minasa Upa. Pelopor pendidikan dan kesehatan gratis ini tidak sekadar menghadiri peresmian tersebut, juga memberikan bantuan satu unit mobil ambulans.
Bantuan ambulans Garuda-Na ini sebagai wujud komitmen dan kepedulian pasangan urut 3 ini terhadap persoalan layanan kesehatan di Sulsel. Bantuan ini diserahkan langsung Rudi kepada Amin Syam saat peresmian dilakukan. Rudi berharap, ambulans ini bisa dimanfaatkan warga Sulsel terkhusus Makassar yang memanfaatkan rumah sakit ini dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. (hamsah umar)      

KPU Tunggu Restu DPR


*Soal PKPU Dapil

MAKASSAR, FAJAR--Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tentang daerah pemilihan (dapil) dan jumlah kursi, untuk pileg 2014 sepertinya masih harus menunggu waktu. KPU masih menunggu persetujuan DPR dan pemerintah.
Rancangan PKPU yang akan mengatur mengenai pembagian dapil dan jumlah kursi di pileg 2014, sampai saat ini masih dikonsultasikan ke DPR dan pemerintah. KPU pusat belum berani menggaransi kapan peraturan tersebut bisa dikeluarkan, karena belum ada juga jaminan dari DPR dan pemerintah mengenai rancangan peraturan tersebut.
"Hasil konsultasi kami dengan KPU pusat ternyata PKPU tentang dapil dan kursi ini masih menunggu persetujuan DPR dan pihak pemerintah. Sehingga belum ada kepastian kapan teman-teman KPU bisa mendapatkan itu," kata Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas, Rabu, 12 Desember.
KPU Sulsel berharap PKPU tentang dapil dan kursi ini bisa secepatnya mendapat persetujuan DPR dan pemerintah. Apalagi, data agregat kependudukan per-kecamatan (DAK2) di Sulsel saat ini sudah ada di tangan KPU Sulsel maupun di kabupaten/kota. "Tapi persoalannya kan DPR ini adalah wilayah politik, sehingga sangat sulit mengandai-andai kapan dia berikan persetujuan," kata Jayadi.
Meski belum ada kepastian kapan PKPU itu bisa keluar, Jayadi tetap menyarankan 24 KPU se-Sulsel tetap merancang dapil maupun jumlah kursi pada setiap dapil, terkhusus kabupaten yang dipastikan mengalami pertambahan jumlah kursi di dewan.
Jayadi berharap, dengan melakukan rancangan lebih awal sambil menunggu aturan yang ada, KPU diharapkan bisa lebih cepat menyelesaikan penataan dapil ketika aturan mengenai dapil ini sudah ada dari KPU. "Tinggal bagaimana teman-teman mengacu pada DAK2 yang sudah diperoleh. Jadi silahkan dirancang dapilnya utamanya yang bertambah kursinya nanti," lanjut Jayadi.
Kabupaten yang dipastikan bertambah kursinya pada pileg 2014 mendatang ini yakni Jeneponto 40 orang, Pinrang 40 orang, Sidrap 35 orang, Toraja Utara 35 orang, dan Wajo 40 orang. Ini mengacu undang-undang RI Nomor 8 Tahun 2012, tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPRD, dan DPD. (hamsah umar)

Rabu, 12 Desember 2012

Kampanye Zona Terakhir Untungkan Calon


MAKASSAR, FAJAR--KPU Sulsel telah menetapkan penetapan zona kampanye tiga pasangan cagub Sulsel. Ada yang menilai, kampanye cagub akanmenguntungkan di zona terakhir.
Asumsinya, titik perhatian masyarakat tertuju pada calon yang didaerahnya digelar kampanye terakhir. Masyarakat dianggap akan banyak mengingat calon disaat kampanye terakhir. Asumsi ini juga dirasakan tiga pasangan cagub Sulsel yang coba berebutan untuk mendapatkan Makassar (zona 1) sebagai titik kampanye terakhir.
Penetapan zona kampanye ini dilakukan KPU Sulsel, Selasa, 11 Desember. Proses penetapan melibatkan tim masing-masing calon. Pasangan urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) diwakili Pahir Rahim, Mario David, kemudian pasangan urut 2, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu;mang (Sayang) diwakili Rahmansyah dan Alamsyah Demma, sedang pasangan urut 3, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) diwakili Nasrullah Mustamin.
Karena ketika tim kandidat ini sama-sama menginginkan zona 1 sebagai titik akhir kampanye, KPU memutuskan mengundi proses penetapan zona ini. "Karena semua ingin di Makassar hari terakhir, kita undi. KPU tidak ingin jadi penentu sendiri makanya melalui proses pengundian," kata Ketua Devisi Teknis Pemilu KPU Sulsel, Ziaur Rahman Mustari.
Hasilnya pasangan IA mendapat tempat untuk menggelar kampanye di zona ini. Di pilgub Sulsel mendatang, jumlah pemilih Makassar mencapai 1 juta lebih. Daerah ini juga dianggap sebagai basis Ilham-Aziz.
Adapun pasangan Sayang akan melakukan kampanye terakhir di zona 2, sedang Garuda-Na mendapat zona 3 untuk wilayah kampanye terakhir. Masa kampanye terakhir mulai 14-17 Januari.
Pengamat Komunikasi Politik Unhas, Aswar Hasan kepada wartawan di DPRD Sulsel menandaskan secara umum semua kandidat diuntungkan. IA misalnya semakin diuntungkan karena kampanye terakhir di basis utamanya Makassar, Syahrul bisa mengimbangi basis Ilham di Bone dan sekitarnya, sedang Garuda-Na  bisa memaksimalkan peluang di Toraja dan Luwu Raya.
"Biasanya juga, backup media pada kampanye hari terakhir di perkotaan itu juga lebih kencang gaungnya dibanding di daerah. Jadi di sini juga salah satu keuntungan IA di Makassar kampanye terakhir. Syahrul juga demikian di Bone karena Bone juga salah satu daerah besar dan bisa mempengaruhi daerah di sekitarnya," kata Aswar.
Aswar menambahkan, momen terakhir kampanye juga menjadi momen penting dalam melakukan penguatan di masyarakat, dalam hal ini bagaimana menyakinkan masyarakat untuk memilihnya.
Mantan jubir Asmara di pilgub Sulsel 2007, Hidayat Nahwi Rasul menyebut pasangan IA memiliki poin lebih tinggi dari pasangan lainnya dengan mendapat kesempatan kampanye terakhir di Makassar (zona 1). "Untuk mengimbangi itu, perlu ada akrobatik politik apalagi Makassar adalah basis Pak Ilham. Sementara Sayang di Bone saya kira gaungnya tidak besar karena bupati Bone sekarang bukan lagi Golkar," kata Nahwi Rasul. (hamsah umar)

Zona Kampanye Pilgub Sulsel:
5 Januari: DPRD Sulsel
6-9 Januari: Zona 1: Sayang, Zona 2: Garuda-Na, Zona 3: IA
10 Januari: Debat terbuka
11-13 Januari: Zona 1: Garuda-Na, Zona 2: IA, Zona 3: Sayang
14-17 Januari: Zona 1: IA, Zona 2 Sayang, Zona 3: Garuda-Na.
18 Januari: Debat terbuka

Zona 1: Selayar, Bulukumba, Sinjai, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, Makassar
Zona 2: Bone, Soppeng, Wajo, Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, Maros,
Zona 3: Palopo, Luwu, Lutra, Lutim, Toraja Utara, Tana Toraja, Enrekang, Sidrap.