Powered By Blogger

Minggu, 16 Desember 2012

Variabel Etnis Jadi Rebutan


MAKASSAR, FAJAR--Variabel etnis atau suku di pilgub Sulsel dipastikan bakal menjadi rebutan tiga cagub yang bertarung di pilgub Sulsel, 22 Januari 2013. Faktor kesukuan ini memiliki pengaruh dalam menentukan pilihan masyarakat terhadap calon.
Faktor kesukuan di pilgub ini memiliki pengaruh karena kecenderungan masyarakat senang berkelompok, sehingga tidak bisa dipungkiri faktor kesamaan etnis atau suku menjadi salah satu alasan pemilih dalam menentukan calon pemimpinnya.
Dari variabel etnis itu, kemudian berkembang ke faktor geopolitik dimana persoalan geopolitik ini juga masih sangat berpengaruh dalam ajang pemilihan kepala daerah baik bupati maupun gubernur. Sehingga, variabel etnis ini tidak bisa diabaikan oleh kandidat jika ingin memenangkan pertarungan di pilgub mendatang.
"Masyarakat kita di Sulsel itu ada kecenderungan memilih putra terbaiknya. Jadi kalau dia Bugis atau Makassar misalnya, maka pemilih akan mempertimbangkan orang terbaik dari etnis atau kelompoknya. Kenapa survei kadang juga mempertanyakan itu karena kecenderungan kita memang seperti itu," kata Direktur Insert Institute, Muhammad Aris, Jumat, 14 Desember.
Nilai-nilai yang berkembang dalam variebel etnis ini akan masih kental di pilgub. "Di Luwu misalnya, tidak bisa disalahkan kalau orang Luwu pilihcalon dari sukunya, begitu juga suku bugis dan Makassar," kata Aris.
Salah satu contoh bahwa variabel suku dalam pemilihan kepala daerah sangat kental seperti pemilihan bupati. Survei menyebutkan 60 persen warga inginkan putra daerah sebagai bupati. Ini juga bisa dilihat kencangnya keinginan warga Sulsel terhadap Jusuf Kalla (JK) sebagai calon presiden. Bahkan variabel etnis di pilgub ini bisa membawa masyarakat Sulsel lebih dewasa dalam berdemokrasi. Variabel ini bahkan berpengaruh besar dalam demokrasi modern sekalipun.
"Di sinilah strategi calon bagaimana merangkul dan menyakinkan etnisnya untuk memilih dia di pemilihan nanti. Saya yakin semua calon akan menjadikan variabel ini penting," tambah Aris.
Kalau dipetakan, pemilih terbesar di Sulsel berasal dari etnis bugis, disusul etnis Makassar, kemudian Luwu, Toraja dan etnis lainnya. Etnis Bugis misalnya mulai dari Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Pinrang, Sidrap, Soppeng, Wajo, Bone, Sinjai, dan Bulukumba (Bugis dan Makassar).
Sedang untuk etnis Makassar meliputi Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Selayar, dan Bulukumba (Makassar-Bugis). Adapun etnis Luwu meliputi kabupaten Luwu, Palopo, Lutim, dan Lutra. Sedang etnis Toraja meliputi Tana Toraja, dan Toraja Utara. Etnis lain seperti Enrekang.
Di Makassar dengan jumlah pemilih terbesar 1.046.285 menghimpun beberapa etnis mulai Bugis, Makassar, Luwu, Toraja, hingga etnis Mandar juga ada di Makassar.
Di pilgub Sulsel, tiga cagub yang bertarung mewakili semua etnis besar di Sulsel. Pasangan urut 1, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mewakili etnis Bugis-Luwu, kemudian pasangan urut 2, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin-Nu'mang (Sayang) mewakili etnis Makassar-Bugis, dan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) keduanya dari etnis Bugis. (hamsah umar)

Etnis Bugis:
Barru: 126378
Soppeng: 185815
Pinrang: 298236
Sinjai:  179748
Bone: 560304
Pangkep: 242515
Sidrap: 221424
Wajo: 318723
Parepare: 100810
Maros: 238288

Etnis Makassar:
Bantaeng:  136369
Jeneponto: 283742
Takalar: 209361
Gowa: 506155
Selayar: 88514
Bulukumba: 315814


Etnis Luwu:
Luwu: 247801
Lutim: 187077
Luwu Utara: 223892
Palopo: 111562

Etnis Toraja:
Tana Toraja: 154605
Toraja Utara: 153317

Lain-lain:
Makassar: 1046285
Enrekang: 142586

Tidak ada komentar:

Posting Komentar