*Aktivitas Perkuliahan Diliburkan
MAKASSAR, FAJAR--Bentrok antarmahasiswa di Unhas makin memanas bahkan meluas. Sejumlah sepeda motor hingga gedung Laboratorium Fakultas Pertanian Unhas dibakar mahasiswa, Selasa, 15 Novemver.
Bentrok pada hari kedua ini mulai pecah sekira pukul 14.30. Padahal, pihak kampus telah melakukan pertemuan untuk melakukan konsolidasi atas peristiwa sehari sebelumnya. Tidak hanya itu, wartawan yang meliput di lokasi kejadian juga menjadi korban. Salah satunya wartawan Metro TV, Thamsir.
Wartawan yang meliput aksi bentrokan mahasiswa ini terkena lemparan batu mahasiswa tepat mengenai mulutnya. Akibatnya, empat giginya dilaporkan tercopot. Dia terpaksa dilarikan ke RS Wahidin untuk mendapatkan perawatan.
Selain dia, wartawan Celebes TV, Azis juga menjadi korban. Sepeda motor miliknya turut menjadi sasaran amukan mahasiswa. Motor yang diparkir dibadang jalan ini dibuang mahasiswa ke got.
Informaasi yang dihimpun FAJAR, sejumlah mahasiswa terluka dalam bentrokan yang terjadi Selasa sore kemarin. Mahasiswa yang terluka ini karena terkena busur maupun batu. Pada malam pertama, jumlah mahasiswa yang terluka akibat bentrok ini mencapai empat orang. Para mahasiswa yang terluka ini juga sementara dirawat di RS Wahidin.
Beberapa mahasiswa yang dilarikan ke RS Wahidin karena terluka itu antara lain, Kaisar, Rony, Rizal, Musafir, dan Wahyu. Belum diketahui secara pasti dari pihak mana mahasiswa yang terluka tersebut. Bentrokan antarmahasiswa pada hari kedua ini melibatkan mahasiswa Fakultas Tehnik dengan Fakultas Kehutanan. Informasi yang diperoleh, Fakultas Kehutanan dibantu sejumlah mahasiswa dari fakultas lain. Bentrokan yang terjadi di sekitar tempat parkir Agro Fakultas Kehutanan mengakibatkan enam sepeda motor yang diparkir di area ini dibakar. Dua sepeda motor lainnya dibakar di parkiran Teknologi Pertanian.
Selain membakar dan merusak sepeda motor yang diparkir, mahasiswa juga melakukan perusakan fasilitas Agro Wisata Fakultas Kehutanan fasilitas gedung lainnya. Bentrokan mahasiswa itu sendiri terjadi di dua titik berbeda. Titik bentrokan ini terjadi antara Agro Kompleks dengan Fakultas Teknik, serta antara Fakultas Sosial dan Ilmu Politik dengan Fakultas Tehnik di samping Perpustakaan Unhas.
Bentrokan ini berlangsung cukup lama sekira empat jam dan mengakibatkan mahasiswa dari kedua kubu ada yang terluka baik karena busur maupun terkena batu. Aksi tidak terpuji mahasiswa ini baru mereda setelah petugas kepolisian serta pihak rektorat turun meredam para mahasiswa ini. Bahkan, Rektor Unhas, Prof Idrus Paturusi harus turun tangan langsung untuk menenangkan mahasiswa, termasuk Kapolrestabes Makassar, Kombes Erwin Triwanto.
Saat mencoba menenangkan mahasiswa ini, Idrus menggunakan pengeras suara dari mobil Ambulance milik kampus. Dari situ baru situasi perkelahian mahasiswa mulai mereda.
Untuk menghindari pecahnya bentrokan di malam hari, Idrus bersama rektorat lainnya memutuskan tidak ada mahasiswa lagi yang tinggal di dalam kampus. Mulai pukul 18.00, pihak kampus sudah keliling fakultas meminta semua mahasiswa yang masih berada di kampus meninggalkan tempat.
"Demi menjaga situasi keamanan kampus yang kita cintai ini tetap kondusif, kami minta semua mahasiswa yang masih berada di kampus segera meninggalkan lokasi. Jika tidak, aparat kepolisian, satpam dan pihak terkait lainnya akan melakukan tindakan jika tidak mengindahkan peringatan ini," begitu punyi pengumuman keliling tersebut.
Idrus sendiri menegaskan bahwa, aktivitas perkuliahan di Unhas pada Rabu, 16 November ditiadakan alias diliburkan sambil melihat ekskalasi konflik di antara sesama mahasiswa. "Malam ini tidak boleh ada mahasiswa tinggal di dalam kampus. Sementara besok aktivitas perkuliahan diliburkan," kata Idrus.
Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait menegaskan bahwa penyelesaian pertikaian mahasiswa antarfakultas di Unhas, tetap mengedepankan penyelesaian dari pihak rektorat. Dia berharap, pihak kampus juga melakukan penyelidikan dan memberikan tindakan tegas terhadap mahasiswa yang melakukan pelanggaran.
"Kalau memang dari penyelidikannya itu ada mahasiswa yang melanggar dan dilaporkan kepada polisi, baru dilakukan penegakan hukum. Tapi untuk sementara ini kita kedepankan penyelesaian dari kampus. Tapi kita tetap melihat situasi dan perkembangan yang ada," kata Hotman.
Yang pasti menurut dia, polisi akan terus melakukan upaya preventif guna mencegah terjadinya bentrokan yang terjadi. Salah satunya adalah menempatkan anggota kepolisian di Unhas siang dan malam. "Pola pengamanan ada yang terbuka dan tertutup. Pengamanan ini tetap diorganisir PR III," tambah Hotman.
Petugas Polrestabes Makassar yang diturunkan melakukan pengamanan mulai melakukan penyisiran, setelah pihak rektorat mengeluarkan perintah untuk mengosongkan kampus. Mahasiswa yang selama ini beraktivitas di lembaga kemahasiswaan, tanpa kecuali harus keluar demi terciptanya keamanan dan stabilitas kampus. (sah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar