MAKASSAR, FAJAR--Kegiatan pengkaderan mahasiswa baru (maba) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unhas, yang mengakibatkan seorang peserta tewas ditengarai kuat melanggar Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) kegiatan Progresip itu.
Indikasi pelanggaran utamanya menyangkut jadwal kegiatan ini, ditemukan penyidik Polrestabes Makassar. Pasalnya, berdasar keterangan yang telah dihimpun polisi, kegiatan pengkaderan maba Fakultas MIPA Unhas ditetapkan mulai pukul 06.00 dan berakhir pukul 17.00. Namun fakta di lapangan menyebutkan mahasiswa sudah dikumpulkan pukul 05.00.
Tidak hanya awal pelaksanaan kegiatan yang ditengarai melanggar ketentuan jadwal yang ditetapkan, juga terjadi pada waktu berakhirnya kegiatan. Tadinya seluruh kegiatan harus berakhir pukul 17.00, tapi pengkaderan maba malah berlangsung malam hari. Bahkan informasi yang dihimpun FAJAR, kegiatan berlangsung hingga pukul 22.00.
"Kalau menurut jadwal, kegiatan mestinya selesai sore tapi kenyataan ada kegiatan yang berlangsung malam hari. Kemungkinan ini yang membuat tenaga peserta terkuras," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha.
Terkait tewasnya salah seorang maba jurusan Kimia Fakultas MIPA Unhas, Awaluddin hasil autopsi jenazah korban memang tidak ditemukan adanya unsur kekerasan. Makanya, dugaan sementara korban meninggal karena kelelahan. Informasi yang diperoleh memang menyebutkan, korban dilaporkan sempat pingsan, bahkan minta izin pulang namun tidak mendapat izin dari seniornya.
Kendati ada indikasi kuat pelanggaran jadwal pelaksanaan kegiatan pengkaderan sebagaimana yang ditetapkan pihak kampus dan panitia, namun polisi sejauh ini belum menyimpulkan apakah pelanggaran jadwal itu dilakukan secara kepanitiaan, atau dilakukan senior tertentu.
Pasalnya, panitia pengkaderan yang telah diperiksa polisi membantah kalau kedatangan maba ke kampus pukul 05.00 itu diluar pengetahuan panitia, begitu juga terkait jadwal berakhirnya kegiatan. Makanya, polisi masih mendalami masalah ini dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi utamanya rekan kelompok korban.
"Ini yang kita mau cari tahu siapa yang memerintahkan maba datang pukul 05.00, dan tinggal hingga malam hari. Karena menurut panitia itu diluar pengetahuannya," jelas Himawan.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, hasil autopsi korban oleh dokter Forensik Unhas tidak menemukan adanya tindakan kekerasan ditemukan di tubuh korban. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar