MAKASSAR, FAJAR--Loyalis DPD Golkar Bulukumba yang saat ini tercatat sebagai anggota DPRD Bulukumba, Andi Muttamar Mattotorang mulai pasrah dan menyatakan siap menerima keputusan DPP Golkar.
"Sebagai kader, saya menghormati dan siap menerima apa yang menjadi keputusan partai. Tapi saya tidak pernah melakukan penggaran di Golkar. Memang saya pernah diproses hukum," ujar Muttamar saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kamis, 1 Maret.
Seperti diberitakan sebelumnya, DPP Golkar sudah menyiapkan pemberhentian Muttamar sebagai kader Golkar, yang ditandai dengan kerja tim pencari fakta (TPF) DPP Golkar melakukan penelusuran terhadap dugaan pelanggaran Mutttamar yang dilaporkan DPD Golkar Sulsel ke DPP Golkar. Selain Muttamar dua kader Golkar juga bernasib sama yakni anggota DPRD Sulsel, Ince Langke serta anggota DPR RI, Malkan Amin.
Sebagai kader yang loyal terhadap Golkar, Muttamar yang mengawali karirnya di Golkar pada 1992 mulai pengurus ranting, pengurus kecamatan, hingga memimpin Golkar Bulukumba menyatakan bahwa Golkar adalah organisasi milik kader. Karenanya menurut dia, segala keputusan yang diambil partai diyakini akan tetap mengacu pada aturan dan mekanisme partai yang ada. "Kalau saya tidak loyak kepada partai, mungkin saja saya sudah lama tinggalkan Golkar," tandas Muttamar.
Terkait dirinya dikait-kaitkan dengan kasus korupsi yang pernah membelitnya, Muttamar menyatakan bahwa dalam AD/ART maupun aturan Golkar yang diteken ketua umum, dirinya tidak pernah menemukan ada larangan menjadi kader Golkar, ketika pernah tersangkut kasus pidana.
Sejauh ini, Muttamar mengaku belum ada pemberitahuan dari TPF DPP Golkar yang diketuai Nurdin Halid untuk melakukan klarifikasi terhadap dirinya. "Pasti akan ada konfirmasi dan klarifikasi kepada saya. Dan sampai saat ini saya belum pernah diklarifikasi. Saya sendiri siap memberikan klarifikasi sesuai apa yang saya rasakan, saya lihat, dan alami," tambah Muttamar.
Lebih jauh, Muttamar menyatakan bahwa kader yang dianggap melakukan pelanggaran di partai, tetap diberi ruang melakukan pembelaan diri. Bahkan menurutnya, pleno rekomendasi pemecatan kader setidak-tidaknya mengundang dua kali kader yang dianggap bersalah baik tingkat DPD maupun DPP. "Bahkan kader yang dianggap bersalah, diberi ruang membela diri di musyawarah nasional (munas). Dan munas itu akan berlangsung 2014," kata Muttamar.
Kendati gencar dibicarakan akan dipecat, Muttamar mengaku tetap mengabdi dengan baik di Golkar, termasuk bekerja jelang pilgub Sulsel. Sebelumnya, Ince Langke yang dikonfirmasi juga menyerahkan dugaan pelanggaran dirinya diproses berdasar mekanisme yang berlaku di Golkar. (hamsah umar)
"Sebagai kader, saya menghormati dan siap menerima apa yang menjadi keputusan partai. Tapi saya tidak pernah melakukan penggaran di Golkar. Memang saya pernah diproses hukum," ujar Muttamar saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kamis, 1 Maret.
Seperti diberitakan sebelumnya, DPP Golkar sudah menyiapkan pemberhentian Muttamar sebagai kader Golkar, yang ditandai dengan kerja tim pencari fakta (TPF) DPP Golkar melakukan penelusuran terhadap dugaan pelanggaran Mutttamar yang dilaporkan DPD Golkar Sulsel ke DPP Golkar. Selain Muttamar dua kader Golkar juga bernasib sama yakni anggota DPRD Sulsel, Ince Langke serta anggota DPR RI, Malkan Amin.
Sebagai kader yang loyal terhadap Golkar, Muttamar yang mengawali karirnya di Golkar pada 1992 mulai pengurus ranting, pengurus kecamatan, hingga memimpin Golkar Bulukumba menyatakan bahwa Golkar adalah organisasi milik kader. Karenanya menurut dia, segala keputusan yang diambil partai diyakini akan tetap mengacu pada aturan dan mekanisme partai yang ada. "Kalau saya tidak loyak kepada partai, mungkin saja saya sudah lama tinggalkan Golkar," tandas Muttamar.
Terkait dirinya dikait-kaitkan dengan kasus korupsi yang pernah membelitnya, Muttamar menyatakan bahwa dalam AD/ART maupun aturan Golkar yang diteken ketua umum, dirinya tidak pernah menemukan ada larangan menjadi kader Golkar, ketika pernah tersangkut kasus pidana.
Sejauh ini, Muttamar mengaku belum ada pemberitahuan dari TPF DPP Golkar yang diketuai Nurdin Halid untuk melakukan klarifikasi terhadap dirinya. "Pasti akan ada konfirmasi dan klarifikasi kepada saya. Dan sampai saat ini saya belum pernah diklarifikasi. Saya sendiri siap memberikan klarifikasi sesuai apa yang saya rasakan, saya lihat, dan alami," tambah Muttamar.
Lebih jauh, Muttamar menyatakan bahwa kader yang dianggap melakukan pelanggaran di partai, tetap diberi ruang melakukan pembelaan diri. Bahkan menurutnya, pleno rekomendasi pemecatan kader setidak-tidaknya mengundang dua kali kader yang dianggap bersalah baik tingkat DPD maupun DPP. "Bahkan kader yang dianggap bersalah, diberi ruang membela diri di musyawarah nasional (munas). Dan munas itu akan berlangsung 2014," kata Muttamar.
Kendati gencar dibicarakan akan dipecat, Muttamar mengaku tetap mengabdi dengan baik di Golkar, termasuk bekerja jelang pilgub Sulsel. Sebelumnya, Ince Langke yang dikonfirmasi juga menyerahkan dugaan pelanggaran dirinya diproses berdasar mekanisme yang berlaku di Golkar. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar