MAKASSAR, FAJAR--Anggota DPD RI, Aziz Qahhar Mudzakkar mempertegas bahwa rumah rakyat adalah wadah yang bisa menampung semua kalangan termasuk semua etnis (multietnis).
Di rumah rakyat itu, semua warga negara memiliki hak yang sama utamanya dalam mendapatkan keadilan. Ini ditegaskan calon wakil gubernur Sulsel saat mengukuhkan tim pemenangan Ilham-Aziz (IA) serta dialog dengan tokoh masyarakat Toraja di Hotel Pantan, Tana Toraja, Kamis, 26 April.
Namanya saja rumah rakyat sehingga penghuninya tidak terbatas. Semua agama dan etnis bisa ditampung termasuk elemen masyarakat dari rakyat biasa hingga masyarakat berada bisa masuk rumah rakyat. Rumah rakyat ingin mewujudkan sistem yang ada dan tidak diskriminatif terhadap agama, suku, dan ras.
Di Tana Toraja, pasangan Semangat Baru ini mengukuhkan Yusuf Biringkanae sebagai ketua tim pemenangan IA Tana Toraja. Pengukuhan tim dihadiri pemangku adat Bitti Kaka, Mansur Baturanda. Dia adalah tokoh masyarakat Toraja yang pernah menjadi camat pada usia 20 tahun serta pernah menjadi ajudan Qahhar Mudzakkar. Juga tokoh agama setempat pendeta Kabanga.
"Kami tidak menjanjikan apa-apa. Tapi akan memberikan yang terbaik dan mengembalikan kejayaan Toraja seperti masa silam," kata Wali Kota Makassar dua periode ini.
Tana Toraja memiliki ciri dan karakteristik tersendiri misalnya saja dalam keluarga serumpun ada yang memiliki perbedaan akidah. Di tempat ini, Ilham-Aziz juga menyakinkan rakyat Toraja soal isu mering yang dikaitkan dengan Aziz utamanya terkait program masyarakat religius, termasuk sosok orang tuanya, Kahar Mudzakkar.
Meski banyak dicitrakan buruk di Toraja, namun masyarakat Tana Toraja tetap menyambut hangat kandidat gubernur ini. Salah satu buktinya dengan terpampangnya baliho bertuliskan La Mo Te Andalanta Solanasang yang berarti inimi andalan kita semua (Ilham-Aziz). Tae kupakasiriki kurre sumange yang berarti kita tidak akan mempermalukan IA. Di daerah ini, bahkan ada pendukung Ilham-Aziz yang mendirikan warung kopi dengan identitas IA yakni warung kopi PIA (pendukung Ilham-Aziz) tepatnya di Jalan Ampera Toraja.
Ilham-Aziz juga berdialog lintas agama di Pusat Studi dan Pembinaan Tangmentoe Gereja Toraja. Dialog difasilitasi Ketua Badan Pekerja Sinode (BPS) Tana Toraja Pendeta Musa Salusu. "Sebagai pemuka agama kita berkewajiban menerima semua orang, tidak boleh tebang pilih, kita wajib mendoakan semua. Kita bersyukur Ilham-Aziz (IA) hadir membangun komunikasi lintas agama," kata Pendea Musa. (hamsah umar)
Di rumah rakyat itu, semua warga negara memiliki hak yang sama utamanya dalam mendapatkan keadilan. Ini ditegaskan calon wakil gubernur Sulsel saat mengukuhkan tim pemenangan Ilham-Aziz (IA) serta dialog dengan tokoh masyarakat Toraja di Hotel Pantan, Tana Toraja, Kamis, 26 April.
Namanya saja rumah rakyat sehingga penghuninya tidak terbatas. Semua agama dan etnis bisa ditampung termasuk elemen masyarakat dari rakyat biasa hingga masyarakat berada bisa masuk rumah rakyat. Rumah rakyat ingin mewujudkan sistem yang ada dan tidak diskriminatif terhadap agama, suku, dan ras.
Di Tana Toraja, pasangan Semangat Baru ini mengukuhkan Yusuf Biringkanae sebagai ketua tim pemenangan IA Tana Toraja. Pengukuhan tim dihadiri pemangku adat Bitti Kaka, Mansur Baturanda. Dia adalah tokoh masyarakat Toraja yang pernah menjadi camat pada usia 20 tahun serta pernah menjadi ajudan Qahhar Mudzakkar. Juga tokoh agama setempat pendeta Kabanga.
"Kami tidak menjanjikan apa-apa. Tapi akan memberikan yang terbaik dan mengembalikan kejayaan Toraja seperti masa silam," kata Wali Kota Makassar dua periode ini.
Tana Toraja memiliki ciri dan karakteristik tersendiri misalnya saja dalam keluarga serumpun ada yang memiliki perbedaan akidah. Di tempat ini, Ilham-Aziz juga menyakinkan rakyat Toraja soal isu mering yang dikaitkan dengan Aziz utamanya terkait program masyarakat religius, termasuk sosok orang tuanya, Kahar Mudzakkar.
Meski banyak dicitrakan buruk di Toraja, namun masyarakat Tana Toraja tetap menyambut hangat kandidat gubernur ini. Salah satu buktinya dengan terpampangnya baliho bertuliskan La Mo Te Andalanta Solanasang yang berarti inimi andalan kita semua (Ilham-Aziz). Tae kupakasiriki kurre sumange yang berarti kita tidak akan mempermalukan IA. Di daerah ini, bahkan ada pendukung Ilham-Aziz yang mendirikan warung kopi dengan identitas IA yakni warung kopi PIA (pendukung Ilham-Aziz) tepatnya di Jalan Ampera Toraja.
Ilham-Aziz juga berdialog lintas agama di Pusat Studi dan Pembinaan Tangmentoe Gereja Toraja. Dialog difasilitasi Ketua Badan Pekerja Sinode (BPS) Tana Toraja Pendeta Musa Salusu. "Sebagai pemuka agama kita berkewajiban menerima semua orang, tidak boleh tebang pilih, kita wajib mendoakan semua. Kita bersyukur Ilham-Aziz (IA) hadir membangun komunikasi lintas agama," kata Pendea Musa. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar