MAKASSAR, FAJAR--Bargaining Ketua DPP PPP, Suryadharma Ali kepada cagub petahana Syahrul Yasin Limpo yang menawarkan kadernya, Andi Jamaro Dulung sebagai pendamping di pilgub bakal bertepuk sebelah tangan.
Upaya PPP pun untuk mendapatkan tempat di posisi wakil gubernur di Golkar akan sia-sia. Sinyal awal upaya PPP mendorong Jamaro akan sia-sia ini ditangkap kader DPW PPP Sulsel, setelah Syahrul menegaskan dirinya tidak ingin berganti pasangan di pilgub 2013, atau dengan kata lain tetap mempertahankan wakilnya saat ini, Agus Arifin Nu'mang.
PPP sebenarnya sangat getol mendorong Jamaro untuk mendampingi Syahrul. Bahkan PPP dengan bangga lebih awal menyatakan dukungannya terhadap Syahrul, dengan harapan kader PPP yang merupakan putra asal Soppeng ini bisa digaet cawagub.
"Artinya PPP hanya mendorong kader semampu kita. Kalau sudah ada batasan bahwa Syahrul tidak mau berganti pasangan, atau tempat yang akan dituju sudah terisi, itu artinya upaya kita akan sia-sia," kata Sekretaris DPW PPP Sulsel, Aras, Kamis, 19 April.
Jamaro sendiri kata Aras belum ada sinyal akan mendaftar di Golkar hingga saat ini. Beberapa kali kader DPW PPP Sulsel coba menghubungi Jamaro tapi tidak bisa terhubung. Makanya, kader Kakbah sendiri belum ada kepastian apakah Jamaro bersedia melamar ke Golkar sebagai cawagub pascapenegasan Syahrul tidak ingin berganti pasangan.
Namun bagi Aras, PPP tetap mengharapkan Jamaro mendaftar di Golkar kendati kepastian Syahrul menggandeng Agus di pilgub tinggal melalui mekanisme partai. Kendati sudah memberi sinyal kepasrahan, PPP Sulsel menilai bahwa kepastian Syahrul tetap pertahankan Agus belum final.
"Lagi pula, PPP baru akan menggelar musyawarah kerja wilayah khusus setelah calon gubernur di Sulsel sudah memastikan semua pendampingnya. Sekali pun asumsi saat ini bahwa PPP ke SYL, tapi tidak berarti bahwa PPP ke SYL saja tapi yang lain juga boleh kita munculkan nanti di muskerwilsus," tandas Aras.
Dukungan bahkan instruksi SDA mendukung SYL bukan merupakan harga mati, apalagi ketika diperhadapkan pada bargaining politik yang ditawarkan PPP sendiri. Situasi kata dia bisa saja berubah bergantung komunikasi politik yang dibangun kandidat hingga ke DPP.
"Perkembangan bisa terjadi dalam hitungan menit tergantung bargaining dan komunikasi yang dibangun. Apalagi dalam politik itu memang perkembangannya cepat," tandas Aras. (hamsah umar)
Upaya PPP pun untuk mendapatkan tempat di posisi wakil gubernur di Golkar akan sia-sia. Sinyal awal upaya PPP mendorong Jamaro akan sia-sia ini ditangkap kader DPW PPP Sulsel, setelah Syahrul menegaskan dirinya tidak ingin berganti pasangan di pilgub 2013, atau dengan kata lain tetap mempertahankan wakilnya saat ini, Agus Arifin Nu'mang.
PPP sebenarnya sangat getol mendorong Jamaro untuk mendampingi Syahrul. Bahkan PPP dengan bangga lebih awal menyatakan dukungannya terhadap Syahrul, dengan harapan kader PPP yang merupakan putra asal Soppeng ini bisa digaet cawagub.
"Artinya PPP hanya mendorong kader semampu kita. Kalau sudah ada batasan bahwa Syahrul tidak mau berganti pasangan, atau tempat yang akan dituju sudah terisi, itu artinya upaya kita akan sia-sia," kata Sekretaris DPW PPP Sulsel, Aras, Kamis, 19 April.
Jamaro sendiri kata Aras belum ada sinyal akan mendaftar di Golkar hingga saat ini. Beberapa kali kader DPW PPP Sulsel coba menghubungi Jamaro tapi tidak bisa terhubung. Makanya, kader Kakbah sendiri belum ada kepastian apakah Jamaro bersedia melamar ke Golkar sebagai cawagub pascapenegasan Syahrul tidak ingin berganti pasangan.
Namun bagi Aras, PPP tetap mengharapkan Jamaro mendaftar di Golkar kendati kepastian Syahrul menggandeng Agus di pilgub tinggal melalui mekanisme partai. Kendati sudah memberi sinyal kepasrahan, PPP Sulsel menilai bahwa kepastian Syahrul tetap pertahankan Agus belum final.
"Lagi pula, PPP baru akan menggelar musyawarah kerja wilayah khusus setelah calon gubernur di Sulsel sudah memastikan semua pendampingnya. Sekali pun asumsi saat ini bahwa PPP ke SYL, tapi tidak berarti bahwa PPP ke SYL saja tapi yang lain juga boleh kita munculkan nanti di muskerwilsus," tandas Aras.
Dukungan bahkan instruksi SDA mendukung SYL bukan merupakan harga mati, apalagi ketika diperhadapkan pada bargaining politik yang ditawarkan PPP sendiri. Situasi kata dia bisa saja berubah bergantung komunikasi politik yang dibangun kandidat hingga ke DPP.
"Perkembangan bisa terjadi dalam hitungan menit tergantung bargaining dan komunikasi yang dibangun. Apalagi dalam politik itu memang perkembangannya cepat," tandas Aras. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar