MAKASSAR, FAJAR--Polemik soal isu pencopotan sekretaris PDIP Sulsel, Rudy Pieter Goni menimbulkan polemik baru di internal kader PDIP Sulsel. Kader mengaku bigung dengan pernyataan Ketua Bappilu PDIP Sulsel, Iqbal Arifin.
Klarifikasi yang disampaikan Iqbal bukannya membuat polemik mencair, justru melahirkan pertentangan baru di kader PDIP Sulsel. Statement yang disampaikan Iqbal terkesan tidak benar bahkan coba menyembunyikan informasi yang sebenarnya.
"Saya tidak katakan Iqbal berbohong, tapi apa yang disampaikan itu membuat kader PDIP tambah bingung. Yang namanya keputusan kolektif kolegian itu adalah semua pengurus tahu, jadi kalau dia katakan tidak tahu itu bukan disebut keputusan kolektif kolegial. Jangan lempar batu sembunyi tangan," tandas kader senior PDIP Sulsel, Ferry Latuperissa, Rabu, 11 April.
Sebelumnya, Iqbal memang memberikan keterangan pers mengenai isu pencopotan Rudy, yang disebutnya hanya sebatas reposisi pengurus. Namun disitu disebutkan bahwa siapa pengganti dan kemana Rudi akan ditempatkan Iqbal mengaku tidak tahu, begitu juga siapa saja pengurus yang akan direposisi.
Ferry sangat menyayangkan ulah pengurus DPD PDIP Sulsel yang memilih berpolemik melalui media, terlebih lagi menjadi konsumsi publik. Ferry mengaku berang dengan statement yang disampaikan DPD PDIP Sulsel terkait isu pencopotan tersebut.
Makanya, sebagai kader PDIP dia minta partai berlambang moncong putih ini mencari tahu siapa kader yang membuat polemik di media. "Tidak mungkin muncul di media kalau tidak ada kader yang ngomong. Jadi saya minta DPD mencari tahu itu. Kalau perlu kader tersebut diberi sanksi karena sudah membuat polemik," tandas Ferry.
Kader yang dikenal dekat dengan Ketua DPD PDIP Sulsel, HZB Palaguna ini berharap agar mekanisme partai dilaksanakan sebagaimana mestinya, sehingga tidak perlu ada konflik yang terjadi di tengah pengurus. (hamsah umar)
Klarifikasi yang disampaikan Iqbal bukannya membuat polemik mencair, justru melahirkan pertentangan baru di kader PDIP Sulsel. Statement yang disampaikan Iqbal terkesan tidak benar bahkan coba menyembunyikan informasi yang sebenarnya.
"Saya tidak katakan Iqbal berbohong, tapi apa yang disampaikan itu membuat kader PDIP tambah bingung. Yang namanya keputusan kolektif kolegian itu adalah semua pengurus tahu, jadi kalau dia katakan tidak tahu itu bukan disebut keputusan kolektif kolegial. Jangan lempar batu sembunyi tangan," tandas kader senior PDIP Sulsel, Ferry Latuperissa, Rabu, 11 April.
Sebelumnya, Iqbal memang memberikan keterangan pers mengenai isu pencopotan Rudy, yang disebutnya hanya sebatas reposisi pengurus. Namun disitu disebutkan bahwa siapa pengganti dan kemana Rudi akan ditempatkan Iqbal mengaku tidak tahu, begitu juga siapa saja pengurus yang akan direposisi.
Ferry sangat menyayangkan ulah pengurus DPD PDIP Sulsel yang memilih berpolemik melalui media, terlebih lagi menjadi konsumsi publik. Ferry mengaku berang dengan statement yang disampaikan DPD PDIP Sulsel terkait isu pencopotan tersebut.
Makanya, sebagai kader PDIP dia minta partai berlambang moncong putih ini mencari tahu siapa kader yang membuat polemik di media. "Tidak mungkin muncul di media kalau tidak ada kader yang ngomong. Jadi saya minta DPD mencari tahu itu. Kalau perlu kader tersebut diberi sanksi karena sudah membuat polemik," tandas Ferry.
Kader yang dikenal dekat dengan Ketua DPD PDIP Sulsel, HZB Palaguna ini berharap agar mekanisme partai dilaksanakan sebagaimana mestinya, sehingga tidak perlu ada konflik yang terjadi di tengah pengurus. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar