MAKASSAR, FAJAR--Pemerintah selaku pengayom masyarakat serta ulama sebagai pembina umat harus bersinergi utamanya dalam pembangunan moral generasi bangsa.
Harapan ini mencuat dalam silaturahmi alim ulama, tokoh agama, dan cendikiawan Islam se-Sulsel bertajuk revitalisasi peran ulama dalam menjawab persoalan umat dan bangsa, yang digelar Pusat Konsultasi Syariah Indonesia (PKSI) Sulsel, di Hotel Grand Palace Makassar, Minggu, 29 April.
Kegiatan ini diikuti sedikitnya 100 orang terdiri dari pimpinan pondok pesantren , MUI, Assa'diyah, NU, Muhammadiyah, BKPRMI, IKADI, Ar-Rahmah, DDI, ICATT dan Al-Birr.
Sebagai narasumber antara lain Prof Arifuddin Ahmad (Anggota Komisi Fatwa MUI Sulsel), DR Moammar Bakry (Ketua Ikatan Cendikiawan Alumni Timur Tengah), dan Surya Dharma Lc (Ketua Ikadan Da'i Indonesia Sulsel). Arifuddin mengupas tuntas tentang peran ulama dalam menjawab persoalan keagamaan, Moammar menyoal kekuatan fatwa ulama, dan Surya mengangkat peran ulama dalam memberikan solusi terhadap persoalan sosial dan politik.
Silaturahmi tokoh Islam se-Sulsel ini dimaksudkan untuk menyikapi berbagai peran ulama di tengah permasalahan umat Islam di Sulsel. PKSI Sulsel adalah salah satu organisasi sayap DPW PKS Sulsel yang dideklarasikan beberapa waktu lalu.
Munculnya berbagai persoalan umat belakangan ini antara lain disebabkan oleh kurangnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama. Karena itu, PKSI Sulsel coba mengumpulkan para pemuka agama, penyelenggara pemerintahan maupun tokoh masyarakat guna membahas berbagai masalah yang ada di masyarakat.
"Selain itu, pesatnya kemajuan teknologi juga menjadi isu penting yang perlu kita sikapi bersama sehingga generasi kita tidak terjerumus ke hal-hal negatif, yang kemudian merusak masa depan anak-anak kita," jelas Ketua Panitia, Abd Rahman Sakka Lc.
Rahman berharap dengan adanya pertemuan dan duduk bersama menyikapi persoalan di tengah masyarakat, bisa memberikan solusi yang baik dalam persoalan masyarakat di segala aspek.
Ketua Dewan Pembina PKSI Sulsel, Jafar Sodding menandaskan dalam menyikapi berbagai persoalan umat di tengah masyarakat, kerja sama pemerintah dan ulama sangat penting diciptakan. Termasuk dengan PKSI Sulsel yang dihadirkan sebagai salah satu penyedia solusi persoalan umat. Calon wali kota Makassar ini berharap tidak ada kesenjangan informasi antara jajaran pemerintah dengan para ulama.
"Tentunya, PKSI ke depan kita harapkan bisa memunculkan peran ulama dalam segala aspek dimana fatwa-fatwa ulama bisa menjadi referensi pendamping dalam membuat regulasi," tandas Jafar Sodding.
Ketua PKSI Sulsel, Ismail Kappaja Lc memaparkan peran PKSI sebagai wadah untuk menghimpun ulama yang selama ini kurang mendapatkan tempat untuk memberikan konstribusi langsung pada masyarakat, sesuai dengan kemanpuan dan pemahaman tentang syariah. Apalagi KPSI Sulsel ini memberikan layanan konsultasi dalam berbagai aspek persoalan yang ada di tengah masyarakat melalui www.syariahonline.com dan 085-2428-444-83. (hamsah umar)
Harapan ini mencuat dalam silaturahmi alim ulama, tokoh agama, dan cendikiawan Islam se-Sulsel bertajuk revitalisasi peran ulama dalam menjawab persoalan umat dan bangsa, yang digelar Pusat Konsultasi Syariah Indonesia (PKSI) Sulsel, di Hotel Grand Palace Makassar, Minggu, 29 April.
Kegiatan ini diikuti sedikitnya 100 orang terdiri dari pimpinan pondok pesantren , MUI, Assa'diyah, NU, Muhammadiyah, BKPRMI, IKADI, Ar-Rahmah, DDI, ICATT dan Al-Birr.
Sebagai narasumber antara lain Prof Arifuddin Ahmad (Anggota Komisi Fatwa MUI Sulsel), DR Moammar Bakry (Ketua Ikatan Cendikiawan Alumni Timur Tengah), dan Surya Dharma Lc (Ketua Ikadan Da'i Indonesia Sulsel). Arifuddin mengupas tuntas tentang peran ulama dalam menjawab persoalan keagamaan, Moammar menyoal kekuatan fatwa ulama, dan Surya mengangkat peran ulama dalam memberikan solusi terhadap persoalan sosial dan politik.
Silaturahmi tokoh Islam se-Sulsel ini dimaksudkan untuk menyikapi berbagai peran ulama di tengah permasalahan umat Islam di Sulsel. PKSI Sulsel adalah salah satu organisasi sayap DPW PKS Sulsel yang dideklarasikan beberapa waktu lalu.
Munculnya berbagai persoalan umat belakangan ini antara lain disebabkan oleh kurangnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama. Karena itu, PKSI Sulsel coba mengumpulkan para pemuka agama, penyelenggara pemerintahan maupun tokoh masyarakat guna membahas berbagai masalah yang ada di masyarakat.
"Selain itu, pesatnya kemajuan teknologi juga menjadi isu penting yang perlu kita sikapi bersama sehingga generasi kita tidak terjerumus ke hal-hal negatif, yang kemudian merusak masa depan anak-anak kita," jelas Ketua Panitia, Abd Rahman Sakka Lc.
Rahman berharap dengan adanya pertemuan dan duduk bersama menyikapi persoalan di tengah masyarakat, bisa memberikan solusi yang baik dalam persoalan masyarakat di segala aspek.
Ketua Dewan Pembina PKSI Sulsel, Jafar Sodding menandaskan dalam menyikapi berbagai persoalan umat di tengah masyarakat, kerja sama pemerintah dan ulama sangat penting diciptakan. Termasuk dengan PKSI Sulsel yang dihadirkan sebagai salah satu penyedia solusi persoalan umat. Calon wali kota Makassar ini berharap tidak ada kesenjangan informasi antara jajaran pemerintah dengan para ulama.
"Tentunya, PKSI ke depan kita harapkan bisa memunculkan peran ulama dalam segala aspek dimana fatwa-fatwa ulama bisa menjadi referensi pendamping dalam membuat regulasi," tandas Jafar Sodding.
Ketua PKSI Sulsel, Ismail Kappaja Lc memaparkan peran PKSI sebagai wadah untuk menghimpun ulama yang selama ini kurang mendapatkan tempat untuk memberikan konstribusi langsung pada masyarakat, sesuai dengan kemanpuan dan pemahaman tentang syariah. Apalagi KPSI Sulsel ini memberikan layanan konsultasi dalam berbagai aspek persoalan yang ada di tengah masyarakat melalui www.syariahonline.com dan 085-2428-444-83. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar