MAKASSAR, FAJAR--Tidak diunggulkan dibanding Syahrul Yasin Limpo dan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar, Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa banyak diisukan sekadar tampil sebagai pemecah suara di pilgub Sulsel 2013.
Keseriusan Rudi-sapaan akrab Rudiyanto bertarung di pilgub Sulsel memang belum begitu tampak di tengah masyarakat, kendati sejumlah baliho berukuran besar sudah mulai bertebaran di Makassar. Bupati Sinjai dua periode ini memang memilih bekerja secara perlahan dengan semangat cukup tinggi akan bertarung di pilgub Sulsel.
Bahkan, mantan pengacara ini bakal menyiapkan kejutan mengenai kepastiannya bertarung di pilgub Sulsel, termasuk partai yang bakal mengusungnya. "Tunggulah, teman-teman nanti akan melihat sesuatu yang tidak pernah anda prediksi misalnya saja partai yang akan mendukung," kata politisi Gerindra Sulsel, Chalik Suang, Kamis, 12 April.
Tim Rudi lainnya, A Sugiarti Mangun Karim menandaskan komunikasi Rudi dengan partai politik yang didekati tidak hanya dilakukan di tingkat DPW/DPD tapi juga DPP. Komunikasi yang dibangun selaras dengan DPP untuk memastikan apa yang diinginkan tingkat DPW dan DPP selaras.
"Semua partai yang sampai saat ini belum memiliki sikap resmi mendukung calin gubernur tertentu kita tetap dekati. Salah satu partai yang kita utamakan adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," tandas Sugiarti.
Sugiarti mengaku masih sangat bebas memilih partai di Sulsel termasuk pemilik kursi di DPRD Sulsel. Pasalnya sampai saat ini baru beberapa partai yang sudah menentukan sikap mendukung calon tertentu. Makanya, dengan PKS misalnya kendati sudah ada kecenderungan PKS berkoalisi dengan cagub tertentu, Rudi tidak ingin terpengaruh dengan opini tersebut.
Rudi selama ini tidak menampakkan kerja politiknya karena tidak ingin gegabah. "Kita tidak gegabah dalam bekerja. Dan saya mau tegaskan bahwa Rudiyanto maju di pilgub Sulsel tidak sekadar mau jadi pemecah ombak, tapi kita bertarung untuk menang. Kalau cuma mau jadi pemecah suara, kenapa harus cape-cape bekerja," tandas Sugiarti.
Sugiarti tidak ingin disebut jagoannya sedikit ragu menatap pilgub Sulsel. Kesan bahwa bupati Sinjai ini ragu bertarung tercermin dari keinginan kuat Rudiyanto untuk maju mendampingi Syahrul. "DPP memang tegaskan harus maju sebagai cagub, tapi Rudiyanto juga harus melihat realitas masyarakat Sulsel apakah diinginkan cagub atau cawagub. Tapi bukan berarti itu adalah keraguan," tegas Sugiarti. (hamsah umar)
Keseriusan Rudi-sapaan akrab Rudiyanto bertarung di pilgub Sulsel memang belum begitu tampak di tengah masyarakat, kendati sejumlah baliho berukuran besar sudah mulai bertebaran di Makassar. Bupati Sinjai dua periode ini memang memilih bekerja secara perlahan dengan semangat cukup tinggi akan bertarung di pilgub Sulsel.
Bahkan, mantan pengacara ini bakal menyiapkan kejutan mengenai kepastiannya bertarung di pilgub Sulsel, termasuk partai yang bakal mengusungnya. "Tunggulah, teman-teman nanti akan melihat sesuatu yang tidak pernah anda prediksi misalnya saja partai yang akan mendukung," kata politisi Gerindra Sulsel, Chalik Suang, Kamis, 12 April.
Tim Rudi lainnya, A Sugiarti Mangun Karim menandaskan komunikasi Rudi dengan partai politik yang didekati tidak hanya dilakukan di tingkat DPW/DPD tapi juga DPP. Komunikasi yang dibangun selaras dengan DPP untuk memastikan apa yang diinginkan tingkat DPW dan DPP selaras.
"Semua partai yang sampai saat ini belum memiliki sikap resmi mendukung calin gubernur tertentu kita tetap dekati. Salah satu partai yang kita utamakan adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," tandas Sugiarti.
Sugiarti mengaku masih sangat bebas memilih partai di Sulsel termasuk pemilik kursi di DPRD Sulsel. Pasalnya sampai saat ini baru beberapa partai yang sudah menentukan sikap mendukung calon tertentu. Makanya, dengan PKS misalnya kendati sudah ada kecenderungan PKS berkoalisi dengan cagub tertentu, Rudi tidak ingin terpengaruh dengan opini tersebut.
Rudi selama ini tidak menampakkan kerja politiknya karena tidak ingin gegabah. "Kita tidak gegabah dalam bekerja. Dan saya mau tegaskan bahwa Rudiyanto maju di pilgub Sulsel tidak sekadar mau jadi pemecah ombak, tapi kita bertarung untuk menang. Kalau cuma mau jadi pemecah suara, kenapa harus cape-cape bekerja," tandas Sugiarti.
Sugiarti tidak ingin disebut jagoannya sedikit ragu menatap pilgub Sulsel. Kesan bahwa bupati Sinjai ini ragu bertarung tercermin dari keinginan kuat Rudiyanto untuk maju mendampingi Syahrul. "DPP memang tegaskan harus maju sebagai cagub, tapi Rudiyanto juga harus melihat realitas masyarakat Sulsel apakah diinginkan cagub atau cawagub. Tapi bukan berarti itu adalah keraguan," tegas Sugiarti. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar