MAKASSAR, FAJAR--Puluhan murid SDN Samiun Makassar dibantu para guru menggelar aksi unjuk rasa, memerotes pembangunan Hotel Aston Makassar, Selasa, 1 November.
Murid SD ini menggelar demo sebagai bentuk protes atas pembangunan hotel, yang tidak memerhatikan keamanan sekolah maupun murid yang tepat berada di belakang hotel yang sedang dibangun tersebut. Ratusan murid SD tidak nyaman belajar di dalam kelas karena khawatir tertimpa material bangunan.
Bangunan SD di Jalan Samiun Makassar ini bahkan sudah beberapa kali tertimpa material bangunan, hingga mengakibatkan atap bangunan di kelas VI dan II bocor. Untungnya pada saat kejadian berlangsung, tidak ada murid yang tertimpa dan menjadi korban. Namun kejadian itu meninggalkan trauma bagu murid yang menimba ilmu di sekolah itu.
Murid SD dan guru mereka ini menuntut pihak manajemen Hotel Aston bertanggung jawab atas kerusakan gedung sekolah, akibat material bangunan yang jatuh serta menuntut agar pembangunan hotel dihentikan sementara sampai ada solusi keamanan bagi sekolah dan murid. Begitu juga dengan warga di sekitar gedung.
"Jika tuntutan kami tidak direspons dengan baik dalam waktu 2 X 24 jam, maka kami akan bertindak sesuai dengan yang kami anggap benar," kata koordinator lapangan, Faizal.
Letak bangunan SDN Samiun dengan Hotel Aston yang sementara dibangun ini, memang bersebelahan dan hanya dipisahkan dengan tembok bangunan yang sudah menjulang tinggi. Makanya, ketika ada material bangunan yang jatuh utamanya di bagian belakang bangunan, sasaran empuk yang tertimpa adalah gedung SDN Samiun.
Kepala SDN Samiun Makassar, Rustinah yang ditemui mengatakan bahwa selama ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan manajemen Hotel Aston. "Tapi sepertinya tidak direspons dengan baik. Padahal, materil bangunan yang jatuh sangat membahayakan keselamatan siswa kami. Makanya kami minta ada sistem keamanan yang baik, agar tidak ada materil yang jatuh ke sekolah," kata Rustinah.
Rustinah juga mengungkap, pihaknya meminta pihak hotel untuk melakukan perbaikan gedung sekolah yang timbul akibat ditimpa materil bangunan. "Untuk yang satu ini mereka cukup merespons, tapi yang paling kita utamakan adalah sistem keamanannya untuk menjamin keselamatan siswa kami," tambahnya. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar