PASCABENTROKAN antarmahasiswa di kampus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Dipanegara dan Bumi Tamalanrea Permai (BTP), yang berimbas penyerangan terhadap asrama mahasiswa tertentu, pihak kepolisian bergerak cepat melakukan pencegahan.
Upaya preventif ini dilakukan petugas kepolisian agar bentrokan tidak meluas, mengingat isu menyesatkan dan bernada provokatif masih sangat kencang di kalangan mahasiswa utamanya yang bertikai. Salah satu upaya preventif yang dilakukan adalah dengan memperketat pengamanan asrama mahasiswa.
"Kita dari Polrestabes Makassar telah menempatkan sejumlah personil pada masing-masing asrama mahasiswa, utamanya yang saat ini sedang bertikai," ujar Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar HS.
Anwar menegaskan, pengamanan terhadap asrama mahasiswa baik malam maupun siang ini dilakukan guna meredam pertikaian sesama mahasiswa. Bahkan, petugas juga mencoba melakukan pengamanan di kampus yang dianggap berpotensi memicu konflik meluas.
Selain melibatkan petugas kepolisian, petugas koramil maupun pihak terkait lainnya, juga dilibatkan untuk bersama-sama meredam pertikaian antaroknum mahasiswa di daerah ini. Selain memperketat pengamanan di asrama mahasiswa, polisi juga intens memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar konflik yang terjadi tidak diperlebar.
Selain itu, pihak kampus juga diharapkan berperan aktif dalam memberikan pemahaman kepada mahasiswa mereka, untuk tidak memelihara permusuhan antarsesama mahasiswa. Peran serta kampus dalam memberikan pemahaman yang baik kepada mahasiswanya, juga penting untuk meredam miskomunikasi yang terjadi di antara mereka.
"Pihak kampus seperti dosen maupun lainnya, tentu juga punya peran dalam meredam mahasiswanya. Kita tentu berharap tetap ada upaya dari pihak kampus dalam rangka pencegahan," imbuh Anwar. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar