MAKASSAR, FAJAR--Calon wakil gubernur Sulsel, Abd Aziz Qahhar Mudzakkar yang akan mendampingi Ilham Arief Sirajuddin di pilgub Sulsel 2013, mulai tampil dengan semangat tinggi di hadapan ribuan kader dan simpatisan Partai Demokrat Palopo.
Di kota kelahirannya Palopo atau Luwu Raya Aziz Qahhar meminta rakyat Palopo atau Luwu Raya untuk bersatu dan menjadi penentu di pilgub Sulsel 2013. Aziz minta agar saat rakyat Luwu bersatu di pilgub Sulsel utamanya mendukung pasangan Semangat Baru Sulsel. Seruan agar rakyat Luwu Raya bersatu ini disampaikan saat memberikan orasi politik di gedung Saodenrai Convention Centre (SCC) Palopo, saat pelantikan pengurus DPC Demokrat Palopo Sabtu lalu.
Apalagi menurut Aziz, kontribusi rakyat Luwu Rayat terhadap pemprov Sulsel cukup besar. Namun pembangunan yang diharapkan masyarakat Luwu Rayat belum sepenuhnya sesuai harapan.
"Rakyat Luwu merasa terpinggirkan. Jika merasa dipinggirkan, inilah saatnya orang Luwu bersatu dan konsisten dalam mendukung untuk memenangkan Wija to Luwu pada pemilihan gubernur Sulsel nanti," seru Aziz.
"Saya bukan fanatik suku, tapi kita harus letakkan keadilan dalam pembangunan, seringkali kekuasaan tidak merata sehingga pembangunan tidak merata," tambahnya.
Kalau masyarakat Luwu Raya ingin merasakan pembangunan maksimal dan merata, kerja keras untuk untuk memenangkan Wija to Luwu sangat diperlukan. "Kalau kurang gizi, bisa minta ke wakil bupati Luwu," kata Aziz sembari melirik ke Syukur Bijak (wakil bupati).
"Bisa juga minta ke Bupati (Andi Mudzakkar) tapi lewat dapur. Buktinya malam ini dia tidak sempat hadir. Tapi itu urusan saya. Sebab saya dan bupati Luwu, kendati dicuci tujuh kali tetap bersaudara. Soal ketua Golkar itu ada batasnya," kata Aziz riuh hadirin yang memadati memadati SCC Palopo.
Untuk mewujudkan pemerintahan yang merata di seluruh Sulsel, Aziz menyatakan bahwa pemerintahan bersih mutlak diwujudkan di daerah ini. Pasalnya menurut dia, kemiskinan yang terjadi serta tidak adanya pemerataan pembangunan hingga pelosok desa merupakan salah satu imbas korupsi. Sehingga harus diberantas mulai dari diri sendiri. "Ini yang kami coba bangun dengan Pak Ilham," tegas Aziz.
Aziz tidak lupa mengajak masyarakat untuk berhenti membodohi masyarakat, utamanya terkait keinginannya menjadikan masyarakat Sulsel yang religius.
Saat ini marak sms beredar. Jika pasangan IA menang maka non muslim akan diislamkan dan warga Tionghia akan dikhitan. "Ini pembodohan dari orang yang tidak bertanggungjawab dan tidak ingin melihat Sulsel maju dan lebih baik," tandasnya.
Saat pelantikan DPC Demokrat ini, turut hadir Wali Kota Palopo HPA Tenriadjeng, Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak. Ketua DPC Demokrat Luwu Syukur Bijak membakar semangat pengurus dan simpatisan Partai Demokrat Luwu serta para tokoh masyarakat agar menjunjung tinggi harga diri orang Luwu, di Lapangan Opu Dg Risaju, Belopa, Luwu.
Sebagai satu rumpun keluarga besar sesama wija to luwu sebaiknya tetap menjadi satu keluarga dalam rumah harapan orng luwu, maka wajiblah kita mendengar saran keluarga karena keluarga di atas segalanya.
"Saya yakin, kesempatan ini tidak akan disia-siakan rakyat Luwu. Barang siapa orang Luwu yang tidak mendukung dan menjual harga diri keluarga dengan sebungkus rokok atau sesuatu. Siapa pun dia, meskipun dia tokoh, maka dia tidak layak ditokohkan," tegas Syukur. (hamsah umar)
Di kota kelahirannya Palopo atau Luwu Raya Aziz Qahhar meminta rakyat Palopo atau Luwu Raya untuk bersatu dan menjadi penentu di pilgub Sulsel 2013. Aziz minta agar saat rakyat Luwu bersatu di pilgub Sulsel utamanya mendukung pasangan Semangat Baru Sulsel. Seruan agar rakyat Luwu Raya bersatu ini disampaikan saat memberikan orasi politik di gedung Saodenrai Convention Centre (SCC) Palopo, saat pelantikan pengurus DPC Demokrat Palopo Sabtu lalu.
Apalagi menurut Aziz, kontribusi rakyat Luwu Rayat terhadap pemprov Sulsel cukup besar. Namun pembangunan yang diharapkan masyarakat Luwu Rayat belum sepenuhnya sesuai harapan.
"Rakyat Luwu merasa terpinggirkan. Jika merasa dipinggirkan, inilah saatnya orang Luwu bersatu dan konsisten dalam mendukung untuk memenangkan Wija to Luwu pada pemilihan gubernur Sulsel nanti," seru Aziz.
"Saya bukan fanatik suku, tapi kita harus letakkan keadilan dalam pembangunan, seringkali kekuasaan tidak merata sehingga pembangunan tidak merata," tambahnya.
Kalau masyarakat Luwu Raya ingin merasakan pembangunan maksimal dan merata, kerja keras untuk untuk memenangkan Wija to Luwu sangat diperlukan. "Kalau kurang gizi, bisa minta ke wakil bupati Luwu," kata Aziz sembari melirik ke Syukur Bijak (wakil bupati).
"Bisa juga minta ke Bupati (Andi Mudzakkar) tapi lewat dapur. Buktinya malam ini dia tidak sempat hadir. Tapi itu urusan saya. Sebab saya dan bupati Luwu, kendati dicuci tujuh kali tetap bersaudara. Soal ketua Golkar itu ada batasnya," kata Aziz riuh hadirin yang memadati memadati SCC Palopo.
Untuk mewujudkan pemerintahan yang merata di seluruh Sulsel, Aziz menyatakan bahwa pemerintahan bersih mutlak diwujudkan di daerah ini. Pasalnya menurut dia, kemiskinan yang terjadi serta tidak adanya pemerataan pembangunan hingga pelosok desa merupakan salah satu imbas korupsi. Sehingga harus diberantas mulai dari diri sendiri. "Ini yang kami coba bangun dengan Pak Ilham," tegas Aziz.
Aziz tidak lupa mengajak masyarakat untuk berhenti membodohi masyarakat, utamanya terkait keinginannya menjadikan masyarakat Sulsel yang religius.
Saat ini marak sms beredar. Jika pasangan IA menang maka non muslim akan diislamkan dan warga Tionghia akan dikhitan. "Ini pembodohan dari orang yang tidak bertanggungjawab dan tidak ingin melihat Sulsel maju dan lebih baik," tandasnya.
Saat pelantikan DPC Demokrat ini, turut hadir Wali Kota Palopo HPA Tenriadjeng, Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak. Ketua DPC Demokrat Luwu Syukur Bijak membakar semangat pengurus dan simpatisan Partai Demokrat Luwu serta para tokoh masyarakat agar menjunjung tinggi harga diri orang Luwu, di Lapangan Opu Dg Risaju, Belopa, Luwu.
Sebagai satu rumpun keluarga besar sesama wija to luwu sebaiknya tetap menjadi satu keluarga dalam rumah harapan orng luwu, maka wajiblah kita mendengar saran keluarga karena keluarga di atas segalanya.
"Saya yakin, kesempatan ini tidak akan disia-siakan rakyat Luwu. Barang siapa orang Luwu yang tidak mendukung dan menjual harga diri keluarga dengan sebungkus rokok atau sesuatu. Siapa pun dia, meskipun dia tokoh, maka dia tidak layak ditokohkan," tegas Syukur. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar