MAKASSAR, FAJAR--Sikap KPU Takalar yang akan menunda pemilukada Takalar terus menuai protes kalangan mahasiswa Takalar. Mereka menolak pemilukada Takalar ditunda dari jadwal semula.
"Kami menolak pleno penundaan pemilukada Takalar yang dilakukan KPU Takalar. Penundaan pemilukada sarat permainan karena tidak terjadi kerusuhan, bencana alam, atau gangguan keamanan dan gangguan lainnya," ujar korlip Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat Takalar, Adi saat melakukan demo di KPU Sulsel, Rabu, 7 Maret.
Para mahasiswa ini menilai penundaan pemilukada Takalar melanggar PP No.17 Tahun 2005, Pasal 149 ayat (1), yang memuat alasan pemilihan ditunda. Menurut mereka, alasan anggaran tidak mesti dijadikan KPU untuk menunda jadwal pemilu. "Karena sudah ada dana cadangan Rp1,5 miliar di 2011 lalu dan APBD 2012 juga sudah ditetapkan," kata Adi.
Saat melakukan aksinya, mahasiswa juga mengumpulkan koin sebagai bentuk ketidakberdayaan KPU dalam menggelar pemilukada Takalar sesuai jadwal. Mahasiswa juga menyoal sikap anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman yang mencalonkan diri di Takalar sementara masih aktif sebagai anggota KPU.
Anggota KPU Sulsel, Siti Nusra Aziz dan Syamsir yang menerima pendemo menyatakan bahwa rencana penundaan pemilukada Takalar dilakukan KPU, karena ketersediaan anggaran dari pemerintah yang terkendala. "KPU tidak bisa bergerak hari ini karena anggarannya terhambat dari pemerintah," kata Nusra. (hamsah umar)
"Kami menolak pleno penundaan pemilukada Takalar yang dilakukan KPU Takalar. Penundaan pemilukada sarat permainan karena tidak terjadi kerusuhan, bencana alam, atau gangguan keamanan dan gangguan lainnya," ujar korlip Solidaritas Mahasiswa dan Masyarakat Takalar, Adi saat melakukan demo di KPU Sulsel, Rabu, 7 Maret.
Para mahasiswa ini menilai penundaan pemilukada Takalar melanggar PP No.17 Tahun 2005, Pasal 149 ayat (1), yang memuat alasan pemilihan ditunda. Menurut mereka, alasan anggaran tidak mesti dijadikan KPU untuk menunda jadwal pemilu. "Karena sudah ada dana cadangan Rp1,5 miliar di 2011 lalu dan APBD 2012 juga sudah ditetapkan," kata Adi.
Saat melakukan aksinya, mahasiswa juga mengumpulkan koin sebagai bentuk ketidakberdayaan KPU dalam menggelar pemilukada Takalar sesuai jadwal. Mahasiswa juga menyoal sikap anggota KPU Sulsel, Ziaur Rahman yang mencalonkan diri di Takalar sementara masih aktif sebagai anggota KPU.
Anggota KPU Sulsel, Siti Nusra Aziz dan Syamsir yang menerima pendemo menyatakan bahwa rencana penundaan pemilukada Takalar dilakukan KPU, karena ketersediaan anggaran dari pemerintah yang terkendala. "KPU tidak bisa bergerak hari ini karena anggarannya terhambat dari pemerintah," kata Nusra. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar