*Soal Keunggulan Survei Tunggal SYL
MAKASSAR, FAJAR--Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional memiliki kecondongan mendukung petahana, Syahrul Yasin Limpo memiliki reaksi berbeda atas survei tunggal SYL lebih unggul dari survei pasangan.
PPP yang memang masih memproses dukungannya di tingkat DPW PPP Sulsel menyebutnya sebagai peluang mendorong kadernya berdampingan dengan SYL. Penilaian ini cukup wajar apalagi kalau berdasar penilaian pengamat, Syahrul tidak terlalu perlu memperhitungkan survei cawagub dalam menentukan pendampingnya.
"Kita di PPP tentu akan upayakan yang mendampingi Syahrul adalah kader (Andi Djamaro Dulung), karena apa yang dipikirkan PPP juga dipikirkan partai lain seperti Gerindra, PAN dan partai lain," kata Sekretaris DPW PPP Sulsel, Aras, Jumat, 6 April.
Karenanya, PPP yang memang baru mendorong Djamaro bersaing mendampingi SYL akan berusaha untuk meningkatkan popularitas Djamaro pada waktu yang masih tersisa. "Kalau pun seperti itu, tentu kan ada keinginan Golkar untuk memilih survei tertinggi dari simulasi pasangan itu. Kan Djamaro ini juga menjadi bagian dari bargaining kita, tapi tidak akan dipaksakan," tandas Aras.
Di mata PPP, SYL maupun Golkar memiliki banyak pertimbangan sebelum menentukan siapa pendamping Syahrul di pilgub 2013, mulai dari loyalitas, kemampuan bekerja sama, kecocokan, dan beberapa faktor lainnya. Menurut Aras, tidak baik juga ketika yang dipilih adalah figur yang terendah survei pasangan cawagubnya. Sejauh ini, PPP akan tetap intens komunikasi dengan SYL kendati sejauh ini belum ada pembicaraan serius mengenai Djamaro.
Terpisah, Ketua Tim Pilkada DPW PAN Sulsel, Dodi Amiruddin tidak terlalu merespons fakta yang menyebutkan survei SYL lebih unggul dari pasangan, apalagi menurutnya Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi sudah tidak berpikir untuk maju di pilgub Sulsel 2013. Dodi bahkan mengungkap, survei tunggal SYL yang lebih unggul dibanding pasangan ini sudah merupakan cerita lama.
"Gambaran itu sudah cerita lama. PAN sudah tahu itu sejak empat bulan lalu, jadi tidak ada lagi pikiran untuk bagaimana berkomunikasi ulang lagi. Apalagi kan kita sudah lewati proses itu dengan mendorong Syahrul dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar ke DPP," jelas Dodi.
PAN sepertinya sudah pasrah dan tidak mau lagi menangkap peluang untuk mendorong kembali ketuanya untuk mendampingi SYL di pilgub. Ukurannya seorang gubernur dalam menentukan cawagub ada berbagai variabel seperi pengalaman dan loyalitas.
"Ujung-ujungnya Syahrul sendiri yang tentukan. Barang ini (masalah cawagub) kan sudah sangat jelas bagaimana keinginan SYL. Dia sudah sampaikan inginkan cawagub orang Soppeng. Jadi saya anggap sudah sangat jelas siapa pendampingnya," tandas Dodi. (hamsah umar)
MAKASSAR, FAJAR--Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional memiliki kecondongan mendukung petahana, Syahrul Yasin Limpo memiliki reaksi berbeda atas survei tunggal SYL lebih unggul dari survei pasangan.
PPP yang memang masih memproses dukungannya di tingkat DPW PPP Sulsel menyebutnya sebagai peluang mendorong kadernya berdampingan dengan SYL. Penilaian ini cukup wajar apalagi kalau berdasar penilaian pengamat, Syahrul tidak terlalu perlu memperhitungkan survei cawagub dalam menentukan pendampingnya.
"Kita di PPP tentu akan upayakan yang mendampingi Syahrul adalah kader (Andi Djamaro Dulung), karena apa yang dipikirkan PPP juga dipikirkan partai lain seperti Gerindra, PAN dan partai lain," kata Sekretaris DPW PPP Sulsel, Aras, Jumat, 6 April.
Karenanya, PPP yang memang baru mendorong Djamaro bersaing mendampingi SYL akan berusaha untuk meningkatkan popularitas Djamaro pada waktu yang masih tersisa. "Kalau pun seperti itu, tentu kan ada keinginan Golkar untuk memilih survei tertinggi dari simulasi pasangan itu. Kan Djamaro ini juga menjadi bagian dari bargaining kita, tapi tidak akan dipaksakan," tandas Aras.
Di mata PPP, SYL maupun Golkar memiliki banyak pertimbangan sebelum menentukan siapa pendamping Syahrul di pilgub 2013, mulai dari loyalitas, kemampuan bekerja sama, kecocokan, dan beberapa faktor lainnya. Menurut Aras, tidak baik juga ketika yang dipilih adalah figur yang terendah survei pasangan cawagubnya. Sejauh ini, PPP akan tetap intens komunikasi dengan SYL kendati sejauh ini belum ada pembicaraan serius mengenai Djamaro.
Terpisah, Ketua Tim Pilkada DPW PAN Sulsel, Dodi Amiruddin tidak terlalu merespons fakta yang menyebutkan survei SYL lebih unggul dari pasangan, apalagi menurutnya Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi sudah tidak berpikir untuk maju di pilgub Sulsel 2013. Dodi bahkan mengungkap, survei tunggal SYL yang lebih unggul dibanding pasangan ini sudah merupakan cerita lama.
"Gambaran itu sudah cerita lama. PAN sudah tahu itu sejak empat bulan lalu, jadi tidak ada lagi pikiran untuk bagaimana berkomunikasi ulang lagi. Apalagi kan kita sudah lewati proses itu dengan mendorong Syahrul dan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar ke DPP," jelas Dodi.
PAN sepertinya sudah pasrah dan tidak mau lagi menangkap peluang untuk mendorong kembali ketuanya untuk mendampingi SYL di pilgub. Ukurannya seorang gubernur dalam menentukan cawagub ada berbagai variabel seperi pengalaman dan loyalitas.
"Ujung-ujungnya Syahrul sendiri yang tentukan. Barang ini (masalah cawagub) kan sudah sangat jelas bagaimana keinginan SYL. Dia sudah sampaikan inginkan cawagub orang Soppeng. Jadi saya anggap sudah sangat jelas siapa pendampingnya," tandas Dodi. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar