MAKASSAR, FAJAR--Warga Jalan Veteran Selatan mulai tidak bersahabat dengan pelaku balap liar, yang selama ini banyak meresahkan masyarakat. Senin, 3 Oktober dini hari, pelaku balap liar mulai mendapat perlawanan warga setempat yang merasa terganggu.
Bahkan warga yang cukup terganggu dengan aktivitas balapan liar yang nyaris tiap hari terjadi itu, sempat terlibat saling serang dengan para pelaku balap liar serta geng motor menggunakan batu. Aksi itu bahkan berlangsung hingga satu jam, hingga para pelaku balap liar dipaksa melarikan diri. Akibat saling serang antara warga dengan pelaku balap liar ini, batu sempat berserakan di jalanan.
Keresahan warga di sekitar lokasi balap liar itu wajar mengingat balapan liar di daerah tersebut berlangsung hingga dini hari. Bahkan, di lokasi itu salah seorang bocah beberapa bulan lalu tewas akibat ditabrak pelaku balap liar.
Herman, salah seorang warga menjelaskan bahwa protes warga terhadap pelaku balap liar dan geng motor itu, mulai muncul karena warga setempat cukup terganggu dengan keributan kendaraan mereka. Belum lagi, keamanan warga utamanya anak-anak juga tidak terjamin. "Warga di sini akan terlibat langsung mengusir pembalap liar, karena mereka masih terus melakukan aksinya," kata Herman.
Warga setempat mengaku akan terus membubarkan pelaku balap liar jika terus melakukan aksinya. Padahal, Satlantas Polrestabes Makassar bekerja sama dengan Trans Studio sudah menyiapkan sirkuit Trans Studio sebagai lokasi resmi bagi pencinta balapan di daerah ini. Mestinya, fasilitas tersebut yang dijadikan tempat bagi warga untuk mengasah kemampuannya.
Akibat aksi saling serang pelaku balap liar dengan warga itu, salah seorang warga yang melintas menjadi korban. Hanya saja, belum diketahui dari pihak mana yang membuat Yanto, warga Jalan Adipura Lr III Makassar ini jadi korban. Sepeda motor Mio DD 6487 QB dirusak.
"Dia ini adalah warga yang kebetulan melintas saat kejadian berlangsung. Saat berusaha menyelamatkan diri, motornya ditinggal sehingga jadi sasaran," kata Kanit Reskrim Polsekta Makassar, Iptu Herman Simbolon. (hamsah umar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar