Powered By Blogger

Kamis, 11 Oktober 2012

Galang Simpati, Garuda-Na Dengar Keinginan Masyarakat


MAKASSAR, FAJAR--Sosialisasi pasangan cagub-cawagub Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) ke berbagai daerah, tidak sekadar mencari dukungan tapi pasangan ini juga coba mendengarkan apa yang menjadi keinginan masyarakat Sulsel.
Karena dalam setiap pergerakan yang dilakukan di tengah masyarakat juga menjadi ajang mendengarkan aspirasi rakyat, Garuda-Na lebih banyak menggelar pertemuan face to face dengan masyarakat. Pasangan ini tidak banyak melakukan show force saat berada di tengah masyarakat.
"Jadi pendekatan Garuda-Na memang lebih pada bagaimana masyarakat ada komunikasi timbal balik dengan pasangan ini. Garuda-Na tentu memperkenalkan program yang akan dilakukan untuk Sulsel, juga masyarakat diberi ruang untuk menyampaikan apa yang menjadi harapan besarnya terhadap pemimpinnya kelak," kata jubir Garuda-Na, Didis Abdi Abubaedah, Rabu, 10 Oktober.
Ketua DPD Partai Pemuda Indonesia (PPI) Sulsel ini menambahkan, dari tiga kandidat gubernur yang telah mendaftar di KPU Sulsel, pasangan ini satu-satunya yang tidak pernah show force ketika berkunjung ke daerah. Pasangan ini coba melakukan pergerakan bawah tanah dalam rangka menggalang simpati luas masyarakat Sulsel.
Pasangan ini juga makin rajin menyapa masyarakat seperti di pasar, pedagangan di pinggiran jalan, warung kopi, serta elemen masyarakat Sulsel lainnya. "Dengan begitu, kita lebih mudah mendeteksi apa sesungguhnya yang jadi harapan masyarakat," lanjut Didis.
Selain itu, pasangan ini juga banyak melakukan diskusi dengan masyarakat melalui tim yang sudah mulai terbentuk. Diskusi ini fokusnya lebih pada upaya memberikan pencerdasan kepada masyarakat Sulsel dalam memilih calon pemimpin. mainset masyarakat Sulsel kata dia sangat penting diubah, agar dalam menentukan pilihan mengacu pada kepastian komitmen untuk berbuat pada masyarakat secara keseluruhan.
Dalam sosialisasi, pasangan ini sudah mulai mencoba memberdayakan ekonomi masyarakat kecil. Kalau kandidat lain banyak membagikan baju kaos dengan atribut calon, pasangan ini akan memberi kain dan masyarakat sendiri yang akan menjahitnya. "Ini kan secara tidak langsung memberdayakan tukang jahit pakaian," sebut Didis. (sah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar