Powered By Blogger

Selasa, 30 Oktober 2012

Imigrasi Besar-besaran Bayangi Politisi


MAKASSAR, FAJAR--Keputusan KPU yang menggugurkan 18 partai politik dari verifikasi administrasi, dipastikan akan memaksa politisi di Sulsel melakukan imigrasi atau mencari partai lain untuk melanjutkan karier politiknya.
Imigrasi politisi ke partai yang dipastikan lolos sebagai peserta pemilu 2014 diyakini tidak hanya dilakukan tokoh politik yang sudah merasakan kiprah di parlemen, juga kader partai paling bawah. Kendati sejauh ini belum ada yang memastikan kemana akan berlabuh, namun tokoh politik tersebut dipastikan sudah memiliki ancang-ancang untuk bergabung di partai lain.
Kader yang partainya tidak lolos verifikasi ini juga masih berharap ada keajaiban dengan melakukan gugatan ke KPU, apalagi partai yang merasa selama ini memenuhi syarat administrasi. Salah satu partai yang telah memastikan menggugat KPU adalah Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK). Kader PDK di 34 provinsi di Indonesia bahwa berencana akan mendatangi KPU dalam waktu dekat.
PDK Sulsel kemarin langsung menggelar pertemuan membahas tidak lolosnya partai ini di KPU. Wakil Ketua DPP PDK Sulsel, Irwan Indje membenarkan sikap PDK terhadap putusan KPU. "Kita sudah pastikan akan gugat keputusan KPU. Dalam waktu dekat, kader PDK akan ke KPU untuk pertanyakan alasan kita digugurkan," kata Irwan, Senin, 29 Oktober.
Irwan yang juga anggota DPRD Sulsel mengaku tidak tahu pikir kenapa KPU tidak meloloskan PDK sebagai calon peserta pemilu 2014 mendatang. Padahal partai ini adalah salah satu partai yang mendaftar pertama di KPU dalam rangka verifikasi administrasi.
Sekretaris DPD RepublikaN Sulsel, Andi Sugiarti Mangum Karim menyerahkan sepenuhnya keputusan KPU ke DPP RepublikaN. Sebagai kader, Sugiarti menyatakan syarat yang diharuskan KPU sudah dilalui oleh partainya. "Tapi KPU juga punya mekanisme. Kecewa pasti, karena kita sudah berharap RepublikaN diberi kesempatan kedua ikut pemilu," kata Sugiarti.
Kendati partainya tidak lolos, dia mengaku keputusan tersebut bukan menjadi kiamat bagi kader RepublikaN di Sulsel. RepublikaN dalam waktu dekat segera melakukan konsolidasi termasuk minta kader untuk tata kembali dirinya agar tetap berpartisipasi dalam politik.
"Saya sendiri belum berpikir ke partai mana, tapi semua partai yang lolos memungkinkan saya bergabung. Namun sebelum memutuskan bergabung ke partai mana, saya tentu harus pertimbangkan seperti apa peluang saya di partai itu, begitu juga penerimaan partai yang akan saya tempati bergabung. Kan percuma juga saya gabung kalau ternyata saya juga tidak punya peluang," tandas Sugiarti.
Wakil Ketua DPW PBR Sulsel, Wawan Mattaliu menegaskan dirinya belum berpikir untuk hijrah ke partai manapun. Dia bahkan mengaku tidak kaget karena PBR sejak awal sudah yakin tidak akan mampu lolos verifikasi KPU. "Saya sudah sampaikan sama teman-teman di pasar, kalau saya akan kembali ke pasar," kata Wawan.
Adapun Wakil Ketua PDS Sulsel, Alexander Palinggi juga menyatakan kekecewaannya terhadap KPU yang tidak meloloskan PDS. "Padahal setahu saya, PDS sudah memenuhi syarat administrasi bahkan termasuk di Aceh," ujar Alexander.
Dia mengaku ada banyak partai yang bisa dijadikan dirinya untuk berlabuh. Sama dengan Sugiarti, untuk bergabung ke salah satu partai, dia terlebih dahulu akan mempertimbangkan banyak hal termasuk peluangnya ketika bergabung dengan partai tujuan. (sah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar