Powered By Blogger

Kamis, 04 Agustus 2011

Pedagang Kecewa Pemkot Makassar


MAKASSAR--Keputusan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin untuk tidak lagi membangunkan kios darurat kepada ribuan pedagang Makassar Mall yang jadi korban kebakaran, menimbulkan kekecewaan tersendiri kepada sebagian pedagang. Mereka menilai, pemkot tidak komitmen dalam memerhatikan harapan semua pedagang yang telah menjadi korban.
"Kami jelas kecewa dengan keputusan pemerintah yang tidak lagi membangunkan kios darurat dengan alasan pedagang sudah membangun sendiri. Padahal, kalau pemerintah mengetahui, masih banyak pedagang yang tidak dapat tempat. Bahkan kalau jujur, tidak ada pedagang dari kalangan Tionghoa yang mendapat tempat di sini," kata salah seorang pedagang, Anca saat ditemui, Kamis, 4 Agustus.
Semestinya kata dia, pemerintah tetap membangunkan kios darurat sehingga pembangian kios darurat kepada korban merat dan memiliki ukuran yang sama. Saat ini kata dia, kondisi para pedagang terkesan tidak adil, karena ada yang memiliki kios lebih luas dari pada pedahang lainnya.
Belum lagi kata dia, ada pedagang kaki lima (PK5) yang mendapat tempat lebih luas dari pemilik kios yang ada di Makassar Mall. "Kalau pemerintah bangunkan kios, maka pedagang Makassar Mall sudah bisa diprioritaskan sebagaimana janji mereka. Tapi saat ini ada PK5 yang tempatnya lebih luas dari kami," tambah Anca yang mengaku hanya mendapat tempat 1 X 2 meter.
Tapi yang paling membuat Anca prihatin karena tidak adanya pedagang dari kalangan Tionghoa yang mendapat tempat di kios darurat saat ini. "Kami juga kasihan sama mereka. Mereka itu tidak mendapat tempat karena tidak sanggup berkelahi dengan pedagang lain," tambah Anca.
Kendati ada pedagang yang kecewa dengan sikap tidak konsisten pemerintah itu, ada juga  pedagang yang tidak mempersoalkannya apalagi mereka yang sudah mendapat tempat cukup luas. Salah satunya adalah, Beddu Salam. Pedagang pakaian di Jalan Cokroaminoto ini tidak terlalu memusingkan dengan keputusan pemerintah  untuk tidak membangun kios darurat. Alasannya pedagang kata dia sudah membangun kios masing-masing.
"Kalau di jalan Cokroaminoto ini, para pedagang umumnya tidak mempersoalkan kalau tidak dibangunkan lagi kios. Apalagi kios kita sudah semi permanen, sehingga kalau dibuka lagi akan merepotkan kita," kata Beddu Salam. (hamsah umar)                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar