Powered By Blogger

Selasa, 09 Agustus 2011

Pengusaha Abaikan Instruksi Kapolda


MAKASSAR--Sejumlah pengusaha barang campuran di Makassar tampaknya tidak mempedulikan larangan pihak kepolisian, termasuk surat edaran Kapolda Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman yang melarang penjualan petasan atau mercon selama Ramadan. Buktinya, sejumlah pengusaha tetap menjual petasan dan mercon secara bebas.
Selasa, 9 Agustus kemarin, pihak kepolisian kembali menyita ratusan bahkan seribuan petasan berbagai ukuran dari salah satu toko di Jalan Landak, Toko Satu Sama. Dari toko ini, polisi bahkan menyita petasan ukuran besar dengan harga Rp110 ribu per unit. Ratusan petasan yang disita itu selanjutnya dibawa ke kantor polisi untuk diproses lebih lanjut.
Saat proses penyitaan berlangsung, puluhan warga yang bermaksud berbelanja di toko tersebut, tampak menyaksikan proses penyitaan petasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Selain petasan, polisi juga mengaku menyita kembang api karena mainan tersebut dianggap tetap mengganggu kepentingan umum utamanya umat Islam yang sedang melakukan ibadah.
"Jumlah pastinya belum kita hitung, namun ada sedikitnya 26 jenis petasan dan kembang api yang  kita amankan. Barang ini tentu akan kita proses sesuai aturan yang ada, termasuk  memeriksa pemiliknya," kata Kapolsekta Mamajang, Kompol Darwis.
Selama ini, Darwis menyebutkan pihaknya sudah melakukan razia petasan di sejumlah tempat hingga tiga kali termasuk sebelum Ramadan. Namun razia yang dilakukan sebelumnya kata dia, hanya sekadar melakukan teguran kepada pengusaha yang ditemukan menjual petasan. "Kalau saat ini barangnya sudah kita amankan," kata Darwis.
Terkait barang sitaan tersebut, Darwis menegaskan bahwa pihaknya akan menyerahkan kepada pihak kejaksaan, kalau proses penylidikan kasus petasan ini dilakukan.
Yang pasti menurut Darwis, penjualan petasan di tengah masyarakat ini sudah sangat meresahkan masyarakat, karena mengganggu masyarakat  yang akan menjalankan ibadah, serta mengancam keselamatan orang lain. Bahkan, beberapa waktu lalu, salah seorang warga Tamalanrea terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena menjadi korban ledakan petasan. (hamsah umar)       
              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar